Blood Cliff Grounds
Blood Cliff Grounds
Burung condor hijau terbang di langit biru. Ying Huanhuan yang berada di atasnya, saat ini sedang berdiskusi dengan Lin Dong dan para praktisi lainnya mengenai misi tersebut.
"Daftar buronan sekte…"
Lin Dong agak terkejut. Dia juga mendapatkan beberapa informasi mengenai Benua Xuan Timur selama berada di dalam Aula Desolate. Daftar buronan sekte itu dikeluarkan bersama-sama oleh beberapa sekte super. Mereka yang muncul di daftar itu semua merupakan praktisi elit kuat dengan kemampuan yang mencengangkan.
"Dulu, Kak Zhou Tong juga termasuk dalam daftar itu. Terlebih lagi, dia ditempatkan di bagian atas. Tentu saja, daftar itu dikeluarkan oleh Yuan Gate, dan pada akhirnya dihilangkan karena protes dari Sekte Dao."
Lin Dong tercengang. Dia tak tahu sebaiknya tertawa atau menangis. Kakak seperguruan bernama Zhou Tong ini benar-benar membuat masalah kemanapun dia pergi. Setelah bergabung dengan Sekte Dao, informasi yang didengar Lin Dong mengenainya semua berhubungan dengan pencapaiannya yang besar.
Namun, dari fakta itu, Lin Dong bisa menyimpulkan kualitas daftar buronan sekte tersebut. Jika seseorang tidak benar-benar berbakat, maka bakal sangat sulit untuk bertahan hidup setelah mengusik beberapa sekte super.
"Oleh karenanya, sebaiknya menghindari masalah apapun ketika kita sampai di Blood Cliff Grounds. Meskipun kita adalah murid-murid Sekte Dao, tapi reputasi sebuah sekte super tidak ada artinya di tempat ramai seperti Blood Cliff Grounds." Ying Huanhuan menatap ke arah Lin Dong dengan matanya yang lebar dan memperingatkannya.
Lin Dong mengerucutkan bibirnya tak berdaya. Dimarahi oleh nona muda yang seumuran dengannya itu benar-benar terasa aneh.
"Sekte Dao kita memiliki tambang kristal Nirvana di sana. Kali ini, terdapat beberapa gangguan yang mengusik proses pertambangan. Misi kita adalah mengawasi area di sana. Kemungkinan terdapat beberapa Hewan Iblis yang membuat masalah. Misi ini tidak sulit, dan jika semua berjalan lancar, kita bakal bisa kembali dalam waktu setengah bulan kedepan," kata Ying Huanhuan.
Lin Dong mengangguk singkat. Dia tahu sedikit mengenai tambang kristal Nirvana. Benda itu menyerupai pil Nirvana. Di dalam kristal-kristal itu, terdapat Yuan Power alami dan murni yang bercampur dengan Qi Nirvana. Terlebih lagi, tambang-tambang kristal itu adalah sumber yang sangat penting bagi berbagai sekte super. Karena Sungai Pil di dalam sekte perlu diperbarui dengan kristal Nirvana dalam jumlah besar di tiap tahunnya. Kalau tidak, Sungai Pil itu bakal berangsur-angsur surut.
"Haha, dengan adanya Kak Huanhuan, kemungkinan tidak akan ada banyak masalah selama misi ini berlangsung. Kami hanya akan menganggapnya sebagai perjalanan tur biasa. Meskipun Blood Cliff Grounds tergolong ramai, tapi rumah lelang di sana cukup berkembang dan kita bisa melihat berbagai macam benda-benda menarik. Pada saat itu, kita bahkan mungkin bisa mengunjunginya dan melihat-lihat kondisinya." Pemuda berbaju putih di sisi Ying Huanhuan juga membuka mulutnya dan tertawa.
Setelah berbincang selama perjalanan, Lin Dong juga mendapatkan pemahaman mengenai dua pria lainnya. Pria berbaju putih itu bernama Jiang Kun. Dia adalah kakak seperguruan murid langsung di Aula Earth, dan kekuatannya juga berada di Tingkat Nirvana Yuan Tujuh. Sedangkan pria berbaju hitam itu bernama Yuan Ling, dan dia juga merupakan kakak seperguruan murid langsung di Aula Flood. Kekuatannya setara dengan Jiang Kun.
Apabila melihat dari luar saja, di antara mereka berempat, praktisi terkuat adalah Ying Huanhuan. Aliran Yuan Power di sekeliling badannya lebih kuat dibandingkan duo Jiang Kun. Kemungkinan dia sudah mencapai puncak Tingkat Nirvana Yuan Tujuh. Terlebih lagi, untuk beberapa alasan yang tak jelas, Lin Dong tak mampu merasakan aliran energi yang luar biasa di sekeliling nona muda tersebut. Siapapun bisa melihat kalau wanita muda di hadapannya sekarang pasti tidak selemah apa yang terlihat di permukaan.
Lin Dong tersenyum dan hatinya juga agak rileks. Apapun yang terjadi, dia belum pernah keluar lagi usai tiba di Benua Xuan Timur. Kali ini, dia bisa menganggapnya sebagai kesempatan menjelajahi dunia luar.
…..
Blood Cliff Grounds berada cukup jauh dari Sekte Dao. Meskipun burung condor hijau itu terbang dengan cepat, tapi perjalanan mereka tetap memakan waktu sekitar lima hari.
Lin Dong yang duduk di atas burung condor, mendadak merasakan sesuatu saat pagi menyingsing di hari keenam. Dia mendongak dan menatap ke arah kejauhan. Pemuda itu bisa melihat kalau hutan hijau luas yang berada jauh di depan mendadak lenyap. Warna merah cerah menyebar dari daerah yang tertangkap oleh matanya. Warna itu seolah bumi sedang dibanjiri darah segar. Bau yang samar tapi terkesan jahat menyeruak dari daratan tersebut…
Ketika mendekat, Lin Dong bisa merasakan kalau aura di sekitar area itu semakin kacau. Aura-aura itu mayoritas mengandung tingkat kekejaman. Beberapa sedang bersembunyi di balik kegelapan, sedangkan sisanya menyapukan matanya yang gelap dan dingin dengan ganas ke arah burung condor hijau yang tengah melayang di langit.
Tempat ini bukan daerah yang ramah.
Lin Dong mengernyitkan alisnya ketika pikiran itu muncul di dalam hatinya. Sepertinya memang sama dengan yang dikatakan oleh Ying Huanhuan, tempat ini tergolong kacau.
"Kita sudah tiba di Blood Cliff Grounds…"
Di bagian kepala burung condor, Ying Huanhuan melemaskan pinggangnya dengan malas. Dia segera berbicara sambil tersenyum, "Ayo menuju tambang terlebih dulu. Ada murid-murid Sekte Dao kita yang berjaga di sana."
Duo Jiang Kun pasti tidak akan menyanggah instruksinya. Terlebih lagi, Lin Dong tidak mengenal area itu karena sekarang adalah pertama kalinya di sana. Oleh karenanya, mayoritas keputusan dibuat Ying Huanhuan…
Ying Huanhuan yang duduk di atas burung condor hijau mengayunkan tangannya perlahan. Burung condor hijau itu segera mengepakkan sayapnya yang besar untuk mengubah arah, dan menambah kecepatan.
Bagian akhir perjalanan mereka cuma berlangsung selama setengah jam. Tak lama kemudian, Lin Dong melihat sebuah gunung merah terang muncul di jarak pandanganya. Bahkan, dia bisa melihat beberapa bangunan dan sosok manusia yang bergerak di wilayah pegunungan tersebut.
Ying Huanhuan rupanya cukup mengenal tempat tersebut. Pandangan matanya cuma melihat ke bawah, dan dia mengarahkan burung condor untuk mengurangi kecepatan. Burung itu akhirnya berputar di puncak gunung, lalu perlahan-lahan turun.
Tempat mereka mendarat kebetulan pada sebuah lingkaran batu. Tak beberapa lama usai burung condor hijau mendarat, beberapa suara angin berembus kencang terdengar tak jauh dari sana. Lebih dari belasan sosok bergegas mendekat. Kalau melihat logo yang terdapat di depan dada mereka, para praktisi itu jelas adalah murid-murid Sekte Dao.
Ekspresi mereka yang awalnya waspada segera menghilang usai melihat Ying Huanhuan. Sebagai gantinya, muncul ekspresi penuh hormat.
"Huanhuan."
Di depan mereka, terdapat seorang wanita dengan postur tubuh mungil dan lembut. Meskipun dia tidak secantik Ying Huanhuan, tapi wanita itu memiliki sikap ramah. Wajahnya memperlihatkan raut gembira ketika melihat Ying Huanhuan. Sikapnya jelas memperlihatkan kalau dia mengenal nona muda tersebut.
"Hehe, Kak Fang."
Ying Huanhuan juga nyengir dan melangkah maju ketika melihatnya.
"Kak Fang, murid-murid yang ikut denganku dalam misi ini—kalian semua pasti sudah mengenal Jiang Kun dan Yuan Ling. Pemuda terakhir adalah murid baru Aula Desolate, Lin Dong…" Ying Huanhuan berbincang sebentar dengan praktisi bernama Kak Fang, dan menunjuk ke arah Lin Dong dengan jarinya yang lentik.
"Murid baru Aula Desolate?" Kak Fang itu jelas terkejut ketika mendengarnya. Matanya menatap ke arah Lin Dong dan berkomentar tak yakin, "Tingkat Nirvana Yuan Lima?"
Blood Cliff Grounds adalah tempat yang tergolong ramai. Maka dari itu, Sekte Dao biasanya bakal mengirimkan murid-murid mereka yang kuat ke tempat itu, dan sangat jarang mendapati pemuda seperti Lin Dong.
Tentu saja, bukan dia seorang yang merasa demikian. Bahkan murid-murid Sekte Dao yang mengikutinya juga menatap Lin Dong dengan sorot terkejut. Rupanya mereka tidak paham mengapa seorang murid baru yang lemah sepertinya kali ini dikirim kemari…
"Kalian sebaiknya tidak meremehkan pemuda ini. Dia baru bergabung dengan Aula Desolate kurang dari sebulan, tapi sudah menjadi seorang kakak seperguruan murid langsung di Aula Desolate. Bahkan Jiang Hao tidak berkutik dibuatnya." Ying Huanhuan juga menyadari pikiran yang muncul di hati Kak Fang. Dia segera berbicara lembut di balik telinga wanita tersebut.
"Oh?"
Ekspresi wanita itu agak berubah. Diangkat menjadi kakak seperguruan murid langsung dalam waktu kurang dari sebulan? Kecepatan itu benar-benar mengerikan. Sepertinya Lin Dong memang lumayan berbakat…
"Dia adalah Kak Yuan Fang, dan juga merupakan kakak seperguruan murid langsung di Aula Sky. Semua tambang di sini dikelola olehnya." Ying Huanhuan tersenyum pada Lin Dong dan memperkenalkannya.
"Salam pada Kak Yuan Fang." Lin Dong menangkupkan tangannya bersama ke arah wanita tersebut. Meskipun dia tak perlu memanggilnya dengan sebutan kakak karena status Lin Dong juga merupakan kakak seperguruan murid langsung di Aula Desolate, tapi Lin Dong sama sekali tidak merasa sikapnya bakal membuatnya kehilangan martabat.
"Dik Lin Dong terlalu murah hati."
Sikap Lin Dong ketika memanggilnya juga membuat ekspresi wanita itu melunak. Rupanya sapaan penuh hormat Lin Dong membuatnya merasa terkesan pada pemuda tersebut.
"Kak Fang, tolong antarkan kami melihat masalah yang muncul kali ini. Jika Hewan Iblis menyebalkan itu datang lagi, maka jangan salahkan kalau bibi kecil ini bersikap kejam." Ying Huanhuan meraih ke depan dengan ganas. Sikapnya, bercampur dengan penampilannya yang mengesankan, membuat semua orang sontak tertawa.
Yuan Fang juga tertawa. Dia lantas menepuk kepala mungil Ying Huanhuan dengan penuh kasih. Matanya segera berubah agak suram saat berkata, "Masalah kali ini agak aneh. Aku akan mengajak kalian ke sana dan melihatnya dulu…"
Yuan Fang langsung berbalik dan bergegas berjalan setelahnya. Ying Huanhuan, Lin Dong, dan para praktisi lainnya juga segera mengikuti di belakang.
Setelah kelompok Lin Dong pergi, sepasang mata dengan kilau gelap dingin berangsur-angsur menghilang di balik kegelapan di puncak gunung di kejauhan…