Untuk Berbicara Kejam, Aku Lebih Baik dari Dia (2)
Untuk Berbicara Kejam, Aku Lebih Baik dari Dia (2)
Gu Jinchen diam-diam memperhatikan hal itu. Kemudian, dia berpikir bahwa saat ini dirinya jarang memiliki kesempatan untuk melihat mantan kekasihnya itu tersenyum seperti ini.
"Wanita seperti itu memiliki banyak rayuan. Hal itu dapat meningkatkan gairah di antara dua orang untuk…" Xu Chengyan bersandar dengan malas di sandaran kursinya. Dia mengeluarkan rokok dari sakunya, lalu memasukkannya ke dalam mulutnya.
Gu Jinchen dengan cepat berkata, "Jangan merokok…"
Saat ini, tangan Xu Chengyan sudah bersiap untuk menyalakan korek api. Dia menatap Gu Jinchen dengan tatapan bingung. Ketika pria itu melirik Chen Youran, ekspresi wajahnya tiba-tiba menunjukkan seolah dia menyadari sesuatu. Dia mengambil lagi rokok dari mulutnya dan berkata, "Apa tidak boleh merokok di depannya? Dulu, ketika dia bersama-sama dengan kita, aku juga sering merokok. Meskipun tidak mudah untuk kalian bersatu kembali, tapi kamu tetap memedulikannya seperti dulu. Kalau begitu, berhati-hatilah dia akan menunggangi kepalamu di masa depan. Dan kamu akan dimakan habis olehnya sepanjang waktu."
Gu Jinchen terdiam. Sementara Chen Youran akhirnya menyadari bahwa Xu Chengyan tidak mengerti cerita sesungguhnya yang terjadi di antara dia dan Gu Jichen. Dia mengerutkan bibirnya dan berkata, "Kami tidak bersama…"
Xu Chengyan masih berpikir dalam benaknya bagaimana Chen Youran akan memprovokasi Gu Jinchen. Ketika dia mendengar kata-kata wanita itu, dia terkejut. Dia khawatir bahwa dia tidak mendengarkan dengan jelas tadi, jadi dia bertanya kembali, "Apa yang kamu katakan barusan?"
"Kami tidak bersama…" Chen Youran mengulangi perkataannya lagi. Dia menatap Xu Chengyan dan berkata sepatah demi sepatah, "Aku sudah menikah dengan Ji Jinchuan."
Xu Chengyan memandangnya dengan tatapan kaget. Setelah beberapa saat, matanya tertuju pada Gu Jinchen. Jika dia tidak melihat wajah pucat Gu Jinchen, dia akan berpikir bahwa itu adalah halusinasi pendengarannya sendiri lagi. Dia menggerakkan bibirnya dan berkata, "Kalian… bagaimana bisa kalian menjadi seperti ini?"
Gu Jinchen adalah pria yang mencintai dirinya selama lebih dari 10 tahun. Melihat wajah pucat pria itu, Chen Youran tidak tahan lagi. Dia bangkit, mengambil tas dan mantelnya yang ada di kursi sampingnya, lalu berjalan keluar dari bilik dengan cepat.
"Bukannya semua kesalahpahaman sudah diselesaikan? Bagaimana bisa dia menikah dengan Ji Jinchuan?" tanya Xu Chengyan sambil menatap pria yang mematung di seberangnya.
"Lagi pula, aku sudah sedikit terlambat." Bibir Gu Jinchen tampak kehilangan warnanya dalam sekejap, bahkan suaranya tercekat. "Aku dan dia… Tidak bisa lagi."
Xu Chengyan masih terus memandang Gu Jinchen. Kemudian, dia bangkit untuk mencengkeramnya, sehingga tubuh Gu Jinchen sedikit terangkat. Kursi serta meja pun terdorong ke belakang.
Brak!
Gu Jinchen jatuh ke lantai dengan suara keras karena dorongan Xu Chengyan.
Chen Youran mengenakan mantelnya di luar bilik, tetapi dia ditangkap oleh Xu Chengyan sebelum benar-benar melangkah pergi. Xu Chengyan mencengkeram lengannya erat-erat dan berkata dengan marah, "Dia telah melakukan begitu banyak untukmu. Bagaimana bisa kamu menikah dengan orang lain? Tahukah kamu betapa menyedihkannya keadaannya selama tiga tahun kepergianmu ke California?"
"Chen Youran, tidak ada seorang pun di dunia ini yang mencintaimu lebih dari Gu Jinchen! Kamu menikah dengan Ji Jinchuan. Lalu, apa yang harus dia lakukan?"
"Setelah kematian ibunya, kamu adalah satu-satunya orang kesayangannya. Kamu adalah harapan untuk mendukungnya tetap hidup. Tetapi setelah semua yang dilakukannya, kamu malah meninggalkannya sekarang. Apa yang kamu mau untuk dilakukannya di masa depan?"
Kata-kata Xu Chengyan menusuk ke dalam jantung Chen Youran. Sakit sekali rasanya, hingga dia tidak bisa bernapas. Matanya memerah, lalu dia berkata dengan suaranya yang tercekat dan hampir tidak terdengar, "Apa kalian semua tahu, selama tiga tahun di California hidupku seperti apa? Dan bagaimana aku bisa bertahan hidup?"
Wajah pucat dan dingin Chen Youran tercermin di mata Xu Chengyan. Nada bicaranya yang baru saja terdengar seperti meraung, sekarang berubah menjadi lebih santai terdengar, "Jadi, kalian harusnya bersama sekarang, kan?"