Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Bertemu untuk Membahas Tindakan Penanggulangan



Bertemu untuk Membahas Tindakan Penanggulangan

0Setelah meninggalkan kediaman Keluarga Chen, Chen Youran menghubungi Xu Chengyan untuk membicarakan perihal kedatangan ibunya dan memintanya mencari alasan untuk menjelaskan kepada keluarganya. Xu Chengyan sendiri juga merasa terganggu dengan Nyonya Xu akhir-akhir ini. Dan dia baru saja berpindah tempat tinggal. Dia melihat waktu, rupanya menunjukkan hampir tiba saatnya untuk pulang kerja.     

"Mari kita bertemu untuk membahas tindakan penanggulangan," tutur Xu Chengyan.     

Tempat yang mereka sepakati untuk bertemu adalah Hotel Palin. Chen Youran meninggalkan kediaman Keluarga Chen dan langsung menuju ke sana. Setelah dia menyebutkan nama Xu Chengyan, seorang pelayan langsung membawanya ke sebuah bilik. Rupanya, dia datang lebih awal, jadi dia meminta sepoci teh kepada pelayan ketika memasuki bilik. Dia meminumnya sambil menunggu kedatangan Xu Chengyan. Kemudian, dia memegang cangkir teh tersebut di tangannya untuk menghangatkan tangannya. Dia lalu memikirkan rencana di dalam hatinya. Jika Xu Chengyan memberitahu orang tuanya gambaran secara lengkap, pria itu pasti akan menerima hukuman yang sangat buruk.     

Sekitar setengah jam kemudian, pintu bilik didorong terbuka. Muncullah sosok Xu Chengyan dalam setelan biru tua dan mengenakan dasi abu-abu. Dia menarik dasi di lehernya ketika memasuki bilik. Kemudian, dia duduk di sofa dan bertanya, "Apa kamu sudah memesan sesuatu?"     

Chen Youran mengangkat teko teh, menuangkan secangkir teh untuk Xu Chengnya, lalu mendorongnya di sepanjang meja. Dia pun menjawab, "Belum, aku menunggumu…"     

Xu Chengyan memandang pelayan di pintu dan berteriak, "Menu…"     

Pelayan datang dengan membawa menu dan menyerahkan kepada mereka masing-masing. Xu Chengyan berkata sambil membolak-balik menu tersebut, "Ayo kita pesan dulu saja sambil menunggu dia."     

Kalimat terakhir Xu Chengyan membuat Chen Youran bingung. Dia siapa? Batinnya.     

Orang pertama yang muncul di dalam benaknya adalah Gu Jinchen. Dirinya dan Gu Jinchen sekarang berada dalam posisi canggung untuk bertemu. Xu Chengyan seharusnya memahami hal itu, jadi pria itu tidak mungkin mengundang Gu Jinchen.     

Xu Chengyan mendongak dan melihat Chen Youran dalam keadaan linglung. Dia pun memanggil namanya. Saat melihat Chen Youran tidak menjawab, dia mendekatinya, lalu mengangkat tangannya dan mengetuk meja beberapa kali sambil berkata, "Hei hei hei, ayo cepat pesan makanan. Apa yang sedang kamu pikirkan?"     

"Oh…" Chen Youran hanya bergumam, lalu melihat-lihat daftar menu. Setelah memesan hidangan, dia menutup buku menu itu, lalu menyerahkannya kepada pelayan.     

Hotel Palin adalah bisnis Keluarga Xu dan Xu Chengyan pun sering datang ke sana. Jadi, dia bisa menyebutkan banyak hidangan tanpa melihat buku menu. Dia bersandar di kursi, menyerahkan buku menu kepada pelayan, lalu menyebutkan begitu banyak hidangan tanpa melihat menu. Pelayan itu bahkan tidak bisa mengingat pesanannya karena bicaranya yang begitu cepat.     

Buku menu didorong di sepanjang meja dan berhenti tepat di depan pelayan. Pelayan melirik wajah Xu Chengyan dan berkata dengan ragu-ragu, "Tuan Muda, bisakah Anda mengulangi pesanannya lagi? Saya ingin memeriksanya kembali untuk menghindari kesalahan."     

Salah satu lengan Xu Chengyan berada di belakang kursi. Dia berkata dengan malas, "Apakah kamu pelayan baru di sini?"     

"Tidak." Pelayan itu menjawab dengan malu-malu.     

Xu Chengyan melanjutkan pertanyaannya, "Sudah berapa lama kamu bekerja di sini?"     

"Satu tahun dua bulan," jawab pelayan itu.     

"Apa kamu bisa menghafal menunya di luar kepala?" tanya Xu Chengyan lagi.     

Pelayan itu menarik napas dan menjawab, "Bisa…"     

"Kalau kamu sudah bisa menghafal menu di luar kepala, seharusnya kamu bisa menuliskan hidangan yang baru saja aku pesan dengan mata tertutup," tutur Xu Chengyan.     

Pelayan itu berkata dengan cepat, "Tuan Muda, barusan saya hanya… tidak dapat mendengarnya dengan jelas."     

"Kamu tidak dapat mendengarnya dengan jelas?" Nada Xu Chengyan masih terdengar malas. Dia melanjutkan, "Lalu, apa gunanya telingamu?"     

"Maaf, saya salah, Tuan Muda." Pelayan yang masih muda itu saat ini tampak hampir menangis. Matanya tampak merah dan air mata mulai mengalir dari sana.     

Chen Youran membantu pelayan itu dengan berkata, "Kamu adalah seorang Tuan Muda, bagaimana bisa kamu menggertak seorang bawahan seperti ini."     

Xu Chengyan hanya berniat menggoda pelayan itu. Dia tidak menyangka bahwa pelayan itu akan menangis di hadapannya dan menganggapnya hal yang serius. Dia menggosok tulang hidungnya dan mengulangi mengatakan pesanannya lagi, lalu berkata, "Apa kamu sudah bisa mendengarnya dengan jelas sekarang?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.