Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Aku Tidak Suka Membawa Pulang Orang yang Tidak Penting



Aku Tidak Suka Membawa Pulang Orang yang Tidak Penting

1Keesokan harinya di sore hari, Chen Youran sedang memotong bunga di rumah kaca. Bibi Wu tiba-tiba datang ke taman belakang, berdiri di depan pintu rumah kaca, dan berkata, "Nyonya Muda, ada seorang wanita yang bernama Nyonya Xue datang mencari Anda."     

Nyonya Xue? Batin Chen Youran.     

Chen Youran sedikit tertegun. Saat berpikir bahwa itu pasti adalah Jian Rui, dia langsung meletakkan alat pemotong bunga dan berkata, "Aku akan menemuinya sekarang juga."     

Bibi Li yang berada di sampingnya memberikan saputangan kepadanya. Chen Youran pun mengambil alih saputangan itu dan menyeka tangannya. Setelah itu, dia keluar dari rumah kaca dan berjalan menyusuri jalan setapak berbatu yang penuh dengan bunga-bunga eksotis menuju ke halaman depan.      

"Bibi Jian…" sapa Chen Youran sambil memasuki ruang tamu.     

Jian Rui saat ini duduk di sofa ruang tamu. Dia mengenakan mantel berwarna ungu tua yang dipadukan dengan syal bulu Mink Collar berwarna ungu di kerahnya. Kulitnya tampak terawat dengan baik, tidak ada jejak keriput sedikit pun walaupun usianya sudah puluhan tahun. Ketika dia tersenyum, terlihat pola fishtail yang bagus di sudut matanya.      

"Youran…" sapa Jian Rui.     

Sambil tersenyum, Chen Youran berkata, "Bibi Jian, tunggu sebentar. Aku akan mencuci tanganku dulu."     

"Ya, pergilah," jawab Jian Rui sambil menganggukkan kepalanya.     

Chen Youran pergi ke kamar mandi untuk mencuci tangannya. Setelah selesai, dia keluar dari kamar mandi dan duduk di sofa. Bibi Wu telah membuatkan secangkir teh hangat untuknya. Dia lalu menempelkan tangannya pada cangkir teh untuk menghangatkan tubuhnya.     

"Apa Bibi Jian datang ke sini untuk mencari Jinchuan? Dia tidak sedang libur bekerja hari ini."     

Wajah Jian Rui tampak sedikit kuyu. Meskipun saat ini dia mengenakan pakaian mahal, tetapi dia tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang pucat. Dia pun menjawab, "Aku datang ke sini untuk mencarimu…"     

"Mencari aku?" tanya Chen Youran yang merasa terkejut.     

"Aku datang ke perusahaan Jinchuan hari ini, tapi aku tidak membuat janji temu untuk bertemu dengannya sebelumnya, jadi aku tidak diperbolehkan masuk. Maka dari itu, aku datang ke sini." Jian Rui menganggukkan kepalanya. Suaranya terdengar serak yang menunjukkan kelelahannya. "Aku ingin Jinchuan membantu perusahaan Keluarga Xue."     

Chen Youran tidak berbicara, dia hanya menyesap tehnya. Awalnya, dia merasa senang karena Jian Rui datang untuk mencarinya. Faktanya, wanita itu hanya memintanya untuk menyampaikan pesan kepada Ji Jinchuan. Dia harus membicarakan hal itu kepada Ji Jinchuan terlebih dulu dan tidak bisa memutuskan pesan yang disampaikan Jian Rui sendiri.     

Melihat bahwa Chen Youran tidak berbicara, Jian Rui lalu berkata dengan wajah khawatir, "Lingling… Dia terkena penyakit mental. Aku sudah mencari psikolog untuknya, tetapi dia tidak mau menjalani pengobatan. Apalagi keadaan perusahaan Keluarga Xue seperti ini. Ayahnya hampir tidak bisa mempertahankannya lagi."     

"Bibi Jian, tinggallah di sini untuk makan malam. Mari kita tunggu hingga Jinchuan pulang," ujar Chen Youran. Kemudian, dia menyuruh Bibi Wu mempersiapkan makan malam untuk satu orang lagi.      

Bibi Wu pun merespons tanda mengerti, lalu bergegas pergi ke dapur.     

"Tidak perlu. Lingling ada di rumah, aku khawatir dengannya. Apa yang terjadi terakhir kali sangat memukulnya." Jian Rui menurunkan bulu matanya. Ada tanda hitam biru di kelopak matanya.     

Chen Youran mempertimbangkan kata-kata agar tidak salah bicara, lalu berkata, "Setelah beberapa waktu berlalu, hal ini akan dilupakan oleh orang-orang. Bibi juga tidak boleh terlalu bersedih."     

"Bahkan kalau badai sudah berakhir, banyak orang yang telah melihat foto-foto itu. Aku khawatir dia akan sulit mendapatkan suami yang baik di masa depan." Suara Jian Rui terdengar tercekat.     

Chen Youran hanya terdiam. Dia merasa sangat iba melihat wajah Jian Rui yang tampak kuyu. Mengingat Ji Jinchuan memanggil wanita itu dengan sebutan 'Bibi Jian', dia berpikir bahwa mungkin suaminya tidak hanya tinggal diam dan menjadi penonton saja ketika bibinya mendapatkan kesulitan. Jadi, dia berkata, "Aku akan menghubungi Jinchuan dan bertanya padanya."     

Chen Youran berjalan mengitari meja teh menuju ke telepon rumah. Kemudian, dia menghubungi Ji Jinchuan di depan Jian Rui. Telepon itu segera terhubung, lalu terdengar suara berat dan lembut pria di seberang telepon, "Youyou?"     

Kemudian, Chen Youran sedikit melirik Jian Rui. Dia membalik punggungnya dan membelakangi Jian Rui. Dia pun berkata dengan suara pelan, "Bibi Jian ada di Teluk Nanhai. Dia ingin kamu membantu…"     

Ji Jinchuan saat ini sedang duduk di kursi dan mengetuk-ngetukkan tangannya di atas meja. Dia langsung berkata, "Kamu dan Bibi Jian pergi lah ke Paviliun Jingrui. Aku akan menunggu kalian di sana."     

"Kenapa pergi ke Paviliun Jingrui?" tanya Chen Youran dengan heran.     

Pria di seberang telepon berkata dengan tenang, "Akan ada jawaban yang ingin diketahui Bibi Jian di sana."     

"Apa ada sesuatu yang tidak bisa kamu katakan di rumah?" tanya Chen Youran lagi.     

"Aku tidak suka membawa pulang orang yang tidak penting," tutur Ji Jinchuan. Dia berhenti sejenak, lalu menambahkan, "Kamu mungkin juga tidak akan menyukainya."     

Mendengar kata 'rumah', hati Chen Youran terasa hangat dan damai. Dia menekuk bibirnya dan berkata, "Oke".      

Setelah itu, Chen Youran menutup telepon. Dia meletakkan kembali gagang telepon ke posisinya. Lalu, dia melihat ke arah Jian Rui dan berkata, "Dia menyuruh kita pergi ke suatu tempat."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.