Karakter yang Penuh Semangat
Karakter yang Penuh Semangat
Hati Leng Hua menjadi sesak ketika dia mendengarnya. Dia menoleh pada Tuannya. Saat ini, dia ingin pergi dan menyelamatkan kakaknya...
Feng Jiu menatap Leng Hua dan berbicara pada Serigala Abu-abu. "Bawa Leng Hua ke sana."
"Terima kasih, Tuan!" jawab Leng Hua. Kemudian, dia pergi dengan Serigala Abu-abu.
Feng Jiu memandang Xuanyuan Mo Ze yang ada di sampingnya.
"Kamu tunggu saja di sini. Aku akan segera kembali."
Xuanyuan Mo Ze tidak mengikuti Feng Jiu. Dia tahu bahwa Feng Jiu bisa mengatasinya dengan baik. Oleh karena itu, dia tetap berada di penginapan dan menunggu Feng Jiu kembali.
Pada saat yang sama, di halaman, Leng Shuang memakai gaun yang berwarna ungu muda dan terlihat lebih glamor. Pakaian hitam biasa tidak bisa menyembunyikan kecantikannya, apalagi gaun berwarna ungu muda.
Pria itu berjalan dengan santai dan menatap Leng Shuang yang terikat di tempat tidur. Matanya dipenuhi nafsu. Raut wajahnya terlihat mesum. "Sungguh wanita yang cantik, terbaik, benar-benar terbaik!"
Leng Shuang menatap pria itu dengan tajam. Meskipun pria itu tampaknya hobi bersenang-senang, tapi dia adalah seorang Kultivator Golden Core. Hati Leng Shuang menjadi sesak. Tidak heran hanya kaki dan tangannya saja yang terikat. Pria itu yakin bahwa Leng Shuang tidak akan bisa kabur.
Dalam sekejap, pikiran Leng Shuang berubah. Tapi dia masih belum kehilangan harapan. Dia mengumpulkan energi di tubuhnya dan bertanya dengan ketus. "Tuan, bagaimana anda akan memperlakukan wanita cantik sepertiku?"
Mata pria itu berbinar ketika dia mendengarnya. "Aku pasti akan memperlakukan wanita cantik dengan lembut." Dia berjalan ke samping tempat tidur dan bertanya dengan ragu. "Cantik, bolehkah aku melepaskan ikatanmu? Tapi kamu tidak akan bisa kabur. Jika kamu kabur, maka kamu akan membuatku marah. Konsekuensinya akan sangat besar."
Leng Shuang tidak menjawabnya.
Dia hanya mengulurkan tangannya yang terikat ke arah pria itu.
Pria itu tidak terlalu peduli. Dia segera melepaskan ikatan di tangan Leng Shuang. Kemudian, duduk di tempat tidur dan menatap Leng Shuang. Semakin lama pria itu menatapnya, maka dia semakin yakin bahwa kecantikan Leng Shuang sangat luar biasa. Jantungnya berdetak dengan kencang. Dia pun mengulurkan tangan untuk memegang dagu Leng Shuang.
"Cantik, siapakah namamu?"
Leng Shuang menjauh. Dia menatap pria itu dengan tajam sambil melepaskan ikatan di kakinya. "Leng Shuang."
"Leng Shuang? Kamu memang orang yang sangat acuh. Namamu sesuai dengan kepribadianmu." Mata pria itu berbinar. Tatapan bejat di matanya berubah. "Aku tidak menyangka bahwa kamu akan memberitahukan namamu padaku. Sungguh menarik. Kamu langsung memberitahu namamu ketika aku bertanya."
"Aku memberitahumu agar kamu tahu nama orang yang akan membunuhmu!" Setelah Leng Shuang mengatakannya, dia segera mencengkram tenggorokan pria itu. Gerakannya sangat cepat. Meskipun pria itu sudah bersiaga, namun dia tidak bisa menahan rasa kagetnya. Tenggorokannya sakit. Dia langsung muntah darah.
Pria itu segera mundur dan menyentuh lehernya. Ketika dia melihat darah segar di jarinya, dia pun tertawa. Dia menjilat darah itu dan menatap Leng Shuang yang sudah berdiri.
"Kemampuanmu cukup kuat dan gesit. Emosimu juga menyala-nyala. Aku suka." Dia tiba-tiba mengulurkan tangan dan meraih Leng Shaung.
Ketika dua orang di dalam kamar saling bertarung, orang-orang yang berjaga di luar hanya mendengarkannya dengan tenang. Mereka tidak ingin terlibat. Bagaimanapun juga, wanita itu bukan tandingan Tuan. Hidup matinya akan ditentukan oleh Tuan mereka.