Reuni Kakak dan Adik
Reuni Kakak dan Adik
Lin Dong mengangguk singkat, kemudian mendongak. Dia menatap ke arah dua kelompok yang mendekat dari kejauhan. Sambil ditatap oleh semua orang, kelompok itu akhirnya tiba di tempat yang tidak jauh dari Lin Dong dan murid-murid lainnya.
Seorang pria berbaju hitam perlahan-lahan keluar dari kelompok murid-murid Sekte Ghost Blade. Aura kuat serta dingin menguar dari badannya. Hawa keberadaannya yang kuat membuktikan kalau dia adalah praktisi ahli yang sudah naik ke Tingkat Nirvana Yuan Sembilan.
Ketika pria berbaju hitam itu melangkah, seorang pria berbaju merah juga keluar dari kelompok murid-murid Sekte Fire Cloud tak jauh di sana sambil menyeringai. Saat kepalan tangannya merenggang, sebuah gelombang panas menyebar ke sekitar.
"Perkenalkan, aku adalah Meng Duan dari Sekte Ghost Blade."
"Yang Huo, Sekte Fire Cloud."
Dua pria itu melangkah, dan tersenyum sambil menangkupkan kepalan tangan mereka bersama untuk menyapa Lin Dong serta murid-murid lainnya. Akan tetapi, tidak ada jejak ramah sedikit pun dalam senyuman tersebut.
"Apa ada sesuatu yang bisa kubantu?" tanya Lin Dong santai dengan raut datar.
"Haha! Kurasa kau paham mengapa kami datang kemari."
Yang Huo dari Sekte Fire Cloud tersenyum samar. Tanpa bertele-tele, dia langsung berkata, "Kak Yuan Cang dan murid-murid yang lain tidak ingin melihat kalian semua, oleh karenanya dia mengutus kami kemari untuk menyampaikan pesan."
"Kalau ada masalah, bereskan semuanya di tempat terakhir. Kak Yuan Cang serta murid-murid lainnya tergolong tidak berbelas kasih, dan tidak ingin terlebih dulu mengambil tindakan. Aku percaya kalau kalian meninggalkan tempat ini dan pergi menuju ke tempat akhir terlebih dulu, mungkin kalian bisa pergi dengan mulus dari Kota Devil City, kemudian juga akan menghindari kerugian yang terlalu besar," kata Meng Duan yang juga menyunggingkan senyum samar di wajahnya.
"Ide ini bisa dianggap bagus untuk kalian semua. Lebih baik menghindari insiden yang terjadi Kompetisi Sekte Agung terakhir."
Ketika mendengar ucapan dua pria itu, ekspresi murid-murid Sekte Dao sepenuhnya menggelap. Yuan Gate terlalu arogan! Tak hanya mereka sudah mengatakan hal itu, bahkan mereka tidak berniat mengirim murid Yuan Gate. Alih-alih malah mengirim orang lain untuk menyampaikan pesan mewakili mereka. Tak ada seorang pun yang tahu seberapa besar level penghinaan mereka pada Sekte Dao.
Bahkan wajah Ying Xiaoxiao dipenuhi dengan amarah ketika mengetahui masalah itu. Sedangkan sorot murka sudah terpancar di dalam tatapan mata murid-murid yang berada di dekat Wang Yan. Apabila dia tidak memaksa menahan dirinya, mungkin Wang Yan sudah mengamuk.
"Terima kasih pada kalian berdua karena sudah menyampaikan pesan itu…" Tetapi, ketika mayoritas wajah murid-murid di sana menggelap, tidak ada jejak marah sedikitpun di wajah Lin Dong. Dia malah tersenyum dan menjawab.
Ketika mendengar respon Lin Dong, Yang Huo serta Meng Duan menyeringai. Sepertinya mereka bisa dibilang cukup licik. Raut tertegun muncul di wajah orang-orang di sekitar yang tengah memandang ke arah tiga orang tersebut. Sesaat kemudian, sorot mata yang memandang Lin Dong dipenuhi dengan rasa penghinaan.
"Tapi…"
Namun, ketika Yang Huo serta Meng Duan mengira kalau murid-murid Sekte Dao bakal bersikap bijaksana, nada bicara Lin Dong mendadak berubah sepenuhnya, kemudian ekspresi mengerikan seketika muncul dari seringai di wajahnya.
"Jangan-jangan para orang bebal itu tidak punya kaki dan mulut?"
Lin Dong sengaja tidak menutupi nada suaranya yang mencemooh dan dingin ketika dia berbicara. Saat mendengarnya, seringai Yang Huo serta Meng Duan seketika membeku. Sementara itu, keributan terjadi di sekitar.
"Nak, jangan membuat kesalahan dengan melakukan tindakan yang tidak bisa kaubayar dengan celotehan mulut fasihmu itu!" Ekspresi Yang Huo dan Meng Duan menggelap. Sepertinya mereka sudah murka karena cemooh Lin Dong.
"Sampah seperti kalian tidak pantas bersikap angkuh di hadapan Sekte Dao kami!" Lin Dong menjawab. Sorot dingin di matanya terlihat setajam pedang.
"Pergi dari sini!"
"Kau terlalu nekat!"
Yang Huo dan Meng Duan murka karena respon Lin Dong. Mereka mendadak melangkah maju, kemudian Yuan Power yang ajaib menyeruak dan menerjang ke arah pemuda tersebut. Energi itu lantas menyelimuti Lin Dong.
Ketika melihatnya, kilau dingin terpancar di mata Lin Dong. Akan tetapi, dia sama sekali tidak bergerak membela diri. Kendali pikirannya bergerak, dan cahaya hitam mendadak terlontar dari murid-murid Sekte Dao di belakangnya. Kecepatan cahaya hitam itu sangat tinggi serta tajam. Dalam sekedip mata, sosok cahaya hitam itu sudah muncul di hadapan Yang Huo dan Meng Duan.
"Orang-orang bodoh cari mati!"
Yang Huo serta Meng Duan hanya menyeringai ketika menghadapi serangan mengejutkan tersebut. Yuan Power ajaib mereka sontak menyeruak, dan kekuatan telapak tangan yang besar segera menyapu ke arah siluet hitam tersebut.
Ketika menghadapi serangan ganas dua orang itu, sepasang lengan kering terulur dari cahaya hitam, kemudian langsung beradu dengan kekuatan telapak tangan dua pria tersebut.
"Dhuaar! Dhuaar!"
Suara ledakan rendah dan lirih terdengar ketika telapak tangan mereka saling beradu. Sesaat kemudian, seringai di wajah Yang Huo serta Meng Duan seketika membeku. Wajah mereka berubah memerah dan memuntahkan banyak darah. Badan mereka terhempas keras ke belakang, lantas meninggalkan bekas terseret panjang di tanah. Retakan-retakan juga menjalar dari kedua sisi bekas terseret tersebut.
Area sekitar yang awalnya berisik segera terdiam karena peristiwa itu. Tak lama setelahnya, suara hiruk-pikuk bernada rendah sontak menyebar di sana. Berpasang-pasang mata terpaku pada sosok bercahaya hitam yang baru menghempas mundur dua praktisi ahli Tingkat Nirvana Yuan Sembilan hanya dengan sekali pukulan telapak tangan. Pencapaian seperti itu sangat sulit dilakukan, bahkan oleh murid-murid papan atas paling berbakat di sekte-sekte lainnya.
Seiring semakin banyak tatapan mata yang terpaku pada sosok hitam, mereka akhirnya dapat menyaksikan wajah hitam kering tersebut. Sesaat kemudian, suara-suara berseru terkejut segera terdengar.
"Benda itu … mayat iblis?"
"Mengapa Sekte Dao memiliki mayat iblis? Jangan-jangan mayat iblis itu dikendalikan oleh mereka?"
"Bagaimana mungkin?! Bahkan Sekte Thousand Puppet bakal kesulitan mengendalikan mayat iblis! Lagipula, Sekte Dao tidak memiliki kemampuan itu, bagaimana bisa mereka berhasil mengendalikannya?!"
"….."
Suara-suara terkejut segera terdengar di langit. Sementara itu, cukup banyak orang yang menatap ke arah mayat iblis dengan sorot terkesima. Rupanya mereka mengetahui sosok tersebut.
"Mayat iblis…" Ketika melihatnya, murid-murid Sekte Dao yang mundur barusan sontak melongo. Terutama Xue Ling. Raut iba di wajahnya yang dikarenakan Sekte Dao enggan meninggalkan tempat itu, seketika berubah mengerikan.
Dia menatap lekat pada mayat iblis itu, kemudian mengambil napas dalam-dalam. Dari apa yang terlihat, benda itu adalah mayat iblis yang sama dan sudah mengejar Sekte Dao sebelumnya. Tak hanya benda itu berhasil dikalahkan, malah … murid-murid Sekte Dao menggunakan cara yang tidak diketahui, kemudian mengendalikannya…
"Apa Lin Dong yang melakukannya?" Xue Ling berpikir sambil menatap ke arah sosok kurus. Pupilnya agak berkedut. Pemuda itu sepertinya adalah salah satu murid Sekte Dao yang sudah menyembunyikan kemampuannya dengan sangat rapi. Pantas saja Ying Xiaoxiao serta Wang Yan bakal sesekali mendengar ucapan Lin Dong.
"Rupanya dia adalah mayat iblis…"
Di area Sekte Thousand Puppet, murid-murid yang merupakan ahli dalam hal memurnikan Boneka Simbol sekarang menatap ke arah mayat iblis dengan sorot terkesima. Tatapan mata seorang pemuda berbaju abu-abu bernama Gui Li berubah tajam dan mengerikan ketika menatap mayat iblis tersebut. Saat kembali menatap Lin Dong, saat ini bisa terlihat sorot ngeri di mata Gui Li. Dia tahu betapa sulit mengendalikan mayat iblis itu…
"Kalau kalian tidak pergi, maka matilah."
Di dalam keributan yang terjadi di sekitarnya, Lin Dong agak menengadahkan kepalanya, lantas menatap ke arah wajah murid-murid Ghost Blade dan Fire Cloud yang terlihat menegang. Pemuda itu lantas berkata dengan nada lirih.
Tercengang karena rasa terkejut yang mereka rasakan, raut terperangah muncul di wajah murid-murid dua sekte itu ketika mereka menatap ke arah Yang Huo serta Meng Duan yang menderita luka-luka parah. Sesaat kemudian, mereka segera memapah keduanya pergi dan kabur dengan menyedihkan.
Ketika menatap dua kelompok yang diusir dengan mengenaskan itu kabur menjauh, seluruh area kembali berubah hening. Perkembangan situasi itu benar-benar tidak diduga…
"Kalau kau ingin mengatakan sesuatu, datanglah kemari dan lakukan sendiri! Merencanakan sesuatu di belakang orang lain itu sikap yang memalukan!"
Berbeda dengan atmosfer yang kembali tenang, Lin Dong perlahan-lahan menengadahkan kepalanya, dan tatapan matanya terpaku pada arah murid-murid Yuan Gate berada. Sementara itu suaranya yang berada dingin dan mencekam terdengar.
Saat suaranya terucap, keributan terjadi pada kelompok murid-murid Yuan Gate, lalu sorot mengancam terpancar dari mata cukup banyak orang di sana.
"Dhuaar!"
Keributan itu berlangsung sampai sebuah sosok kekar dan kuat dengan niat membunuh menjulang tinggi hingga ke langit, akhirnya perlahan-lahan berdiri dan berbalik. Ketika memperlihatkan ekspresi mengerikan dan beringas di wajahnya, terlihat kalau pria itu memang Little Lei King—Lei Qian.
"Karena kau tidak ingin menyelamatkan reputasi yang sudah kuberikan padamu dan malah berniat menjemput kematian, maka aku akan mengabulkan permintaan kalian semua di tempat ini. Kalian hanya sampah yang tidak bisa membedakan mana baik dan buruk!" Lei Qian berseru dengan nada beringas.
Ketika Lei Qian melontarkan ucapan itu, dua sosok di sisinya berdiri sambil diiringi tatapan lekat dari berpasang-pasang mata di sekitar.
"Hanya satu mayat iblis, tapi sudah memberi kalian rasa percaya diri sebesar itu, huh…"
Pria berjubah biru, Little Yuan King—Yuan Cang—menatap Lin Dong dan tersenyum samar.
"Kalau memang demikian, biarkan aku menghancurkannya!"
"Swuush!"
Saat ucapan itu terdengar, sebuah pedang besi mendadak muncul di tangannya dan ditebaskan ke bawah dengan perlahan.
"Dhuaar!"
Ketika sabetan itu mengayun ke bawah, Yuan Power di area sekitar seolah memanas, dan aura pedang yang memenuhi langit seolah mencabik daratan. Pedang itu lantas menebas keras pada mayat iblis dengan kecepatan yang tidak bisa dilihat mata telanjang. Lin Dong juga terkena dalam radius aura pedang tersebut.
Lin Dong agak memicingkan matanya ketika menatap ke arah aura pedang yang semakin mendekat ke arahnya. Ketika dia hendak beraksi, pemuda itu mendadak memiringkan kepalanya menoleh ke arah yang berbeda di langit. Di arah itu terdapat cahaya abu-abu yang ajaib. Cahaya itu mendesing di langit dan beradu keras dengan aura pedang. Sebagai akibatnya, suara keras terdengar di sana.
"Chen Gui, ini adalah dendam di antara Yuan Gate dan Sekte Dao! Mengapa kau malah ikut campur?!"
Aliran energi yang ajaib menyebar dan menyapu ke sekitar. Sementara itu, sorot bergejolak juga muncul di dalam mata Little Yuan King—Yuan Cang. Sesaat kemudian, suara bernada mengancam dan dingin terdengar.
"Chen Gui? Orang yang berada di nomor satu di daftar buronan sekte?"
"Mengapa dia membantu Sekte Dao?"
Ketika Yuan Cang berseru, keributan mulai terjadi di area sekitar, dan raut sangat tercengang bermunculan di wajah beberapa orang.
"Swuush!"
Sementara area sekitar berubah ramai, sebuah cahaya pelangi melintas di langit di kejauhan dan akhirnya bertransformasi menjadi dua sosok.
Rasa ragu melintas di pandangan mata Lin Dong ketika dia menatap sosok-sosok di udara. Sesaat kemudian, tatapan matanya terfokus pada sosok cantik bertubuh mungil dan terlihat tak asing di sana. Pupilnya sontak berkedut. Tak lama setelahnya, ekspresi sangat terperangah merambat naik di wajahnya—sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh Ying Xiaoxiao dan murid-murid lainnya.
"Heh heh, Kak Lin Dong!"
Ketika Ying Xiaoxiao dan murid-murid lainnya kebingungan menatap reaksi Lin Dong, sosok di udara membalikkan badannya dan memperlihatkan wajah mungil yang sangat menawan dan cantik. Senyuman gembira terlihat di paras sosok tersebut.
Namun ketika senyum muncul di wajahnya, gadis itu segera menahannya. Sosok wanita itu menyadari kalau raut terkejut di wajah Lin Dong semakin menghilang. Sebagai gantinya, bukan ekspresi senang atas berkumpulnya seorang Kakak dan Adik, melainkan raut murka yang muncul karena rasa sangat terkejut.
"Qingtan, mengapa kau ada di sini?!"