Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Pesta Pertunangan yang Hancur (4)



Pesta Pertunangan yang Hancur (4)

1Setelah He Zimin dan He Jiashan pergi, suasana menjadi semakin kacau. Para tamu undangan pun pergi satu per satu. Sebelum Xie Suling dan Ji Yangkun pergi, mereka mencari Ji Jinchuan dan Chen Youran. Melihat mereka berdiri jauh di belakang sana, Xie Suling merasa lega. Dia mengangguk kepada mereka, lalu mengikuti Ji Yangkun untuk pergi.     

Chen Youran melihat-lihat sekeliling dan tidak menemukan pria bernama Zheng Huai itu. Meskipun dia tidak tahu seperti apa penampilan pria itu, tetapi saat ini Xue Ling berada di ambang kehancuran di bawah tekanan reporter. Dan dia tidak melihat ada pria yang maju untuk menghentikan kekacauan ini untuknya.     

Pada saat itulah, seorang pria berjas masuk ke kerumunan dan melindungi Xue Ling di belakangnya.      

"Apa yang kamu lakukan di sini?" ucap Xue Ling sambil mendorong pria itu. Tubuh Zheng Huai terhuyung karena dorongannya.     

Para reporter merasa kebingungan dengan sosok pria yang tiba-tiba datang untuk melindungi Xue Ling. Mereka secara refleks mengarahkan mikrofon ke arah Zheng Huai.     

"Tuan, apa Anda yang ada dalam foto itu?"     

"Apa hubungan Anda dengan Nona Xue?"     

"Nona Xue akan bertunangan dengan Tuan Muda He hari ini. Kapan Anda menjalin hubungan terlarang dengan Nona Xue? Sebelum tahu Nona Xue akan bertunangan atau sesudahnya?"     

Xue Jie menebak sesuatu, lalu berkata, "Manajer Zheng, pesta pertunangan sudah selesai. Sebaiknya kamu pergi dulu."     

Singkatnya, Zheng Huai sedikit merasa senang karena pemisahan hubungan yang berhasil antara Xue Ling dan He Jiashan.     

Tiba-tiba, dahi Xue Ling berbenturan dengan kamera dan mikrofon para reporter yang ricuh di depannya. Dia menyentuh dahinya dengan satu tangan dan darah mengalir di sela-sela jari-jarinya. Seluruh dirinya hampir runtuh saat ini. Tidak hanya itu, dia juga merasa sangat putus asa.      

"Awas saja, aku akan menuntut kalian karena menyakiti seseorang dengan sengaja!" teriak Zheng Huai pada para reporter itu. Mata kejamnya menatap para reporter yang bersikap semakin agresif. Tatapan matanya seolah mengandung racun yang berkembang biak dalam gelap dan terus menyebar.     

Chen Youran menatap pria bernama Zheng Huai yang berada di antara kerumunan itu, kemudian dia bergumam, "Tidak seharusnya dia datang."     

Saat ini, kehadiran Zheng Huai sama saja dengan secara tidak langsung mengakui hubungan kedua orang dalam foto tersebut. Xue Ling tidak tahu apakah tindakannya itu benar atau tidak.     

 "Hasilnya akan sama saja entah dia datang atau tidak," ujar Ji Jinchuan dengan tenang.     

Chen Youran memikirkan fakta yang mungkin menjadi penyebab permasalahan dan berkata, "Penyerangan terhadap siapa ini? Penyerangan ini ditujukan untuk Perusahaan Xue atau untuk Xue Jie secara pribadi?"     

"Xue Ling," jawab Ji Jinchuan. Dia membentangkan jasnya dan memakaikannya untuk Chen Youran. Kemudian, dia memeluk pinggang istrinya itu dan membawanya pergi dari ruang perjamuan. "Ayo kita pergi juga."     

Para tamu undangan sudah hampir habis. Namun, para reporter masih sibuk mewawancarai keluarga Xue Jie. Jadi, tidak ada siapa pun yang memperhatikan kepergian Ji Jinchuan dan Chen Youran.     

Chen Youran terkejut. Dia bertanya dengan nada penuh rasa tidak percaya, "Untuk Xue Ling?"     

"Hmm," jawab Ji Jinchuan. "Kamu akan lebih terkejut lagi kalau tahu siapa orang yang menginstruksi seseorang untuk menyebarkan itu."     

"Memangnya siapa?" tanya Chen Youran.     

Saat ini mereka sudah berjalan hingga ke pintu ruang perjamuan. Ji Jinchuan mengeratkan mantelnya sambil berkata, "He Jiashan…"     

Chen Youran sangat terkejut bahwa He Jiashan bisa melakukan hal semacam ini. Xue Jie bahkan bisa kehilangan istrinya karena masalah ini. Pria tua itu juga pasti akan sangat putus asa kali ini. Dia lalu bertanya dengan penasaran, "Bagaimana kamu bisa tahu?"     

"Bukannya kamu baru saja melihat sesuatu yang menarik di ruang serbaguna tadi?" Ji Jichuan mengerutkan alisnya yang hitam dan berkata dengan tenang, "Sekarang kamu harus tenang. Berita utama yang akan gempar besok tidak ada hubungannya dengan kita."     

Chen Youran terdiam mendengarkan ucapan suaminya.     

Di sudut ruangan yang sedikit tersembunyi, Gu Jinchen melihat pasangan itu pergi. Merasa dirinya tidak perlu untuk tinggal di sana lebih lama lagi, dia juga melangkah untuk pergi.     

Setelah meninggalkan ruang perjamuan, Ji Jinchuan pergi untuk mengambil mobil. Sementara Chen Youran sedang menunggu di tempat yang sama saat datang. Gu Jinchen kebetulan keluar dari ruang perjamuan dan melihat wanita itu berdiri di luar. Langkahnya seketika terhenti dan dia memandangi sosok cantik di depannya. Wanita itu mengenakan jas seorang pria di bahunya. Jas yang kebesaran itu membuat tubuhnya tampak semakin kecil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.