Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Emblem Jiwa Milik Yuan Cang



Emblem Jiwa Milik Yuan Cang

0"Dhuaar!"      

Guntur bergemuruh ketika dua orang itu beradu. Gelombang riak-riak Yuan Power yang kasatmata sontak menyebar ke sekitar. Dua sosok terhempas mundur. Kaki dua orang itu lantas menapak di udara dan akhirnya bisa menstabilkan diri.      

Yuan Cang melambaikan lengan baju dan sepenuhnya menghilangkan kekuatan yang masuk ke dalam badannya. Tatapan matanya mengarah pada Chen Gui di kejauhan, lalu dia tersenyum samar. "Sudah lama sejak kita bertarung, tapi kau memang sudah semakin kuat."     

"Kau juga." Chen Gui mengepalkan tangannya. Yuan Power hitam keabu-abuan mengalir dan berkumpul di telapak tangannya. Pria itu menatap acuh pada Yuan Cang, dan akhirnya berkata dengan nada cuek.      

"Sepertinya murid-murid Sekte Dao bukan tandingan Yuan Gate kami…" Yuan Cang tersenyum menatap area di bawah. Jelas kalau Yuan Gate lebih unggul dalam pertarungan hebat antara dua pihak tersebut.      

Chen Gui mengernyit. Dia menatap ke arah di mana Qingtan berada. Sorot cemas sontak terpancar di matanya ketika pria itu mengetahui kalau Qingtan sedang melawan dua praktisi Tingkat Nirvana Yuan Sembilan seorang diri. Meskipun Chen Gui tahu beberapa teknik yang dimiliki adik seperguruannya itu, tapi kemungkinan dia bakal dimarahi habis-habisan oleh Master mereka jika terjadi sesuatu pada Qingtan di tempat ini.      

"Sepertinya … aku harus mengalahkanmu lebih dulu." Mata Chen Gui berkilau dan dia berkata secara perlahan-lahan. Moral murid-murid Yuan Gate pasti terpukul ketika dia bisa mengalahkan Yuan Cang.      

"Apa kau yakin bisa melakukannya?" Seringai mencemooh muncul di bibir Yuan Cang dan dia terkekeh.      

Chen Gui tidak menyahut. Pria itu hanya perlahan-lahan menyingsingkan lengan bajunya. Tak lama kemudian, benang-benang aneh berwarna hitam merambat di balik kulitnya. Dalam sekejap, benang-benang itu membuat dua lengannya menjadi hitam legam seperti tinta. Kuku jarinya yang tajam kini bercampur dengan cahaya hitam, samar-samar mengeluarkan hawa dingin yang aneh.      

Mata Yuan Cang memicing ketika menyaksikan kejadian itu dari kejauhan. Sorot dingin di matanya semakin menjadi.      

.....     

"Dhuaar!"      

Ekspresi Pang Tong terlihat mengerikan. Pukulannya yang dilapisi Yuan Power menghantam keras pada dada seorang murid Yuan Gate. Kekuatan yang besar dan beringas itu langsung menyebabkan dada lawannya tenggelam. Murid Yuan Gate itu lalu memuntahkan darah segar dan terhuyung-huyung kemudian terjatuh.      

"Kak Pang, hati-hati!"      

Sebuah teriakan mendadak terdengar di belakangnya ketika Pang Tong mengerahkan pukulan fatal pada murid di hadapannya. Tak lama kemudian, hatinya bergetar dan badannya mendadak menghindar ke sebelah kiri.      

"Chi!"      

Kilau pedang tajam melintas cepat dan langsung mengenai lengan Pang Tong. Sebagai akibatnya, dia mengalami luka dalam berdarah sampai tulangnya terlihat. Darah segar segera menyembur keluar.      

"Swuush!"      

Ketika kilau pedang itu gagal mengenai titik fatal Pang Tong, murid Yuan Gate tersebut langsung menerjang maju dengan raut gelap. Pedang di tangannya seperti ular berbisa yang berniat menyerang tenggorokan Pang Tong.      

"Klang! Klang!"      

Sebuah sosok bergegas maju dari belakang Pang Tong ketika kilau pedang itu hendak diarahkan padanya. Pedang besar lantas mengayun seperti kincir angin dan langsung menghadang kilau pedang yang dikerahkan oleh murid Yuan Gate. Tak lama kemudian, pedang itu diayunkan, lalu murid Yuan Gate berakhir memuntahkan darah, kemudian mundur.      

"Kak Pang, apa kau baik-baik saja?" Jiang Hao berdiri dengan saling membelakangi Pang Tong. Dia mengusap bekas darah di wajahnya ketika bertanya.      

"Aku baik-baik saja, terima kasih." Pang Tong menggelengkan kepalanya. Pria itu mengalirkan Yuan Power-nya, kemudian menghentikan aliran darah yang menyembur di lengannya. Pandangan mata Pang Tong lantas diedarkan ke sekitar, dan ekspresinya tertekuk. Perbedaan kekuatan pada dua belah pihak sudah mulai terlihat seiring pertarungan berdarah terjadi semakin lama. Beberapa murid Sekte Dao sudah memperlihatkan tanda-tanda kalau Yuan Power mereka mulai habis.      

"Situasi ini tidak bagus." Ekspresi Jiang Hao terlihat mengerikan ketika dia berkomentar dengan suara rendah. Bahkan murid yang lebih berbakat seperti mereka saat ini juga sudah terluka. Kemungkinan luka-luka yang diderita murid lainnya lebih parah.     

Pang Tong mengangguk. Namun, dua belah pihak sudah bertarung sampai di titik di mana mereka kehilangan kendali dan tidak ada cara untuk menghentikannya.      

"Jika Lin Dong masih juga tidak bergegas dan kembali, kemungkinan kita benar-benar tidak bisa bertahan lebih lama lagi! Kak Xiaoxiao dan Kak Wang Yan hampir tidak bisa menghentikan Ling Zhen dan Lei Qian!" kata Jiang Hao.      

"Berhentilah bicara omong kosong. Dik Lin Dong bakal tiba tepat pada waktunya." Pang Tong mengernyit dan memperingatkannya. Dia sudah hendak kembali menyerang ketika dia segera menengadahkan kepalanya, lalu menatap ke titik terbesar di langit. Sebuah gejolak energi yang luar biasa menguar dari tempat tersebut.      

Riak-riak itu sangat ajaib. Oleh karena itu, kemunculannya segera menarik perhatian berpasang-pasang mata di sana. Sesaat kemudian, mereka semua bisa melihat kalau lengan hitam Chen Gui menguarkan sinar cahaya hitam di antara Yuan Power hitam keabu-abuan di langit.     

"Riak-riak energi yang kuat sekali … Chen Gui rupanya berniat mengerahkan jurusnya yang mematikan."      

"Sepertinya dia berniat segera mengalahkan lawannya. Tapi Yuan Cang bukan praktisi yang lemah…"     

Semua tatapan mata berkumpul di titik terbesar di langit. Mereka tahu kalau pertarungan di sana bakal menentukan pemenang perang antara dua belah pihak. Mengenai apakah Chen Gui atau Yuan Cang yang kalah, hasil itu akan menimbulkan pukulan telak dari segi moral masing-masing pihak.      

"Dhuaar! Dhuaar!"     

Sinar cahaya hitam mengerikan berkumpul di belakang Chen Gui. Dalam sekejap, pandangan matanya segera berubah tajam. Chen Gui lantas melangkah maju sambil tangannya ditekuk membentuk seperti cakar. Sesaat kemudian, cakar itu meraih Yuan Cang di dimensi seberangnya.      

"Great Darkness Heavenly Ghost Claw!"     

Suara bernada rendah saat itu terdengar dari mulut Chen Gui. Tak lama kemudian, teriakan-teriakan hantu memekakkan telinga menggema di langit. Sinar cahaya hitam keabu-abuan mengerikan menggumpal dan berubah menjadi cakar hantu kegelapan berukuran 30 meter. Angin mencekam bertiup dari cakar hantu tersebut.      

"Dhuaar!"     

Cakar hantu kegelapan itu langsung menembus dimensi hampa. Serangan itu mengandung gejolak energi yang hitam mengerikan serta kuat ketika mencakar tanpa ampun ke arah Yuan Cang.      

"Haha, apa ini ilmu bela diri yang paling kau—Chen Gui—banggakan?! Baiklah, hari ini aku akan sepenuhnya menghancurkan ilmu bela diri milikmu di hadapan semua orang!"      

Yuan Cang memandang ke arah cakar hantu diiringi gejolak energi mengerikan yang mendekat ke arahnya. Pria itu tidak menghindar, tapi malah tertawa terbahak-bahak. Di waktu yang bersamaan, Yuan Power mengerikan mendesing bagai gelombang raksasa di belakangnya.     

"Yuan God Codex, Heavenly Yuan Hand!" Yuan Cang mengulurkan tangan dan mendadak mengepalkannya. Tangan pria itu lantas dihantamkan ke bawah dan dia tertawa lantang.      

"Gluduk!"      

Yuan Power yang sangat besar dan kuat mendesing di belakangnya. Energi itu berubah menjadi tangan Yuan Power raksasa berukuran puluhan meter di hadapan berpasang-pasang mata yang menatap tercengang di sana. Kekuatan mengerikan yang mampu mengguncang dunia seolah terkumpul pada tangan raksasa tersebut.     

"Blaar!"      

Saat tangan Yuan Power raksasa yang menutupi matahari itu terbentuk, serangan tersebut segera mengayun hebat. Sesaat kemudian, tangan raksasa itu beradu keras dengan cakar hantu kegelapan di hadapan banyak orang.      

"Blaar! Blaar! Blaar!"      

Suara bergemuruh menggema tidak terkendali ketika dua serangan itu beradu. Cakar hantu dan tangan raksasa terus-menerus mengeluarkan gejolak energi yang meluap-luap di langit dengan maksud saling menghancurkan lawannya.      

Namun saat ini, jelas kalau kekuatan dua belah pihak tergolong seimbang. Oleh karena itu, tidak peduli seberapa liar dan ganas gejolak energi di sana, dua serangan itu tidak bisa saling mengungguli.     

"Seri, huh…" Semua orang sontak bergumam ketika memandang situasi buntu di udara.      

Di langit, Yuan Cang sepertinya sudah mendengar berbagai macam gumaman tersebut. Sorot mencibir lantas terpancar di matanya. Seringai aneh di bibirnya semakin lebar.      

"Chen Gui, aku sudah bilang kalau kau akan menyesalinya!"      

Yuan Cang menatap ke arah Chen Gui dari kejauhan. Dia tertawa lirih dan dua tangannya segera membentuk segel-segel yang tak biasa. Setelah segel-segel tangannya terbentuk, sebuah simbol samar-samar muncul di dahi Yuan Cang.      

"Emblem Jiwa?"      

Chen Gui segera menyadari simbol di dahi Yuan Cang. Pupilnya mendadak menciut dan ekspresi terperangah muncul di wajahnya. Pria itu tidak pernah membayangkan kalau Yuan Cang rupanya mendapatkan sebuah Emblem Jiwa!     

"Apa kau akhirnya sadar…"      

Yuan Cang menatap perubahan drastis di ekspresi Chen Gui. Seringai anehnya sekarang memiliki tambahan raut mengerikan. Simbol di dahinya mendadak berpendar, dan aura Yuan Cang sontak melonjak naik!      

"Dhuaar! Dhuaar!"     

Aura Yuan Cang bertambah dan tangan Yuan Power raksasa segera semakin kuat. Ukurannya membesar, lantas meraih erat pada cakar hantu kegelapan. Kekuatan mengerikan menguar dari sana, dan retakan-retakan segera bermunculan pada permukaan cakar hantu kegelapan.      

"Hancurkan!"     

Yuan Cang mendadak berteriak dingin. Tak lama kemudian, semua orang bisa mendengar suara jernih terdengar di udara. Rupanya cakar hantu kegelapan itu dihancurkan dengan paksa.      

"Urgh!"      

Chen Gui mengeluarkan erangan tertahan dari tenggorokannya ketika cakar hantu kegelapan itu hancur. Raut pucat muncul di wajahnya.      

"Aku sudah memberimu kesempatan tetap hidup, tapi kau menolak menerimanya. Jangan salahkan aku kalau bersikap kejam padamu!" Sorot beringas terpancar di mata Yuan Cang setelah dia berhasil unggul di pertarungan mereka berdua. Pria itu melangkah maju. Tangan Yuan Power raksasa langsung mencabik dimensi dan menghantam Chen Gui tanpa ampun.      

Bayangan tangan raksasa itu memblokir semua jalur kabur Chen Gui dalam sekejap. Sesaat kemudian, tangan raksasa itu menghantam tanpa ampun pada badannya di hadapan banyak orang yang terperangah.      

"Dhuaar!"     

Suara ledakan bernada rendah dan dalam itu membuat hati semua orang bergetar hebat. Sinar cahaya hitam terjatuh dari langit, dan pada akhirnya menghantam tanah. Kekuatannya yang mengerikan langsung menyebabkan cekungan raksasa yang dalam terbentuk di tanah. Ekspresi Chen Gui pucat pasi ketika dia tergeletak di dalam cekungan tersebut. Topengnya retak dan memperlihatkan wajahnya yang kini memucat. Rupanya luka-luka yang diderita Chen Gui tidak ringan.      

Wajah Yuan Cang terlihat sangat dingin ketika dia mengetahui Chen Gui terluka karena serangannya. Dia lantas terkekeh mengerikan, lalu pedang metal hitam muncul saat Yuan Cang mengepalkan tangannya. Tak lama kemudian, kilau pedang tajam diarahkan pada kepala Chen Gui. Rupanya Yuan Cang berniat membunuh Chen Gui.      

"Dhuaar!"     

Namun, musik siter mendadak terdengar ketika kilau pedang itu masih berjarak 30 meter dari Chen Gui. Di waktu yang bersamaan, gelombang sonik merah bergegas bergerak dari kejauhan, kemudian menghadang kilau pedang tersebut.      

"Oh?"     

Tatapan Yuan Cang berubah dingin ketika dia melihat gangguan yang mendadak muncul. Pria itu mengalihkan pandangan matanya dan mendapati cahaya merah itu berasal dari tempat yang cukup dekat. Tatapan seorang wanita muda yang memegang siter merah lantas bertemu dengan pandangan matanya. Dua Panglima Jiwa Yuan Gate sudah terkapar tak berdaya di tanah. Rupanya kekuatan gabungan mereka sudah dikalahkan oleh Ying Huanhuan yang memegang Heavenly Phoenix Zither. Setelah naik ke Tingkat Nirvana Yuan Sembilan, Ying Huanhuan jelas semakin kuat dibandingkan sebelumnya.      

"Pure Yuan Treasure, huh?"      

Yuan Cang menatap ke arah Heavenly Phoenix Zither di tangan Ying Huanhuan. Tak lama kemudian, dia mencemooh, "Apa kaukira bisa melawanku hanya dengan mengandalkan benda itu?"      

Sosok Ying Huanhuan terbang ke langit. Dia menatap ke arah Chen Gui yang terluka parah, kemudian menggertakkan giginya yang seputih mutiara. Pusaran cahaya biru es terpancar di dalam matanya yang lebar. Hingga pada akhirnya, gadis itu duduk di langit. Dari apa yang terlihat, sepertinya dia bermaksud menghentikan Yuan Cang.      

"Haha, apa Sekte Dao benar-benar tidak punya praktisi lainnya? Bahkan gadis kecil seperti kau harus maju?" Yuan Cang sontak menggelengkan kepalanya dan mencemooh ketika melihat apa yang sedang terjadi.      

"Aku juga akan membantu!"      

Suara Yuan Cang baru saja terucap ketika teriakan sedingin es mendadak terdengar. Sesaat kemudian, semua orang bisa melihat seorang gadis muda berbaju hitam yang membawa sabit hitam besar bergegas mendekat. Tak lama setelahnya, dia muncul di sisi Ying Huanhuan. Sosok langsing itu adalah Qingtan yang juga sudah mengalahkan dua Panglima Jiwa lainnya.      

Dua gadis itu mungkin masih muda, tapi pencapaian dalam urusan bertarung yang sudah mereka dapatkan tergolong luar biasa.      

"Pure Yuan Treasure lagi?" Mata Yuan Cang agak mendingin ketika menatap Qingtan. Pupil Yuan Cang agak menciut ketika tatapannya diedarkan ke sabit hitam besar di tangan Qingtan.      

Di seluruh area, berpasang-pasang mata memandang kejadian itu dengan sorot terkesima. Mereka tidak menyangka kalau lawan-lawan yang maju untuk menghentikan Yuan Cang rupanya dua gadis cantik itu…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.