Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Dia Menikahimu Karena… 



Dia Menikahimu Karena… 

3Gu Jinchen bersandar ke dinding dan berkata, "Ini salahku…"     

Pada saat itu, Chen Youran dianiaya di dalam Keluarga Chen. Wanita itu selalu melemparkan dirinya ke dalam pelukan Gu Jinchen dan menangis, "Jinchen, aku pasti bukan bukan anggota Keluarga Chen. Kenapa mereka tidak menyukaiku? Selain ibuku, yang lainnya hanya menyukai kakakku."     

Mendengar Chen Youran menangis, Gu Jinchen tidak tahu harus berbuat apa. Dia hanya bisa memeluk dan berusaha menghiburnya, "Jangan menangis, bukannya kamu masih memiliki aku? Aku akan mencintaimu lebih dari mereka."     

"Tapi, mereka adalah keluargaku. Dan aku ingin mendapatkan kehangatan dari keluargaku," tutur Chen Youran.     

Ketika Chen Youran menangis dalam pelukannya untuk terakhir kalinya, Gu Jinchen memiliki ide itu di dalam hatinya. Dia heran kenapa Keluarga Chen sangat tidak menyukai Youyou-nya, jadi dia berniat akan membawanya pergi dari keluarga itu dan membiarkannya menjalani kehidupan atas kehendaknya sendiri. Daripada harus melihat wajah orang-orang di dalam Keluarga Chen yang selalu membencinya. Ketika dia membuat keputusan ini, dia juga membuat tekad yang besar. Dia tahu, jika dia memberi tahu Chen Youran tentang kejadian itu sebelumnya dan memintanya untuk menunggunya selama beberapa tahun, wanita itu tidak akan setuju. Jadi, dia memilih untuk menyembunyikannya.     

Chen Youran mengatakan bahwa dirinya kejam. Benar, dia memang kejam. Kejam karena telah memutus kebahagiaan mereka. Kejam karena sudah merusak perasaan cinta mereka selama lebih dari 10 tahun hingga tidak dapat diperbaiki lagi.     

 ***     

Setelah berbelok melintasi koridor, Chen Youran bersandar ke dinding dan menangis dengan getir. Dia melihat Gu Jinchen di pintu bilik. Apa yang dia katakan kepada Xu Chengyan juga apa yang ingin dia katakan pada pria itu. Gu Jinchen mengetahui bahwa dia memiliki kehidupan yang buruk dalam Keluarga Chen, tetapi pria itu malah pergi ketika dia sangat membutuhkannya dan sangat bergantung padanya. Perasaan bahwa hidup seperti kematian tampaknya mencabik-cabiknya dalam retrospeksi.     

Chen Youran melangkah ke toilet, meletakkan tangannya di wastafel, menundukkan kepalanya, dan menggigit bibirnya. Dia membiarkan air matanya mengalir dari matanya. Setelah beberapa detik, suara air mengalir dari bilik kamar mandi dan seseorang keluar. Dia dengan cepat berhenti menangis. Dia mendongak ke cermin untuk melihat orang yang baru saja keluar dari bilik kamar mandi. Dia tertegun selama beberapa saat.     

"Bibi…"     

Nyonya Shen tidak menyangka akan bertemu dengannya di sini. Awalnya, dia juga terkejut. Tetapi kemudian, dia berkata dengan tingkah yang aneh, "Aku tidak pantas menjadi bibimu. Sekarang aku bahkan tidak bisa masuk ke rumah Keluarga Ji. Mana mungkin aku bisa menjadi bibimu?"     

Chen Youran menundukkan pandangannya dan tidak berkata apa-apa.     

Nyonya Shen menyalakan kran air di samping Chen Youran dan menatapnya dengan curiga. Kemudian, dia berkata, "Bahkan walaupun kamu sudah menikah dengan Ji Jinchuan, tetapi kamu tidak mendapat pengakuan dari Keluarga Ji. Kamu hanya bisa terhitung menjadi pasangan wanita di luar keluarganya. Dia menikahimu hanya karena bayi di perutmu."     

Kata-kata sarkastik Nyonya Shen membuat Chen Youran merasa tidak nyaman. Dia lalu membalas, "Tidak peduli apa alasan dia menikahiku, aku tetaplah istri sahnya. Dan aku adalah menantu wanita Keluarga Ji. Tapi Nyonya Shen, Anda bahkan bukanlah anggota Keluarga Ji."     

"Kakakku adalah Nyonya Ji. Kenapa aku tidak bisa dianggap sebagai anggota Keluarga Ji?" Nyonya Shen berbicara sambil menunjuk wajah Chen Youran.     

Kemudian, Chen Youran membasuh wajahnya dengan air. Dia lalu menarik tisu di sampingnya untuk menyeka butiran air di wajahnya. Dia berkata dengan santai, "Nyonya Ji adalah Nyonya Ji. Kamu adalah kamu. Kamu memiliki nama marga Keluarga Shen. Kamu hanya terikat dengan Keluarga Ji. Kamu bahkan tidak mengerti tentang silsilah ini, kan?"     

Nyonya Shen tiba-tiba mengangkat tangannya dan hendak memukulnya. Namun, Chen Youran mengangkat wajahnya tanpa rasa takut dan berkata dengan dingin, "Nyonya Shen, kamu harus memikirkan baik-baik sebelumnya. Kalau kamu menamparku, wajahku akan memar. Dan ketika pulang, kalau Ji Jinchuan bertanya, bagaimana menurutmu aku harus menjawabnya?"     

Meskipun Nyonya Shen adalah bibirnya, tetapi dia masih takut kepada Ji Jinchuan. Keluarga Shen juga bergantung pada Keluarga Ji, jadi dia sama sekali tidak berani melakukan tamparan itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.