Dokter Hantu yang Mempesona

Tuan yang Mulia, Elegan dan Tak Tertandingi



Tuan yang Mulia, Elegan dan Tak Tertandingi

0Feng Jiu menginstruksikan salah satu pelayan untuk mengganti pakaian Tuan Neraka Kecil. Kemudian, dia mengajaknya ke istana.     

Perjamuan diadakan di Taman Kekaisaran. Ketika mereka sampai di istana, ada beberapa tamu yang sudah tiba. Hanya keluarga mereka, teman terdekat dan keluarga Su Xi yang diundang. Perjamuan ini bukan acara yang besar. Ini adalah kesempatan agar semua orang bisa melihat bayi itu.     

Feng Xiao menyapa semua orang di Taman Kekaisaran sedangkan Kepala Keluarga Feng masih di dalam dan belum keluar. Ketika Feng Jiu sampai bersama Tuan Neraka Kecil, semua orang berdiri untuk menyambutnya.     

"Yang Mulia."     

"Kami sudah lama tidak bertemu dengan Tuan Putri. Sekarang, Tuan Putri terlihat lebih luar biasa."     

"Gadis Kecil Feng semakin cantik, hahaha!"     

Ketika Feng Jiu melihat semua orang menyambutnya, dia tersenyum dan berkata. "Semuanya, silahkan duduk." Dia menemukan tempat duduk dan mulai mengobrol dengan semua orang.     

"Haha! Kakekmu sangat diberkati. Dia akhirnya punya putra lagi. Dalam sekejap, anak itu sudah berusia satu bulan. Waktu berlalu dengan sangat cepat!" Kepala Keluarga Geng berbicara pada Feng Jiu.     

"Benar, waktu berlalu dengan cepat. Rasanya baru kemarin ketika kita pergi untuk acara lamaran. Ketika aku kembali kali ini, aku tidak menyangka bahwa bayinya akan lahir." Feng Jiu tersenyum tipis dan menuangkan anggur untuk Kepala Keluarga Geng.     

"Kakek Geng, silahkan minum. Aku akan pergi ke sana untuk mengobrol dan bersulang." Dia pun berdiri dan berjalan pergi.     

"Oke, pergilah, pergilah!" Kakek Geng tersenyum.     

Feng Jiu pergi ke tempat saudara neneknya berkumpul. Meskipun ayahnya sedang berbicara dengan mereka, tapi dia masih harus datang untuk menyambut mereka, serta bersulang secangkir anggur dan mengobrol.     

Ketika dia sampai di sana, mereka mengajaknya untuk mendekat dan minum anggur sambil mengobrol. Dia bisa merasakan suasana yang dipenuhi dengan sukacita.     

"Gadis Kecil Feng, kamu harus mampir ke negeri kami jika kamu punya waktu. Jika kamu berada di daerah sekitar sana, maka kamu harus mampir ke negeri kami." Lin Boheng berbicara sambil tersenyum. Ketika dia melihat Feng Jiu yang mengenakan gaun merah, dia tahu bahwa Feng Jiu akan menjadi orang hebat di masa depan.     

Feng Jiu tersenyum dan berbicara dengan riang. "Oh, tentu saja. Jika saya mampir ke daerah sana, saya pasti akan pergi ke rumah Kakek Lin untuk makan dan menginap secara gratis. Kakek Lin tidak boleh menganggap saya merepotkan ketika saya datang berkunjung!"     

"Tentu saja tidak. Aku akan senang jika kamu datang." Lin Boheng tertawa. Dia minum lebih banyak anggur sambil mengobrol dengan Feng Jiu.     

Para tamu asyik mengobrol sedangkan pelayan istana menyajikan hidangan makanan. Ada piring makanan yang diletakkan di depan masing-masing tamu. Pemandangan hidangan di sana tampak sangat indah.     

Kepala Keluarga Feng berjalan sambil membawa si kecil Feng Ye. Suaranya yang keras bisa didengar sebelum sosoknya terlihat.     

"Hahaha, terima kasih karena keluarga dan teman-teman datang ke perjamuan putra kami yang berusia satu bulan."     

Semua orang tercengang ketika mendengar suara Kepala Keluarga Feng. Suaranya terdengar jauh lebih muda dan tidak seperti suara Kepala Keluarga Feng biasanya. Akhirnya, semua orang meletakkan gelas anggur mereka dan berbalik badan menuju ke arah suara itu. Yang mereka lihat membuat mata mereka terbelalak dan rahang mereka terbuka dengan lebar.     

Mereka melihat pemuda ramping yang berwibawa mengenakan jubah emas dengan liontin batu giok yang menggantung pinggangnya. Apakah pemuda tampan berambut gelap itu adalah Kepala Keluarga Feng Sanyuan yang mereka kenal?     

Mereka menyaksikan pemuda itu sedang menggendong bayi. Wajahnya penuh kegembiraan dan alisnya terangkat dengan sukacita. Kombinasi aura berwibawa dan penampilannya yang tampan membuat mereka memujinya dalam hati: Tuan yang mulia, elegan dan tak tertandingi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.