Memberikan Kejutan Untuknya (3)
Memberikan Kejutan Untuknya (3)
Chen Youran membelai bibirnya. Bahkan tanpa melihat ke cermin, dia bisa merasakan sedikit pembengkakan, yang sepertinya membuat napasnya sedikit tertahan. Dia berpikir bahwa dirinya benar-benar akan minum anggur merah untuk dirinya sendiri, tetapi apa yang dia cicipi adalah anggur di mulut suaminya. Pria ini benar-benar… Batinnya dalam hati.
Saat mendengar suara pintu kamar mandi terbuka, Chen Youran pun menarik selimut hingga ke atas kepalanya dan meringkuk di dalamnya. Ji Jinchuan keluar dari kamar mandi dan melihat tonjolan selimut di atas tempat tidur. Bibir tipisnya membangkitkan senyum yang tampak menawan. Dia melangkah ke samping tempat tidur dengan kaki panjangnya dan mengulurkan tangannya untuk menarik selimut di kepala istrinya. Namun, selimut itu dipegang erat olehnya.
"Sayang, kamu akan pegal kalau begini terus." Suara rendah Ji Jinchuan terdengar samar. Karena terlalu lembut, seolah hampir tidak terdengar.
"Aku akan tidur, jangan pedulikan aku." Suara samar terdengar dari balik selimut. Setelah itu, Chen Youran mendengar suara pintu terbuka dan tertutup. Dia merasa ruangan itu sepertinya kosong dan tidak ada gerakan. Berpikir bahwa Ji Jinchuan mungkin pergi ke ruang kerja, dia pun mengangkat selimut dan duduk. Dia lalu menarik napas panjang dan merasa lega.
"Aku pikir kamu tidak ingin melihatku lagi."
Tiba-tiba, terdengar suara seorang pria yang sangat akrab di telinganya. Chen Youran pun seketika berbalik. Rupanya, Ji Jinchuan duduk di samping tempat tidur dengan mata hitam yang tampak jernih dan sedikit tersenyum. Jubah mandi abu-abu di tubuhnya sedikit terbuka, sehingga memperlihatkan dadanya yang seksi. Rambutnya sedikit basah dan fitur wajahnya tampak sempurna serta halus.
"Candle light dinner seharusnya sangat romantis. Kamu merusak semuanya," ucap Chen Youran. Bibirnya tampak merah dan bengkak, sementara tulang selangkanya yang halus penuh dengan jejak yang ditinggalkan suaminya, seolah mengungkapkan suasana yang ambigu.
"Bukannya kamu cukup menikmati barusan?" Bibir Ji Jinchuan menampakkan senyum yang semakin lebar. Alisnya terangkat.
Di ruangan yang sunyi, lampu di atas sana menyinari semua bagian, sehingga membentuk siluet yang dalam pada garis wajah tampan Ji Jinchuan. Sinar itu membuat wajah alaminya yang tampan menjadi terlihat semakin menawan. Melihat wajah yang begitu memesona itu, pipi Chen Youran tiba-tiba menjadi panas. {ipi merahnya menjadi semakin tampak cerah dan menarik di bawah lampu kristal.
"Sudah ngantuk?" tanya Ji Jinchuan dengan suaranya yang terdengar serak. Dia menatapnya dan mengusap wajahnya dengan jari-jarinya yang dingin.
Saat ini, sudah sekitar pukul 10 malam. Namun, Chen Youran menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku belum mengantuk…"
"Kalau begitu, tidur nanti saja," ucap Ji Jinchuan sembari memunculkan senyum di bibirnya.
Saat Ji Jinchuan hendak menciumnya, Chen Youran meletakkan tangannya di atas bibirnya dan berkata, "Aku punya sesuatu untuk ditanyakan kepadamu."
Lalu, Ji Jinchuan mengulurkan lengan panjangnya dan meletakkannya di lengan Chen Youran. Dia pun bertanya, "Ada apa?"
"Sebelumnya, Huo Hanqian menolak untuk menandatangani surat perjanjian perceraian. Hari ini, dia membawa surat perjanjian perceraian kepada Lin Xia. Apa menurutmu akan ada konspirasi?" Chen Youran khawatir tentang apa yang akan dilakukan Huo Hanqian di belakangnya.
"Tidak," jawab Ji Jinchuan dengan singkat. Matanya tampak sedalam laut.
"Baguslah kalau begitu," kata Chen Youran. Dengan begini, dia bisa merasa lega. Bahkan dia setuju dengan Lin Mo'an bahwa dirinya juga harus memperhatikan keselamatan Lin Xia.
Ji Jinchuan melihat suasana hati istrinya yang sangat baik malam ini. Wanita itu bahkan tidak mengantuk. Kemudian, ibu jarinya dengan lembut menggosok lengan lembut istrinya itu dan berkata, "Kalau kamu belum mau tidur, aku akan menemanimu melihat salju."
"Oke…" Tentu saja Chen Youran sangat bersemangat karena dia tidak mengantuk sama sekali. Dia pun segera turun dari tempat tidur dan berjalan ke jendela dengan sandal katunnya. Salju masih turun di luar sana. Salju pertama tahun ini tampaknya sangat lebat.
Ji Jinchuan memeluk Chen Youran dari belakang. Dia bersandar ke lengannya dan mereka menatap butiran salju yang jatuh di luar.