Tidak akan Membuatnya Merasa Lebih Baik
Tidak akan Membuatnya Merasa Lebih Baik
Aku tidak pernah berpikir bahwa orang yang melakukan itu adalah He Jiashan. Kenapa He Jiashan melakukan ini? Apa dia tidak ingin bertunangan denganku? Tetapi kenapa ketika orang tua kita bertemu, dia tidak keberatan dengan hari pertunangan, batin Xue Ling.
Xue Ling meremas foto-foto yang ada di tangannya. Jari-jarinya memutih karena kepalannya yang kuat. Sudut foto-foto itu pun berubah bentuk menjadi tak karuan setelah diremas. Kemudian, dia bertanya, "Apakah foto-foto ini benar-benar asli?"
"Ya, benar-benar asli. Orang yang menyebarkan foto-fotomu adalah Tuan Muda He sendiri." Pria yang ada di seberang Xue Ling melihat ekspresi marahnya. Dia kembali menyesap kopi miliknya dan melanjutkan perkataannya, "Karena sudah tidak ada urusan lagi denganku, aku akan pergi dulu."
Namun, Xue Ling tidak mengatakan sepatah kata pun. Wajah cerahnya berubah menjadi ganas. He Jiashan sudah menghancurkanku. Aku tidak akan membuatnya merasa lebih baik! Pikirnya.
Xue Ling meletakkan foto itu ke dalam tasnya. Dia menaikkan syal hingga membungkus wajahnya. Kemudian, dia memakai kacamatanya, lalu pergi meninggalkan kafe tersebut. Setelah dua langkah, dia dihentikan oleh pelayan yang berkata, "Nona, Anda belum membayar tagihannya."
Orang itu pergi tanpa membayar! Umpat Xue Ling dalam hati.
Wajah Xue Ling membiru dan memutih dalam sekejap. Dia mengeluarkan sejumlah uang dari tasnya dan melemparkannya ke pelayan itu. Dia meninggalkan kafe tanpa menunggu kembaliannya.
***
Segala sesuatu yang ada di Wuzhen terasa akrab sekaligus aneh bagi Chen Youran. Bagaimanapun juga, ini sudah 10 tahun berlalu sejak kepergiannya dari sana. Dan tidak mungkin tidak ada yang berubah.
Chen Youran dan Ji Jinchuan melakukan perjalanan keliling kota dan bersenang-senang. Namun, itu adalah tempat di mana Chen Youran dibesarkan, sedikit banyak pasti masih ada kenangan di dalam benaknya. Dia lalu melihat waktu pada jam tangan Ji Jinchuan, kemudian dia berkata, "Hari ini waktu berlalu begitu cepat. Sekarang sudah pukul 16.30. Ayo kita pulang…"
"Kita menginap di sini saja selama satu malam dan kembali besok. Pada malam hari nanti, kamu bisa menunjukkan tentang kota ini kepadaku lebih banyak," balas Ji Jinchuan sambil menggenggam tangan istrinya yang terasa agak dingin.
"Ini sudah hampir semuanya yang aku tunjukkan. Lebih baik kita pulang saja," kata Chen Youran yang menarik tangannya.
Wuzhen tidak lebih baik dari sebuah kota. Satu-satunya tempat menginap di sini adalah hotel. Lingkungan dan sanitasi pada hotel itu juga tidak sebaik hotel-hotel yang ada di kota lain. Chen Youran bisa memastikan bahwa Ji Jinchuan pasti tidak terbiasa dengan itu. Sekarang saja, dia sudah sangat senang pria itu mau menemaninya dalam perjalanan hari ini.
Sebelum mereka pergi, Chen Youran membeli beberapa Jujube (kurma merah) khas Wuzhen dan kue tahun baru yang terbuat dari tepung jagung di salah satu toko. Tas kemasan dari toko itu masih sama dengan yang dia ingat, tapi dia tidak tahu apakah rasanya sudah berubah atau tidak. Mereka meninggalkan Wuzhen pada pukul 5 sore. Tadi, mereka hanya makan semangkuk bihun pada siang hari, jadi setelah tiba waktunya makan malam, Chen Youran merasa sedikit lapar. Setelah memasuki pusat kota, Ji Jinchuan pun mengajaknya makan malam.
Ji Jinchuan pergi ke halaman untuk memarkir mobil, sementara Chen Youran menunggunya di luar restoran. Tiba-tiba, ada sebuah mobil mewah lewat di depannya. Tampak sosok Ji Yangkun yang duduk di kursi pengemudi dan ada seorang wanita duduk di kursi penumpang depan bersamanya. Sepertinya itu… Jian Rui? Batinnya.
Chen Youran lalu cepat-cepat melangkah maju karena ingin melihat dengan jelas. Namun, mobil itu melaju cepat menuju ke jalan utama dan menghilang di depan matanya. Dia tidak yakin apakah wanita di kursi penumpang itu adalah Jian Rui, tapi orang itu jelas bukan Xie suling.
Setelah memarkirkan mobil, Ji Jinchuan berjalan ke arah Chen Youran. Melihat istrinya menunduk, dia bertanya, "Ada apa?"
"Kurasa aku baru saja melihat ayahmu dan Bibi Jian," tutur Chen Youran. Dia tidak yakin apakah dia salah melihat atau tidak. Tetapi, penglihatannya mungkin saja benar. "Apa mereka saling mengenal satu sama lain?"
Mata hitam Ji Jinchuan tampak sedalam langit malam. Tidak terlihat sedikit pun emosi di dalam sana. Dia langsung memeluk Chen youran dan membawanya masuk ke dalam restoran sambil berkata, "Siapa yang baru saja merengek berteriak lapar di dalam mobil? Apa sekarang kamu sudah tidak lapar?"