Dokter Hantu yang Mempesona

Cedera Urat Energi Vital



Cedera Urat Energi Vital

3"Dasar gelandangan! Apakah kamu atau aku yang merupakan Tuan di sini? Beraninya kamu tidur sampai sekarang!"     

Suaranya yang suram dipenuhi dengan kemarahan. Setelah kata-katanya keluar, dia menarik cambuk dari pinggangnya dan mengarahkannya pada wanita berpakaian hitam yang sedang berbaring di tempat tidur.     

Wanita berpakaian hitam hanya mengenakan jubah tidur. Dia sudah bangun sejak tadi, tapi seluruh bagian tubuhnya terasa sakit. Dia bahkan kesulitan bernafas, apalagi bangun. Ketika dia mendengar suara tendangan dari arah pintu, dia tahu bahwa Tuannya akan kehilangan kesabara. Sayangnya, ketika dia berupaya untuk bangun, dia sama sekali tidak bisa bangun. Akhirnya, Tuan masuk dan mengarahkan cambuk padanya tanpa mengatakan apa-apa.     

'Tak!'     

Suara cambuk menebas udara dengan tajam dan menghantam wanita di tempat tidur. Jeritan pun terdengar. Noda darah langsung keluar pada jubah putih yang dikenakan wanita itu. Orang yang melakukan tindakan ganas ini jelas adalah Tuannya.     

"Tuan, Tuan... tolong redakan amarah anda."     

Wanita itu menjerit saat terlempar ke lantai oleh kekuatan cambuk. Ketika dia jatuh ke atas lantai, dia berpegangan pada kaki pemuda berjubah merah dan dahinya penuh dengan keringat dingin.     

Ketika pemuda itu melihat penampilannya, dia pun langsung bingung. Dia menatap wanita berwajah pucat yang ada di lantai dan bertanya. "Apa yang sedang terjadi?" Mustahil dia tidak bisa bangun hanya karena dicambuk, kan?     

Pria berjubah abu-abu berdiri di dekat pintu dan mengawasinya dengan tenang. Dia dikirimkan oleh keluarga pemuda itu untuk melindunginya. Selama tidak ada bahaya, maka dia tidak akan menyerang.     

Dia juga menyaksikan insiden kemarin. Namun, dia hanya berdiri di pintu belakang dan tidak terlalu memperhatikan serangan koin emas dari pemuda berpakaian merah.     

"Tuan, saya tidak bisa bernafas dengan baik. Saya tidak bisa mengumpulkan energi spiritual. Nafas saya terasa begitu menyakitkan sehingga saya tidak bisa bangun dari tempat tidur. Saya tidak bermaksud ingin membuat Tuan merasa marah. Saya harap Tuan bisa memaafkan saya. Saya tidak ingin kesehatan anda terpengaruh hanya karena saya."     

Bahkan setelah dicambuk, wanita itu masih berbicara dengan ramah sehingga kemarahan Tuan Muda berpakaian merah menghilang. Setelah dia menatap wanita yang ada di lantai selama beberapa saat, dia memberitahu pria paruh baya berjubah abu-abu yang berdiri di belakang. "Periksa kondisinya."     

Pria paruh baya berjubah abu-abu itu melirik wanita yang sedang duduk di lantai. Dia akhirnya berjalan maju dan berjongkok untuk memeriksa denyut nadinya. Setelah memeriksanya, dia langsung tertegun dan raut wajahnya pun langsung berubah.     

"Ketika urat energi vital anda terluka... energi vital dan aliran darah anda, serta pernafasan anda akan tersumbat. Jika ini adalah kasus ringan, maka anda tidak akan bisa melatih dan meningkatkan energi spiritual anda. Namun jika ini adalah kasus berat, maka anda akan mati dalam waktu tiga hari."     

Setelah kata-kata itu terdengar, rasanya darah mengalir keluar dari wajah wanita itu. Dia begitu ketakutan dan langsung pucat seperti selembar kertas putih.     

"Urat energi vitalnya terluka? Kemarin kondisinya baik-baik saja, kenapa urat energinya tiba-tiba bisa terluka?" Tuan Muda berpakaian merah bertanya dengan murung.     

Setelah pertanyaan ini diajukan, wanita yang duduk di tanah akhirnya mengingat sesuatu. Dia tampak marah dan kesal. "Itu pasti ulah pemuda yang kemarin, pemuda berpakaian merah seperti Tuan yang bernama Feng Jiu. Dia pasti yang telah melukai saya!"     

"Dia tidak naik ke atas, kan? Bagaimana dia bisa menyakitimu?"     

Pria paruh baya yang berdiri di samping mulai berpikir. "Apakah karena koin emas itu?"     

Pada saat itu, dia hanya mendengar gerutuan tapi dia tidak terlalu memperhatikan. Tanpa diduga, koin emas itu berhasil melukai energi vital seorang Great Spirit Master. Pemuda itu punya trik yang bagus.     

Ketika dia memikirkannya, dia menduga bahwa kekuatan pemuda itu baru mencapai tingkat Great Spirit Master. Tapi... kenapa dia bisa melukai energi vital seseorang hanya dalam satu serangan? Itu tentu tidak bisa dilakukan oleh orang biasa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.