Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Empat Kitab Suci Agung Misterius



Empat Kitab Suci Agung Misterius

1"Aula Desolate?"     

Usai mendengar nama yang terlontar keluar dari mulut tikus kecil, Lin Dong melongo dan berkata dengan ragu-ragu. "Bukannya kau tadi bilang kalau Aula Desolate adalah aula terlemah?"     

"Pada awalnya, tidak ada perbedaan di antara empat aula di Sekte Dao, dan cuma di periode setelahnya, baru muncul perubahan. Di saat itu, aula terkuat bukan Aula Sky, melainkan Aula Desolate." Tikus kecil menjelaskannya santai.     

"Oh?" Lin Dong tercengang. Dia tidak pernah membayangkan kalau Aula Desolate yang sekarang berada di urutan terakhir rupanya pernah memiliki masa kejayaan.     

"Jadi mengapa sekarang berada mereka berada di posisi terakhir?" tanya Lin Dong.     

"Di dalam empat aula besar Sekte Dao, terdapat empat buah kitab suci, yaitu 'Heavenly King's Scripture' milik Aula Sky, 'Earth King's Scripture' milik Aula Earth, 'Flood Scripture' milik Aula Flood, dan 'Great Desolation Scripture' milik Aula Desolate…     

"Empat kitab suci agung misterius itu adalah ilmu bela diri papan atas milik Sekte Dao, dan pencipta mereka adalah sosok yang sangat mengerikan bahkan selama zaman purba. Kitab suci yang paling misterius adalah 'Great Desolation Scripture'." Tikus kecil menjelaskan dan ekspresinya perlahan-lahan berubah serius. Perubahan ekspresi serta raut serius yang jarang terlihat itu membuat Lin Dong paham seberapa besar kekuatan 'Great Desolation Scripture'.     

"Meskipun 'Great Desolation Scripture' sangat kuat, ilmu bela diri itu juga memiliki kelemahan. Oleh karenanya, semua sangat tergantung pada kemampuan praktisi yang mencoba memahaminya. Sampai sekarang, meskipun terdapat banyak praktisi berbakat yang direkrut ke aula itu, jumlah mereka yang bisa memahami 'Great Desolation Scripture' bisa dihitung dengan satu tangan.     

"Karena tak ada praktisi yang benar-benar memahami 'Great Desolation Scripture', jelas saja para murid elit Aula Desolate tidak bisa menandingi lawan mereka dari tiga aula lainnya yang bisa memahami kitab suci misterius mereka masing-masing. Maka dari itu, mereka terus-menerus berada di urutan terakhir seiring tahun demi tahun berlalu."     

Lin Dong merasa kondisi itu memang sangat jelas, karena empat kitab suci agung misterius adalah kartu as milik empat aula besar. Namun, sepertinya Aula Desolate sangat sial karena memiliki 'Great Desolation Scripture' yang tidak tertandingi tapi sangat misterius. Di sisi tertentu, tak peduli sekuat apapun ilmu itu, jika praktisinya tidak bisa memahaminya, maka ilmu tersebut tetap dianggap tidak berguna.     

"Tentu saja, Aula Desolate sebenarnya sedang menunggu saat mereka, karena mereka cuma butuh satu murid yang mampu memahami 'Great Desolation Scripture' melalui suratan takdir. Dengan demikian, mereka bakal bisa membalikkan situasi. Jika saat itu tiba, memenangkan posisi Aula nomor satu dengan sekali gerakan bukan hal yang mengagetkan," kata tikus kecil sambil tersenyum.     

"Apa memang sekuat itu?" Lin Dong berkata sambil mengatupkan bibirnya dan berpikir. "Apa Great Desolation Scripture memang semengerikan itu? Tak banyak yang bisa dilakukan ilmu itu jika tidak ada murid yang bisa memahaminya. Namun ketika ada seseorang yang memahaminya, dia pasti bakal mengguncang dunia.     

"Kabar itu bukan cuma rumor karena tiap murid Aula Desolate yang bisa memahami 'Great Desolation Scripture' bakal menjadi sangat kuat. Mari berhenti membicarakan masa dahulu kala, apa kau tahu siapa praktisi paling akhir yang bisa memahami 'Great Desolation Scripture'?" Tikus kecil nyengir.     

"Siapa itu?" Lin Dong menjawab dengan refleks dan gemetaran. Wajahnya memperlihatkan roman muka ngeri. "Jangan-jangan dia adalah kakak seperguruan kejam yang menyerang Yuan Gate dan menghabisi tiga sesepuh mereka?"     

"Heh, memang dia. Sekarang kau tahu alasan mengapa Wu Dao tidak setuju dengan Liu Tong? Aula Desolate akhirnya berhasil membesarkan seorang praktisi jenius yang mampu memahami 'Great Desolation Scripture'. Tapi pada akhirnya, dia malah dibunuh oleh Yuan Gate. Dendam itu bukan sesuatu yang bisa diselesaikan dengan mudah cuma melalui ucapan…" Tikus kecil berkata sambil menganggukkan kepalanya.     

"Pantas saja." Lin Dong menjawab dan mengangguk serius. Ada nada mengapresiasi yang muncul di hatinya ketika dia memikirkannya. "Dari apa yang terlihat, Great Desolation Scripture benar-benar ilmu paling misterius di antara empat kitab suci agung misterius lainnya. Jika dibandingkan dengan 'Green Heaven Materialized Dragon Skill' yang diberikan oleh Qing Zhi, ilmu mana yang lebih kuat?     

"Apa kau ingin aku bergabung dengan Aula Desolate karena ingin aku mempelajari 'Great Desolation Scripture'?" Lin Dong berkata dan dia akhirnya paham apa maksud tikus kecil.     

"Ya, karena kita sudah bergabung dengan Sekte Dao, kau harus mendapatkan ilmu bela diri itu."     

Tikus kecil menganggukkan kepalanya dan menambahkan, "Lagipula, di tiga aula besar lainnya, terdapat banyak praktisi jenius dan berbakat, sehingga kau bakal kesulitan memperlihatkan kemampuanmu kalau kau bergabung dengan mereka. Terlebih lagi, pak tua Wu Dao itu berminat denganmu. Sebaiknya menjadi kepala anjing daripada ekor burung phoenix. Tunggulah sampai kau berhasil memahami Great Desolation Scripture, maka pasti akan ada tempat bagimu di generasi murid-murid elit di Sekte Dao. Hanya itu cara agar kau bisa menandingi Ling Qingzhu.     

Lin Dong memutar bola matanya. Namun dia tak berusaha menyangkalnya. Meskipun dia adalah pemenang Perang Seratus Dinasti, tempat ini bukanlah sebuah dinasti—melainkan salah satu dari sekte-sekte super di dalam Benua Xuan Timur.     

Semua murid di tempat ini sudah dipilih dengan berhati-hati. Terlebih lagi, Perang Seratus Dinasti tak cuma cara sekte-sekte super itu merekrut murid mereka. Oleh karenanya, menjadi pemenang Perang Seratus Dinasti tak akan memberikannya posisi penting di Sekte Dao.     

"Baiklah, ayo bergabung dengan Aula Desolate." Lin Dong berkata sambil menatap bayangan Wu Dao di depannya. Dia sudah membuat keputusan. Terlebih lagi, ucapan tikus kecil sudah menimbulkan minatnya akan 'Great Desolation Scripture'.     

Sementara Lin Dong berbincang dengan tikus kecil, formasi cahaya yang mengantarkan mereka perlahan-lahan melayang turun di puncak bukit besar. Di puncak bukit, terdapat banyak aula besar. Tiap-tiap puncak aula itu diselimuti awan-awan dan muncul platform hitam yang besar di sana.     

Di puncak platform, terdapat pilar-pilar raksasa yang menciptakan nuansa ajaib. Kelompok Lin Dong perlahan-lahan melayang turun dengan dibantu oleh formasi cahaya.     

"Haha, Wu Dao. Akhirnya kau kembali."     

Ketika Lin Dong dan para praktisi lainnya melayang turun, sebuah suara dipenuhi dengan tawa terdengar di bagian depan. Lin Dong menengadahkan kepalanya sambil akhirnya dia melihat 10 bayangan berdiri di bagian depan platform.     

Di depan sana, berdiri tiga pria paruh baya yang tangannya terlipat di punggung, dan mereka memperlihatkan aura yang mengerikan. Lin Dong dapat merasakan aliran energi tanpa batas menguar dari mereka. Jika tebakannya benar, mereka bertiga pasti adalah pimpinan tiga aula besar lainnya.     

Pandangan mata Lin Dong menyapu melewati mereka bertiga dan menatap kalau di belakang mereka, terdapat tiga murid—dua pria dan satu wanita—yang berdiri di sana. Tiga praktisi itu memiliki aura mengerikan yang menguar dari badan mereka. Aura itu bahkan melampaui murid-murid patrol yang sudah mereka temui sebelumnya.     

Di antara mereka bertiga, praktisi yang menarik perhatian Lin Dong adalah seorang nona muda di sana. Wanita itu tergolong cukup muda dan mirip Su Rou, meskipun dia terlihat lebih berbudi luhur. Nona muda itu mengenakan rok merah, sosoknya terlihat langsing dan menawan.     

Nona muda itu tergolong cukup cantik. Namun, bukan itu alasan mengapa Lin Dong terpaku padanya. Melainkan karena aliran energi misterius yang samar-samar menguar dari badannya. Selain aliran energi itu, dia juga bisa samar-samar mendengar suara instrumen musik yang mengalun lirih dan jernih di sana.     

Sekarang adalah pertama kalinya Lin Dong menghadapi kejadian seperti itu—yang segera mengusik rasa penasarannya.     

"Mengapa kalian segitunya tidak bisa sabar?" Wu Dao berkomentar santai sambil mendarat di platform dan menatap ke arah tiga pria yang berdiri di hadapannya.     

"Haha, berita tentang Perang Seratus Dinasti sudah sampai di sekte. Siapa yang bakal mengira kalau pemenang kali ini tidak memilih Yuan Gate dan malah bergabung dengan Sekte Dao. Kejadian ini sangat mencengangkan," kata pria paruh baya yang berdiri di depan nona muda berbaju merah. Pria itu lantas tertawa terbahak-bahak. Suara tawanya terdengar seperti guntur yang bergemuruh—mengguncang dan membuat udara di sekitar mendesing.     

Pria itu adalah pimpinan Aula Sky, Wei Sheng.     

"Siapa pemenang Perang Seratus Dinasti kali ini?" tanya pimpinan Aula Earth dengan senyuman lebar di wajahnya. Pandangan matanya tak henti menyapu ke arah Lin Dong dan praktisi lainnya. Matanya memperlihatkan sorot tulus di sana.     

Wu Dao mendengus lirih dan mengangkat kepalanya ke arah Lin Dong yang akhirnya melangkah maju, lalu memberi hormat pada tiga pria di sana. "Lin Dong memberi hormat pada tiga pimpinan Aula."     

Saat Lin Dong melangkah maju, pandangan mata tiga pimpinan dan nona muda berbaju merah seketika terfokus pada sosoknya. Mereka semua penasaran pada murid yang berhasil membuat beberapa orang di sekte tercengang bahkan sebelum bergabung ke dalamnya.     

"Hmm, dengan kekuatan Tingkat Nirvana Yuan Empat, dia rupanya berhasil menjadi pemenang Perang Seratus Dinasti. Sungguh mengejutkan," kata pimpinan Aula Sky, Wei Shang, ketika menatap ke arah Lin Dong dengan sorot matanya berpendar. Dia bisa melihat level penempaan Yuan Power Lin Dong hanya dengan sekali lihat.     

"Tingkat Nirvana Yuan Empat?" Setelah mendengar ucapan pria itu, nona muda yang berdiri tak jauh darinya sontak melongo. Kekuatan itu tidak tergolong luar biasa. Bagaimana pemuda itu mampu menjadi pemenang Perang Seratus Dinasti?     

"Tidak, dia juga menempa Mental Energy-nya. Bagus sekali, Nak. Kau rupanya mampu menempa Mental Energy sampai ke Tingkat Heavenly Symbol Master Segel Empat. Pantas saja." Indera perasa Wei Sheng rupanya cukup tajam. Usai mengamati secara detail, dia bahkan mampu membongkar level penempaan Mental Energy Lin Dong. Kondisi itu membuat Lin Dong cukup terkejut, karena dia selalu menyimpan Mental Energy-nya dan tidak pernah melepaskannya. Maka dari itu, dia tidak pernah menyangka kalau penempaannya bakal dibongkar. Dengan begini terbukti kalau Wei Shang menjadi pimpinan Aula Sky bukan karena kebetulan saja.     

"Heavenly Symbol Master Segel Empat?!"     

Ketika informasi itu sampai ke telinga mereka, wajah nona muda berbaju merah dan dua pria yang menguarkan aura mengerikan seketika memperlihatkan ekspresi terkejut. Mereka tidak pernah menyangka kalau Lin Dong mampu menempa baik Yuan Power dan Mental Energy-nya sampai sebesar itu.     

"Tingkat Nirvana Yuan Empat dan Heavenly Symbol Master Segel Empat—kekuatan itu jelas setara dengan praktisi ahli Tingkat Nirvana Yuan Lima. Namun dari apa yang kutahu, kekuatan Qin Tian dari Dinasti Tianyuan berada di Tingkat Nirvana Yuan Enam. Karena kau mampu melampauinya, pasti kau memiliki beberapa trik tersembunyi. Tsk, tsk, cuma mengandalkan statusmu dari dinasti level bawah untuk mencapai level ini benar-benar tak mudah…" kata Wei Sheng sambil terus-menerus mendecakkan lidahnya. Sepertinya dia sudah tahu cukup banyak mengenai Lin Dong.     

Usai melihat ekspresi Wei Shen ketika menatap Lin Dong, raut Wu Dao berubah tidak suka. Namun, dia tak punya pilihan karena Aula Sky sekarang adalah aula terkuat dan paling berkuasa. Jika Lin Dong setuju bergabung dengan mereka, maka tidak ada seorang pun yang bisa mengubah keputusan tersebut.     

Ketika dia mengingat fakta kalau bibit bagus bakal kembali jatuh ke tangan Aula Sky, Wu Dao merasa terusik.     

"Haha, Lin Dong bukan praktisi yang buruk. Kemarilah bergabung dengan Aula Sky," kata Wei Shang—sesuai perkiraan Wu Dao—setelah menatap ke arah Lin Dong selama sesaat. Dia lantas merentangkan kedua lengannya dan tersenyum.     

Pimpinan Aula Earth dan Aula Flood tak jauh darinya kini mendengus marah. Mereka juga merasa kecewa kalau bibit praktisi itu bakal kembali terjatuh ke tangan Aula Sky.     

Wajah Wu Dao tertekuk. Namun, dia cuma mampu mengayunkan lengan bajunya tak senang dan berkata tak berdaya pada Lin Dong, "Aula Sky sekarang adalah aula terkuat di antara empat aula besar kami. Jika ingin, kau bisa pergi dan bergabung dengan Aula Sky."     

Usai mendengarnya, Lin Dong menatap ke arah Wei Sheng yang tersenyum dan kembali memandang Wu Dao yang murung. Lin Dong lantas menghela napas tak berdaya dan memberi hormat pada pria di hadapannya.     

"Aku tersanjung karena penghormatan yang diperlihatkan oleh pimpinan aula. Namun, aku ingin bergabung dengan Aula Desolate."     

Suara pemuda yang meminta maaf itu terdengar di seluruh platform. Namun, ucapannya membuat semua orang di sana melongo.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.