Martial Emperor
Martial Emperor
Ekspresi Lin Dong terlihat tidak peduli saat menyaksikan api yang membara tersebut. Teriakan-teriakan menyayat hati di dalam api terus-menerus terdengar selama sesaat, dan akhirnya menghilang sepenuhnya. Dua aura di dalamnya juga lenyap tidak tersisa setelah teriakan-teriakan itu berhenti terdengar.
Api itu terus-menerus menyala selama beberapa saat dan berangsur-angsur melemah. Saat api itu padam, dua sosok di dalamnya sudah berubah menjadi abu.
Dua praktisi ahli Tingkat Semi Profound Life langsung terbakar menjadi abu di dalam Burning Sky Array!
"Benda itu memang pantas menjadi Pure Yuan Treasure…" Lin Dong sontak menjilat bibirnya ketika menyaksikan kejadian tersebut. Burning Sky Cauldron itu memang sangat kuat. Jika melihat pada sudut pandang tertentu, bisa dibilang kalau benda itu lebih kuat dibandingkan Heavenly Phoenix Zither milik Ying Huanhuan.
"Tapi terlalu banyak energi yang dibutuhkan…" Lin Dong mengepalkan tangannya. Burning Sky Array tidak dikerahkan dalam waktu lama, tapi Yuan Power di dalam badannya sudah berkurang pesat. Pure Yuan Treasure itu memang kuat, tapi bukan sesuatu yang bisa digunakan oleh semua orang. Pantas saja Ying Huanhuan merasa sangat lelah setelah menggunakan Heavenly Phoenix Zither.
Saat ini, array bercahaya merah berangsur-angsur menghilang. Hingga pada akhirnya, array itu berubah menjadi cahaya membara, kemudian masuk ke Burning Sky Cauldron. Setelah cahaya menyala itu menghilang, dua tas Qiankun berwarna hitam muncul di sana.
Lin Dong jelas memperhatikan lekat-lekat pada peristiwa yang terjadi di dalam Burning Sky Array saat dia mengaktifkannya barusan, karena pemuda itu sangat berminat dengan 'Martial Emperor Law' yang dimiliki dua orang tersebut. Oleh karena itu, dia agak memfokuskan diri dan melindungi tas Qiankun mereka. Karena kalau tidak, tas-tas Qiankun itu juga akan terbakar menjadi abu di dalam Burning Sky Array bersama dengan dua orang tersebut.
Lin Dong memberi isyarat dengan tangannya. Dua tas Qiankun terbang dan mendarat di dua tangannya. Kendali pikiran segera melintas di dalam kepala, kemudian Mental Energy-nya masuk dalam tas-tas tersebut.
Pada umumnya, tas-tas Qiankun itu akan memiliki tanda kepemilikan Mental Energy. Namun, duo Yang Zhan sudah lenyap menjadi abu bersama dengan Jiwa Yuan mereka. Oleh karena itu, tanda kepemilikan mereka juga secara otomatis ikut menghilang. Karena alasan itu, Mental Energy Lin Dong tidak terganggu sedikit pun, lalu langsung masuk dan mulai mencari sedalam-dalamnya.
Benda-benda di dalam tas Qiankun milik duo Yang Zhan cukup berantakan. Namun, benda-benda itu tergolong berlimpah. Ada berbagai macam ilmu bela diri, tapi tidak ada satu pun yang membuat Lin Dong berminat.
Pencarian itu berlangsung selama 10 menit penuh. Baru kemudian, sebuah giok hitam keabu-abuan muncul di tangan Lin Dong. Riak-riak energi menguar samar dari benda tersebut. Gejolak energi itu sama sepenuhnya dengan ilmu bela diri yang dikerahkan oleh duo Yang Zhan sebelumnya.
"Rupanya ini…"
Lin Dong memegang kepingan giok hitam keabu-abuan dan memperlihatkan sorot gembira di matanya. Pemuda itu bisa merasakan kekuatan yang mendominasi dari 'Martial Emperor Law' tersebut. Ilmu bela diri seperti itu pasti sudah mencapai Tingkat Heavenly. Namun, duo Yang Zhan tidak sepenuhnya menguasai ilmu bela diri tersebut. Karena kalau tidak, bahkan seandainya Lin Dong dibantu Burning Sky Cauldron, tidak akan semudah itu membunuh mereka.
Kendali pikiran melintas di dalam kepala Lin Dong saat dia memegang kepingan giok tersebut. Mental Energy pemuda itu segera masuk ke dalamnya.
"Bzzt!"
Mental Energy Lin Dong baru memasuki kepingan giok ketika suara mendesing mendadak terdengar dari dalam kepalanya. Tak lama kemudian, semua yang ada di depannya berubah gelap. Pemandangan berubah menjadi dimensi berbintang yang luas.
Perubahan mendadak itu tidak membuat Lin Dong panik. Dia paham kalau dimensi itu adalah tanda kepemilikan Mental Energy yang tertinggal di dalam kepingan giok…
Distorsi mendadak muncul di dimensi berbintang luas saat Lin Dong tengah memfokuskan pikirannya. Sebuah sosok manusia diam-diam berjalan keluar dari dimensi berbintang yang terdistorsi.
Saat mendekat, Lin Dong menyadari kalau sosok itu mengenakan baju berwarna abu-abu. Postur tubuh sosok tersebut tergolong tinggi dan tegap seperti gunung. Wajahnya tidak tampan, tapi sosok itu menguarkan aura yang ajaib. Saat ini, auranya seakan terasa lebih menyilaukan dibandingkan dimensi berbintang yang cerah di sana.
Orang itu berdiri di bawah dimensi berbintang, kemudian melangkah maju. Pukulan digerakkan olehnya, kemudian ilmu bela diri yang mendalam ditampilkan dengan alami ketika langkah kakinya berpindah tanpa beban. Saat itu, seakan-akan seluruh dimensi berbintang bergetar karenanya.
Suara bernada rendah dan serak yang seolah berasal dari masa-masa kuno terdengar menggema mantap dalam dimensi berbintang ketika ilmu bela diri itu diperlihatkan.
"Seluruh hidupku bisa dibagi dalam tiga tahap. Di tahap awal, aku bertarung selama 3800 kali, tapi aku gagal memenangkan pertarungan manapun. Di tahap menengah, aku bertarung 5300 ronde, tapi aku kalah 5000 kali."
Lin Dong sontak sangat terperangah ketika mendengar ucapan tersebut. Tingkat kejujuran sesepuh itu benar-benar mengagumkan. Rupanya sesepuh itu hanya menang selama 300 kali dari total 9000 lebih pertarungan yang dilakukan olehnya? Tindakan sesepuh tersebut benar-benar contoh seseorang yang tetap bertarung walaupun dia terus-menerus dihempas mundur…
"Di tahap terakhir, aku bertarung selama 8000 kali, dan kalah … 10 kali."
Akan tetapi, Lin Dong kembali tercengang saat mendengar ucapan selanjutnya. Tak lama kemudian, dia menghirup udara dingin dalam-dalam. Hanya 10 kekalahan dalam 8000 kali pertarungan … Bukankah perbedaannya terlalu kejam?
Bisa dikatakan kalau sosok itu benar-benar seseorang yang ketagihan bertarung. Cara berpikir seperti itu membuat Lin Dong tak mampu berkata-kata ketika mendengarnya. Lin Dong juga mendapatkan pemahaman usai mendengar ucapan tersebut. Kekalahan sebelumnya jelas membuat pengalamannya bertambah dan terus memoles dirinya. Kemungkinan sesepuh tersebut bisa dianggap sebagai Master Agung di tahap akhir. Kemungkinan dia merupakan sosok yang berada di puncak di antara kalangan para praktisi papan atas, dan tentu saja tidak ada banyak orang yang bisa mengalahkannya.
Tentu saja bagian yang membuat Lin Dong semakin penasaran adalah, kekuatan absolut macam apa yang bisa mengalahkan sesepuh penggila bertarung itu sampai 10 kali…
"Ketika aku masih hidup, para praktisi lainnya memberi julukan Martial Emperor padaku. Aku terus mengumpulkan berbagai macam ilmu bela diri, dan pada akhirnya berhasil membuat ilmuku sendiri. Ilmu itu bernama 'Martial Emperor Law'. Di perang besar dunia, aku menggunakan ilmu bela diri itu untuk membunuh tiga panglima dan membuat seorang raja terluka parah. Walaupun akhirnya keberadaanku menjadi seperti itu, sudah cukup bagiku untuk bersikap bangga di dunia."
Ekspresi Lin Dong saat ini berubah serius, sementara hatinya merasa tercengang. Martial Emperor itu benar-benar seseorang yang menantang alam. Dia rupanya mampu menggunakan kekuatannya sendiri untuk membunuh tiga panglima dan membuat seorang raja terluka parah. Kemampuan itu kemungkinan termasuk dalam jajaran papan atas, bahkan di masa-masa kuno.
Lin Dong juga bisa agak memahami mengenai makhluk-makhluk tidak jelas tersebut. Makhluk kabut hitam yang kembali dibelenggu oleh iblis tua Fen Tian sebelumnya, pasti berada pada level 'Panglima'. Sementara itu, makhluk yang ditahan oleh Great Desolate Tablet berada pada level 'Raja'. Meskipun Martial Emperor sudah gugur setelah melakukan pencapaian itu, kemungkinan kekuatannya sudah mencapai level yang bisa mengguncang seluruh dunia.
"Martial Emperor Law—ilmu itu sulit dipelajari oleh orang biasa. Siapapun dari generasi selanjutnya yang mempelajari ilmu bela diri ini tidak diperkenankan untuk mengaku sudah mendapatkan peninggalan dariku kalau sampai gagal menguasainya!"
Kalimat terakhir yang diucapkan dengan lirih dan tegas itu dipenuhi dengan kebanggaan diri. Kemungkinan Martial Emperor itu juga adalah seseorang dengan wibawa yang sangat besar. Oleh karena itu, dia tidak ingin ilmu bela diri miliknya jatuh pada tangan praktisi biasa dan merusak kebesarannya.
Sosok di dimensi berbintang juga sudah sampai di bagian terakhir tekniknya saat selesai berbicara. Hingga pada akhirnya, sebuah pukulan dikerahkan. Seluruh dimensi berbintang segera mulai bergetar dan berguncang. Bintang-bintang di seluruh dimensi terjatuh dari langit, kemudian menghantam tanah dengan suara ledakan keras…
"Huff."
Lin Dong menghela napas dalam-dalam. Tatapan matanya samar-samar mengandung sorot terkejut. Nama ilmu bela diri tersebut memang sesuai dengan reputasinya. Sungguh disayangkan kalau ilmu bela diri seperti itu jatuh ke tangan duo Yang Zhan.
Dimensi di sana mulai hancur saat bintang-bintang berjatuhan. Area di sekitar Lin Dong lantas berubah. Pemuda itu kembali bisa melihat sekitar, dan pemandangan di hadapannya berubah menjadi lembah tempatnya berada barusan.
"Ilmu bela diri ini hebat."
Lin Dong memegang kepingan giok dan memandang dengan tatapan kosong selama sesaat. Hingga pada akhirnya, bibirnya tersungging. Ilmu bela diri yang diperlihatkan oleh sosok itu barusan sudah diingat sepenuhnya oleh pemuda tersebut. Aura ajaib dalam ilmu bela diri itu bahkan lebih kuat dibandingkan Great Desolate Imprisoning Heavenly Hand yang ditempa Lin Dong. Perolehannya kali ini jelas lebih besar dibandingkan perkiraannya…
"Sesepuh Martial Emperor, sepertinya nama ilmu bela dirimu tak akan lagi terhina karena sudah jatuh ke tanganku."
Lin Dong bergumam sendiri dengan suara lirih. Martial Emperor terdengar penuh kebanggan ketika dia berbicara. Sama sepertinya, Lin Dong juga punya kebanggaan diri. Pemuda itu tidak ingin membandingkan dirinya dengan Martial Emperor. Akan tetapi, karena ilmu bela diri itu sekarang jatuh di tangannya, dia pasti akan mengeluarkan kehebatan yang sesuai dengan reputasi ilmu bela diri tersebut.
Setelah Lin Dong selesai bergumam, dia lantas membalikkan tangannya dan menyimpan kepingan giok di dalam tas Qiankun. Pemuda itu melayang turun dari udara dan duduk di sisi Supreme Purity Celestial Pond. Lin Dong terdiam menunggu Ling Qingzhu untuk sepenuhnya memulihkan diri dari luka-lukanya.
Setengah jam berlalu cepat ketika dia duduk diam. Alis Lin Dong berangsur-angsur tertaut seiring bergulirnya waktu. Hingga pada akhirnya, matanya memicing dan terhenti pada Supreme Purity Celestial Pond yang permukaannya tetap tenang dan tidak memperlihatkan riak-riak di permukaannya.
Kolam itu terlihat terlalu tenang…
Setengah jam kembali berlalu ketika Lin Dong terus mengerutkan dahinya. Tak lama kemudian, pemuda itu akhirnya berdiri. Ekspresinya terlihat cemas ketika menatap ke arah Supreme Purity Celestial Pond dan bergumam, "Ada yang salah…"
Mata Lin Dong berpendar. Pemuda itu ragu-ragu sesaat ketika berdiri di samping Supreme Purity Celestial Pond. Hingga pada akhirnya, dia bergerak dan langsung melompat masuk. Suara 'byuur' terdengar menggema di lembah ketika dia masuk ke dalam air. Suara itu terdengar sangat manis di telinga…