Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Kemampuan



Kemampuan

3Bau anyir darah memenuhi area, dan atmosfer saat ini agak hening. Sumber suasana senyap itu adalah sosok pemuda yang muncul di medan pertarungan dengan berselimutkan aura brutal di sekujur badannya.      

Jika seseorang mendiskusikan kekuatan yang dimiliki sosok pemuda itu di permukaan, maka sebenarnya kemampuannya tidak bisa dibilang luar biasa di tempat sekarang, di mana para praktisi berbakat itu berkumpul. Namun, tidak ada seorang pun yang meremehkan pemuda itu karenanya. Berbagai macam insiden yang terjadi sebelumnya membuat mereka benar-benar paham betapa bodoh jika mereka sampai meremehkan pemuda tersebut.      

Makanya, ketika suaranya yang bisa dibilang tidak lantang dan mengandung nada mengerikan serta brutal itu terdengar, embusan napas beberapa orang sontak memburu selama sesaat. Mereka bisa samar-samar merasakan kalau bau darah di tempat itu semakin tajam.      

Saat ini, Ying Xiaoxiao bergegas melayang turun dari langit. Wanita itu menghela napas lega ketika melihat tidak ada luka-luka serius pada Ying Huanhuan.      

"Kak Xiaoxiao, serahkan semuanya padaku." Lin Dong perlahan-lahan melepaskan gadis muda itu dari dekapannya. Sesaat kemudian, dia menatap Ying Xiaoxiao dan berkata lembut.     

Ying Xiaoxiao menatap ke arah wajah muda di depan matanya. Wajah pemuda itu tak lagi memperlihatkan senyuman yang biasa. Alih-alih, jejak darah sudah merambat naik ke dalam bola matanya. Pemandangan itu membuatnya terlihat sangat beringas. Akan tetapi, raut ganas itu membuat Ying Xiaoxiao merasa sangat lega ketika melihatnya.      

Wanita itu juga bisa melihat jejak sorot lelah dalam mata Lin Dong. Sepertinya pemuda itu sudah bepergian dengan sangat tergesa-gesa selama akhir-akhir ini…     

"Pertarungan ini tidak akan mudah bagimu. Berhati-hatilah." Ying Xiaoxiao meraih Ying Huanhuan dan memeluk gadis muda itu. Hatinya terasa sakit. Sesaat setelahnya, dia menatap Lin Dong dan mengutarakan ucapan tersebut.      

Walaupun wanita itu sadar betapa berbahaya situasi sekarang, tapi Ying Xiaoxiao juga paham kalau pemuda di depannya jarang melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan olehnya…      

"Kak Lin Dong."      

Lin Dong mengangguk dan dia berbalik. Tak lama kemudian, suara menawan yang mengandung nada gembira terdengar. Qingtan bergegas dan muncul di hadapannya. Wajah cantiknya dipenuhi raut gembira.      

Saat ini, Qingtan sudah mengusap bekas darah di sudut mulutnya. Sepertinya gadis itu tidak ingin Lin Dong tahu kalau dia terluka. Namun, wajahnya yang agak memucat masih memperlihatkan beberapa pertanda.      

Lin Dong menatap ke arah wajah mungil Qingtan yang agak pucat. Tak lama kemudian, dia mengulurkan tangannya dan menepuk kepala Qingtan secara lembut. Tapi, kali ini pemuda itu tak memarahi adiknya. Meskipun demikian, tatapan mata Lin Dong yang awalnya sudah dipenuhi dengan sorot beringas, saat ini terlihat semakin mengerikan.      

"Uruslah Kak Chen Gui dan mundurlah sedikit." Lin Dong menatap ke arah Chen Gui yang terluka tak jauh di sana dan berkata.      

"Baik."      

Qingtan mengangguk patuh. Karena memahami sifat Lin Dong, dia bisa merasakan level brutal yang berkecamuk di balik wajah tenang kakaknya.      

Pandangan mata Yuan Cang terlihat acuh menatap Lin Dong di kejauhan ketika pemuda itu perlahan-lahan melangkah maju dengan sekujur badan yang diselimuti aura brutal. Niat membunuh yang dingin mencekam terpancar di mata Yuan Cang saat dia berkata dengan acuh, "Kukira kau akan bersembunyi sampai Kompetisi Sekte Agung berakhir. Tak kusangka rupanya kau masih punya nyali.."     

"Tempat ini tak buruk…"     

Namun, Lin Dong sepenuhnya mengabaikan ucapan mencemooh dari Yuan Cang. Alih-alih, pandangan matanya beredar perlahan-lahan mengarah medan berbatu luas di sana.      

"...sebagai tempat peristirahatan terakhirmu. Tempat ini sesuai dengan statusmu."     

Tapi, ucapan Lin Dong selanjutnya menyebabkan sorot dingin di mata Yuan Cang semakin tajam, dan pria itu agak memicingkan matanya.      

"Kaukira kau siapa? Tempat ini lebih cocok menjadi pemakaman murid-murid Sekte Dao kalian!" Panglima Jiwa Yuan Gate yang bertarung melawan Qing Ye barusan tertawa dingin karena ucapan Lin Dong.      

Lin Dong menatap ke arahnya. Pemuda itu mengangkat kakinya dan membiarkannya terjatuh. Ilusi gambar segera muncul di tempat dia tadi berada.     

"Swuush!"      

Panglima Jiwa Yuan Gate itu tidak lemah. Ekspresinya agak berubah ketika dia menyaksikan ilusi gambar tersebut. Kakinya menginjak tanah, dan sosoknya mundur dengan cekatan.      

Namun badannya belum banyak bergerak ketika dimensi di hadapannya mengeluarkan suara angin bertiup kencang. Sosok Lin Dong muncul di depannya seperti hantu. Tanpa membuang-buang waktu untuk berbicara, Lin Dong mengerahkan pukulannya ke depan.      

Sementara Lin Dong memukul ke depan, sisik-sisik naga hijau di lengannya mulai menghilang dengan cara yang aneh. Dalam beberapa kali embusan napas, sisik-sisik itu sudah masuk ke dalam kulitnya. Warna hijau pucat muncul di kulit Lin Dong ketika peristiwa itu terjadi. Pola-pola hijau menggeliat di baliknya. Jika seseorang melihatnya dengan lebih lekat, mereka akan mendapati kalau pola-pola hijau itu adalah bentuk naga berwarna hijau. Kekuatan yang mengerikan menyeruak ketika pola-pola hijau itu menggeliat.     

Kecepatan pukulan Lin Dong sangat tinggi. Bahkan Panglima Jiwa Yuan Gate hanya bisa melihat sinar cahaya hijau yang berpendar. Sesaat kemudian, kekuatan mengerikan sudah mencapai dadanya, dan menghantam dengan cara yang mencengangkan.      

"Dhuaar!"     

Suara ledakan bernada rendah menggema di langit. Tak lama kemudian, semua orang menyaksikan kalau tanah di bawah Panglima Jiwa Yuan Gate mendadak ambles dan retakan-retakan mulai menyebar seperti jaring laba-laba.      

Ekspresi Panglima Jiwa Yuan Gate itu sekarang membeku. Dia perlahan-lahan menunduk dan menatap ke arah wajah Lin Dong yang terlihat acuh di depan matanya. Sorot tercengang dan ngeri terpancar dari dalam matanya.      

Lin Dong tak lagi menatap ke arah pria tersebut. Dia menarik kepalan tangannya dan minggir darinya. Tak lama setelahnya, dia perlahan-lahan melangkah maju. Pemuda itu baru saja melangkah tiga kali ketika retakan-retakan mendadak muncul pada badan Panglima Jiwa Yuan Gate di belakangnya. Beberapa detik kemudian, badan Panglima Jiwa itu meledak dengan suara keras menjadi kabut darah bersama dengan teriakan-teriakan merana terdengar…     

Seorang Panglima Jiwa Yuan Gate yang kekuatannya sudah mencapai Tingkat Nirvana Yuan Sembilan rupanya dihancurkan dengan sekali pukulan Lin Dong!      

Atmosfer di area itu berubah agak hening. Sesaat kemudian, beberapa suara terkesima terdengar di sana. Kemungkinan bahkan seorang praktisi Tingkat Semi Profound Life bakal kesulitan melakukan tindakan seperti itu, 'kan?     

Kabut darah menyebar dan Lin Dong perlahan-lahan melangkah maju. Murid-murid Yuan Gate sontak mundur dengan tergesa-gesa dengan ekspresi mengerikan kemanapun pemuda itu melangkah. Wajah murid-murid yang awalnya mencekam itu kini memperlihatkan ekspresi ngeri.      

Ekspresi Yuan Cang terlihat menggelap dan serius ketika menyaksikan kejadian tersebut. Sesaat kemudian, suara mengancam akhirnya perlahan-lahan terdengar dari mulutnya. "Kau benar-benar bernyali karena berani membunuh murid Yuan Gate-ku. Sepertinya kali ini kau berniat menyeret semua murid-murid Sekte Dao-mu ke neraka."      

"Jangan khawatir, nasibmu akan sama seperti orang itu." Lin Dong mendongak menatap Yuan Cang dan terkekeh lirih.      

"Brengsek! Ayahmu akan mencabikmu hari ini!"     

Raungan sangat murka mendadak terdengar di kejauhan usai Lin Dong berbicara. Tak lama kemudian, semua orang melihat Lei Qian, yang dihempaskan ke tebing dengan pukulan oleh Lin Dong, berhasil terbebas. Dia menatap Lin Dong dengan amarah yang meluap-luap. Lei Qian lantas mendongak dan meraung. Yuan Power yang ajaib mendesing keluar. Pria itu lantas mengepalkan tangannya, lalu sebuah pedang petir bercahaya muncul di sana. Sosok Lei Qian bergerak dan menerjang maju. Pedang petir di tangannya mengandung aliran energi yang sangat dahsyat dan kuat ketika menebas tanpa ampun ke arah Lin Dong. Momentumnya cukup mencengangkan. Gerakan itu jelas adalah serangan bertenaga penuh dari Lei Qian.      

Lin Dong mendongak. Dia menatap ke arah kilau pedang tajam yang berpendar dengan petir tersebut. Sisik-sisik naga hijau yang awalnya memenuhi kulitnya saat ini masuk ke dalam badannya. Jika melihat sosok Lin Dong sekilas, seolah pemuda itu menghilangkan semua pertahanan di badannya.      

Sisik-sisik naga hijau itu mungkin memang sudah masuk ke dalam badan Lin Dong, tapi cahaya hijau pucat masih samar-samar terlihat di kulitnya. Banyak pembuluh darah bermunculan di balik kulit pemuda tersebut. Pembuluh-pembuluh darah itu perlahan-lahan menggeliat, seperti naga. Kekuatan mengerikan menguar ketika pembuluh-pembuluh darah itu menjalar ke sekujur badannya.      

Rupanya Lin Dong sekarang sudah semakin menguasai Green Heaven Materialized Dragon Skill, dan pemahamannya atas ilmu itu semakin mendalam.      

Walaupun badannya sekarang tidak dilapisi sisik-sisik naga kuat, tapi terdapat kekuatan lebih besar yang berada di balik penampilannya yang terkesan biasa tersebut.      

Sisik-sisik naga itu sudah lenyap, dan tangan Lin Dong mengepal erat. Hingga pada akhirnya, sebuah pukulan diarahkan dengan beringas.      

"Groaar!"      

Sinar cahaya hijau mendadak meledak dari lengan Lin Dong. Samar-samar, seolah ada raungan naga yang menggema di area. Tak lama kemudian, semua orang melihat naga-naga bercahaya hijau pada pukulan Lin Dong. Dengan satu kali pukulan, pemuda itu langsung beradu dengan pedang petir milik Lei Qian.      

"Blaar!"     

Petir bergemuruh ketika dua serangan itu beradu. Lingkaran kekuatan yang mengamuk bermunculan seperti riak-riak energi. Sebagai akibatnya, daratan di sekitar sontak hancur dan retakan-retakan menyebar dengan cepat di sana.      

"Enyah kau!"      

Pupil Lin Dong saat ini samar-samar berubah berwarna hijau. Pola-pola cahaya berkumpul di pupilnya, seolah terdapat naga hijau di dalam sana. Sebuah tekanan energi yang hanya dimiliki naga kuno raksasa samar-samar menguar dari badannya.      

Saat ini, Lin Dong seperti naga kuno raksasa yang memiliki kekuatan untuk membalikkan langit!     

Teriakan bernada rendah terdengar dari mulut Lin Dong. Sinar cahaya hijau berpendar dan kekuatan mengerikan yang sebesar lautan membuat ekspresi Lei Qian berubah drastis. Badannya segera terhempas keras. Pedang petir itu juga terpelanting dari tangannya, serta sosoknya terpukul mundur dengan menyedihkan.      

Lei Qian sudah sepenuhnya kalah dari pertarungan secara langsung itu!     

Lin Dong memandang Lei Qian terhempas mundur dengan cara menyedihkan. Aura brutal lantas terpancar di matanya yang kini menghijau. Badannya segera bertransformasi menjadi sinar cahaya dan muncul secara aneh di hadapan Lei Qian.      

"Lin Dong, beraninya kau!"     

Di udara, wajah Ling Zhen sontak mendingin ketika melihat Lin Dong hendak mengerahkan jurus pamungkas. Kipas lipat di tangannya mendadak menekan dimensi hampa. Yuan Power yang ajaib dan tajam lantas memadat menjadi tombak panjang. Senjata itu kemudian menerjang tanpa ampun pada dahi Lin Dong dengan secepat kilat.      

"Chi!"      

Tombak panjang Yuan Power itu menghunjam ke bawah dengan gesit. Namun ketika hendak menerjang Lin Dong, tangan kiri Lin Dong mendadak terulur dan meraih tombak panjang tersebut. Tindakannya tak berhenti sampai situ saja. Tangannya yang lain segera mengepal dan memukul seperti bola petir, kemudian mendarat tanpa ampun pada dada Lei Qian.      

"Uhuk!"      

Suara ledakan rendah menggema di udara. Ekspresi Lei Qian segera berubah drastis, dan banyak darah segar yang dimuntahkan olehnya. Sosok Lei Qian lantas mundur secara menyedihkan, auranya semakin melemah dengan cepat. Rupanya luka-luka yang dideritanya tidak ringan.      

Suara terkesima kembali terdengar di area. Sementara itu, berpasang-pasang mata terus-menerus menatap ke arah pemuda tersebut.      

Dalam beberapa kali duel singkat, Lin Dong sudah membunuh seorang Panglima Jiwa Yuan Gate dengan satu pukulan dan membuat Little Lei King, Lei Qian, terluka parah, padahal Little Ling King sudah turun tangan. Kemampuan itu … benar-benar membuat semua orang tak mampu berkata-kata.      

Banyak orang yang diam-diam saling bertukar pandang. Pantas saja Lin Dong berani mengucapkan kata-kata itu. Kekuatannya kembali melonjak naik selama beberapa saat ini…     

"Pertarungan ini akan cukup seru…"      

Pandangan mata beberapa orang menatap ke arah Yuan Cang yang ekspresinya semakin menggelap. Sepertinya menghadapi murid-murid Sekte Dao tidak akan semudah apa yang mereka bayangkan…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.