Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku Tetaplah Seorang Pria



Aku Tetaplah Seorang Pria

0Chen Youran menatap pria di sampingnya. Bulu mata pria itu setengah terkulai. Pria itu mengenakan sweater berwarna hitam, pakaiannya terbilang sangat santai ketika di rumah, tidak terlalu formal seperti ketika sedang bekerja. Suaminya itu terlihat lebih kasual dan maskulin.      

Pisau pemotong buah terus diputar dan kulit apel terkupas satu per satu. Gerakannya sangat lihai dan bagus, sehingga kulit apel tersebut tidak terputus sampai akhir. Ji Jinchuan kemudian menyerahkan apel yang telah dipotong, Chen Yoran pun segera menggigitnya. Saat makan siang tadi, mereka membeli buah, namun dia merasa buah yang ada di tangan suaminya lebih manis.     

"Kalau Xiao Cheng dan yang lainnya melihat hal ini, mata mereka pasti akan copot," ucap Chen Youran sambil tersenyum.     

"Aku tetaplah seorang pria," balas Ji Jinchuan dengan tegas. Tidak peduli seberapa kuatnya dirinya di dalam dunia bisnis, betapa dingin dan tidak bersahabatnya dia dengan orang lain, tetapi dia tetaplah seorang pria. Jadi, hal wajar bagi seorang pria untuk memanjakan istrinya sendiri seperti ini.     

Chen Youran memegang apel di satu tangannya, sementara tangan lainnya menggandeng lengan Ji Jinchuan. Dia takut pria di sampingnya merasa bosan, jadi dia menyuruhnya untuk menonton pertunjukan hiburan.     

Setelah apel habis, Ji Jinchuan mengambil tisu di atas meja dan menyeka cairan manis dari apel di jari Chen Youran. Setiap jari diseka olehnya dengan hati-hati. Chen Youran terus memandangi Ji Jinchuan, dia tiba-tiba merasakan kehangatan di hatinya. Dia pun tidak bisa menahan diri untuk tidak mengecup bibirnya.     

Setelah mendapatkan kecupan itu, Ji Jinchuan tersenyum dan mengelus kepala Chen Youran. Kemudian, dia memeluk pinggangnya dan menonton televisi bersamanya.     

 ***     

Setelah Chen Youran bangun di pagi hari, Ji Jinchuan sudah tidak ada di sekitarnya. Dia duduk di tempat tidur dengan perlahan dan berusaha mengumpulkan nyawanya. Kemudian, dia pergi ke kamar mandi setelah benar-benar bangun. Dia lalu turun ke lantai bawah setelah selesai mandi.     

Pria yang dicari Chen Youran rupanya sedang membaca koran dan menyantap sarapan di ruang makan. Hari ini hari Minggu dan tidak perlu pergi ke perusahaan, jadi pria itu mengenakan baju rumahan. Chen Youran pergi ke ruang makan dan duduk di seberangnya. Setelah itu, Bibi Wu pun mengeluarkan sarapan miliknya dan menaruhnya di atas meja.     

Ji Jinchuan menarik pandangannya dari koran dan beralih menatap wajah istrinya yang tanpa riasan. Dia lalu berkata, "Ini masih sangat pagi untuk bangun."     

"Aku ingin membaca koran," tutur Chen Youran yang teringat pada adegan di pesta pertunangan Xue Ling kemarin.     

Ji Jinchuan pun menyerahkan koran itu padanya, sementara Chen Youran langsung meraihnya untuk mengambil alih dan membukanya. Topik hari ini memang mengenai adegan pesta pertunangan Xue Ling, dengan judul yang mencolok dan tampilan yang sangat buruk.     

'Nona Xue, wanita seribu emas, berada dalam kekacauan dalam kehidupan pribadinya. Dia memiliki foto check-in dengan seorang pria di Hotel. Kelakuan seorang Nona Muda yang bejat. Sebelum bertunangan, dia bermain dengan banyak pria dalam kegelapan. Perusahaan yang dibangu Keluarga Xue kini berada dalam ambang kehancuran'.     

Media bahkan memposting foto Xue Ling dan pria itu. Hanya saja, bagian tubuh Xue Ling yang menghadap kamera di samarkan. Entah apa lagi yang bisa dilakukan jika sudah seperti ini. Tokoh-tokoh di kalangan atas sudah banyak sekali yang mengetahui skandal yang menimpa Nona Muda Xue, wanita seribu emas itu. Bahkan jika ditelusuri, reputasi Xue Ling benar-benar hancur kali ini.     

Chen Youran memindai secara asal berita yang tertulis di sana, kemudian menjatuhkan koran tersebut ke atas meja. Dia lalu memberikan komentar, "Para wartawan ini masih sangat suka mengejar berita angin."     

Masalah ini hanya berawal dari beberapa foto. Banyak juga pria yang melakukan hal 'itu' sebelum bertunangan. Entah mengapa itu seolah menjadi hal yang sangat menghebohkan. Orang-orang seolah tidak bisa melihat dari foto itu bahwa seorang pria juga melakukan hal yang sama.     

Tentu saja, Chen Youran tidak bisa menyalahkan Xue Ling. Sebaliknya, dia malah berpikir bahwa para wartawan terlalu melebih-lebihkan. Chen Youran merasa tidak terlalu tertarik untuk melihat keseruan beritanya.     

Ji Jinchuan minum seteguk air, lalu bersandar di sandaran kursi dan meletakkan tangan kanannya yang setengah ditekuk di atas meja. Postur tubuhnya tampak malas dan santai. Dia lalu berkata, "Kalau dia bersikap rendah hati sepertimu, dia tidak akan mengalami hal buruk sebesar itu."     

"Itu benar," jawab Chen Youran. Dia menundukkan kepala dan menyantap sarapannya di piring.     

Hanya sedikit orang di Kota A yang mengetahui bahwa pria di seberangnya adalah suaminya. Menjadi orang yang rendah hati juga memiliki keuntungan tersendiri. Salah satunya adalah tidak terlalu banyak diperhatikan oleh orang lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.