Dokter Hantu yang Mempesona

Api Membakar Sepanjang Malam



Api Membakar Sepanjang Malam

3Kultivator Nascent Soul tua melirik dua orang itu dan mendorong Leng Shuang ke samping. "Minggir." Dia berbicara sambil masuk ke dalam kamar. Jeritan melengking terdengar dari dalam lalu keheningan kembali memenuhi seluruh halaman.     

"Kakak!"     

Serigala Abu-abu mengajak Leng Hua untuk pergi ke sana. Ketika Leng Hua melihat Kakaknya memakai gaun compang-camping, dia tersentak. Dia segera melepaskan mantelnya dan memakaikannya pada Leng Shuang. "Kakak, apa yang sebenarnya terjadi padamu?"     

Serigala Abu-abu memperhatikan Leng Shuang dengan cermat. Tapi hanya kerah bajunya yang sobek dan lengannya berdarah. Serigala Abu-abu menghela nafas lega. Untungnya, Leng Shuang baik-baik saja. Jika sesuatu yang buruk terjadi padanya maka akan ada masalah besar.     

"Tidak apa-apa." Leng Shuang menggeleng. Ketika dia melihat adiknya merasa cemas, dia lanjut berkata. "Itu hanya luka luar."     

Leng Hua segera menghentikan pendarahan di tangan Leng Shuang dan membalut lukanya. "Kakak, ketika kamu menghilang, Nona dan aku merasa sangat khawatir. Dia menyuruh bawahan Tuan Neraka dan Pasar Gelap untuk menyelidiki keberadaanmu. Kami juga memeriksa berbagai tempat untuk mencarimu. Syukurlah kalau kamu baik-baik saja."     

Kata-kata itu menghangatkan hati Leng Shuang. Ketika dia hendak bicara, seseorang berpakaian merah masuk. Leng Shuang memandang orang itu dan memanggilnya. "Nona."     

Feng Jiu memperhatikan Leng Shuang mulai dari atas ke bawah. Kemudian, dia mengangguk. "Untungnya kamu tidak apa-apa." Dia lalu menoleh ke arah kamar.     

Pria tua berpakaian hitam keluar dari kamar. Dia melihat Feng Jiu dan diam sejenak. Setelah itu, dia mengangguk dan berkata. "Semua sudah mati."     

Feng Jiu melirik pria tua itu. Dia pun memberitahu Leng Hua dan Leng Shuang. "Ayo kembali! Serigala Abu-abu, bakarlah halaman ini."     

"Baik."     

Mereka setuju dan mengikuti Feng Jiu. Pria tua itu melompat dan menghilang di balik kegelapan malam. Kobaran api memenuhi halaman dan membakar semuanya. Api menyinari langit malam dan mengejutkan seluruh penguasa di Kota Three Rivers.     

Kota Three Rivers.     

Klan Lin.     

"Kenapa ada api besar di bagian barat kota? Apakah kamu tahu apa yang telah terjadi?" Ketua Klan Lin bertanya kepada bawahannya.      

"Halaman itu adalah tempat tinggal putra klan Zhong dari istri pertama. Sikapnya sangat aneh. Tempat itu khusus digunakan untuk menyembunyikan wanita. Aku yakin dia telah menyinggung seseorang sehingga orang itu membakar rumahnya. Pelaku masih belum diketahui dan tidak ada orang yang selamat." Lin Cheng Zhi menyamoaikan kabar yang dia terima.      

"Putra Klan Zhong tidak bertindak seperti ini selama dua atau tiga tahun. Belum ada penduduk Kota Three Rivers yang bisa mengatasi masalahnya. Mungkin hanya orang luar yang berani bertindak sesuka hati." Lin Bo Heng berbicara. "Ini bukan urusan kita. Jangan pedulikan mereka dan urus saja masalah yang ada di klan."     

"Baik." Para bawahan menjawab.     

"Itu saja. Mari kita bicarakan masalah serius." Lin Bo Heng memandang putra-putranya. "Pernikahan Bibi kalian sudah ditetapkan. Meskipun upacara pertunangan belum dilakukan, namun kalian harus mempersiapkan hadiah yang besar kepadanya."     

"Ayah, kami semua tahu bagaimana cara mengurusnya. Kamu, sebagai orang yang lebih tua, sebaiknya tidak perlu khawatir." Lin Cheng Zhi berbicara sambil tersenyum. Kemudian, dia memandang saudara-saudaranya.     

"Benar. Ayah tenang saja. Kami akan mempersiapkannya dengan baik." Putra kedua tersenyum. Mereka benar-benar gembira karena Bibi mereka akan segera menikah.     

Lin Bo Heng mengangguk dengan puas. "Mm, karena kalian sudah mengerti. Aku tidak akan mengoceh lagi. Aku ingin mengantarkan San Yuan pulang beberapa hari ke depan. Putra tertua yang akan bertanggung jawab atas urusan yang ada di Klan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.