Dokter Hantu yang Mempesona

Jalan di Depan Tidaklah Mudah



Jalan di Depan Tidaklah Mudah

0Itu adalah pria tua berambut putih yang juga mengenakan jubah putih. Dia sedang duduk di samping kolam salju sambil membawa pancing di tangannya. Dia duduk tanpa bergerak seolah-olah dia sedang tertidur atau sedang berada dalam keadaan linglung.     

Ada aura halus yang membuatnya tampak menyatu dengan langit dan bumi, serta memberikan perasaan seperti mimpi kepada orang lain.     

"Apakah kamu ada disini? Aku sudah lama menunggumu." Dia perlahan berbalik, lalu dia menatap Xuanyuan Mo Ze dan Feng Jiu yang berdiri tidak jauh dari sana. Dia pun tersenyum dengan tenang dan ramah.     

"Bagaimana Pak Tua Tianji tahu kita akan datang?" Feng Jiu bertanya sambil tersenyum dan menatap pria tua berambut perak di depannya. Pria tua itu adalah guru Mo Chen. Dia bahkan tahu bahwa Feng Jiu berasal dari alam yang berbeda.     

Guru Tua Tianji tersenyum. Dia memandang pasangan itu dan memberitahu mereka dengan penuh makna. "Aku tidak hanya tahu bahwa kamu akan datang, tapi aku juga bahwa kamu akan menemui bencana besar."     

Feng Jiu menjadi bingung ketika dia mendengarnya. Bencana besar?     

Dia melirik Xuanyuan Mo Ze sejenak lalu kembali menatap Pak Tua Tianji. "Tolong klarifikasi, Pak Tua Tianji."     

Meskipun demikian, Guru Tua Tianji hanya menggeleng sambil tersenyum. "Misteri surga tidak boleh diungkapkan."     

Xuanyuan Mo Ze mengerutkan keningnya pada Pak Tua Tianji. "Kami ada di sini untuk Inti Teratai Salju Giok berusia 300 tahun yang ada di belakang anda." Jika mereka mendengarkan ocehan Pak Tua Tianji yang tidak masuk akal, maka Feng Jiu akan dituntun untuk membuat dugaan yang memang tidak berdasar.     

Guru Tua Tianji Tersenyum ketika dia mendengar kata-kata Xuanyuan Mo Ze. Dia akhirnya berjalan menuju kolam salju dan terbang untuk mengambil sebuah Inti Teratai Salju Giok berusia 300 tahun, lalu dia segera berbalik badan.     

Dia berjalan perlahan menuju Xuanyuan Mo Ze dan Feng Jiu sambil membawa Inti Teratai Salju Giok di tangannya. Dia juga menatap mereka sambil menghela nafas tanpa suara. "Jalan di depanmu tidak mudah. Ini menandakan bahwa seluruh dunia akan mengalami ketidakstabilan. Tolong jaga dirimu baik-baik!"     

Setelah menyerahkan Inti Teratai Salju Giok kepada Feng Jiu, dia berbalik badan dan berjalan pergi secara perlahan. Hanya beberapa kata yang melayang melalui angin sepoi-sepoi dan masuk ke dalam telinga mereka.     

"Itu adalah berkah, bukan bencana. Itu adalah bencana yang tak terhindarkan. Phoenix terlahir kembali dari abu…"     

Feng Jiu merasa tidak nyaman ketika mendengar pernyataan itu. Dia juga merasa agak kesal. Para peramal yang bisa membaca bintang dan menghitung nasib seseorang dengan jari mereka pasti suka mengoceh, tapi mereka selalu menggantung di akhir kalimat seolah-olah mereka ingin bertingkah misterius. Bahkan Feng Jiu dan Xuanyuan Mo Ze juga menjadi gelisah setelah mereka mendengar kata-kata misterius dari Guru Tua Tianji.     

Guru Tua Tianji bukanlah orang biasa. Jika dia berkata begitu, maka dia pasti punya alasannya sendiri. Namun, apa alasannya?     

Ketika Mo Chen melihatnya, dia tersenyum tipis pada mereka. "Tolong jangan tersinggung. Sifat Guru memang seperti ini. Karena kalian sudah jauh-jauh datang ke sini, silahkan menetap lebih dulu!" Dia memberi isyarat agar mereka terus berjalan.     

Xuanyuan Mo Ze awalnya tidak berniat tinggal di sini, tapi ketika dia memikirkan Feng Jiu yang terburu-buru ingin pergi kesini, dia tidak menentang kata-katanya dan langsung memegang tangan Feng Jiu sambil berjalan ke depan.     

"Jangan khawatir, penipu tua itu suka membuat hal-hal yang tidak perlu menjadi rumit." Dia berbicara dengan perlahan. Sepertinya, dia tidak ingin membuat Feng Jiu terlalu khawatir tentang apa yang dikatakan Guru Tua Tianji.     

Feng Jiu yang masih merenungkan masalah itu tidak bisa menahan tawa ketika dia mendengar Xuanyuan Mo Ze menyebut Guru Tua Tianji seorang penipu tua. Suasananya yang tegang juga sedikit mereda. Dia melotot ke arah Xuanyuan Mo Ze dengan senyuman tidak setuju.     

"Itu adalah Guru Tua Tianji. Bagaimana kamu bisa memanggilnya penipu tua? Dasar tidak sopan." Dia berbicara dengan nada meminta maaf kepada Mo Chen.     

Wajah halus Mo Chen berkedut sedikit ketika Xuanyuan Mo Ze memanggil Gurunya sebagai penipu tua. Namun setelah dia melihat senyuman Feng Jiu, dia tidak punya pilihan selain tersenyum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.