Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Pil Xuan Yuan



Pil Xuan Yuan

0"Grug!"     

Iring-iringan rombongan melintasi hutan lebat. Ketika roda-roda itu bergerak di tanah, suara-suara bergemuruh keras terdengar, kemudian suaranya menyebar sampai ke kejauhan.      

Lin Dong duduk di bagian belakang rombongan. Luka-luka dalamnya mayoritas sudah sembuh setelah dua hari bermeditasi. Oleh karena itu, beberapa bagian kekuatannya juga kini sudah pulih. Namun, sikap Lin Dong yang waspada membuatnya tidak ingin membocorkan kondisinya sekarang sebelum dia benar-benar pulih demi menghindari konflik manapun.      

Selama dua hari itu, Lin Dong diam dan mengikuti rombongan ketika mereka semakin masuk ke dalam pulau. Selain Gu Ya yang terkadang bakal berbincang dengannya, anggota rombongan lainnya mayoritas akan mengabaikan Lin Dong. Tatapan mata mereka ketika memandangnya mayoritas terlihat iba. Selain itu, bakal juga ada beberapa sorot angkuh dan acuh di tatapan mata anggota-anggota muda di Klan Gu.      

Ketika mengikuti rombongan, Lin Dong juga melihat kalau terdapat banyak orang yang berkumpul di Pulau Mysterious Spirit. Orang-orang itu semua menuju bagian dalam pulau. Rupanya mereka semua juga mengincar benda yang sama—Mysterious Life Spirit Fruit.      

Lin Dong menyadari keberadaan beberapa praktisi kuat di antara kelompok-kelompok itu, dan sontak sedikit tak bisa berkomentar. Chaotic Demon Sea memang lebih kuat dibandingkan Benua Xuan Timur. Mayoritas orang-orang yang muncul di tempat itu adalah para praktisi luar biasa. Selain itu jika menimbang aura mengerikan yang menguar di sekeliling badan mereka, siapapun bisa tahu kalau mereka adalah praktisi kejam yang sudah mengalami banyak pertarungan hidup dan mati.      

"Kak Lin Dong, apa kau lapar? Ini untukmu." Gu Ya mendadak muncul di samping Lin Dong ketika pemuda itu mengawasi sekelilingnya. Sesaat kemudian, gadis itu memberikan sepotong daging kering dan berkata lembut.      

Lin Dong menerima daging kering itu dan menggigitnya. Dia ragu-ragu sesaat dan bertanya, "Gu Ya, apa kau masih punya pil seperti yang kau berikan padaku kemarin?"      

Gu Ya kemarin sudah memberikan beberapa pil medis pada Lin Dong. Pil-pil itu tak hanya mengandung Yuan Power yang cukup besar, tapi juga memiliki jejak Qi kehidupan yang sangat samar. Pil-pil itu sangat efektif untuk pemulihan kekuatan Lin Dong.      

"Oh? Apa maksud Kak Lin Dong adalah pil Xuan Yuan? Pil medis itu adalah pil Nirvana yang diperbarui, mengandung energi lebih besar. Pil Nirvana mengandung Qi Nirvana, sementara pil Xuan Yuan mengandung jejak Qi kehidupan. Kalau ingin membeli apapun di Chaotic Demon Sea, kau harus memiliki pil Xuan Yuan." Gu Ya terkejut sesaat, dan akhirnya menjawab.      

"Rupanya begitu…" Lin Dong mendadak paham. Namun dia tidak merasa terkejut. Karena bagaimanapun juga, mata uang yang biasa tidak terlalu berguna bagi semua orang. Mata uang menggunakan pil adalah sesuatu yang benar-benar bisa diterima banyak orang.      

"Aku hanya punya sekitar 500 pil Xuan Yuan. Jika kak Lin Dong perlu menggunakannya, kau bisa mengambil semuanya." Gu Ya mengambil tas Qiankun kecil dan berbicara dengan wajah memerah.      

Lin Dong memandang ke arah wajah tersipu Gu Ya, sesaat terperangah karenanya. Dia merasa bingung. Baru kali ini dia bertemu orang sebaik dan seramah itu. Lima ratus pil Xuan Yuan mungkin tidak bisa dianggap harta yang terlalu besar, tapi jumlahnya jelas cukup menggoda bagi orang biasa. Namun, gadis itu rupanya merasa malu karena jumlah pil yang dimilikinya terlalu kecil…     

"Terima kasih."     

Tapi, Lin Dong tidak berpura-pura. Dia sekarang benar-benar memerlukan pil Xuan Yuan itu untuk memulihkan kekuatannya. Oleh karena itu, dia menerima pemberiannya, tapi juga mengingatnya dalam hati.      

"Gu Ya, pil Xuan Yuan yang dibagikan oleh Klan Gu kita tiap bulan bukan untuk kaugunakan dengan cara seperti itu!"      

Namun, suara teriakan mendadak terdengar dari bagian depan mereka ketika Lin Dong menerima tas Qiankun tersebut. Sesaat kemudian, dia melihat Gu Ying yang berbaju merah menatapnya dengan raut dingin.      

Gu Ya juga ketakutan karena dimarahi Gu Ying. Wajahnya sontak memerah dan dia berkata, "Pil Xuan Yuan itu milikku. Aku bisa menggunakannya semauku. Selain itu, Kak Lin Dong bukan orang jahat."      

"Kau berani membantahku?!" Ekspresi Gu Ying berubah marah ketika melihat Gu Ya yang biasanya patuh rupanya berani membantah. Tangannya langsung mengayun ke arah Gu Ya.      

"Pah!"      

Akan tetapi, tangan Gu Ying baru setengah jalan hampir memukul Gu Ya ketika dihadang oleh tangan lain. Ekspresi Lin Dong agak menggelap ketika memandang ke arah wanita yang tingkahnya tanpa alasan tersebut. Nada bicaranya menjadi lebih rendah dan mencekam. "Kalian berdua adalah anggota Klan Gu, dan sepertinya didikan pada dirimu tergolong kurang."     

"Kau—dasar orang cacat, berani-beraninya bilang kalau aku tidak terdidik?!" Ekspresi Gu Ying pucat karena marah. Rupanya, baru kali ini seseorang mengkritiknya tanpa peduli siapa dia.      

Beberapa anggota Klan Gu lainnya juga segera berkumpul di sekitar tempat itu. Raut mereka terlihat tak ramah ketika menatap Lin Dong.      

"Apa yang kalian lakukan?"     

Keributan itu cukup besar, dan tentu disadari oleh Gu Yan yang berada di depan. Sosoknya segera bergerak dan bergegas mendekat sambil memarahi mereka dengan suara rendah.      

"Kak Gu Yan, pemuda itu berusaha mencurangi Gu Ya dan mendapatkan pil Xuan Yuan miliknya. Dia pasti penipu!" Gu Ying segera berteriak ketika melihat kejadian tersebut.      

"Tidak benar, aku sukarela memberikannya pada Kak Lin Dong." Gu Ya segera membela Lin Dong ketika mendengarnya.      

"Kau!" Amarah kembali muncul di wajah Gu Ying.      

"Cukup!" Ekspresi Gu Yan menggelap. Dia memarahi mereka berdua, dan akhirnya menoleh menatap Lin Dong. Wanita itu mengernyit ketika bertanya, "Kau perlu pil Xuan Yuan milik Gu Ya untuk apa?"     

"Bermeditasi." Nada suara Lin Dong terdengar tenang.      

"Tak mungkin kau bisa pulih dari luka-lukamu. Bahkan pil Xuan Yuan tidak akan bisa membantumu." Gu Yan mengernyit dan berkata.      

"Aku punya caraku sendiri." Lin Dong menjawab dengan tenang, tapi tidak menawarkan penjelasan.      

"Lalu kenapa kalau luka-lukamu bisa sembuh? Apa kau benar-benar mengira masih bisa naik ke puncak—" Gu Ying terkekeh dingin. Tapi sebelum selesai bicara, wanita itu mendadak mendapati tatapan mata Lin Dong menggelap dan terlihat mengerikan ketika memandang ke arahnya. Sorot kejam yang semakin jelas terlihat di tatapan mata Lin Dong segera membuat Gu Ying merasakan sensasi merinding di dalam hatinya. Kata-kata yang sudah berada di mulutnya kini ditelan kembali karena tercengang. Tak lama kemudian, dia menjadi marah serta malu. Wanita itu sudah hendak kembali menghardiknya, tapi dia dihentikan oleh Gu Yan.      

"Kuharap kau tidak berniat buruk. Gu Ya berhati baik, jangan menipunya. Karena kalau tidak, aku tidak akan membiarkanmu bebas." Gu Yan menatap sekilas pada Lin Dong. Sesaat kemudian, dia berhenti bicara. Gu Yan lantas melambaikan tangannya dan membubarkan kerumunan di sana.      

Gu Ying menatap marah pada Lin Dong. Baru kemudian, dia berbalik dan pergi dengan amarah memuncak di dalam dirinya.      

Ekspresi Lin Dong terlihat tenang ketika menyaksikan kejadian tersebut. Baru setelah semua orang pergi, dia menepuk kepala mungil Gu Ya sambil tersenyum. Pemuda itu hendak mengucapkan beberapa kata untuk menghibur Gu Ya ketika ekspresinya mendadak terfokus. Lin Dong menoleh dan melihat ke arah yang tak jauh dari tempatnya sekarang. Sebuah kelompok besar muncul di lereng bukit. Pandangan mata kelompok itu terfokus pada tempat tersebut.      

"Mereka adalah anggota Klan Wei. Tak kusangka mereka juga datang kemari."     

Keributan segera menyebar dari area di sekitar setelah Lin Dong menyadari keberadaan kelompok orang di depan mereka. Tak lama kemudian, semua anggota Klan Gu mulai mengernyit.      

"Siapa mereka?" Tatapan mata Lin Dong memandang ke depan. Ada pria berbaju hijau di bagian paling depan di kelompok tersebut. Mata pria itu terlihat cekung. Walaupun senyuman ramah terlihat di wajahnya, tapi terdapat kesan dingin di sana.      

"Mereka dari Klan Wei … Pemimpin mereka bernama Wei Song. Dia cukup terkenal di antara anggota generasi muda Klan Wei. Kabarnya dia juga adalah praktisi Tingkat Semi Profound Life…" Gu Ya berkata dengan nada cemas di sisi Lin Dong.      

"Hubungan Klan Gu kami dan Klan Wei tidak baik. Tak kusangka kalau kali ini mereka juga akan datang ke Pulau Mysterious Spirit…"     

Lin Dong mengangguk singkat. Tatapan matanya terfokus pada Wei Song. Beberapa saat kemudian, hatinya mendadak terguncang dan pandangan matanya beralih menatap bagian belakang Wei Song. Ada sosok manusia yang sekujur badannya berselimutkan jubah hitam di sana. Orang itu terlihat tidak mencolok, tapi Lin Dong bisa merasakan jejak gejolak energi yang unik dari badannya.      

"Ha ha, kebetulan sekali. Aku tak menyangka kalau kita akan bertemu Nona Gu Yan di sini." Wei Song tersenyum memandang Gu Yan yang memimpin kelompok Klan Gu, lalu menyapanya.     

Gu Yan menatapnya acuh. Wanita itu lantas menjawab, "Kau dapat informasi yang baik dan bisa tiba di tempat ini cukup cepat. Tapi, Klan Gu-ku tidak akan membiarkanmu mendapatkan Mysterious Life Spirit Fruit."     

"Nona Gu memang benar-benar cepat dan tak basa-basi."      

Wei Song terkekeh. Pria itu masih memperlihatkan ekspresi tersenyum yang menutupi niat buruknya. Tak lama kemudian, kedua tangannya ditarik mundur ke balik lengan baju, dan dia menatap Gu Yan dengan penuh arti. Wei Song lantas menambahkan, "Kalau memang demikian, maka kami akan mengandalkan kemampuan kami sendiri. Selain itu, aku akan mengingatkan Nona Gu Yan kalau ada banyak Hewan Iblis di Pulau Mysterious Spirit. Sebaiknya kau berhati-hati di malam hari…"      

Wei Song tertawa lantang setelah mengucapkan kata-kata tersebut. Sementara itu, sorot gelap dan dingin terpancar di dalam matanya. Sesaat kemudian, dia melambaikan lengan bajunya dan memimpin pasukannya pergi.      

Anggota Klan Gu memperlihatkan raut mengerikan setelah kelompok Wei Song meninggalkan tempat tersebut.      

Lin Dong menatap punggung kelompok Wei Song dan agak mengernyit. Sepertinya tidak terlalu aman untuk tinggal dengan kelompok ini…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.