Senang Bertemu Denganmu
Senang Bertemu Denganmu
Di dalam pavilion, pria tampan itu memperlihatkan ekspresi mengerikan ketika menatap ke area yang sunyi senyap di kejauhan, kemudian bergumam terperangah. Rupanya bahkan dia juga gagal memahami apa yang sebenarnya terjadi pada duel dua murid itu barusan.
"Dia menggunakan trik khusus dan membekukan Lei Qian selama sesaat. Dalam waktu singkat, Lin Dong menghindari serangan Lei Qian dan menyerang dengan telapak tangannya untuk mendapatkan jepit rambut itu…" kata Ling Qingzhu dengan suara lembut ketika menatap ke arah sosok pemuda di kejauhan dengan sepasang matanya yang jernih.
Ekspresi di wajah pria itu agak berubah karena dia sama sekali tidak bisa percaya kalau Lin Dong bisa melakukan banyak hal dalam waktu sangat singkat. Kecepatan serta pengambilan keputusannya benar-benar mencengangkan…
"Murid Sekte Dao ini bukan orang biasa…" gumam pria itu dengan raut mengerikan. Pria itu tahu kalau seandainya dia berada di posisi Lei Qian, kemungkinan kondisinya bakal lebih buruk.
Bulu mata Lin Qingzhu yang lentik bergetar pelan ketika dia mengerjap. Kelopak matanya menutupi emosi campur aduk yang terpancar dari matanya. Pemandangan yang barusan terjadi dengan sangat cepat memang mampu membuat banyak orang terperangah.
Apalagi bagi Ling Qingzhu, karena dia tahu seperti apa latar belakang Lin Dong. Rasa terkejut yang diterimanya tak diragukan lagi kalau lebih besar. Siapa yang bakal mengira kalau pemuda dari keluarga cabang di dinasti level bawah itu rupanya mampu tiba di posisinya sekarang…
Mungkin kekuatan yang diperlihatkan Lin Dong sekarang tidak cukup membuat Ling Qingzhu ketakutan. Akan tetapi, perkembangannya cukup menyebabkan emosi mengalir di dalam kepalanya.
Pemuda yang belum dewasa serta lemah itu rupanya berangsur-angsur mencapai apa yang diutarakan olehnya di masa lalu…
Ling Qingzhu menggigit bibirnya dengan giginya yang putih seperti mutiara. Sesaat kemudian, bahkan dengan sikapnya yang pendiam dan dingin, wanita itu masih tak mampu menahan diri untuk tak menghela napas secara lembut. Terlihat jelas kalau kondisinya yang tenang seperti danau tidak beriak sudah berhamburan karena sosok tak asing yang kembali muncul di hadapannya.
Kondisi itu jarang terjadi padanya. Terlebih lagi, kini kembali terjadi dikarenakan pria yang sama…
…..
"Tolong bayarlah…"
Ketika suara mencemooh Lin Dong memenuhi area yang sekarang sunyi senyap, ekspresi ragu muncul di wajah semua orang. Sesaat kemudian, berpasang-pasang sontak terfokus pada Lei Qian. Sekarang ini, ekspresi pria itu terlihat berubah-ubah. Sementara itu, sorot gelap di matanya tampak sangat pekat sampai tak bisa dilenyapkan.
Little Lei King, salah satu dari tiga Raja Cilik Yuan Gate, rupanya dijadikan bahan lelucon di tempat ini…
Di duel mereka barusan yang dilakukan dengan secepat kilat, bahkan Lei Qian hanya bisa merasakan kalau badannya membeku dalam waktu singkat. Sesaat kemudian, sebuah serangan telapak tangan mengenai dadanya secara beringas. Dari awal sampai akhir, dia bahkan belum bisa menyentuh baju Lin Dong!
Kejadian itu tentu saja merupakan penghinaan yang sangat besar bagi Lei Qian!
"Kau cari mati!"
Ekspresi Lei Qian yang berubah-ubah akhirnya membeku dan menjadi mengerikan. Dia meraung dengan suara rendah ketika mendelik ke arah Lin Dong dengan sorot murka.
"Anggota Yuan Gate benar-benar tak bermoral. Mereka bahkan tidak mampu menepati janji yang paling dasar," kata Lin Dong sambil tersenyum samar.
Ketika mendengar ucapan itu, cukup banyak penonton yang menganggukkan kepala mereka. Sebagai penonton, mereka jelas sadar seperti apa jalan cerita duel tersebut. Perjanjian itu dimulai sendiri oleh Lei Qian. Jika dia gagal menepati janjinya, tentu akan membuatnya terlihat tercela. Terlebih lagi, dia adalah murid sekte terkuat di Benua Xuan Timur…
Walaupun tak ada seorang pun yang berani menghinanya karena reputasi serta kekuatan yang tersemat pada nama Yuan Gate, tetapi tatapan mencemooh mereka membuat ekspresi Lei Qian dan murid-murid Yuan Gate menjadi aneh.
"Baiklah. Aku mengaku kalah, Nak. Kau sebaiknya berdoa agar tidak berjumpa Yuan Gate kami setelah Kompetisi Sekte Agung dimulai!" Lei Qian menghirup napas dalam-dalam dan menahan amarahnya. Dia lantas mendadak menghardik Lin Dong dengan sikap mengancam.
Lin Dong tersenyum simpul. Ketika melihat sikapnya, amarah di hati Lei Qian hampir mencapai titik di mana kepalanya hendak meledak.
"Berapa banyak pil Nirvana yang diperlukan?" Lei Qian menoleh paksa. Dia enggan menatap senyum di wajah Lin Dong, yang kemungkinan bisa membuatnya gila. Raut mengerikan muncul di wajahnya, dan dia menatap ke arah sebuah batu di mana terdapat seorang pria paruh baya duduk di dalam tirai cahaya. Pria itu adalah pemilik kedai yang menjual Soul Treasure berupa jepit rambut tersebut. Dia menyaksikan pertarungan antara Lin Dong dan Lei Qian dari awal sampai akhir dengan sangat bersemangat.
"Tidak mahal. Hanya enam juta pil Nirvana," kata pria paruh baya berbaju abu-abu. Ketika menatap raut mengerikan Lei Qian, tidak ada rasa takut sama sekali di dalam tatapan matanya. Alih-alih, terdapat cengiran di wajahnya.
"Omong kosong! Aku mendengarmu berdiskusi harga dengan wanita itu sebelumnya, harga benda itu hanya tiga juta pil Nirvana!" Jiang Tao seketika marah ketika mendengar ucapan pria tersebut.
Pria paruh baya berjubah abu-abu itu menatap malas ke arah Jiang Tao dan mengabaikannya. Sebagai seseorang yang bisa bertahan hidup di Kota Unique Devil, jelas dia adalah praktisi berbakat. Walaupun Yuan Gate memiliki reputasi yang mendominasi, tetapi kondisi itu tidak bisa mengintimidasi orang sepertinya.
Lei Qian menatap dengan sorot gelap pada pria paruh baya berjubah abu-abu. Namun pada akhirnya, dia tidak meledak murka. Tangannya dihentakkan, lalu kilau petir yang mengandung kekuatan besar muncul, kemudian terlontar ganas ke arah pria tersebut.
"Dhuaar!"
Ketika mengetahui serangan Lei Qian, pria paruh baya itu hanya tersenyum. Yuan Power tak terbatas menyeruak keluar di telapak tangannya, dan dikerahkan pada kilau petir. Saat berhamburan, kilau petir itu berubah menjadi tas Qiankun berwarna silver.
"Oh, terima kasih banyak." Dia mengedarkan pandangannya ke arah tas Qiankun di tangannya. Pria paruh baya itu kemudian tersenyum simpul dan berbicara.
Tatapan mata Lei Qian agak terfokus ketika memandang ke arah pria paruh baya. Tanpa berniat sedikit pun untuk mengatakan omong kosong lainnya, Lei Qian berbalik dan mendelik dingin ke arah Lin Dong. "Kuharap Sekte Dao-mu tidak akan jadi pecundang seperti sebelumnya, karena kalau tidak…"
"Ayo pergi!"
Ketika suara muram Lei Qian terdengar, dia segera mengayunkan tangannya. Lei Qian lantas memimpin murid-murid Yuan Gate yang muram, mendesak paksa untuk keluar dari kerumunan. Sosok mereka yang menghilang cepat ke arah kejauhan itu terlihat seakan mereka kabur dengan ekor di antara kaki.
"Kak Lin Dong memang kuat!"
Setelah murid-murid Yuan Gate pergi, suara riuh-rendah segera terdengar di antara murid-murid Sekte Dao. Cukup banyak mereka yang sangat bersemangat. Karena bagaimanapun juga, banyak duel skala kecil dan besar yang terjadi di antara Yuan Gate dan Sekte Dao selama bertahun-tahun. Akan tetapi, mereka jarang berhasil unggul. Oleh karena itu, setelah Lin Dong menggagalkan maksud Lei Qian kali ini, mereka semua merasa gembira dan bersemangat.
Lin Dong tersenyum. Dia segera menoleh dan melemparkan jepit rambut giok di tangannya ke arah Ying Huanhuan. Pemuda itu lantas berkata, "Anggap ini hadiah dariku."
Ying Huanhuan menerima jepit rambut itu dengan berhati-hati, dan wajahnya agak memerah. Wanita itu mendongak dan tersenyum manis menatap Lin Dong. Sosok memikat itu rupanya berbeda dengan sikap seperti bidadari kecil yang biasanya diperlihatkan Ying Huanhuan.
"Benar-benar kuat … kau sudah menyembunyikan kemampuanmu dengan sangat baik," kata Wang Yan sambil mendekat. Suaranya mengandung nada takjub dan bersemangat yang jarang diperlihatkan olehnya.
Lin Dong tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Ketika hendak berkata, dia mendadak menoleh dan agak menengadahkan jarak pandangnya, seolah merasakan sesuatu. Ketika menatap ke lantai atas di paviliun di kejauhan, Lin Dong melihat sosok yang diam, dingin, dan tenang serta berbaju putih muncul di jarak pandangnya. Saat itu, senyuman di wajahnya perlahan-lahan membeku.
Walaupun mereka berada di jarak yang jauh, dua pasang mata itu saling bertemu di udara. Seketika badan mereka membeku, dan perasaan yang campur aduk menyeruak di dalam hati dua orang tersebut.
Tindakan Lin Dong jelas langsung disadari oleh Ying Xiaoxiao dan murid-murid lainnya. Saat mereka mengikuti arah pandangan matanya ke arah kejauhan dan mendapati sosok yang diam dan dingin di sana, ekspresi mereka agak berubah.
"Dia Ling Qingzhu dari Nine Heavens Supreme Purity Palace. Sesuai dugaan, dia adalah pemimpin Kompetisi Sekte Agung kali ini…" kata Wang Yan dengan suara lirih. Ketika dia menatap ke arah sosok cantik itu, gejolak bahkan muncul di hatinya yang seolah sudah mati rasa.
"Wanita itu benar-benar mempesona. Dia sudah menyihir banyak praktisi jenius dari berbagai macam sekte super di Benua Xuan Timur. Akan tetapi sampai sekarang, tidak ada seorang pun yang mampu menggerakkan hatinya…"
Wang Yan mengatupkan bibirnya dan mendadak menyadari kalau terdapat sesuatu yang aneh pada atmosfer di sekitarnya. Sesaat kemudian, dia seolah merasakan keributan menyebar dari belakangnya. Wang Yan lantas mendongak dan menyaksikan kalau sosok cantik berbaju putih seperti salju itu tak diduga malah melayang mendekat dari paviliun. Sambil ditatap banyak orang, wanita itu berangsur-angsur melayang turun di hadapan Lin Dong.
Suara riuh rendah murid-murid Sekte Dao seketika terhenti, dan mereka semua menatap takjub ke arah anggota generasi muda wanita yang paling terkenal di Benua Xuan Timur tersebut.
Sambil diiringi perhatian banyak orang, wanita itu akhirnya mendarat di hadapan Lin Dong. Tanpa mengatakan apapun, Ling Qingzhu diam menatap Lin Dong dengan sepasang matanya yang jernih dan dingin.
Pemandangan itu membuat atmosfer sekitar berubah sangat aneh.
Di bawah pengaruh atmosfer aneh itu, Lin Dong mendadak mengambil napas dalam-dalam dan tersenyum. Tak lama kemudian, pemuda itu mengulurkan tangannya ke arah Ling Qingzhu, lalu tawa yang terdengar aneh terdengar.
"Senang bertemu denganmu. Aku Lin Dong dari Dinasti Agung Yan."