Masih Ada Satu Orang Lagi
Masih Ada Satu Orang Lagi
Jian Rui adalah Nyonya Xue, jadi secara otomatis, dia juga memiliki sopir pribadi. Dia pun berkata, "Youran, naik mobilku saja."
Chen Youran hendak menyetujuinya, namun tiba-tiba sopirnya berkata, "Nyonya Muda, biarkan aku mengantarmu. Akan lebih mudah untuk Anda pulang setelah menyelesaikan urusan. Anda juga tidak perlu merepotkan Nyonya ini untuk mengantar Anda pulang."
Saat memikirnya, Chen Youran merasa bahwa perkataan sopirnya benar. Kediaman Keluarga Xue dan Teluk Nanhai tidak searah. Jian Rui juga sedang mencemaskan Xue Ling, jadi wanita itu harus segera pulang setelah urusan itu selesai. Akhirnya, dia mengangguk dan berkata, "Baiklah…"
Jian Rui masih berdiri di atas tangga di beranda rumah. Angin dingin menerpa syal bulu Mink Collar ungu yang ada di kerahnya. Lalu, dia berkata, "Tidak apa-apa. Nanti aku akan menyuruhmu sopirku untuk mengantarmu pulang. Kita naik satu mobil saja agar kita bisa berbicara di dalam mobil."
Chen Youran belum berkata apa-apa, tetapi sopir pribadinya sudah berkata lebih dulu, "Nyonya Muda, Anda tidak beristirahat dengan baik tadi malam. Anda bisa beristirahat di dalam mobil. Saya khawatir Anda tidak merasa nyaman kalau harus berada dalam satu mobil dengan Nyonya ini."
Chen Youran menatap sopirnya dengan tatapan curiga. Sopir itu sedikit menundukkan kepalanya dan terlihat sangat cemas. Dia memandang Jian Rui lagi dan berkata, "Bibi Jian, aku ingin beristirahat di dalam mobil. Kita naik mobil terpisah saja, ya."
Mendengar hal itu, Jian Rui pun menganggukkan kepalanya. Mereka akhirnya menaiki mobil mereka masing-masing dan keluar dari Teluk Nanhai satu per satu.
Chen Youran melihat pemandangan suram di luar jendela. Dia menatap sopirnya dan bertanya, "Kenapa kamu bersikeras untuk mengantarku kesana?"
"Itu perintah Tuan Muda," jawab sopir itu.
Setelah tiba di Paviliun Jingrui…
Sang sopir keluar dari dalam mobil dan membukakan pintu untuk Chen Youran. Chen Youran dan Jian Rui keluar dari dalam mobil secara bersamaan. Tampaklah sosok Xiao Cheng yang sedang menunggu di luar kedai teh. Melihat Chen Youran keluar dari mobil, dia dengan cepat mendekatinya dan menyapa, "Nyonya Muda…"
Hari ini, Chen Youran mengenakan mantel berwarna oranye. Wajahnya tampak cantik dan halus. Dia tampak lebih putih dan terlihat polos. Dengan senyum di sudut mulutnya, dia bertanya, "Asisten Xiao, dia di mana?"
Xiao Cheng berkata sambil tersenyum, "Saya akan membawa Anda masuk sekarang."
Xiao Cheng membawa mereka masuk ke kedai teh dan sampai ke bilik pribadi di lantai dua. Pintu bilik pribadi itu dibuka dengan cara didorong, lalu digeser. Xiao Cheng membuka pintu bilik pribadi itu dan berdiri di samping.
Chen Youran memimpin berjalan masuk ke dalam bilik, sementara Jianrui mengikutinya di belakang. Di dalam bilik pribadi, Ji Jinchuan sedang duduk di atas tatami dan minum teh panas. Di seberangnya, duduk seorang pria dengan setelan berwarna abu-abu. Wajah pria itu sedikit pucat dan ujung mulutnya terluka. Satu meter di belakangnya, terdapat dua pengawal tanpa ekspresi. Pria itu melihat ke arah pintu bilik yang terbuka. Kemudian dia bangkit untuk berlari, tetapi ditahan oleh dua pengawal di belakangnya. Dia pun langsung melolong kesakitan.
Chen Youran melihat pemandangan di depannya dan melongo selama beberapa saat.
Di belakangnya, Jian Rui berseru, "Manajer Zheng, kenapa kamu ada di sini?"
Ji Jinchuan bangkit dan berjalan mendekati Chen Youran. Dia menyentuh pipi wanita itu dan sedikit mengerutkan alisnya. Kemudian, dia bertanya, "Kenapa kamu tidak memakai pakaian lebih tebal saat keluar?"
Cuaca hari ini tidak terlalu bagus karena sedang mendung. Sepertinya, akan turun hujan hari ini. Jadi, saat hanya berdiri di luar sebentar, pipi Chen Youran sudah terasa dingin.
"Ini tidak terlalu dingin," jawab Chen Youran. Dia menarik pandangannya yang tampak bingung dari Zheng Huai dan beralih menatap wajah dingin Ji Jinchuan. "Siapa dia?"
Pemanas ruangan di dalam bilik pribadi dihidupkan. Ji Jinchuan lalu melepaskan mantel Chen Youran. Melihat hal itu, Xiao Cheng mengambil alih dan menggantungnya di gantungan baju di sebelahnya.
Jian Rui melihat ke arah Zheng Huai yang ditahan oleh dua pengawal. Pandangannya lalu beralih pada Ji Jinchuan, dia berkata, "Jinchuan, ini…"
Ji Jinchuan membawa Chen Youran untuk duduk di depan meja teh yang rendah. Lalu, memberikan isyarat kepada Jian Rui untuk duduk juga sambil berkata, "Bibi Jian, jangan khawatir. Masih ada satu orang lagi yang tersisa. Mari kita minum teh dulu."