Untuk Membeli Obat
Untuk Membeli Obat
Orang-orang seperti mereka biasanya berjuang demi kemuliaan, bukan uang. Itulah mengapa ketika mereka melihat pemuda berpakaian merah menerima kantong uang itu, mereka bingung dan tidak mengerti.
Wanita di lantai dua bersenandung ringan sambil berbalik badan untuk pergi. Ketika dia kembali, dia memegang kantong uang yang lebih besar dari sebelumnya. Dia melemparkannya ke arah pemuda berpakaian merah.
"Tuanku berkata karena kamu menganggap itu terlalu sedikit, maka dia akan memberimu seribu koin emas. Ambil uangnya dan pergilah dari sini."
Nada bicaranya terdengar kasar. Raut wajahnya juga sangat sombong dan arogan. Ketika dia melemparkan kantong koin ke arah Feng Jiu, dia membidik hatinya seolah-olah ingin memberikan pelajaran dengan menggunakan koin.
Sebagian besar tamu berasal dari keluarga kaya atau punya latar belakang yang kuat, sehingga mereka menyadari kekuatan tersembunyi yang ada di balik kantong koin tersebut.
Namun, tidak ada yang membantu dan tidak ada yang mencoba untuk menghentikannya.
Situasi seperti ini terlalu umum. Di dunia di mana yang kuat memerintah dan yang lemah tunduk pada yang kuat, tidak akan ada yang bisa membantu. Namun, yang dilakukan bocah berpakaian merah mengejutkan semua orang.
Mereka menyaksikan dia mengulurkan tangan dan menangkap kantong koin dengan cepat.
Kultivator yang ada di sana tahu bahwa menangkap kantong koin sekaligus menetralkan kekuatannya tidaklah mudah. Namun, pemuda berpakaian merah berhasil melakukannya dengan mudah. Bisa dibilang bahwa dia memang agak terampil.
Feng Jiu mengeluarkan koin emas dari kantong dan menjepitnya di antara jari tengah dan jari telunjuk. Dia mendongak dan menatap wanita yang ada di lantai dua. Ketika dia berbicara, kilatan aneh melintas di matanya. "Ini untuk membeli obat!
Tepat setelah kata-kata Feng Jiu terdengar, koin di antara jari-jarinya terbang menuju ke arah wanita di lantai dua. Koin itu terbang dengan sangat cepat dan kekuatannya sangat besar sehingga wanita itu tidak bisa menghalangi serangan dari koin.
"Hnn!"
Wanita itu menghela nafas dengan tajam ketika koin emas mengenai perut bagian bawahnya. Koin itu tidak menembus dagingnya ataupun merenggut nyawanya, tapi pukulan dari koin itu memiliki dampak yang sangat kuat. Setelah koin itu mengenai tubuhnya, koin itu terjatuh ke tanah dengan keras.
"Berani-beraninya!"
Wanita berpakaian hitam berteriak dan menatap Feng Jiu dengan tajam. Meskipun koin itu mengenai tubuhnya dan membuatnya merasa agak sakit, tapi dia tidak terdorong mundur. Dia bahkan tidak berdarah dan juga tidak terluka seolah-olah itu bukanlah masalah besar.
"Baik, Nona yang ada di lantai atas, tolong jangan marah. Kedua sisi bisa sedikit mengalah." Kepala penginapan khawatir mereka akan bertengkar dan segera menenangkan situasi.
Feng Jiu melirik wanita di lantai atas sambil menyeringai. Dia pun berkata kepada Leng Shuang dan Leng Hua. "Ayo pergi."
"Baik." Keduanya merespon dan pergi bersamanya.
Para tamu di penginapan merasa agak terkejut ketika Feng Jiu pergi. Mereka tidak mengira pemuda itu menyerah dan berhenti menyerang wanita berpakaian hitam.