Jadi, Kamu Tidak Percaya Padaku
Jadi, Kamu Tidak Percaya Padaku
Bibi Wu melihat Chen Youran diam saja dan tahu apa yang sedang dipikirkan olehnya. Jadi, dia berkata, "Apa pun yang dimasak oleh Nyonya Muda, Tuan Muda pasti akan menyukainya."
Saat ini, terdengar suara mobil datang dari halaman. Chen Youran segera mencuci noda minyak di tangannya dan menyekanya pada celemeknya. Dia tidak memiliki waktu untuk melepas celemeknya dan langsung keluar dari dapur.
Pria itu baru saja menginjakkan kaki di beranda rumah. Ketika mendengar suara sandal dari langkah seseorang, dia secara refleks melihat ke arah dapur. Sosok Chen Youran keluar dari dapur sambil tersenyum. Dia mengenakan pakaian rumah biasa di bagian dalam dan celemek bunga yang terikat di pinggangnya pada bagian luar. Rambut hitamnya diikat menjadi ekor kuda. Beberapa helai rambutnya yang menjuntai membuatnya terlihat menggemaskan dan polos.
Chen Yoran menatap Ji Jinchuan dengan senyuman lebar. Dia menatap ke mata hitam suaminya dengan matanya yang tampak bersinar cerah seperti bintang. Dia berlari sambil terus tersenyum dan berkata, "Kamu sudah pulang…"
"Aku akan segera pulang ketika selesai bekerja. Dan aku tidak berani menundanya karena takut ada yang maran." Tatapan mata Ji Jinchuan tampak sangat lembut dan ada lengkungan di sudut bibirnya.
Chen Youran tidak bisa memahami nada godaan Ji Jinchuan. Pipinya sedikit panas dan dia membelalakkan matanya yang cerah dan menawan itu. Dia tampak lebih memesona dari sinar bintang yang memantul ke danau.
Ji Jinchuan kemudian menyerahkan mantel yang digantung di antara kedua lengannya. Bibi Sun hendak maju untuk mengambilnya, namun Chen Youran berlari ke depan dan segera meraihnya. Ji Jinchuan juga melepaskan jasnya dan menggantungnya di gantungan baju di dekat pintu masuk.
Setelah menggantungkan jasnya, Ji Jinchuan memeluk pinggang Chen Youran dan menatapnya dengan lembut. Mereka berdua pun berjalan masuk bersama-sama. Dia bertanya dengan suara rendah, "Apa yang kamu masak?"
"Itu semua adalah makanan favoritmu. Tapi hari ini adalah pertama kalinya aku memasaknya. Bibi Wu memberitahuku kalau walaupun rasanya tidak enak, kamu tetap akan menyukainya," tutur Chen Youran.
Kalimat terakhir Chen Youran jelas sedikit mengandung ancaman, namun nada suaranya terdengar hangat dan tenang. Itu tidak terdengar seperti sebuah ancaman, lebih terdengar seperti suara wanita genit.
Ji Jinchuan perlahan mengangkat bibirnya dan berkata, "Aku akan mencoba yang terbaik…"
Mendengar keengganan dalam suaranya, bahkan kegembiraan Chen Youran ketika bertemu dengannya setelah seharian tidak bertemu pun hilang dalam sekejap. Dia lalu kata, "Kamu belum mencicipinya, jadi kamu tidak percaya padaku?"
Ji Jinchuan menghentikan langkah kakinya, kemudian dia memegang bahu Chen Youran dan membuat wanita itu menghadapnya. Chen Youran tidak menatapnya, bulu matanya yang gelap melengkung seperti sayap kupu-kupu. Sementara itu, Ji Jinchuan masih menatap matanya dengan tatapan lembut. Tiba-tiba, dia mencondongkan tubuhnya dan berbisik di telinga istrinya itu, "Kamu pasti sudah memasak begitu banyak hidangan. Sulit untuk makan terlalu banyak, jadi aku hanya bisa mencoba untuk makan sebanyak yang aku bisa."
Bibir tipis Ji Jinchuan yang dingin mengusap daun telinga Chen Youran yang putih dan lembut. Napas hangat memenuhi telinganya dan menembus ke dalam kulitnya sedikit demi sedikit. Di depan pelayan, Ji Jinchuan tiba-tiba bertindak mesra, Chen Youran pun tidak terbiasa dengan itu. Dia menatap ke arah Bibi Sun untuk melihat bagaimana ekspresinya. Namun, Ji Jinchuan sepertinya tidak memedulikannya dan malah mencium wajahnya. Wajah Chen Youran seketika berubah menjadi merah, semerah bunga delima.
"Siapa yang tahu kalau maksud sebenarnya dari perkataanmu bukanlah itu," kata Chen Youran sambil membelalakkan matanya. Setelah selesai berbicara, dia langsung melarikan diri ke dapur.
Melihat punggung istrinya yang kabur karena merasa malu, Ji Jinchuan mengangkat sudut bibirnya dan tersenyum. Perasaan bersyukur di dalam hatinya terasa sangat jelas. Dia tidak ingin mengabaikannya dan tidak akan pernah bisa mengabaikannya. Setelah itu, dia menarik dasinya dan pergi ke kamar mandi sambil melepaskan kancing mansetnya. Ketika dia keluar dari kamar mandi setelah mencuci tangannya, Chen Youran sedang mengatur piring dan sumpit di atas meja makan. Sementara itu, Bibi Wu dan Bibi Li keluar dari dapur dengan membawa sayuran. Dia pun melangkah pergi ke ruang makan, menarik kursi, dan duduk. Kemudian, dia menyapu pandangannya pada piring-piring yang berada di atas meja.
"Kelihatannya enak. Sepertinya mirip dengan masakan Bibi Wu…" puji Ji Jinchuan.
Mendengar pujiannya, hati Chen Youran dipenuhi dengan sukacita. Dia takut Ji Jinchuan tidak akan menyukainya jika rasanya tidak enak nanti setelah mencicipinya, jadi dia tidak berani menunjukkannya terlalu jelas. Dia memberikan sumpit dengan kedua tangannya dan berkata, "Kamu cicipi bagaimana rasanya."