Mengecoh Jebakan
Mengecoh Jebakan
Tetua Tan berterima kasih padanya lalu segera pulang. Tanpa diduga, pemuda itu juga tidak ada di rumah sehingga dia langsung mengerutkan kening.
Di mana dia sekarang? Apakah dia berada di Paviliun Pengumpulan Harta Karun…
Ketika dia memikirkannya, dia menggeleng lagi. "Sepertinya tidak. Lagipula, dia hanya remaja biasa. Mengapa mereka masih mengincarnya setelah dua hari? Apalagi, tidak ada yang aneh dalam dua hari terakhir."
"Tapi kalau bukan mereka, lalu siapa? Jika dia benar-benar jatuh ke tangan Paviliun Pengumpulan Harta Karun, aku khawatir…"
Dia berbisik sambil melihat ke langit. Tanpa sadar, dia berjalan mondar-mandir di halaman. Dia tidak punya bukti. Bahkan jika orang-orang di Paviliun Pengumpulan Harta Karun menculiknya, kemungkinan besar mereka tidak akan mengaku. Menerobos masuk juga bukan ide yang bagus. Dia tidak punya pilihan selain menunggu sampai gelap untuk mengunjungi tempat itu di malam hari.
Meskipun Paviliun Pengumpulan Harta Karun adalah tempat barter, tetapi ada beberapa kegiatan keji yang dilakukan secara rahasia. Beberapa klan dan organisasi mengetahuinya, tapi karena kekuatan milik paviliun yang berpengaruh, tidak ada yang berani ikut campur. Dia sudah disini begitu lama, jadi dia secara alami mengetahui satu atau dua hal.
Ketika dia membiarkan pemuda itu memasuki Paviliun Pengumpulan Harta Karun, dia tidak banyak berpikir. Tanpa diduga, dia menjadi sasaran orang-orang itu.
Dia telah hidup sendirian selama bertahun-tahun. Selama dua hari terakhir, pemuda itu berada di sisinya dan memasak hidangan untuknya. Hal-hal sederhana dan sepele yang tidak layak disebutkan ini memberikan perasaan khusus bagi orang tua sepertinya.
Meskipun dia sudah bertahun-tahun mengasingkan diri, dia terpaksa melakukannya lagi sekarang. Dia hanya berharap pemuda itu bisa bertahan!
Di sisi lain, Feng Jiu yang terjebak dalam karung goni telah membuka matanya sejak tadi. Tubuhnya kebal terhadap segala jenis racun. Bagaimana dia bisa dijatuhkan oleh obat yang melemahkan tulang? Dia hanya ingin mengalahkan mereka dalam permainan mereka sendiri. Dia juga ingin tahu apa yang direncanakan oleh orang yang mengawasinya selama dua hari terakhir.
Tepatnya, apa yang ingin dilakukan oleh pak tua berbaju mewah itu?
Suasananya hening dan sunyi, tapi dia bisa merasakan kehadiran banyak kultivator yang menahan aura mereka. Dia memejamkan matanya di dalam karung sampai dia terlempar ke tanah. Setelah karung itu dilepas, dia merasakan bau udara yang tidak terlalu enak.
"Apakah ini anak itu? Tidak ada yang istimewa tentang dia. Kenapa Pak Tua Feng bersikeras untuk menangkapnya?"
"Dia adalah anak yang ingin ditangkap oleh Pak Tua Feng tapi terpaksa harus melepaskannya. Karena dia tidak bisa ditangkap di depan umum, kami harus menggunakan cara rahasia. Yang harus kita lakukan adalah membawa orang itu kepada Pak Tua Feng."
Suara kedua pria itu semakin menjauh. Beberapa saat kemudian, Feng Jiu membuka matanya. Namun, dia langsung terkejut ketika dia melihat tempat di mana dia berada sekarang.
Ini adalah ruangan yang bagus, tapi bisa juga disebut dengan sangkar. Tidak ada apa-apa di ruangan ini selain sangkar besi yang terbuat dari besi mistis. Mungkin karena kurangnya sinar matahari sepanjang tahun sehingga ada bau jamur di dalam. Bau apek itu benar-benar membuat tidak nyaman.
Saat ini, di lantai atas Paviliun Pengumpulan Harta Karun, beberapa pria tua sedang duduk secara melingkar. Tiga dari pria itu memandang seorang pria tua berpakaian mewah dan bertanya,"Pak Tua Feng, apa yang istimewa dari pemuda itu? Kamu tahu, kami sangat berhati-hati dalam memilih orang. Jangan sampai terjadi kecelakaan."
"Dia hanya seorang pemuda asing. Kecelakaan apa yang bisa terjadi?" ucap Pak Tua Feng. Setelah meneguk teh, dia berbicara lagi. "Aku merasa bahwa pemuda itu adalah bibit unggul. Meskipun aku salah, namun setidaknya dia masih bisa dilatih menjadi bibit yang bagus."