Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Apa Dia akan Datang?



Apa Dia akan Datang?

1Chen Youran sangat yakin bahwa dia tidak salah menebak orang. Bahkan meskipun Xue Ling menyamar dengan cara yang lebih baik, tetapi aroma parfum di tubuhnya tidak bisa menipu orang.     

"Apa benar kamu melakukan itu pada Zheng Huai? Dia rela masuk penjara untukmu," tutur Chen Youran.     

Begitu suaranya jatuh, Xue Ling menghampirinya dengan marah dan berkata, "Jangan bicara omong kosong! Aku tidak ada hubungannya dengan masuknya Zheng Huai ke penjara."     

Chen Youran memandang orang-orang di sepanjang jalan koridor dan juga perawat yang sedang menunggu Xue Ling tak jauh dari tempatnya berdiri. Kemudian, dia berkata dengan suara rendah, "Apa kamu yakin ingin membicarakan hal itu di sini?"     

Xue Ling memandang ke beberapa orang yang ada di sepanjang jalan koridor. Tiba-tiba, terdengar suara perawat muda datang dari arah belakangnya, "Apakah Anda ingin melakukannya atau tidak?"     

Karena kebanyakan orang menggunakan lift, jadi tidak ada seorang pun di tangga. Xue Ling melepas kacamatanya dan menunjukkan wajahnya kuyu. Mungkin karena suasana hatinya yang buruk beberapa waktu lalu, dia kehilangan banyak berat badan.     

"Malam itu sekitar pukul 12.40, aku kebetulan berada di jalan Xingnan. Dan aku melihat semua kejadiannya," ujar Chen Youran. Xue Ling sangat membenci Zheng Huai, sehingga tidak mungkin meminjamkan mobil kepadanya.      

Chen Youran menyebutkan waktu dan tempat kejadian secara akurat, jadi Xue Ling sudah pasti memercayainya. Dia memelototi Chen Youran dengan sengit dan berkata, "Kamu urus saja urusanmu sendiri. Dia yang bersedia dipenjara untukku."     

"Aku tidak bermaksud untuk ingin ikut campur dalam urusanmu. Aku hanya ingin kamu berpikir dengan jernih. Kamu mendengar apa yang dikatakan dokter tadi. Kalau kamu mengaborsi anak yang ada di dalam kandunganmu sekarang, sangat sulit untukmu memiliki anak di kemudian hari. Tidak ada wanita yang tidak ingin melahirkan anaknya sendiri. Apa kamu yakin tidak akan menyesalinya?"     

Chen Youran benar-benar tidak percaya bahwa Xue Ling begitu kejam. Tidak mungkin wanita itu lebih suka tidak memiliki anak di masa depan daripada melahirkan anak Zheng Huai. Pria itu bahkan masih rela di penjara untuknya.     

"Aku memang tidak ingin melahirkan anak Zheng Huai. Apa kamu berpikir aku bersedia mengambil resiko sebesar itu?" Xue Ling mencibir hingga tampak seperti mawar hitam yang tumbuh di malam yang gelap.     

"Apa maksudmu?" Chen Youran bingung.     

"80% anak ini akan terlahir sebagai monster yang hanya akan membuat orang lain menertawakanku."     

Chen Youran tercengang, tetapi dia lupa bahwa Xue Ling dalam suasana hati yang buruk sebelumnya. Dia menduga wanita itu pasti minum banyak obat untuk pengobatan, yang bisa menyebabkan janin yang tidak sehat.     

 ***     

Chen Youran tak kunjung kembali ke kamar pasien, padahal Lin Xia sudah selesai berkemas. Melihat bahwa wanita itu belum kembali dalam waktu yang begitu lama, dia pun bersiap keluar untuk mencarinya. Lin Xia baru saja membuka pintu kamar pasien, namun Chen Youran sudah berdiri di luar pintu, mengangkat tangannya, dan hendak mendorong pintu.     

"Kenapa kamu pergi begitu lama?" tanya Lin Xia.     

"Ada sedikit penundaan," jawab Chen Youran. Dia pun masuk ke dalam kamar pasien dan melihat bahwa Lin Xia sudah selesai berkemas. Dia lalu berkata, "Ayo kita pergi."     

Sopir pun mengantar mereka ke Biro Urusan Sipil. Satu jam kemudian, mereka masih menunggu di lobi Biro Urusan Sipil, namun sosok Huo Hanqian tidak terlihat juga.     

Waktu demi waktu berlalu. Para pria dan wanita yang mengajukan akta nikah berjalan melewati Lin Xia dan Chen Youran. Orang-orang itu memegang akta nikah berwarna merah di tangan masing-masing. Dan wajah mereka dipenuhi dengan kebahagiaan.     

Chen Youran memikirkan hari di mana Ji Jinchuan mendaftarkan diri untuk mendapatkan akta nikah. Ketika itu, dia bingung sepanjang waktu dari awal proses hingga akhir. Bahkan ketika berfoto untuk akta nikah pun terasa seperti mimpi. Lalu, setelah mendapatkan akta nikah di tangan mereka, dia dapat merasakan kenyataan akan hal itu.     

Setelah menunggu sekitar setengah jam lagi, Chen Youran bertanya, "Apa kamu yakin mengingat waktu dengan benar?"     

"Jadwalnya pukul 2 siang ini," ucap Lin Xia.     

Chen Youran mengeluarkan ponselnya. Dia melihat bahwa saat ini sudah pukul 3.30. Apa Huo Hanqian merasa menyesal? Batinnya.     

"Apa dia merasa menyesal?" Rupanya, Lin Xia juga memikirkan hal yang sama.     

Chen Youran mengerutkan kening dan tidak banyak bicara. Dia mengeluarkan ponselnya dari tasnya dan menyerahkannya pada Lin Xia sambil berkata, "Kamu bisa meneleponnya lagi."     

"Aku tidak ingat nomor teleponnya," tutur Lin Xia. Ketika dia dibawa ke rumah sakit oleh polisi, dia tidak membawa apa-apa sama sekali. Dan bahkan ponselnya juga masih ada di Qinyuanju.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.