Apa Kau Masih Ingat
Apa Kau Masih Ingat
Semua orang tahu kalau Kompetisi Sekte Agung tak lagi sesi duel antara kakak dan adik seperguruan. Tempat itu dipenuhi dengan mara-bahaya. Apabila seseorang sampai lengah, dia bisa kehilangan nyawanya dengan mudah. Selain menghadapi monster-monster mengerikan di wilayah Unique Devil, mereka juga harus terus-menerus mengawasi serangan dadakan murid-murid sekte super lainnya.
Jika seseorang ingin bertahan hidup di lingkungan seperti itu, tak hanya dibutuhkan kerja sama tim, tetapi mereka juga perlu kekuatan yang besar. Karena kalau tidak, sebuah kesalahan tak hanya bisa membuat diri mereka terbunuh, tetapi mungkin bisa juga berdampak pada kawan-kawannya.
Ketika dihadapkan oleh mara-bahaya dan tekanan itu, atmosfer di dalam Sekte Dao selama beberapa waktu sudah bisa dipastikan lebih menyesakkan apabila dibandingkan dengan Kompetisi Aula.
…..
Lin Dong duduk di pinggir jurang di dekat Sungai Pil. Gelombang-gelombang Yuan Power alami yang dahsyat terus menyeruak dari sekitar, dan akhirnya mengalir ke dalam dirinya. Samar-samar ada suara sungai mengalir menguar dari badan pemuda tersebut.
Di bawah Lin Dong terdapat platform yang besarnya menjadi 3 km. Saat ini, sedikitnya terdapat 10 ribu murid Sekte Dao yang duduk diam di sana. Yuan Power yang besar serta dahsyat mengalir di dalam platform. Hingga pada akhirnya, benang-benar Yuan Power itu dihisap oleh murid-murid tersebut.
Apabila mendiskusikan kekuatan perorangan, murid-murid itu mungkin tidak bisa dikategorikan sebagai murid elit. Akan tetapi, dengan pasukan sebesar itu, momentum penghisapan yang terjadi cukup mencengangkan.
Lin Dong mengawasi pemandangan yang megah dan hebat di bawahnya, dan dia segera melemaskan pinggangnya dengan malas. Sejak kembali ke Sekte Dao, dia cukup santai. Walaupun Lin Dong tidak bolos latihan rutinnya, sebagai salah satu kakak seperguruan murid langsung, Lin Dong tak perlu ikut serta dalam sesi penempaan diri bersama-sama tersebut. Mayoritas latihannya dilakukan sendiri.
"Huh?"
Setelah melemaskan pinggangnya dengan malas, tatapan Lin Dong diarahkan ke kanan. Dia akhirnya menyaksikan sosok manusia berjubah hitam yang tak asing sedang duduk di atas batu tak jauh dari sana. Pedang hitam berat di punggungnya membuat sosok itu terlihat sangat kesepian.
"Kau ingin bicara?" Wang Yan berkata lirih. Dia juga menoleh ketika melihat Lin Dong menatap ke arahnya.
Lin Dong ragu-ragu sesaat setelah mendengarnya, dan dia akhirnya mengangguk. Sosoknya bergerak dan dia mendekat duduk di samping Wang Yan.
Di sisi Wang Yan, Lin Dong menatap ke arah wajah pria itu yang dipenuhi goresan dan luka-luka. Pria itu kemungkinan cukup tampan di masa lalu. Namun dia sekarang terlihat sangat tua dan tidak ramah.
"Kudengar kalau kelompokmu membunuh seorang Sesepuh Yuan Gate dan dua Panglima Jiwa?" Wang Yan menoleh dan menatap ke arah Lin Dong. Saat ini, matanya yang biasanya tanpa emosi, memperlihatkan sorot sangat berapi-api.
Lin Dong sesaat dibuat terkejut melihatnya. Selain Ying Xuanzi, dia tak pernah memberitahukan apa yang terjadi. Bagaimana Wang Yan bisa sampai tahu?
"Ying Huanhuan memberitahuku … dia sepertinya khawatir kalau aku akan membencimu karena insiden di Kompetisi Aula. Makanya, dia diam-diam datang dan memberitahuku…" Wang Yan menjelaskan.
Lin Dong tak mampu berkata-kata. Dia segera tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Gadis itu tak pernah muncul di hadapannya sejak dia kembali ke Sekte Dao. Kabarnya dia diseret paksa oleh kakaknya untuk bermeditasi. Tak disangka, dia bakal memberitahu Wang Yan tentang insiden tersebut. Namun, niat baiknya masih membuat hati Lin Dong agak tersentuh.
"Dia sudah meremehkan kemurahan hati Kak Wang Yan." Lin Dong terkekeh.
"Dia sangat memahamiku. Alasan dia melakukannya kemungkinan karena dia khawatir." Wang Yan menjawab dengan suara lirih.
Lin Dong terperangah, tetapi dia tak tahu sebaiknya dia merespon seperti apa. Maka dari itu, Lin Dong hanya bisa terdiam.
"Urusan kali ini memang benar-benar menggembirakan … Aku sudah berpetualang di luar selama bertahun-tahun, tetapi murid-murid Yuan Gate yang kubunuh bukan orang-orang penting. Jika dibandingkan dengan seorang sesepuh dan dua Panglima Jiwa yang kalian bunuh, tindakanku hampir tak bisa dianggap berarti." Wang Yan membuka mulutnya dan tertawa. Matanya terlihat memerah.
"Kami bisa melakukannya karena ada seorang teman yang ikut serta. Dengan kekuatanku sekarang, aku masih tak bisa membunuh praktisi level Profound Life Tingkat Menengah." Lin Dong menggelengkan kepalanya dan menjawab.
Wang Yan mengangguk. Dia berpikir sesaat dan akhirnya menambahkan, "Dengan kekuatanmu sekarang, kau bisa dianggap sangat berbakat bahkan di antara anggota generasi muda sekte super di Benua Xuan Timur. Namun, masih ada jarak jika dibandingkan dengan murid-murid papan atas Yuan Gate."
"Apa maksud Kak Wang Yan … tiga Raja Cilik Yuan Gate?" Lin Dong memicingkan matanya dan bertanya dengan nada lembut.
"Little Yuan King, Little Ling King, Little Lei King. Mereka bertiga dilatih langsung oleh tiga Ketua Sekte Yuan Gate dan merupakan anggota generasi muda terkuat di Yuan Gate. Kalau melihat dari sudut pandang tertentu, mereka bisa dianggap anggota generasi muda terkuat di seluruh Benua Xuan Timur. Kemungkinan mereka adalah ancaman terbesar kita di Kompetisi Sekte Agung mendatang." Kesan gelap dan muram terpancar di mata Wang Yan ketika dia berkata dengan perlahan.
"Seberapa kuat tiga Raja Cilik itu?" Lin Dong mengerucutkan mulutnya dan bertanya.
"Mereka bertiga pernah bertarung melawan praktisi ahli Tingkat Profound Life. Walaupun tidak menang, tapi mereka bisa mundur tanpa terluka…" Wang Yan menjawab dengan suara samar.
Pupil Lin Dong melebar. Bahkan dia yang sekarang hanya bisa mundur ketika menghadapi praktisi ahli Tingkat Profound Life, karena mereka berdua berada di level yang berbeda, dan sulit baginya untuk memaksakan diri bertarung dengan praktisi ahli sekuat itu. Tiga Raja Cilik itu rupanya mampu melakukannya. Sepertinya mereka memang pantas menjadi murid-murid yang dididik langsung oleh tiga Ketua Sekte Yuan Gate.
"Aku pernah bertarung melawan Little Lei King, Lei Qiang…" Wang Yan menunduk dan berkata.
"Oh? Akhirnya apa yang terjadi?" Lin Dong mengernyitkan alisnya dan bertanya.
Wang Yan terdiam selama sesaat dan segera membuka kancing bajunya. Lin Dong sontak melihat kalau terdapat luka bekas telapak tangan mengerikan di dada Wang Yan. Ada bekas luka-luka kecil di pinggir telapak tangan yang seolah terbakar api tersebut.
Walaupun luka berbentuk telapak tangan itu sudah sangat pulih, tetapi Lin Dong masih bisa menebak betapa serius luka-luka yang diderita Wang Yan pada saat itu. Luka berbentuk telapak tangan itu cukup untuk membunuhnya.
"Pukulanku beradu dengan telapak tangannya. Namun setelah terkena telapak tangan ini, aku terluka parah sedangkan dia masih bisa bertarung. Seandainya bukan karena aku bisa kabur dengan cepat, mungkin aku sudah mati di tangannya…" Wang Yan mencemooh dirinya sendiri.
Pandangan Lin Dong terlihat muram. Dia sudah pernah bertarung melawan Wang Yan dan sadar betapa besar kekuatan pria tersebut. Akan tetapi, Little Lei King, Lei Qian, bisa mengalahkan Wang Yan. Kekuatannya … kemungkinan sudah mencapai puncak Tingkat Nirvana Yuan Sembilan. Bahkan mungkin saja badannya sudah membentuk Qi kehidupan dan dia sudah menyentuh gerbang depan Tingkat Profound Life…
"Di antara tiga Raja Cilik Yuan Gate, Lei Qian juga berada di peringkat ketiga. Di atasnya, masih ada Little Ling King dan Little Yuan King." Ekpresi Wang Yan terlihat muram ketika dia menjelaskan secara perlahan-lahan.
"Bahkan dia hanya berada di peringkat ketiga…"
Lin Dong mengerucutkan bibirnya. Sorot serius yang terpancar di matanya semakin jelas. Sekte Dao selalu ditekan Yuan Gate. Dari segi kualitas murid saja, Yuan Gate jauh melampaui Sekte Dao.
"Kali ini, walaupun ditambah denganmu, hanya ada tiga murid Sekte Dao yang bisa mengimbangi praktisi Tingkat Nirvana Yuan Sembilan. Meskipun kita mengesampingkan tiga Raja Cilik dan dua Panglima Jiwa yang sudah kaubunuh, paling tidak masih ada enam praktisi yang kekuatannya sudah mencapai Tingkat Nirvana Yuan Sembilan…"
Lin Dong tertawa kecut. Tak hanya mereka lebih lemah dari segi kualitas, tetapi juga terdapat jarak yang besar dalam hal kuantitas.
"Sepertinya Kompetisi Sekte Agung mendatang tidak terlalu berpihak pada Sekte Dao." Lin Dong menghela napas. Dia kemudian bertanya, "Selain tiga Raja Cilik di Yuan Gate, apa ada praktisi yang bermasalah dari enam sekte super lainnya?"
"Enam sekte super lainnya juga tidak lemah. Kekuatan murid-murid mereka sama kuatnya seperti Sekte Dao. Akan tetapi, praktisi paling gemilang di antara mereka kemungkinan adalah Ling Qingzhu dari Nine Heavens Supreme Purity Palace."
"Ling Qingzhu…"
Tangan Lin Dong yang berada di balik lengan bajunya seketika dikepalkan. Badan tegaknya juga mendadak kaku selama sesaat. Dia jelas tidak bisa tetap tenang dan bersikap acuh ketika mendengar nama Ling Qingzhu.
Wang Yan menatap Lin Dong dengan sikap aneh. Rupanya dia sudah merasakan perubahan pada sosok Lin Dong. Meskipun demikian, dia tidak bertanya lebih jauh. Dia hanya menambahkan, "Reputasi Ling Qingzhu di antara generasi muda di Benua Xuan Tmur tidak lebih lemah dibandingkan tiga Raja Cilik Yuan Gate. Dia juga praktisi jenius yang jarang ada dan sudah dipilih oleh Ketua Nine Heavens Supreme Purity Palace sebagai muridnya yang terakhir.
"Dulu, Xiaoxiao pernah bertarung melawan Ling Qingzhu. Akan tetapi, Xiaoxiao dikalahkan olehnya…
"Meskipun begitu, hubungan antara Sekte Dao kita dan Nine Heavens Supreme Purity Palace cukup baik. Kecuali terdapat insiden besar yang terjadi, mereka kemungkinan tidak akan menyerang kita. Tentu saja, kalau kita bisa menggabungkan kekuatan dengan mereka, pasti akan menjadi berita bagus bagi kita. Ling Qingzhu sangat kuat. Paling tidak, Little Lei King, Lei Qian, bukan lawannya…" Wang Yan seolah mencibir dirinya sendiri ketika berbicara sampai di bagian ini. Walaupun kedua belah pihak itu tak bisa dianggap musuh, Ling Qingzhu pasti tidak akan turun tangan dalam dendam Sekte Dao dan Yuan Gate. Tidak membantu pihak manapun adalah sikap terbaik yang bisa dilakukan olehnya.
"Kuat sekali, huh?"
Lin Dong bergumam sendiri. Sorot bersemangat berangsur-angsur menyeruak dari dalam matanya yang diarahkan ke bawah.
"Sekte-sekte super lainnya juga memiliki praktisi muda elit yang terkenal dan kuat. Kompetisi Sekte Agung mendatang pasti bakal cukup menarik. Aku hanya penasaran bagaimana Sekte Dao kita bisa bertahan…" Wang Yan berkata dengan nada perlahan-lahan.
Lin Dong nyengir dan mengangguk. Sesaat kemudian, dia mendongak. Saat ini, awan-awan badai bergerak dari cakrawala, dan akhirnya memenuhi seluruh bagian langit.
"Aku sangat tak sabar menunggunya…"
Langit berubah agak gelap. Akan tetapi, Wang Yan bisa mendengar suara tawa lembut dari bagian sisi telinganya. Pria itu mendongak dan menyaksikan pemuda di sampingnya sedang menyunggingkan sudut bibirnya.
Ekspresinya panas dan tajam. Selain itu, sepertinya ada raut tidak sabar di sana.
Ling Qingzhu, apa kau masih ingat dengan pemuda lemah dari Dinasti Agung Yan?