Dia Sangat Baik
Dia Sangat Baik
"Ayah tidak mengatakan itu di awal…" Chen Shuna masih ingat ketika dia memberitahu Chen Yaoting bahwa dirinya akan menikahi Gu Jinchen. Ayahnya itu memuji Gu Jinchen sebagai talenta muda luar biasa yang akan menjadi senjata hebat di masa depan.
Chen Yaoting memikirkan apa yang dia katakan di awal dan berkata dengan marah, "Aku telah salah menilainya!"
"Ayah tidak salah. Dia memang benar-benar luar biasa." Chen Shuna berkata sambil tersenyum.
Ucapan Chen Shuna membuat Chen Yaoting terdiam. Kemudian, dia kembali menatap Chen Youran dan bertanya, "Kamu pulang sendirian hari ini. Apa kamu bertengkar dengan Ji Jinchuan?"
Chen Youran secara refleks menatap Chen Shuna. Kakaknya itu menghubungi dan memintanya untuk datang ke kediaman Keluarga Chen. Dia sendiri tidak bertanya ada apa. Dia pikir itu karena titik balik matahari musim dingin hari ini, jadi kakaknya memintanya datang untuk merayakan dengan makan malam bersama. Dilihat dari situasi barusan, Kakek Chen dan Chen Yaoting sedang membujuk Chen Shuna untuk menikah. Chen Shuna sepertinya tidak memiliki pilihan lain dan terpaksa dan memintanya datang untuk menyelamatkan diri.
"Tidak, aku hanya datang untuk mengambil barang-barangku. Dan secara tidak sengaja aku melihat kalian berkumpul di sini," jawab Chen Youran sambil meletakkan cangkirnya.
"Barang-barang di kamarmu tidak pernah dipindahkan. Kalau saat ini kamu merasa fisikmu tidak kuat, minta Bibi Zhang untuk membantumu menyiapkan yang kamu butuhkan." Chen Yaoting berkata dengan ekspresi ramah.
Tidak perlu… Bibi Zhang tidak tahu di mana tempat aku meletakkan barang yang aku cari." Chen Youran juga membalas dengan lembut.
Setelah makan malam di kediaman Keluarga Chen, Chen Youran dan Chen Shuna meninggalkan rumah itu bersama-sama. Saat sedang menunggu lampu lalu lintas di persimpangan, Chen Youran melihat seorang pria dan seorang wanita yang duduk di dalam mobil di sebelahnya melalui jendela. Jendela pria itu setengah diturunkan, jari telunjuk dan jari tengahnya mengapit sebatang rokok. Tampak percikan terang berwarna merah dan asap menyembur keluar dari bibirnya.
Gu Jinchen merasa bahwa ada yang menatap dirinya, kemudian dia pun melirik mobil sebelahnya. Meskipun dia tidak bisa melihat bagian dalam mobil itu, dia tidak asing dengannya. Ketika dia melihat dengan seksama, dia mengenali bahwa itu adalah mobil Chen Youran.
Lampu lalu lintas di depan sudah berubah menjadi hijau. Sopir Chen Youran pun kembali melajukan mobil, sementara Gu Jinchen hanya menatap mereka yang pergi semakin menjauh. Lalu, terdengar mobil di belakangnya membunyikan klakson.
Di kursi penumpang mobil Gu Jinchen, duduklah sosok Yi You. Dia pun berkata, "Presiden Gu, ada apa denganmu?"
"Tidak apa-apa…" Gu Jinchen akhirnya kembali ke kesadarannya setelah beberapa saat, lalu mengemudikan mobil dengan santai.
Setelah berjalan cukup jauh, Yi You menyadari bahwa jalan yang mobil Gu Jinchen tempuh salah. Lalu, dia bertanya, "Presiden Gu, bukannya kamu mengatakan akan mengantarku pulang?"
Saat ini, Gu Jinchen sedang mengikuti mobil Malasadi putih di depannya. Dia mengerucutkan bibirnya dan berkata, "Ini masih sore… Aku ingin membawamu keliling jalan-jalan."
Cuaca di luar sana terlalu dingin saat ini dan ada es di mana-mana di sepanjang jalan. Jalanan pun sangat licin, sehingga mudah terjadi tabrakan. Hal tersebut rupanya dialami oleh mobil Chen Youran. Sopir yang mengendarai mobil tersebut pun turun untuk memeriksa bagian belakang.
Setelah waktu yang lama, terdengar suara ketukan di jendela yang datang dari luar. Chen Youran mendorong pintu hingga terbuka dan keluar dari mobil. Melihat wanita di depannya, dia berkata, "Nona Du, apa ada yang bisa aku bantu?"
"Nona Chen, ini kamu…" Du Ruowei sedikit terkejut.
Chen Youran menganggukkan kepalanya dan melihat mobil mewah berwarna merah di belakang mobilnya. Dia lalu bertanya padanya, "Tidak mungkin kamu yang menabrak mobilku, kan?"
"Maaf, aku akan memberikan ganti rugi," tutur Du Ruowei. Dia mengenakan sepatu hak tinggi saat ini, jadi kepalanya sedikit lebih tinggi dibandingkan Chen Youran.
Setelah itu, Chen Youran mengaitkan bibirnya dan berjalan untuk melihat bagian belakang mobil. Tabrakan itu memang tidak terlalu serius, jadi hanya ada sedikit goresan di sana. Dia pun menjawab, "Tidak perlu. Hanya saja, Nona Du harus lebih berhati-hati saat mengemudi…"
"Terima kasih telah mengingatkanku. Untungnya, kali ini hanya ada goresan kecil di mobilmu. Kalau tidak, Presiden Ji bisa marah besar sama seperti sebelumnya," balas Du Ruowei sambil tersenyum.
Chen Youran menatapnya dengan senyum polos. Dia melengkungkan bibirnya dengan acuh tak acuh dan ekspresi wajahnya tidak berubah sama sekali.