Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kamu adalah Orang yang Suka Ikut Campur



Kamu adalah Orang yang Suka Ikut Campur

2Ji Jinchuan bangkit dari tidurnya secara perlahan. Namun, gerakan itu masih bisa membuat Chen Youran ikut bangun. Melihat wanita itu turun dari tempat tidur dan pergi ke lemari pakaian, dia mengerutkan alisnya dan bertanya, "Mau pergi ke rumah sakit sepagi ini?"     

Ketika Chen Youran mengambil pakaiannya sendiri, dia juga memberi Ji Jinchuan satu set pakaian untuk dikenakan hari ini. Kemudian, dia menyerahkannya kepadanya sambil berkata, "Sudah siang, kamu harus segera pergi bekerja."     

Ji Jinchuan pun mengambil alih pakaian yang diberikan istrinya. Dia lalu bertanya, "Bukannya kamu tidak punya teman seperti ini? Tentang Lin Xia, bagaimana kamu bisa terlibat dengan masalahnya?"     

"Dia adalah teman dari temanku," jawab Chen Youran dengan suara lembut.     

Mendengar ini, Ji Jinchuan berkata, "Relasi temanmu benar-benar cukup luas."     

Chen Youran tersenyum. Tidak ada jalan lagi, Lin Mo'an yang mempercayakan Lin Xia padanya.     

Setelah mandi, mereka turun bersama. Chen Youran memerintahkan Bibi Sun untuk membuat bubur. Dia hendak membawa bubur itu ke rumah sakit. Hal pertama yang dilakukannya adalah pergi ke tempat koran, lalu perlahan-lahan duduk kembali di ruang makan. Dia membuka koran tersebut. Terdapat berita yang mengungkapkan bahwa Huo Hanqian selingkuh lebih dulu dan juga memukul istrinya, yang disertai dengan foto-foto cedera Lin Xia. Tak disangka, ada foto-foto pertemuan Huo Hanqian dengan orang ketiga. Hanya saja, wajah wanita itu disamarkan. Kemarin, dia berpikir bahwa jika Huo Hanqian menekan media untuk tidak mengungkap beritanya, dia akan meminta Qiu Shaoze untuk mencari teman reporter dan secara langsung mengekspos ini di internet, forum utama, atau mikroblog. Skandal semacam ini sama sekali tidak boleh terjadi di dalam Keluarga Huo. Jadi Huo Hanqian seharusnya akan menekan media. Apakah dia bingung dengan kemarahannya dan melupakan itu untuk sementara waktu? Batinnya.     

Mata Ji Jinchuan melihat sekilas wanita di seberangnya. Dia terus menatap wanita yang tampak keheranan itu, dia ikut mengangkat alisnya dan bertanya, "Ada apa?"     

"Apa kamu yang melakukannya?" tanya Chen Youran sambil mendorong koran di atas meja.     

Ji Jinchuan melirik isi koran tersebut, kemudian menjawab, "Aku meminta Xiao Cheng menghubungi mereka."     

"Kamu tahu tentang semua yang terjadi kemarin?" Chen Youran menatapnya dengan heran,     

Lalu, Ji Jinchuan mengangkat rahangnya dan memberi isyarat pada Chen Youran untuk memakan sarapannya. Dia juga berkata, "Apa menurutmu aku akan membiarkanmu diganggu di luar sana?"     

Chen Youran menyesap susunya terlebih dahulu. Jika dia tahu itu, dia seharusnya sedikit lebih galak pada Huo Hanqian kemarin. Dia khawatir Huo Hanqian akan membalas dendam jika dia bertindak berlebihan.     

Setelah selesai sarapan, yang satu pergi ke perusahaan, sementara yang satu lagi pergi ke rumah sakit. Kedua mobil melaju beriringan, satu di depan dan satu di belakang. Keduanya berpisah saat mereka tiba di pertigaan jalan.     

Sesampainya di kamar rawat inap, Chen Youran mendorong pintu dan berjalan masuk ke dalam sambil membawa panci berisi bubur. Tidak ada seorang pun di kamar pasien. Bukan hanya Lin Xia, tetapi Bibi Wu juga. Alisnya tiba-tiba melonjak dan jantungnya panik. Dia hendak bertanya kepada perawat, tetapi tiba-tiba dia mendengar sesuatu dari kamar mandi. Setelah beberapa saat, terlihat Bibi Wu sedang membantu Lin Xia keluar. Dia pun menghela napas lega.     

Bibi Wu membantu Lin Xia menuju ke tempat tidur pasien sambil berkata, "Nyonya Muda, Anda datang sangat pagi sekali."     

Sambil tersenyum, Chen Youran pergi untuk meletakkan panci dan membantu Lin Xia untuk naik ke tempat tidur pasien bersama Bibi Wu. Dia mengambil bantal dan meletakkannya di punggung Lin Xia untuk bersandar. Dia lalu memandang Bibi Wu dan membalas, "Bibi sudah cukup bekerja keras. Sopir sudah menunggu di bawah. Biarkan dia mengantarmu pulang…"     

"Saya akan menunggu Nona Lin selesai makan. Setelah itu, saya akan pulang sekalian membawa pancinya," jawab Bibi Wu sambil memberi Lin Xia selimut.     

Chen Youran menganggukkan kepalanya. Dia membuka tutup panci dan menuangkan bubur ke dalam mangkuk. Bibi Wu mencoba meraihnya, namun dia segera berkata, "Aku saja yang melakukannya, Bibi sudah bekerja keras tadi malam…"     

Chen Youran bersikap sangat lembut padanya sejak pertama kali dia tinggal di Teluk Nanhai. Wanita itu tidak memiliki sifat nyonya rumah yang semena-mena dan kasar, jadi Bibi Wu sangat menyukainya. Dia membalas sambil tersenyum, "Ini sudah menjadi tugas saya…"     

Kemudian, Chen Youran duduk di samping tempat tidur, mengambil sesendok kecil bubur, meniupnya, lalu mengarahkannya ke mulut Lin Xia. Wajah Lin Xia masih sangat pucat. Dia membuka mulutnya untuk makan. Lalu, dia berkata dengan suaranya yang terdengar agak serak, "Terima kasih…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.