Dokter Hantu yang Mempesona

Menghilang



Menghilang

0Karena kembali ke penginapan membutuhkan waktu yang lama dan hanya ada beberapa orang yang ada di kedai teh, Feng Jiu akhirnya mengangguk. "Baiklah." Dia berjalan menuju ke arah kedai dan duduk di meja yang paling ujung.     

"Kalian silahkan duduk!" Feng Jiu memberikan isyarat agar mereka duduk. Tangannya menyangga dagunya dan memberitahu mereka. "Aku khawatir bagaimana caranya Kakek dan Su Xi bisa bersatu. Aku tidak menyangka mereka bisa bertindak secepat itu. Sepertinya kekhawatiranku sia-sia."     

Leng Hua menuangkan secangkir teh dan berbicara sambil tertawa.      

"Tuan pasti sangat terkejut kalau dia sampai tahu."     

"Hehe, tentu saja. Ayah tidak akan menyangka kalau Kakek sangat bahagia di sini. Huff! Kakek sangat tidak jujur! Kondisinya baik-baik saja, tapi dia tidak mengirimkan pesan ke kediaman. Dia membuat kita merasa khawatir."     

Feng Jiu menyesap tehnya. Ketika dia berbicara, matanya tampak nakal. "Aku ingin memberikan kejutan kepada Kakek. Tapi, lihatlah ini! Huff! Kakek langsung merah padam hanya dengan berada di samping Bibi Su Xi. Sejak jaman dulu, banyak yang mengatakan bahwa perhatian wanita sangat sulit ditahan. Kata-kata itu ternyata ada benarnya!"     

Dia mengetukkan jarinya di atas meja sambal memikirkan kisah cinta Kakeknya yang sudah selesai. Sekarang, dia harus memikirkan masalah ayah dan ibunya. Akan lebih baik jika keluarga mereka bersatu dan hidup harmonis.     

"Mm? Aroma apa ini?" Feng Jiu mengendus. Ada aroma nikmat yang menyebar di udara. "Baunya seperti ayam."     

Pemilik kedai teh tertawa. "Indera penciuman Tuan Muda sangat bagus. Sebelumnya, ada seseorang yang berjalan sambil membawa beberapa barang. Kamu bisa langsung mengenalinya. Haha! Ini adalah makanan lokal yang terkenal di Kota Three Rivers. Namanya Menghirup Aroma Ayam Panggang. Makanan ini dijual di toko yang berjarak dua jalan dari sini. Hanya ada seratus ayam yang dijual setiap hari. Setelah semuanya terjual habis, maka mereka tidak akan membuatnya lagi."     

"Apakah Tuan ingin memakannya? Aku akan membelinya!" Leng Hua tertawa dan mulai berdiri.     

"Aku saja yang pergi." Leng Shuang berbicara sambil memberikan isyarat agar Leng Hua menjaga Feng Jiu.     

"Mm. Jika masih ada, beli saja dua porsi dan segera kembali ke sini. Kita bisa membawanya untuk dimakan di penginapan nanti."     

"Baik." Leng Shuang menjawabnya. Setelah menanyakan arah, dia pun pergi.     

Leng Hua berdiri di samping Feng Jiu dan menemaninya. Dia sesekali menuangkan teh untuk Feng Jiu. Saat itu, Feng Jiu sedang menyangga dagunya dengan satu tangan sambil memikirkan beberapa hal. Waktu terus berlalu tapi kakak Leng Hua belum juga kembali. Leng Hua mencemaskannya.     

Dia berdiri dan menghampiri pemilik kedai teh. "Pak Tua, bukankah kamu bilang kalau tokonya tidak jauh?"     

"Benar! Jaraknya tidak jauh, hanya dua jalan dari sini. Tokonya sangat dekat." Pria tua itu tersenyum lalu lanjut bekerja. Kemudian, dia bertanya. "Apakah kamu ingin teh lagi?"     

"Tidak perlu." Leng Hua menggeleng dan bertanya.      

"Bagaimana penjualan di toko itu? Apakah pembeli harus mengantri?"     

Pria tua itu melambaikan tangannya. "Biasanya tidak perlu. Lagipula, harga Menghirup Aroma Ayam Panggang tidak murah. Orang biasa jarang yang membelinya. Dia juga perlu menjual seratus ayam panggang sampai siang hari."     

Ketika Leng Hua mendengar jawaban itu, dia kembali ke meja dan memberitahu Feng Jiu. "Tuan, Kakakku masih belum kembali. Bagaimana kalau aku pergi ke sana untuk melihatnya?" Leng Shuang seharusnya tidak pergi lama karena tokonya hanya dua jalan dari sana. Selain itu, Tuan mereka sedang menunggu. Leng Suang biasanya akan segera kembali kecuali ada masalah.      

Feng Jiu sadar bahwa hampir setengah jam sudah berlalu. Karena Leng Shuang masih belum kembali, dia berdiri dan berkata. "Ayo kita pergi bersama. Aku sudah duduk di sini dalam waktu yang lama."     

Mereka membayar teh dan pergi ke toko ayam panggang. Setelah bertanya pada orang-orang di sekelilingnya, mereka akhirnya tahu bahwa Leng Shuang tidak pernah masuk ke dalam toko.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.