Aku Disini Bersamamu
Aku Disini Bersamamu
Ji Jinchuan turun dari mobil dengan Chen Youran yang berada dalam gendongannya. Dia meminta Xiao Cheng untuk memanggil Dokter Huang.
Xiao Li kembali begitu cepat, sehingga Bibi Wu juga mengetahui tentang hilangnya Chen Youran. Mendengar suara mobil, mereka berdua melangkah keluar dengan cepat. Saat melihat Ji Jinchuan menggendong Chen Youran, mereka bisa menebak apa yang mungkin terjadi. Seketika, kaki Xiao Li gemetaran karena ketakutan.
Bibi Wu melangkah maju dan berkata, "Nyonya Muda, apa yang terjadi padamu?"
Chen Youran tertidur ketika di dalam mobil. Peristiwa tadi membuatnya merasa sangat ketakutan, jadi dia tidur dengan nyenyak. Ketika turun dari mobil, dia masih setengah tertidur dan setengah terjaga. Lalu ketika mendengar suara Bibi Wu, dia mengetahui bahwa mereka telah kembali ke Teluk Nanhai sekarang ini. Dia perlahan membuka matanya dan memunculkan senyum di bibirnya yang pucat.
"Aku baik-baik saja," jawab Chen Youran.
Ji Jinchuan menggendong Chen Youran dan berjalan melewati mereka menuju ruang tamu. Bibi Wu segera mengikuti mereka dengan cepat dan berkata, "Tuan Muda, apa Anda ingin menelepon Dokter Huang?"
"Aku sudah menghubunginya," jawab Xiao Cheng yang baru saja keluar dari mobil.
Ji Jinchuan membawa Chen Youran kembali ke kamar tidur mereka. Bibi Wu mengikutinya dan menyalakan lampu kamar. Setelah itu, Ji Jinchuan meletakkan orang yang berada dalam gendongannya di tempat tidur. Kasur empuk itu membentuk lengkungan yang dangkal. Bibi Wu sendiri lalu turun untuk mengambil air minum.
Setelah itu, Ji Jinchuan melepas sepatu dan mantel Chen Youran. Dia juga melepas syalnya dan mengganti bajunya dengan piyama. Kemudian, dia menarik selimut untuk menutupi tubuh wanita itu. Ketika dia hendak bangun dan menggantung pakaian wanita itu, tiba-tiba ada tangan putih yang menarik ujung bajunya. Matanya jatuh ke tangan itu, lalu beralih ke wajahnya. Bulu matanya yang gelap sedikit gemetar, menampakkan ketakutannya. Dia duduk di tepi tempat tidur lagi dan menyentuh pipinya yang pucat dan dingin.
"Dokter Huang akan datang sebentar lagi," ucap Ji Jinchuan.
Chen Youran menjilat bibirnya yang kering. Tepat pada saat itu, Bibi Wu masuk ke dalam kamar dan membawa segelas air. Bibi Wu adalah seorang perawan tua, jadi dia merawatnya dengan sangat berhati-hati. Terdapat sedotan di gelas air tersebut.
Ji Jinchuan mengambil gelas itu dan memberikannya ke Chen Youran. Wanita itu meneguknya beberapa kali. Setelah itu, Ji Jinchuan meletakkan gelas tersebut ke meja di samping tempat tidur. Kemudian, dia meraih tangan Chen Youran dan bertanya dengan lembut, "Apa kamu merasa sangat takut hari ini?"
Chen Youran menganggukkan kepalanya, menunjukkan bahwa dia benar-benar sangat ketakutan. Ji Jinchuan kemudian bertanya lagi, "Apa kamu ingin makan?"
Mendengar pertanyaan suaminya, Chen Youran menggelengkan kepalanya. Sekarang dia masih merasa sangat ketakutan, jadi meskipun ada lobster di depannya, dia tidak akan memiliki nafsu untuk memakannya.
Setengah jam kemudian, Dokter Huang datang dan memeriksa Chen Youran. Dokter Huang meletakkan stetoskopnya dan menjelaskan, "Tidak apa-apa, Nyonya Muda hanya merasa syok saja. Untungnya trimester pertama sudah lewat, jadi kondisi janin sudah sangat stabil."
Mendengar hal itu, Ji Jinchuan pun menghela napas lega. Bibi Wu kemudian mengantar Dokter Huang ke lantai bawah. Sementara itu, Ji Jinchuan duduk di tepi tempat tidur lagi, menundukkan kepalanya, dan mencium wanita yang terbaring lemah di tempat tidur itu.
"Tidurlah, aku akan tetap di sini menjagamu."
Chen Youran bereham dengan lembut, lalu memejamkan mata. Tidak lama kemudian, dia sudah tertidur dengan pulas. Ji Jinchuan berjaga di samping tempat tidur sepanjang waktu. Wajah cantik dan polos istrinya masih tampak sedikit pucat. Mungkin karena wanita itu sangat ketakutan hari ini, jadi bahkan ketika tertidur, alisnya sedikit berkerut.
Ji Jinchuan mengangkat jarinya dan mengelus lembut alis Chen Youran. Begitu dia menyentuh alisnya, wanita itu sepertinya sedang mengalami mimpi buruk. Wanita itu menghempaskan punggung tangannya sambil berteriak, "Pergi! Menjauhlah dariku…"
"Youyou, ini aku. Aku di sini bersamamu." Ji Jinchuan mencondongkan tubuh ke telinganya dan membisikkan kata-kata.
Bisikan Ji Jinchuan rupanya sangat berpengaruh. Chen Youran pun kembali tenang dan berhenti berbicara sembarangan. Dia lalu meletakkan tangan wanita itu di luar selimut dan menunggunya kembali tertidur nyenyak sebelum meninggalkan kamar.
Ketika Ji Jinchuan menuruni tangga, Xiao Cheng dan Dokter Huang sudah pergi. Sedangkan Xiao Li yang melihatnya turun menundukkan kepalanya dan mengakui kesalahannya, "Tuan Muda, ini adalah kelalaian saya."