Dia Datang untuk Menjemputnya
Dia Datang untuk Menjemputnya
Lin Xia memalingkan wajahnya ke sisi lain untuk menghindari apa yang Bibi Wu berikan padanya. Dalam dilema, Bibi Wu melihat kembali ke Chen Youran yang langsung meletakkan sumpitnya dan bangkit menuju ke samping tempat tidur pasien.
"Apa kamu tidak tahu caranya bertahan hidup? Apa kamu ingin mati?" tanya Chen Youran.
Mata Lin Xia tenggelam dengan semacam emosi yang berubah-ubah. Ada jarum suntik di tangan kanannya, cairan kuning muda perlahan turun dari tabung infus transparan.
Melihat Lin Xia tidak mengatakan sepatah kata pun, Chen Youran melanjutkan perkataannya, "Kalau begitu, tidak usah makan. Tunggu saja kematianmu."
Mendengar hal itu, Bibi Wu terkejut. Bagaimana bisa dia membujuk orang dengan cara seperti ini? Itu sama seperti halnya menambahkan bahan bakar ke api, batinnya.
Namun, Lin Xia tidak lagi bersikap acuh tak acuh ketika mendengar hal itu. Dia menolehkan kembali kepalanya dan mata gelapnya menatap Chen Youran. Tampak keterkejutan pada bagian bawah matanya, seperti menunjukkan bahwa dia baru saja mendapatkan hal yang mengagetkan. Mungkin dia tidak menyangka bahwa Chen Youran akan mengucapkan kata-kata itu.
Kemudian, Chen Youran berkata dengan dingin, "Aku tidak keberatan kalau kamu tidak ingin bercerai. Aku juga tidak keberatan kalau kamu ingin dimahkotai dengan nama Keluarga Huo setelah kamu mati. Hanya saja sampai sekarang, kamu tidak bisa melepaskan diri dari Huo Hanqian. Apa kamu ingin menjadi bagian darinya setelah kamu mati?"
Bibi Wu melihat Lin Xia tergerak dan segera mengarahkan sendok ke mulutnya. Lin Xia pun membuka mulut dan memakannya. Melihat hal ini, Bibi Wu tersenyum.
Setelah makan, kebetulan cairan infus Lin Xia juga habis. Chen Youran pun membunyikan bel dan perawat segera datang untuk mengganti infus.
"Minta sopir untuk mengantar Bibi pulang ya… Aku akan menginap di rumah sakit malam ini," ujar Chen Youran sambil memandang Bibi Wu yang sedang membersihkan mangkuk dan sumpit.
Tangan Bibi Wu yang sedari tadi bergerak seketika berhenti. Dia lalu membalas, "Atau biar saya saja yang menginap di rumah sakit. Wanita hamil tidak boleh begadang…"
Lin Xia yang sedari tadi tidak berbicara membuka mulutnya dan berkata, "Kalian semua pergi saja. Aku bisa melakukan semuanya sendiri."
Chen Youran langsung mengabaikan kata-katanya. Dia memandang Bibi Wu dan berkata, "Ada sofa di sini. Aku akan istirahat di malam hari."
Alasan mengapa Chen Youran ingin menginap di sini bukan karena dia takut tidak ada yang menjaga Lin Xia di malam hari. Jika hanya karena ini, dia bisa menyewa seorang perawat. Namun, karena Huo Hanqian mengalami penderitaan di siang hari, dia khawatir pria itu akan datang dan membawa Lin Xia pergi di malam hari. Sementara itu, Bibi Wu sudah terlalu tua untuk melawan Huo Hanqian. Meskipun dia sedang hamil dan hanyalah seorang wanita tanpa kekuatan untuk melawan, namun Huo Hanqian mengetahui bahwa dia adalah istri Ji Jinchuan, pria itu pasti tidak akan melakukannya dengan mudah padanya.
"Tapi, Nyonya Muda…" Bibi Wu menjawab dengan ragu-ragu.
Saat itu, pintu kamar pasien tiba-tiba didorong terbuka dan Ji Jinchuan masuk ke dalam. Dia mengenakan setelan formal dan mengenakan mantel hitam karena cuaca yang cukup dingin. Dia terlihat tampan dan dingin sesuai dengan cuaca malam dan udara yang sejuk. Dia langsung berjalan mendekati Chen Youran. Kalimat pertama yang diucapkannya yaitu, "Apa kamu sudah makan malam?"
Chen Youran melirik pada dua panci yang ada di atas meja dan berkata, "Sudah…"
Mata Ji Jinchuan juga ikut melirik panci tersebut. Hal yang dia takutkan adalah istrinya itu lupa makan atau terlalu sibuk, sehingga tidak sempat untuk makan. Ketika dia mendengar bahwa Chen Youran sudah makan, dia merasa lega. Kemudian, dia menyapu pandangannya pada Lin Xia di tempat tidur pasien. Dia mengangguk padanya dan menyapa, "Nyonya Muda Huo…"
Lin Xia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
Pandangan Ji Jinchuan beralih kembali pada Chen Youran. Dia lalu bertanya, "Apa kesibukanmu di sini sudah selesai?"
"Kesibukan memang benar sudah selesai, tapi…"
Sebelum kata-katanya selesai, Ji Jinchuan memotong dengan berkata, "Kalau begitu, ayo kita pulang…"
Ji Jinchuan langsung berniat membawa Chen Youran keluar. Namun, Chen Youran memandang Lin Xia di tempat tidur, kembali menatap wajah tampan pria itu, dan menghentikan langkah kakinya. Dia lalu berkata, "Aku berencana untuk menginap di rumah sakit malam ini."