Terlalu Lelah untuk Bergerak
Terlalu Lelah untuk Bergerak
Saat tiba di Teluk Nanhai, Chen Youran kembali ke kamar, sementara Ji Jinchuan menuju ruang kerjanya. Ketika Ji Jinchuan kembali ke kamar, dia melihat istrinya duduk di atas sofa. Dia pun bertanya, "Kenapa kamu tidak mandi?"
"Aku terlalu lelah untuk bergerak." Chen Youran menjawab dengan suara yang halus dan lembut.
Ji Jinchuan lalu pergi ke kamar mandi. Seketika, terdengar suara air mengalir dari dalam kamar mandi. Setelah beberapa saat, dia keluar dari kamar mandi. Dia kemudian membungkukkan badan dan hendak menggendong Chen Youran yang duduk di sofa.
Chen Youran awalnya setengah berbaring. Saat takut akan tindakan suaminya yang tiba-tiba itu, dia akhirnya bangun. Dia menatap pria di hadapannya dengan tatapan kosong. Ji Jinchuan lalu memberinya ciuman dan berkata, "Aku akan memandikanmu…"
Chen Youran merasa sangat lelah, jadi dia hanya bisa menyandarkan kepalanya ke bahu suaminya dan berkata dengan suara lembut, "Oke…"
Jika itu dalam keadaan normal, Chen Youran pasti akan menolaknya. Sepertinya, dia sangat lelah hari ini. Ji Jinchuan mengelus dahinya yang halus dengan dagunya dan membawanya ke kamar mandi. Chen Youran merasa tubuhnya seolah tidak memiliki tulang kerangka. Dia bersandar tak berdaya di dada Ji Jinchuan, membiarkannya melepas pakaiannya, menelanjangi seluruh tubuhnya, kemudian memasukkannya ke dalam bak mandi.
Takut mengganggu kenyaman istrinya saat berbaring, Ji Jinchuan akhirnya juga ikut masuk ke dalam bak mandi. Dia menopang kepala wanita itu dengan satu tangan dan memandikannya dengan tangan lainnya. Tubuh seputih salju itu tampak seperti batu giok di dalam air jernih. Lekukan indah tampak seperti karya seni pahatan tangan. Perut yang sedikit menggembung tidak terhalang oleh pakaian saat ini, sehingga terlihat sangat jelas.
Meskipun seluruh tubuh Chen Youran terekspos dengan jelas di depan matanya, tetapi tatapan Ji Jinchuan tidak memiliki nafsu sama sekali. Dia dengan cepat memandikan istrinya, mengeluarkannya dari air, lalu mengeringkan air di tubuhnya. Kemudian, dia membungkusnya dengan handuk mandi, membawanya keluar dari kamar mandi, dan meletakkannya di tempat tidur.
Ji Jinchuan tadi membungkuk untuk menggendongnya. Saat berjalan, Chen Youran tiba-tiba melingkarkan lengannya di lehernya. Dia perlahan membuka matanya dan pandangannya sedikit kabur saat ini. Mata hitamnya yang awalnya kehilangan pandangannya, perlahan-lahan kembali dan akhirnya berangsur-angsur menjadi jelas. Ji Jinchuan tiba-tiba memberinya ciuman di sudut bibirnya.
"Kamu tidur duluan saja, aku akan pergi mandi," ucap Ji Jinchuan dengan suara rendah.
Chen Youran tiba-tiba melingkarkan lengannya di leher Ji Jinchuan dan menariknya. Napas kedua orang itu pun saling beradu. Saat posisi mereka sudah dekat satu sama lain, dia berinisiatif mencium bibir pria itu lebih dulu. Tangan Ji Jinchuan berada di samping tubuhnya untuk menopang tubuhnya sendiri dan menghindari agar tidak menindihnya. Bibirnya menyentuh bibir wanita di bawahnya dan mulai mengisapnya.
Saat memandikan Chen Youran barusan, baju Ji Jinchuan ikut basah. Sementara itu, tubuh Chen Youran saat ini juga telanjang. Jadi, tubuh mereka sama-sama sedikit terasa dingin. Chen Youran melepaskan tangannya di leher Ji Jinchuan, lalu menciumnya sambil membuka kancing bajunya.
Setelah selesai melepas bajunya, Ji Jinchuan memegang tangan Chen Youran dan meletakkannya pada ikat pinggangnya. Posisi bibirnya sedikit berubah dan berpindah ke sudut bibir istrinya. Dia menciumnya dengan hati-hati. Lalu, terdengar suaranya yang dalam dan serak seolah menunjukkan nafsunya yang sudah terbakar, "Lepaskanlah…"
Chen Youran menahan ciumannya dan mencoba melepaskan ikat pinggang Ji Jinchuan. Dia meraba-raba untuk waktu yang lama dan tidak bisa melepaskannya. Dia merasa sedikit kesal dan cemas, lalu menarik-narik ikat pinggang itu dengan kuat sebanyak dua kali. Ada sedikit kekecewaan di mata Ji Jinchuan. Dengan senyum lembut di mata hitamnya, dia memegang sabuknya dan dengan terampil mengajari Chen Youran untuk melepaskan ikat pinggang.
Saat mereka berciuman, suhu di dalam ruangan meningkat. Bibir Ji Jinchuan meninggalkan bekas pada setiap jengkal tubuh Chen Youran. Ji Jinchuan mengangkat tubuhnya dan menatap istrinya itu. Wanita di bawahnya tampak menawan dan sangat menggoda. Kulit seputih saljunya berwarna merah muda terang saat ini, matanya yang hitam seperti sutra, dan bibirnya seperti awan yang mulai kemerahan.
Ji Jinchuan tiba-tiba menghentikan gerakannya. Kemudian, dia menatapnya dengan mata cemas. Lalu, dia berkata dengan suara serak, "Kalau kamu merasa tidak nyaman, tolong beritahu aku."
Setelah mereka selesai melakukan kegiatan suami istri itu, Ji Jinchuan pergi mandi. Sementara itu, Chen Youran yang sudah merasa sangat lelah, tidur terlebih dahulu.