Aku Pergi
Aku Pergi
Serigala Abu-abu dan Bayangan Satu saling memandang, tapi mereka tidak mengejar Tuan mereka.
Feng Jiu dipeluk erat di dada Xuanyuan Mo Ze. Dia bisa mencium aroma tubuh Xuanyuan Mo Ze yang unik. Pikirannya berangsur-angsur tenang. Entah sejak kapan dia selalu merasa nyaman selama Xuanyuan Mo Ze ada didekatnya.
Meskipun Feng Jiu tidak pernah mengaku, tapi dalam lubuk hatinya, ada perubahan yang terjadi...
Jubah hitam dan gaun putih tertiup oleh angin. Xuanyuan Mo Ze memeluk Feng Jiu dengan erat dan mendarat di bagian tertinggi istana. Saat ini masih pagi. Sinar matahari tidak terlalu menyilaukan. Angin terasa sangat menenangkan.
Xuanyuan Mo Ze berdiri sambil memeluk Feng Jiu tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Pandangannya terfokus pada wajah Feng Jiu seolah-olah dia ingin selalu mengingatnya. Hati Feng Jiu terenyuh. Dia tiba-tiba memikirkan sesuatu. Dia melepaskan diri dari pelukan Xuanyuan Mo Ze dan duduk dengan santai. "Apakah kamu akan pergi?"
"Mm, aku mendapatkan kabar. Aku harus segera pergi."
Suara Xuanyuan Mo Ze terdengar dalam dan menarik. Dia memandang Feng Jiu seolah-olah dia ingin mengatakan sesuatu. Tapi setelah diam sejenak, dia pun berkata. "Ketika aku kembali, aku akan sulit datang ke sini meskipun aku ingin."
"Apakah kamu akan kembali ke kerajaan itu?" Feng Jiu mengingat kata-kata Serigala Abu-abu sebelumnya. Serigala Abu-abu berkata bahwa mereka akan pergi ke negeri tingkat satu untuk menyelesaikan beberapa urusan. Jika mereka kembali ke kerajaan itu, maka bukan hanya jarak yang akan menjadi masalah. Mereka akan sangat sulit untuk kembali ke sini. Jika bukan karena mereka ingin membangun pasukan di sini, mereka mungkin tidak akan pergi dari kerajaan itu.
"Mm."
Xuanyuan Mo Ze bergumam. Dia menatap Feng Jiu dengan matanya yang gelap. "Ketika aku pergi dari sini, aku tidak akan bisa datang selama beberapa tahun. Kamu harus menjaga dirimu baik-baik. Awalnya, aku ingin menghadiri perayaan pernikahan Kakekmu dan mengantarkanmu ke Akademi Enam Bintang. Tapi sekarang, aku tidak bisa melakukannya."
"Mm. Aku akan menjaga diriku." Feng Jiu mengangguk. Dia pun lanjut berkata. "Jangan khawatir. Aku sendiri yang akan pergi ke Akademi Enam Bintang. Tentang perayaan pernikahan Kakek... Aku akan memberitahu mereka."
Xuanyuan Mo Ze menatap Feng Jiu. Ketika dia melihat raut wajah Feng Jiu yang tenang, dia bertanya. "Apakah kamu tidak ingin mengatakan sesuatu kepada Tuan ini?"
Feng Jiu memiringkan kepala dan menatap Xuanyuan Mo Ze. "Jaga dirimu baik-baik." Kemudian, dia tersenyum.
Xuanyuan Mo Ze merasa tidak berdaya. "Apakah kamu tidak merasakan apapun selama ini?" Dia tidak menunggu jawaban dari Feng Jiu dan segera melanjutkan ucapannya. "Aku tidak bisa mengunjungimu setelah aku pergi dari sini. Jangan menghindari pertanyaan tentang perasaan. Berikan aku jawaban."
Setelah Feng Jiu mendengar pertanyaannya yang tegas dan mendominasi, dia pun menjawab. "Kalau aku bilang tidak, apakah kamu akan membiarkan aku pergi?" Sepertinya, dia pernah menanyakan hal itu sebelumnya.
Xuanyuan Mo Ze menatapnya dalam-dalam. "Tidak! Kamu adalah wanita milik Tuan ini. Kamu hanya bisa menjadi istriku!"
Feng Jiu tidak bisa menahan senyuman setelah mendengarnya. Senyumannya yang indah yang bisa membuat sebuah kota runtuh. Itu adalah senyum yang menenangkan dan benar-benar tulus datang dari hati terdalam.
Xuanyuan Mo Ze menatap Feng Jiu dengan tenang. Dia berusaha mengingat suara dan senyumannya. Ketika dia melihat senyuman dan mata Feng Jiu yang berbinar, ketegangan di tubuhnya berangsur-angsur menghilang. Dia berpikir bahwa senyuman yang muncul di hadapannya adalah senyuman terindah di dunia ini.