Dokter Hantu yang Mempesona

Mendidih Karena Cemburu



Mendidih Karena Cemburu

1Mo Chen mengantarkan mereka ke rumah bambu. "Ada beberapa ruangan di sini. Tolong tetap di sini dulu! Kami hanya bisa menawarkan tempat tinggal yang sederhana di gunung."     

"Tidak masalah. Terima kasih." Feng Jiu mengucapkan terima kasih sambil tersenyum. Ketika dia melihat ada beberapa rumah bambu, dia bertanya dengan lugas. "Bukankah hanya ada Guru dan kamu sendiri di Gunung Langit? Kenapa ada banyak rumah bambu di sini?"     

Mo Chen tersenyum lembut dan menjelaskan. "Teman Guru datang untuk tinggal di sini sesekali. Rumah bambu ini disiapkan untuk mereka."     

"Aku mengerti."     

Feng Jiu mengangguk dan pergi ke salah satu kamar. Dia pun tersenyum saat dia melihat ruangan itu dilengkapi perabotan sederhana namun elegan. Jika dilihat dari bawah, Gunung Langit adalah gunung bersalju yang dingin dan tak bernyawa. Namun, puncak gunung merupakan dunia yang berbeda. Tempat tinggal Guru Tua Tianji yang terpencil benar-benar luar biasa.     

"Kamu boleh berjalan di sekitar gunung dengan bebas, tapi kamu sebaiknya tidak melampaui formasi penghalang. Ada banyak formasi dan binatang buas di luar perbatasan. Jika kamu membutuhkan hal lain, kamu bisa menemui aku." Mo Chen memberi tahu mereka. Setelah dia melirik Feng Jiu sekilas, dia akhirnya berjalan pergi.     

"Mo Ze, pernahkah kamu berpikir bahwa semakin lama kamu melihat Mo Chen, maka dia terlihat semakin mirip dengan mahkluk surgawi? Lihatlah sosok berbaju putih yang menginjak salju namun tidak meninggalkan jejak. Dia benar-benar layak disebut dengan 'makhluk surgawi yang terbuang'." Feng Jiu menatap Mo Chen yang berjalan pergi. Dia pun menghela nafas dengan sedih di hadapan Xuanyuan Mo Ze seolah-olah dia tidak tahu bahwa raut wajah pria di sisinya berubah menjadi suram.     

Xuanyuan Mo Ze melirik sosok yang telah pergi dan berkata. "Makhluk abadi? Menurutku tidak. Dia hanya pria cantik." Setelah dia berbicara, dia langsung berbalik badan dan pergi ke rumah bambu.     

Feng Jiu tersenyum sambil menyipitkan matanya. Kemudian, dia memberitahu Serigala Abu-abu yang berdiri di belakang. "Lihatlah, Tuanmu sedang cemburu, bukankah itu lucu?"     

Serigala Abu-abu mengangguk sambil menyeringai. "Benar, Dokter Hantu. Hanya anda yang bisa membuat Tuan cemburu. Saya pernah memberitahu Bayangan Satu bahwa kecemburuan Tuan merusak citranya yang brilian dan mendominasi. Tuan sebenarnya hanya tsundere[1][1]..."     

Sebelum dia selesai berbicara, dia melihat bahwa Tuannya yang masuk ke rumah bambu tiba-tiba keluar dengan raut wajah kesal. Tatapan tajam Xuanyuan Mo Ze tertuju pada Serigala Abu-abu sehingga dia sangat takut dan hanya menunjukkan senyum malu-malu tanpa mengatakan apa-apa.     

"Hehe, Tu... Tuan."     

"Apa kamu sedang menganggur dan punya banyak energi? Kalau begitu, pergilah menyapu salju di jalan bersalju tempat kita datang sebelumnya!" Xuanyuan Mo Ze berkata dengan dingin.     

"Ah? Tuan, tolong jangan!" Serigala Abu-abu hampir pingsan. Bukankah jalan bersalju itu sangat panjang?! Apalagi di luar sangat dingin dan berangin. Menyapu jalan bersalju sungguh menyiksa!     

Serigala Abu-abu memandang Feng Jiu dengan penuh harap agar dia bisa mengucapkan kata-kata yang baik untuknya.     

Xuanyuan Mo Ze melihat Serigala Abu-abu yang sedang menatap Feng Jiu. Dia pun mendengus dingin dan berkata, "Untuk apa kamu memandangnya? Kenapa kamu tidak segera pergi dari sini?"     

Feng Jiu tertawa. Dia meraih tangan Xuanyuan Mo Ze dan membenamkan wajahnya dengan penuh kasih sayang di lengannya. "Aku akan meracik sebuah pil menggunakan dua jenis tanaman obat ajaib. Biarkan Serigala Abu-abu tetap tinggal di sini untuk membantuku!"     

Xuanyuan Mo Ze memandang wanita kecil yang meringkuk di dekapannya dengan tatapan manja. Raut wajahnya menjadi rileks dan suaranya sedikit lebih lembut. "Bukankah masih ada Bayangan Satu?"     

"Serigala Abu-abu pernah membantuku sebelumnya. Dia memang lebih baik." Feng Jiu menjawabnya sambil tersenyum dan mengedipkan mata pada Serigala Abu-abu.     

[1] Tsundere: Bertindak dingin dan acuh tak acuh tapi berhati lembut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.