Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Itu Bukan Tunangannya



Itu Bukan Tunangannya

1Desahan tidak nyaman, namun seperti merasa keenakan keluar dari mulut wanita itu. Dia berkata dengan terbata-bata, "Zheng Huai… tolong lepaskan aku… bisa saja ada orang yang datang… ahh ahh… kamu keluar…"     

Pria itu bergerak semakin cepat. Dia lalu berkata dengan amarah yang tertahan, "Aku benar-benar ingin membunuhmu dengan cara ini!"     

Meskipun tidak dapat melihat wajah wanita itu, tetapi Chen Youran dapat mengetahui dari suaranya bahwa wanita tersebut adalah Xue Ling. Padahal, perjamuan pertunangan wanita itu akan segera dimulai. Dia adalah… batinnya dalam hati.     

Tiba-tiba, Chen Youran merasa pinggangnya dipegang oleh tangan yang besar. Dia hampir berteriak karena terkejut, namun pria itu menutup mulutnya dengan tangan besarnya dan menarik tubuhnya. Setelah melihat bahwa orang di belakangnya adalah Ji Jinchuan, dia menghela napas lega.     

Kemudian, Ji Jinchuan membawa Chen Youran kembali ke ruang istirahat sementara. Melihat bahwa dirinya baru saja membuat istrinya takut, dia mencium keningnya dan berkata, "Kenapa tidak istirahat dengan baik dan tetap tinggal di sini. Kamu keluar untuk melakukan apa?"     

"Aku keluar untuk mencarimu," jawab Chen Youran. Dia mencoba menenangkan dadanya yang naik turun dengan cepat karena merasa ketakutan barusan. Dengan napas perlahan-lahan, dia melanjutkan perkataannya, "Aku baru saja melihat Xue Ling dan tunangannya di ruang serbaguna…"     

Ji Jinchuan menyela ucapan Chen Youran dengan berkata, "Itu bukan tunangannya…"     

Mendengar hal itu, Chen Youran terkejut. Zheng Huai bukan tunangan Xue Ling? Jadi, apa mereka berselingkuh? Dia akan bertunangan dengan orang lain, tapi dia selingkuh dengan seseorang di belakang tunangannya! Pikirnya.     

Ji Jinchuan menatap Chen Youran lekat-lekat dan menyentuh pipinya. Kemudian, dia berkata, "Pesta pertunangan akan segera dimulai. Ayo kita keluar sekarang…"     

Chen Youran berusaha menenangkan suasana hatinya dan keluar dari ruang istirahat sementara itu bersama Ji Jinchuan menuju ke ruang perjamuan. Begitu mereka berbelok di sudut koridor, mereka bertemu dengan Jian Rui.     

"Jinchuan, Youran, apa kalian melihat Xue Ling?" tanya Jian Rui.     

"Kami tidak melihatnya," jawab Ji Jinchuan dengan ekspresi wajah yang sama sekali tidak berubah sedikit pun.     

"Anak ini, pesta pertunangan akan segera dimulai, tapi semua orang tidak ada yang tahu dia di mana." Jian Rui berkata dengan penuh kecemasan.     

"Bibi Jian jangan khawatir. Dia tidak akan mungkin melupakan hal sebesar itu." Chen Youran mencoba untuk menenangkannya.     

Xue Ling sama sekali tidak menyukai pertunangan ini. Anaknya itu bahkan mengunci diri di kamarnya kemarin. Jian Rui khawatir anaknya itu akan pergi dan mengabaikan segala situasinya secara keseluruhan. Dan itu akan sangat merepotkan. Dengan khawatir dia berkata, "Kalian pergi saja ke ruang perjamuan dulu, aku akan mencarinya lagi."     

Chen Youran menganggukkan kepalanya, sementara Jian Rui berjalan ke arah yang berlawanan. Jika Xue Ling dan Zheng Huai belum selesai melakukan 'itu', Jian Rui kemungkinan akan mengetahuinya. Chen Youran pun melihat ke arah Ji Jinchuan. Namun, Ji Jinchuan rupanya tidak memiliki niatan untuk melindungi Xue Ling. Dia memeluk pinggang istrinya dan membawanya pergi ke ruang perjamuan.     

Di sisi lain, sebelum pesta pertunangan dimulai, Xu Chengyan mengembalikan sampanye ke nampan yang dibawa oleh pramusaji yg lewat. Kemudian, dia berkata, "Aku sudah mulai bosan, jadi aku ingin pergi saja. Aku pergi dulu ya… Kamu mau ikut pergi bersamaku, tidak?"     

Sejak Ji Jinchuan meninggalkan ruang perjamuan bersama Chen Youran barusan, Gu Jinchen menjadi linglung. Dia tidak memperhatikan apa yang dikatakan Xu Chengyan dan menatapnya dengan tatapan kosong.     

Xu Chengyan menepuk pundak Gu Jinchen dan melontarkan candaan, "Katakan padaku saudaraku, bukannya kamu terus menatap gadis cantik itu? Sepertinya kamu sudah terpikat dengannya. Awas saja, aku akan memberi tahu Chen Youran. Dia pasti akan sedih dan kecewa denganmu."     

"Apa yang baru saja kamu katakan?" tanya Gu Jinchen yang mengabaikan godaan temannya itu.     

Xu Chengyan berbalik dan menunjuk ke arah pintu ruang perjamuan di belakangnya dengan ibu jarinya. Lalu, dia berkata, "Aku akan menyelinap pergi. Apa kamu ikut pergi atau tetap tinggal di sini?"     

"Kamu pergi duluan saja," tutur Gu Jinchen. Chen Youran ada di sini, jadi dia ingin lebih lama. Bahkan jika dia hanya bisa melihat mantan kekasihnya dari kejauhan, tetapi itu tetaplah waktu yang sangat berharga baginya.     

"Kalau begitu, aku pergi dulu," ucap Xu Chengyan. Cukup bagi Xue Jie untuk bisa melihat kedatangannya, dia tidak ingin tinggal lebih lama di perjamuan yang membosankan ini. Lebih baik membuat janji dengan beberapa teman untuk pergi ke Sands Bay Club.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.