Empat Tahun
Empat Tahun
Sosok indah itu mengenakan baju berwarna hijau muda yang sesuai dengan postur badannya yang tinggi, lembut, dan cantik. Bahkan dari kejauhan, siapapun bisa melihat kulitnya yang tanpa cela dan seputih salju. Sebuah kain cadar menutupi wajahnya, tapi garis lekuknya yang sempurna masih terlihat di sana. Apabila dipasangkan dengan matanya yang bercahaya, dunia seakan kehilangan warnanya.
Wanita itu bertelanjang kaki dan berdiri dengan tenang di atas teratai hijau bagai putri istana bulan, atau peri yang terjatuh ke alam fana—pemandangan yang tanpa disadari mampu membuat siapapun merasa tak berharga.
Sosoknya sama persis dengan empat tahun lalu. Namun, sikap dinginnya bahkan jauh lebih terasa dibandingkan di masa lalu.
Huuu!
Badan Lin Dong bergetar perlahan ketika dia mendongakkan kepala dan menghela napas dalam-dalam. Dia menahan paksa degup jantungnya yang sudah lama tidak terasa sepanik ini.
Tanpa disadari, empat tahun sudah berlalu sejak saat itu.
Remaja yang belum dewasa dulu kini tanpa disadari sudah berubah menjadi seorang pemuda. Dia sudah keluar dari dinasti level bawah dan sampai di medan pertarungan kuno di mana terdapat banyak praktisi jenius yang jumlahnya bagai awan-awan di langit. Hingga pada akhirnya, Lin Dong berhasil berdiri di atas semua orang.
Saat tikus kecil menghasut Lin Dong untuk ikut serta di Perang Seratus Dinasti dan mengasah kemampuannya di sana, tikus kecil tahu kalau Lin Dong setuju karena satu kalimat yang diucapkan oleh nona bernama Ling Qingzhu tersebut..
"Kalau kau ingin membayar perbuatanku karena sudah menyelamatkanmu, kita baru bisa membicarakannya setelah kau memenuhi syarat berpartisipasi di Perang Seratus Dinasti."
"Lin Dong, kuharap kau tidak akan selemah ini ketika kita bertemu lagi di kesempatan lain. Seseorang yang benar-benar kuat tidak cuma mengandalkan ucapannya saja…"
Tikus kecil jelas paham seperti apa sifat Lin Dong. Mustahil bagi Lin Dong mengingat ucapan seperti itu dari orang-orang di sekitarnya sampai ke dalam hati kalau berada di situasi biasa. Namun, rupanya Lin Dong tidak bisa mengabaikan ucapan wanita pertama di hidupnya dengan semudah itu.
Meskipun sebagian alasan kerja keras Lin Dong selama bertahun-tahun ini adalah untuk meningkatkan kekuatan dan melindungi keluarganya, mungkin cuma Lin Dong saja yang sadar kalau jauh di dalam hatinya tengah dihantui oleh harga dirinya sebagai pria.
Lin Dong tak ingin diremehkan oleh sepasang mata jernih tersebut.
Namun, Lin Dong juga sadar atas jarak besar yang terdapat dalam statusnya dan Ling Qingzhu. Wanita itu bisa mendapatkan apapun yang harus diperjuangkan dengan keras oleh Lin Dong. Terlebih lagi, bakat Ling Qingzhu membuat banyak praktisi jenius terlihat lemah.
Ling Qingzhu benar-benar seorang wanita yang diberkati langit. Mana mungkin semudah itu menyusul dan melampaui kemampuannya?
Jika bukan karena situasi tak normal di makam tua waktu itu, Lin Dong percaya kalau dia dan Ling Qingzhu mungkin tidak akan pernah saling berinteraksi.
Namun, tidak ada kata 'kalau' di dunia ini. Oleh karenanya, dua garis parallel sudah mengubah jalur awal, sedangkan Lin Dong juga mendedikasikan semua kerja kerasnya demi memperkuat diri.
Ling Qingzhu saat itu percaya kalau mustahil Lin Dong bisa mengalahkan Lin Langtian. Namun, praktisi jenius yang dulunya adalah pihak paling cemerlang di Klan Lin kini sudah sepenuhnya dikalahkan oleh Lin Dong sebelum ini.
Ling Qingzhu saat itu percaya kalau mustahil Lin Dong bisa mendapatkan kesempatan berpartisipasi di Perang Seratus Dinasti. Sedangkan saat ini, tidak ada seorang pun yang berani menyanggah kalau Lin Dong adalah pemenang Perang Seratus Dinasti dan juga menjadi praktisi yang paling cemerlang di tempat ini…
Lin Dong sekarang juga bukan pemuda tidak berdosa yang tidak pernah melihat dunia luar. Di medan pertarungan kuno, Lin Dong sadar betapa kecil dan lemah Dinasti Agung Yan. Dia juga sadar seperti apa status Ling Qingzhu bagi para praktisi jenius Dinasti Agung Yan pada saat itu.
Lin Dong tidak berniat bersikap sok kuat di hadapan wanita yang sudah meninggalkan kesan sangat mendalam di hatinya. Dia cuma ingin membuat Ling Qingzhu paham kalau pemuda yang dulunya dianggap lemah olehnya bakal melampaui ekspektasinya.
Lin Dong menatap sosok elegan dengan sikap seperti peri dingin yang berdiri di teratai hijau. Sesaat kemudian, Lin Dong tiba-tiba tersenyum dan melayang turun dari langit.
"Oh? Sangat sulit kau bertemu dengannya lagi. Kenapa kau malah tidak pergi dan menemuinya?" Tikus kecil memandang Lin Dong dan menggodanya. Dia juga menyadari keberadaan Ling Qingzhu. Terlebih lagi, tikus kecil juga memahami kesan seperti apa yang sudah ditinggalkan oleh wanita itu di dalam hati Lin Dong.
"Masih terlalu cepat…"
Lin Dong menjawab lembut. Dia bisa merasakan energi sangat kuat dari Ling Qingzhu. Rupanya Ling Qingzhu juga jauh lebih kuat dibandingkan empat tahun yang lalu. Bahkan Lin Dong yang sekarang masih belum bisa menyainginya.
Hasil seperti ini tidak membuat Lin Dong putus asa. Ling Qingzhu adalah anak yang diberkati langit. Memang masuk akal mendapatkan pencapaian sebesar itu dalam waktu empat tahun terakhir.
Terlebih lagi, alasan mengapa Lin Dong tidak menemuinya bukan karena pemuda itu merasa lemah. Melainkan sebelumnya, Lin Dong sudah mengatakan kalau saat dia muncul selanjutnya, Lin Dong bakal langsung mengatakan padanya—wanita yang pernah tidur dengannya—bakal menjadi pasangan hidupnya untuk selamanya…
Saat ini, Lin Dong tidak merasa kalau dia pantas mengatakan ucapan tersebut. Dirinya yang sekarang sudah bukan pemuda yang arogan dan bodoh seperti di masa lalu.
Pertemuan ini paling tidak membuat Lin Dong tahu kalau masih ada jarak di antara mereka. Namun, jarak itu tidak selebar sebelumnya.
Sosok cantik itu tak lagi membuatnya merasa seakan terlalu jauh dan tak tergapai di dalam hatinya seperti di masa lalu.
"Pasti bakal terdapat kesempatan bertemu lagi di masa depan." Lin Dong menengadahkan kepalanya dan menatap ke arah sosok dingin di kejauhan sambil perlahan-lahan berbicara.
"Sialan!"
Ekspresi Zhen Zhong tertekuk ketika menyaksikan dimensi yang terdistorsi di sana. Dari tempat-tempat itu, dia bisa merasakan aura para praktisi semakin jelas. Rupanya rencana mereka kali ini sudah terbongkar sepenuhnya.
"Mereka sampai terlalu cepat…" Wu Dao juga agak terkejut dibuatnya. Dia segera tersenyum pada Zhen Zhong dan berkata, "Sepertinya rencanamu kali ini juga gagal lagi."
"Brengsek!"
Wajah Zhen Zhong memucat dan terdapat amarah yang tak tertandingi memuncak di dalam hatinya. Mereka sudah menunggu sangat lama. Namun, semua kerja keras mereka malah berakhir sia-sia belaka.
"Karena kau sudah di sini, tak usah pergi. 'Yuan Gate' kami akan mewakili Benua Xuan Timur dan akan mengadili kalian dengan sepantasnya!" Liu Tong tertawa dingin. Sekarang ini, situasi kelompok Zhen Zhong sudah benar-benar berbalik dengan sebelumnya.
"Anggaplah kami tidak beruntung kali ini. Namun, apapun yang kami tinggalkan bukan sesuatu yang pantas kau—Liu Tong—tentukan." Zhen Zhong mencibirnya.
"Kau masih berani bersikap kuat di waktu seperti ini!" Liu Tong sangat murka. Dia melangkah maju. Yuan Power yang ajaib menyeruak keluar dan langsung berubah menjadi kepingan cahaya Yuan Power. Kepingan bercahaya itu melintas di langit dan mengarah pada Zhen Zhong dengan kecepatan yang mengerikan.
"Semuanya, ayo serang bersama-sama! Jangan biarkan mereka kabur!" Liu Tong berteriak ketika dia menyerang.
"Humph!"
Ekspresi Zhen Zhong terlihat gelap dan serius. Segel tangannya berubah dan awan hitam di langit menggeliat. Hingga pada akhirnya, retakan hitam raksasa mencabik dimensi di sana. Cahaya hitam menyeruak keluar dari retakan tersebut. Cahaya itu lantas berubah menjadi gulungan hitam yang melayang di hadapan Zhen Zhong. Riak-riak energi yang mengerikan terus-menerus menyebar dari dalam gulungan hitam.
"Heaven Sealing Array?"
Ekspresi Liu Tong seketika berubah saat memandang gulungan hitam tersebut. Ada sorot iri yang terlihat jelas di dalam matanya.
"Swuush!"
Gulungan hitam itu bergetar perlahan dan pilar cahaya hitam terlontar keluar. Pilar cahaya itu menyapu ke bawah dan menghancurkan serangan Liu Tong. Segel tangan Zhen Zhong seketika berubah. Cahaya hitam melingkar menyapu tak beraturan dari gulungan dan membentuk array di bawah kaki mereka.
"Heh, Benua Xuan Timur memang sesuai dengan reputasi mereka. Kalian diperbolehkan mengelola medan pertarungan kuno ini lebih lama lagi. Namun di pertarungan besar Benua Xuan selanjutnya, seluruh dimensi ini bakal menjadi milik Benua Xuan Barat. Haha!" Zhen Zhong tertawa dingin pada kelompok Liu Tong ketika formasi di sana sudah terbentuk.
"Mereka mau kabur!"
Raut wajah Liu Tong berubah seketika saat mengetahui kejadian tersebut. Dia hendak menyerang ketika cahaya hitam mengerikan menyeruak keluar dari array. Pilar-pilar cahaya hitam seketika menyelimuti kelompok Zhen Zhong. Sesaat kemudian, suara sobek terdengar di sana. Dimensinya terbelah, sementara array itu lenyap entah kemana. Semua praktisi ahli Benua Xuan Barat, termasuk Zhen Zhong, juga menghilang di waktu yang bersamaan.
"Brengsek!"
Liu Tong segera mengumpat marah usai melihat kelompok Zhen Zhong kabur cepat.
"Sesepuh Liu Tong, tak perlu terlalu murka. Karena bagaimanapun juga, mereka memiliki Heaven Sealing Array. Tidak ada yang bisa menghentikannya jika mereka benar-benar ingin pergi." Wu Dao tersenyum dan berbicara dengan nada acuh.
"Kurasa kita sebaiknya melanjutkan Perang Seratus Dinasti. Namun, aku percaya kalau sudah ada kandidat utama untuk posisi pemenang."
"Humph!"
Liu Tong mendengus dingin di dalam hati ketika mendengarnya. Sorot matanya agak murung. Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang sedang dipikirkannya.
"Mereka kabur…"
Para praktisi ahli dari berbagai macam sekte super merasa agak kecewa saat mereka menyaksikan Zhen Zhong dan kelompoknya kabur. Namun, mereka tidak bisa melakukan apa-apa sekarang.
"Perjalanan yang sia-sia belaka. Ayo beberes dan pergi."
Beberapa murid sekte super tak berminat tinggal lebih lama. Mereka semua membungkuk ke arah sesepuh masing-masing sekte di kejauhan dan berbalik pergi.
"Kita juga sebaiknya pergi…"
Di atas teratai hijau tak jauh dari dimensi terdistorsi, mata Ling Qingzhu menyapu cepat ke area sekitar. Sesaat kemudian, dia berbalik dan memimpin lebih dari belasan sosok di belakangnya. Sosok mereka lantas menghilang dari sana.
Usai sosok mereka menghilang, Ling Qingzhu dan para praktisi lainnya berubah menjadi cahaya-cahaya pelangi yang bergegas menuju daerah luar dimensi dan menuju ke Benua Xuan Timur.
"Tch."
Ketika mereka masuk ke wilayah luar dimensi, sebuah cahaya emas tiba-tiba terlontar keluar dan diterima oleh seorang wanita di belakang Ling Qingzhu.
"Kak Mu, apa itu?" Seseorang bertanya penasaran.
"Transmisi Jiwa Yuan. Bukan apa-apa. Cuma berita mengenai kondisi Perang Seratus Dinasti kali ini." Wanita itu tersenyum menjawabnya.
"Memangnya apa yang perlu dibicarakan. Pemenangnya kemungkinan adalah seseorang dari Dinasti Tianyuan. Kita sudah terbiasa dengan hasilnya…" Seorang praktisi wanita mengulum bibirnya dan berkata.
"Haha, Yuan Gate memang kuat, tapi tidak peduli sekuat apa mereka, praktisi sangat jenius dari Yuan Gate yang dikenal dengan julukan Little Yuan Lord cuma penggemar berat Kak Qingzhu kita."
"Hehe, kabarnya bahkan dia berencana meminta sesepuhnya untuk mengajukan pernikahan." Beberapa wanita di sisi mereka terkekeh.
"Berisik sekali."
Di bagian depan, mata Ling Qingzhu yang berdiri di atas teratai hijau teralih. Suaranya yang bernada dingin membuat wanita-wanita itu menjulurkan lidahnya. Namun, mereka tidak berani terus menggodanya.
"Kali ini kalian semua salah. Pemenang Perang Seratus Dinasti kali ini bukan seseorang dari Dinasti Tianyuan." Wanita yang menerima transmisi Jiwa Yuan tadi tertawa.
"Oh? Lalu siapa? Hebat sekali dia bisa melampaui kekuatan mereka dari Dinasti Tianyuan…" Semua orang berseru terkejut. Bahkan Ling Qingzhu juga memperlambat kecepatan terbangnya.
"Aku tidak terlalu mengenali orang ini dan tak tahu dari dinasti mana dia berasal. Sepertinya seseorang bernama Lin Dong."
"Swuush!"
Suara wanita itu baru saja terdengar dan sosok Ling Qingzhu mendadak membeku. Sorot tidak percaya tiba-tiba terpancar dari matanya yang biasanya dingin dan tenang bagai permukaan air di danau.
Apa benar Lin Dong yang itu? Apa dia benar-benar berpartisipasi di Perang Seratus Dinasti?