Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

1Ji Jinchuan memeluk Chen Youran. Merasa ada yang aneh dengan istrinya, dia hendak bertanya ada apa. Matanya kemudian melirik barang-barang yang berserakan di luar bilik. Pandangannya tertuju pada ponsel putih dan sebuah kunci mobil. Mata hitamnya menyipit. Wanita itu rupanya menggantung hiasan di kunci mobilnya. Ada hiasan boneka beruang dengan busur panah biru. Bagaimana mungkin aku tidak menyadarinya? Batinnya.     

Orang-orang di dalam bilik memandang mereka dengan heran. Mereka berkata dalam hati masing-masing, seorang wanita melompat ke pelukan Presiden Ji dan Presiden Ji tidak mendorongnya, sebaliknya dia malah memeluknya?     

Ji Jinchuan mengangkat rahang Chen Youran dan membuatnya melihat ke dirinya. Melihat mata istrinya yang sedikit merah, wajahnya tenggelam. Dia pun bertanya, "Siapa yang menggertakmu?"     

Ketika Manajer Nan, pria yang baru saja memprovokasi Chen Youran, melihat bahwa ada yang salah dengan tindakannya, dia segera maju dan menjelaskannya, "Presiden Ji, aku baru saja melihatnya menguping di luar pintu. Aku pikir dia reporter atau paparazi, jadi aku memaksanya membuka tasnya untuk memeriksanya. Aku tidak tahu dia datang untuk Anda."     

"Aku tidak berniat untuk menguping. Ketika aku melewati bilikmu, aku merasa seperti melihatmu ada di dalam, jadi aku melihat untuk memastikannya." Kepala Chen Youran terkubur di dalam lengan Ji Jinchuan. Ketika berbicara, suaranya terdengar serak.     

Ji Jinchuan menatap Manajer Nan dengan wajah dingin. Manajer Nan pun menjadi pucat karena ketakutan. Dia dengan cepat mengambil tas milik Chen Youran di lantai, mengambil barang-barang, dan memasukkannya ke dalamnya. Dia menepuk-nepuk jejak kaki di tas dan menyerahkannya kepada Chen Youran dengan sikap tulus sambil berkata, "Nona, aku minta maaf atas sikapku barusan."     

Sebelum Chen Youran meraihnya, Ji Jinchuan lebih dulu mengambil alih tasnya. Dia mengeluarkan ponsel dan kunci mobil dari dalam tasnya. Kemudian, dia kembali melemparkan tas itu ke lantai. Dia berkata, "Wanita Ji Jinchuan tidak akan mengambil kembali barang-barang yang sudah diinjak-injak oleh orang lain untuk kedua kalinya."     

Disapu oleh tatapan dingin Ji Jinchuan, Manajer Nan merasa takut dan menghindari tatapannya. Untungnya, dia tidak terlalu banyak minum hari ini dan dia tidak menggoda Chen Youran.     

Orang-orang yang sedang membahas urusan bisnis memperhatikan percakapan mereka. Presiden Zhao dengan cepat maju ke depan dan berkata, "Presiden Ji, ini pasti hanya kesalahpahaman."     

Chen Youran baru saja mendengar apa yang mereka katakan tentang kontrak di luar pintu. Dia menarik lengan baju Ji Jinchuan dan memberi isyarat padanya untuk melupakannya. Akan tetapi, bagaimana mungkin pria itu bisa berbicara tentang kerja sama setelah ada yang merobek wajahnya.     

"Kalau hal buruk terjadi, lalu bagaimana. Apa aku Ji Jinchuan harus diam saja melihat wanitaku digertak?" Ujung jari Ji Jinchuan menyapu mata Chen Youran yang sedikit merah. Meskipun kata-kata itu diucapkan kepada Chen Youran, tetapi suaranya terdengar sangat dingin.      

Manajer Nan merasa merasa menyesal sekarang. Punggungnya bahkan berkeringat dingin. Dia lalu berkata, "Presiden Ji, sebelumnya aku benar-benar tidak tahu bahwa Nona Muda ini mencari Anda."     

Ji Jinchuan memegang Chen Youran di satu tangan dan meneriakkan nama Xiao Cheng. Mendengar panggilan itu, Xiao Cheng dengan cepat mengambil mantelnya.     

Melihat Ji Jinchuan akan pergi, Presiden Zhao dan Presiden Wu buru-buru menyusulnya. Mereka telah mengatakan begitu banyak barusan dan kontrak akan segera ditandatangani, jika Ji Jinchuan pergi seperti ini, semuanya akan sia-sia.     

Presiden Zhao selalu menjadi rubah tua di dunia bisnis. Melihat Ji Jinchuan membela Chen Youran, dia menatap Manajer Nan dan berkata, "Manajer Nan, ayo cepat minta maaf kepada Nona Muda ini."     

Manajer Nan tampak seperti dua kacang polong alias orang yang munafik karena bermuka dua, bagi Chen Youran.     

"Nona Muda, aku benar-benar minta maaf. Kamu bisa meninggalkan alamat rumahmu untukku. Dan aku akan membelikan tas yang sama untukmu besok," tutur Manajer Nan.     

Barusan, kekacauan itu membuat Chen Youran lupa bahwa ada orang lain di dalam bilik. Jadi, dia bergegas maju ke pelukan Ji Jinchuan. Sekarang suasana hatinya telah mereda dan dia merasa malu untuk tetap berada di pelukannya di depan begitu banyak orang. Dia mundur sedikit dari lengan pria itu dan berkata, "Tidak perlu, aku mempunyai 8 atau mungkin 10 tas seperti itu."     

Chen Youran mengatakan yang sebenarnya. Sejak mereka menikah, pakaian, makanan, kebutuhan pokok, dan perlengkapannya telah dibeli oleh orang istimewa. Ada kurang lebih 10 tas tangan, yang harganya bukanlah ratusan ribu, tetapi mencapai hingga jutaan.