Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kamu Benar-benar Orang yang Nakal



Kamu Benar-benar Orang yang Nakal

0Beberapa orang juga menanggapi tentang perceraian Gu Jinchen dan Chen Shuna. Alasan perceraian mereka selalu menjadi misteri. Jadi, beberapa orang dengan berani menebak bahwa wanita yang diperebutkan itu adalah orang ketiga. Ada pula berbagai macam penghinaan di bawah kolom komentar.     

Suara air di kamar mandi berhenti diikuti dengan dibukanya pintu kamar mandi. Ji Jinchuan yang mengenakan jubah mandi berwarna abu-abu biru menyeka rambutnya dan keluar dari kamar mandi. Dia lalu berkata, "Pergilah ke kamar mandi."     

"Oke", jawab Chen Youran. Tanpa mematikan halaman berita yang barusan dibuka, dia membawa piyamanya dan berjalan ke kamar mandi.     

"Tunggu sebentar…" panggil Ji Jinchuan.     

"Ada apa?" tanya Chen Youran yang balas menatap Ji Jinchuan. Mata hitamnya tampak bersinar di bawah lampu.     

Ji Jinchuan mengambil susu di atas meja dan berjalan perlahan ke arah Chen Youran. Dia berkata dengan suara pelan dan hangat, "Minum dulu baru pergi."     

Chen Youran pun mengambil alih susu di tangan suaminya. Pertama-tama, dia menyesap sedikit untuk mencoba suhunya. Saat merasa suhunya sudah pas, dia langsung meneguknya dalam satu tarikan napas. Bibir merahnya kini dipenuhi dengan susu. Ji Jinchuan yang memiliki tatapan jeli, mengangkat rahang wanita di depannya, lalu mengisap bibirnya dengan lembut. Dia kemudian mengambil gelas susu di tangannya dan mencium kelopak matanya.     

"Sekarang pergilah…" ucap Ji Jinchuan.     

"Kamu benar-benar orang yang nakal." Chen Youran berjalan ke kamar mandi sambil bergumam yang terdengar seperti berbisik.     

Ji Jinchuan menekuk bibirnya, lalu meletakkan gelas susu di tangannya ke atas meja. Matanya melirik layar laptop yang saat ini masih menampilkan halaman berita. Dia tidak memedulikannya untuk sementara waktu. Ujung rambutnya masih meneteskan air, jadi dia mengambil handuk dan terus menyeka rambutnya. Saat kata-kata yang baru saja dilihatnya di layar laptop muncul di benaknya, dia seketika menghentikan gerakan tangannya. Baru saja, dia melihat beberapa patah kata berita itu, yakni 'Presiden Gu'. Sebenarnya, dia tidak peduli apa yang terjadi pada Gu Jinchen, tetapi halaman berita itu dibuka oleh Chen Youran. Wanita itu baru saja melihatnya.     

Akhirnya, Ji Jinchuan mendekati laptop, menggeser mouse ke atas. Halaman berita itu pun kembali ke bagian paling atas. Setelah dia melihat isinya dengan jelas, mata hitamnya terbenam. Sebelum berangkat kerja pagi ini, dia meminta Bibi Wu untuk mengumpulkan koran. Dia tidak menyangka istrinya melihat berita itu melalui browser sekarang.     

Tak lama kemudian, Chen Youran keluar dari kamar mandi. Namun, dia tidak menemukan sosok Ji Jinchuan di dalam kamar. Dia tidak berpikir terlalu jauh, dia lalu mengeringkan rambutnya dengan pengering rambut. Setelah itu, dia menemukan bahwa halaman web yang tadi dilihatnya telah dipindahkan. Sebelum mandi, halaman web itu berada pada bagian bawah karena memeriksa komentar dari para warganet di bawah. Namun, sekarang posisi halaman itu ada di atas. Kecuali dirinya, hanya ada Ji Jinchuan di kamar itu. Dia melihatnya, jadi dia marah? Batinnya     

Chen Youran lalu mendorong pintu kaca, namun tidak ada sosok pria yang dicarinya di balkon. Kemudian, dia pun keluar dari kamar untuk pergi ke ruang kerja Ji Jinchuan. Tidak ada lampu yang menyala di ruang kerja, namun dia tetap membuka pintu dan melihat-lihat situasi di dalam. Kondisi ruangan di dalam gelap. Dia lalu memanggilnya dengan lembut, "Jinchuan?"     

Tidak ada jawaban dari siapa pun di dalamnya. Chen Youran lalu mencari-cari tombol lampu dan menekannya. Tidak ada seorang pun di ruang kerja. Dia bertanya-tanya dalam hati, ke mana dia pergi, apa dia pergi keluar rumah?     

Setelah itu, Chen Youran mencoba untuk menghubungi Ji Jinchuan, namun tidak ada yang menjawab telepon. Dia kembali ke kamar dan mengambil mantel, lalu memakainya. Dia lalu turun dengan membawa ponselnya. Saat itu, waktu menunjukkan sudah lebih dari pukul 9 malam dan di luar sedang hujan. Dia menyalakan senter pada ponselnya dan pergi ke garasi dengan menggunakan payung di satu tangan.     

Angin dingin bertiup di luar dengan hujan yang terus turun. Chen Youran merapatkan mantelnya dengan erat. Meskipun dia mengenakan sandal katun di kakinya, tetapi bagian tumitnya tetap terbuka, sementara celana dan baju piyamanya juga tipis. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menggigil karena kedinginan. Dia dapat melihat beberapa mobil mewah di garasi. Maybach hitam yang paling sering dikendarai Ji Jinchuan juga masih ada di sana. Untuk berjaga-jaga, dia melihat mobil-mobil yang lain lagi dan tidak ada satu pun yang hilang.     

Jadi dia tidak pergi, dia masih di vila, batin Chen Youran. Dia pun berjalan cepat menuju ruang tamu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.