Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Elang



Elang

3"Lei Qian?"      

Ketika mendengar suara Wang Yan yang bernada mengerikan, pupil Lin Dong segera membeku. Dia lantas menoleh menatap sosok kekar tak jauh darinya, dan diselimuti oleh kilau petir yang berpendar. Apa dia adalah salah satu dari tiga Raja Cilik, Little Lei King?     

Ying Xiaoxiao agak mengerutkan alisnya. Da mengayunkan tangannya yang seperti giok, lalu pedang hijau sepanjang satu meter seketika muncul. Saat ini, sorot waspada terpancar di matanya.      

"Oh, sepertinya Sekte Dao kalian lebih kuat jika dibandingkan sebelumnya. Pantas saja kalian semakin arogan."      

Kilau petir di sekeliling sosok kekar yang berdiri di depan murid-murid Yuan Gate itu mulai menghilang. Hingga pada akhirnya, kilau itu sepenuhnya lenyap dan memperlihatkan wajah kasar di sana. Sekarang, raut mencemooh yang sama sekali tanpa beban terlihat di wajah sosok tersebut. Pria itu menatap dengan ekspresi menghina pada Lin Dong dan kelompoknya sambil tersenyum.      

Ada tato samar dan tidak jelas yang menyerupai petir di badan Lei Qian. Tato itu menguarkan aliran energi yang sangat liar dan beringas, sehingga membuat semua orang menatapnya ketakutan.      

Ekspresi Wang Yan menggelap, niat membunuh yang sangat pekat menguar di dalam matanya. Namun ketika dia tidak bisa menahan diri dan hendak bergerak, sebuah tangan yang menyerupai giok terulur menepuk bahunya, mencengah Wang Yan untuk melakukannya.      

"Lei Qian, awasilah anggota Yuan Gate-mu. Jangan biarkan mereka bersikap seperti berandal dan menganggu orang lain dengan sikap mereka yang buruk," kata Ying Xiaoxiao, lalu sorot matanya berubah sedingin es.      

"Kurasa murid-murid Yuan Gate kami bersikap baik dan tidak perlu dididik. Akan tetapi, murid-murid Sekte Dao kalian yang perlu diajari untuk menahan diri mereka dan berhenti bersikap sok arogan di depan Yuan Gate kami," jawab Lei Qian dengan seringai mencemooh muncul di sudut bibirnya.      

Ketika mendengar responnya, sorot murka seketika memenuhi pandangan mata banyak murid Sekte Dao.      

"Hanya karena benda ini?"     

Lei Qian berbalik dan mengambil jepit rambut yang sangat indah langsung dari tangan Jiang Tao, lalu berkata dengan nada santai. "Bagaimana kalau begini, jika kalian bisa mengambilnya dari tanganku, tak hanya aku yang akan membayar biayanya, tapi aku juga bakal segera menyuruh mereka pergi dari tempat ini. Bagaimana menurut kalian?"      

Sorot dingin mengerikan muncul di dalam mata Wang Yan, dan dia menggenggam greatsword hitam dengan erat. Ketika hendak melangkah maju, Wang Yan kembali dihentikan oleh sebuah tangan. Pria itu memiringkan kepalanya dan mengernyit sambil menatap ke arah pemilik tangan tersebut.      

"Biar aku yang menangani ini," kata Lin Dong sambil tersenyum pada Wang Yan.      

Wang Yan dan Ying Xiaoxiao terkejut sesaat, dan mereka berdua mengernyit. Walaupun keduanya tidak meragukan kekuatan Lin Dong, tetapi Lei Qian bukan praktisi biasa.      

"Lin Dong…"     

Ying Huanhuan ketakutan karena sikapnya, dan tangannya yang seperti giok segera meraih ujung baju Lin Dong. "Jangan bersikap sembrono, aku tidak butuh jepit rambut itu…"      

Wanita muda yang awalnya marah dan bakal mengumpulkan kakak serta adik seperguruan untuk membantunya berkelahi, kini memperlihatkan sorot panik di dalam mata lebar serta hitamnya ketika melihat Lin Dong berniat melawan Lei Qian.      

"Seharusnya aku tidak membuat masalah…"     

Ketika menatap wajah mungil gadis muda itu yang merasa bersalah, Lin Dong sontak terkejut. Senyum cerah kembali muncul di wajahnya. Dia kemudian mengulurkan tangannya dan mengusap kepala Ying Huanhuan, lalu berkata, "Urusan ini bukan tentang jepit rambut. Ada beberapa masalah yang memang tidak bisa dihindari."      

Usai berujar demikian, dia menatap ke arah Ying Xiaoxiao dan Wang Yan, kemudian berkata dengan nada lembut, "Serahkan urusan ini padaku."     

"Berhati-hatilah."     

Ketika melihat senyum simpul di wajah Lin Dong, Ying Xiaoxiao dan Wang Yan sempat ragu sesaat, tetapi akhirnya mereka mengangguk. Lin Dong melangkah maju secara perlahan, dan akhirnya keluar dari kelompok murid Sekte Dao sambil ditatap banyak orang di sekitarnya.      

Sekarang, area itu jelas menjadi titik fokus di dalam Distrik Treasure Seeking. Yuan Gate dan Sekte Dao merupakan sekte super yang memiliki kekuatan serta reputasi besar. Terlebih lagi, terdapat dendam yang mendalam di antara dua belah pihak. Dari apa yang terlihat, sepertinya hari ini bakal ada pertarungan seru.      

Di distrik tak jauh dari sana, terdapat sebuah paviliun. Saat ini, ada dua sosok yang berada di lantai atas paviliun yang memandang ke arah di mana murid-murid Yuan Gate dan Sekte Dao berada.      

Dua sosok itu adalah seorang pria dan wanita. Sosok wanita berada di depan, sedangkan si pria agak ke belakang. Perbedaan posisi itu jelas memperlihatkan jarak status mereka.      

Di antara mereka berdua, sosok yang paling mencolok tentu adalah si wanita. Dia mengenakan baju atasan dan rok putih. Rambut hitamnya yang indah terurai sampai ke pinggang. Kulitnya seperti salju dan wanita itu memiliki sepasang alis yang sangat indah. Walaupun tertutupi dengan kain, tetapi wajahnya yang samar-sama tidak terlihat itu membuat siapapun tak mampu mengalihkan pandangan mata mereka.      

Aura wanita itu dipenuhi dengan kebanggaan dan penyendiri. Apabila ada seseorang yang hendak menatap ke arahnya, wanita itu akan terlihat seperti ratu es di istana bulan, mirip seorang Dewi yang tiba di dunia manusia. Dia adalah seorang wanita menawan yang mampu membuat dinasti hancur karena kecantikannya.      

Wanita cantik dan aura yang mengagumkan itu, siapa lagi selain Ling Qingzhu…      

Di sisi Ling Qingzhu, terdapat seorang pria tampan. Senyum tipis muncul di wajahnya, sedangkan sorot kagum serta tergila-gila memenuhi tatapan matanya ketika dia sesekali menatap Ling Qingzhu.      

Saat ini, mereka berdua menatap ke arah distrik di kejauhan. Ketika mereka melihat Little Lei King—Lei Qian—muncul, ekspresi mereka agak berubah.      

"Hehe, bahkan Lei Qian juga muncul. Walaupun Sekte Dao memiliki Ying Xiaoxiao dan Wang Yan, kemungkinan mereka tidak bisa menandingi pria itu," kata si pria tampan sambil tersenyum ketika dia memandang ke arah tersebut.      

"Murid-murid Yuan Gate masih saja bersikap arogan," kata Ling Qingzhu dengan suara bernada acuh.      

Pria tampan itu mengangguk dan menambahkan, "Aku penasaran, kira-kira Ying Xiaoxiao atau Wang Yan yang bakal beraksi … hmm?"      

Sebelum selesai berbicara, dia mendadak berseru terkejut dan menatap dengan sorot tercengang ke arah sosok kurus yang melangkah keluar dari kelompok murid-murid Sekte Dao. "Siapa itu?"      

Ketika mendengar pertanyaannya, Ling Qingzhu menatap ke arah yang dimaksud, dan pandangan matanya diedarkan menatap sosok di kejauhan. Sesaat kemudian, matanya seketika membeku, lalu sorot tercengang terpancar di wajahnya yang biasanya selalu datar.      

Tatapan matanya terpaku erat pada sosok di kejauhan, dan bibir merahnya terbuka secara perlahan-lahan. Kedua tangan Ling Qingzhu yang seperti giok dan menyerupai akar teratai, perlahan-lahan dikepalkan karena emosi yang bergejolak di dalam hatinya.      

Sosok itu tidak asing baginya. Bahkan, bisa dibilang kalau sosok itu sudah meninggalkan kesan mendalam di dalam pikirannya. Ling Qingzhu tahu kalau mungkin dia akan melupakan berbagai macam hal di dalam hidupnya, tetapi dia tak akan pernah melupakan sosok tersebut.      

Lima tahun yang lalu, di puncak Dinasti Agung Yan yang kecil, percakapan di antara mereka masih terngiang di dalam kepalanya sampai hari ini.      

Ketika Ling Qingzhu mendengar nama tak asing itu di penghujung Perang Seratus Dinasti, rasa terkejut di dalam hatinya jauh melampaui apa yang diperkirakan olehnya. Pemuda yang sangat lemah di masa lalu ternyata sudah berhasil melangkah sampai mencapai level setinggi itu…      

Dia tentu tahu seperti apa latar belakang Lin Dong. Di masa lalu, bahkan seseorang seperti Lin Langtian bisa dengan mudah menahannya di makam tua. Dulu, pemuda itu mungkin adalah sosok yang tak berbeda dengan semut bagi banyak orang.      

Karena Ling Qingzhu tahu betul apa yang terjadi di masa lalu. Kondisi itu menjelaskan seberapa besar rasa terkejut yang dirasakan olehnya ketika dia tahu kalau Lin Dong sudah keluar ke Benua Xuan Timur. Ling Qingzhu tahu betul betapa besar usaha yang dilakukan oleh pemuda lemah, tetapi sangat berpendirian keras, itu agar bisa mencapai level sekarang.      

Dalam waktu lima tahun, orang yang masih belum dewasa dan lemah, sosok yang dikenalnya sebelum ini rupanya benar-benar keluar dari kepompongnya.     

Pada tahun itu, di puncak gunung, Ling Qingzhu pernah berkata kalau mereka berdua tidak akan bertemu kembali di masa depan.      

Di tahun yang sama, pemuda itu meninggalkan kedua orang tuanya dan memulai perjalannya bersama dengan seekor tikus dan harimau. Tak ada yang tahu peristiwa apa saja yang dialami olehnya, serta berapa kali dia hampir tiba di gerbang kematian.      

Setahun yang lalu, Ling Qingzhu mendadak mendengar nama yang asing tetapi dikenalnya. Pemuda di masa lalu itu sudah menggunakan caranya sendiri untuk menyusulnya.      

Sekarang, pemuda yang sudah mengalami proses metamorphosis habis-habisan kembali muncul di hadapannya. Terlebih lagi, pemuda itu bisa berdiri dengan penuh kebanggaan di depannya sebagai salah seorang anggota generasi muda yang luar biasa di Benua Xuan Timur.      

Ling Qingzhu menatap ke arah pemuda yang keluar dari kelompoknya. Bibir merah Ling Qingzhu lantas dikatupkan erat di balik kain penutupnya. Pemuda itu sudah bekerja serta berusaha keras, hingga akhirnya membantah pendapat Ling Qingzhu yang sudah mantap akan dirinya.      

Pemuda itu sekarang sudah bukan serigala muda yang tidak berusaha sama sekali ketika menyusuri jalur orang kuat. Tetapi dia sudah bertransformasi menjadi burung elang yang terbang di langit luas.      

Pemuda itu sudah tak takut lagi dengan lingkaran cahaya di sekeliling Ling Qingzhu sehingga membuatnya tidak bisa menatapnya secara langsung.      

Ling Qingzhu menghirup udara dalam-dalam dengan lembut, dan diam menatap ke arah sosok kurus yang berjalan mendekati Lei Qian. Karena kau sudah tiba di tempat ini, biarkan aku melihat seberapa jauh perkembanganmu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.