Apa Kalian Berani
Apa Kalian Berani
Apabila melihat lebih dekat, semua orang bisa melihat bahwa terdapat lingkaran batu kuno lebar berwarna hijau. Saat ini, terdapat banyak sosok yang sedang berkumpul di lingkaran tersebut.
"Jangan berlebihan! Kami sudah memberi Segel Nirvana padamu! Apalagi yang kaumau?! Kami tidak berminat dengan pertarungan seperti ini!"
Siapapun bisa samar-samar mendengar suara bernada marah dari lingkaran tersebut. Ketika penonton di sekitar mendengarnya, mereka diam-diam menghela napas. Sorot iba dan getir terpancar dari mata mereka.
Ketika melewati penonton di sekeliling, semua orang bisa melihat dua kelompok sedang menghadap ke pusat lingkaran besar di sana. Salah satu kelompok itu terdiri atas tiga orang yang wajahnya tidak asing. Saat melihat lebih dekan, siapa pun bakat terkejut ketika mengetahui mereka adalah trio Mo Ling yang sudah mendapatkan peninggalan sekte pelindung.
Mereka bertiga sudah meninggalkan Kota Istana Kuno setelah keluar dari Ancient Treasure Trove. Pada akhirnya, mereka masuk ke wilayah inti melalui kota besar yang berbeda sehingga tidak sempat bertemu Lin Dong.
Kekuatan trio Mo Ling sudah melonjak tinggi menjadi Tingkat Nirvana Yuan Tiga karena peninggalan sekte yang mereka dapatkan. Meskipun kekuatan seperti itu tidak bisa dianggap sangat kuat di wilayah inti, namun masih tergolong baik. Paling tidak, seandainya mereka tidak dianugerahi keberuntungan, kemungkinan mereka tidak memiliki kesempatan bisa masuk kemari.
Di seberang kelompok Mo Ling terdapat beberapa sosok berbaju hitam. Tatapan mata mereka penuh cemooh ketika memandang ke arah trio yang sedang murka bagai seekor kucing yang bermain-main dengan tikus.
"Mo Ling, kita sudah sangat berbaik hati tidak langsung merampok semuanya dari kalian tanpa bilang terlebih dulu. Terlebih lagi, kami sudah memberi kesempatan kalian untuk mundur. Selama bisa mengalahkan kami, kalian tak cuma bisa menyimpan Segel Nirvana yang kalian miliki, tapi juga bisa mengambil Segel Nirvana kami. Di mana lagi kau bisa menemukan kesepakatan sebaik itu?" Seorang pria berbaju yang merupakan pimpinan kelompok berbaju hitam itu berkata sambil tersenyum.
"Kami tidak ingin bertarung melawan kalian!"
Mo Ling berkata dengan suara bernada rendah. Matanya menatap ke arah pohon besar yang berada di belakang kelompok praktisi tersebut. Kelompok yang berada di sana rupanya tidak berniat menjadi penengah atas masalah yang sedang terjadi. Mata kelompok yang berada tak jauh dari tempat mereka itu kini sedang terpejam dan riak-riak energi mengerikan samar-sama menguar dari sosok mereka. Energi itu menghalangi semua orang yang berada di lingkaran besar untuk bergerak.
Orang-orang itu berasal dari dinasti yang sama. Terlebih lagi, dinasti itu adalah dinasti super yang sangat kuat. Mo Ling sangat mengenal siapa mereka, karena mereka semua masuk ke wilayah inti dari kota besar yang sama. Alasan mengapa mereka menarget kelompok Mo Ling adalah karena sebelumnya mereka sudah terlibat konflik kecil. Awalnya Mo Ling khawatir kalau kelompok ini bakal membalas dendam dan dia sengaja memperlambat kecepatannya. Tapi tidak disangka, rupanya mereka masih ditakdirkan berjumpa di tempat tersebut.
Meskipun kelompok Mo Ling sudah mendapatkan beberapa peninggalan, tapi jelas kekuatan mereka tidak bisa dibandingkan dengan dinasti-dinasti super yang memiliki fondasi kuat. Maka dari itu, kelompok Mo Ling memilih pasrah ketika mereka bersikap arogan.
Sebelumnya, Mo Ling dan praktisi lainnya berencana beristirahat sebentar ketika tiba di tempat tersebut. Tidak disangka rupanya mereka malah tak sengaja bertemu kelompok berbaju hitam. Tak lama kemudian, kelompok itu mencari-cari alasan menuju ke tempat tersebut. Dengan kata lain, niat mereka adalah bertarung. Namun target utama kelompok itu adalah Segel Nirvana milik Mo Ling dan praktisi lainnya.
Kelompok Mo Ling tidak bisa bertarung melawan fraksi kuat seperti mereka. Setelah berpikir baik-baik, mereka cuma bisa membuat Man Shan menerima tantangan tersebut. Pada akhirnya, pria itu kalah dari mereka karena taktik tercela yang digunakan kelompok tersebut.
Wajah Du Yun dan Man Shan memucat ketika berdiri di samping Mo Ling. Hati mereka jelas merasa murka.
Terdapat cukup banyak praktisi yang menyaksikan di sekeliling lingkaran. Tapi tidak ada seorang pun yang berani berkomentar. Tatapan mata mereka dipenuhi dengan sorot iba dan mencemooh saat memandang ke arah kelompok Mo Ling.
Semua praktisi itu tahu kalau kelompok praktisi berbaju hitam di hadapan mereka adalah Dinasti Agung Wei—sebuah dinasti super. Kelompok itu bisa dianggap sebagai penguasa di area istirahat, dan tidak ada siapapun yang berani menentang mereka. Semua orang bisa merasakan kalau kelompok Mo Ling agak kurang beruntung karena sudah menjadi target mereka.
"Mo Ling, mengapa kau sampai mengatakan ucapan kekanak-kanakan begitu. Apa yang bisa kaulakukan kalau kami langsung merebut Segel Nirvana kalian di tempat ini?" Pria berbaju hitam itu tersenyum tipis. Nada bicaranya dipenuhi dengan cibiran.
"Karena kau juga berasal dari kota super yang sama, maka aku akan memberi kesempatan pada kalian. Berinisiatiflah dan serahkan sebuah Segel Nirvana pada kami. Kami akan membiarkan kalian pergi setelahnya. Kalau tidak, kami akan menyerang dan merebut semuanya. Bagaimana menurutmu?"
Tangan Mo Ling segera mengepal ketika mendengar ucapan pria berbaju hitam tersebut. Du Yun dan Man Shan di sisinya merasakan sensasi amarah yang sangat besar dalam hati mereka. Ekspresi mereka mendingin dan hendak menyerang. Tapi, mereka kembali dihentikan oleh Mo Ling.
"Sialan, ayo bertarung saja!" Man Shan menggertakkan giginya dan berseru.
"Percuma." Mo Ling menggelengkan kepalanya perlahan. Matanya menatap ke arah pria berbaju hitam yang berada di depan, dan teralih pada sekelompok orang yang duduk di bawah pohon tak jauh dari sana. Mereka adalah praktisi papan atas dengan kemampuan yang luar biasa. Kalau mereka sampai turun tangan, maka kemungkinan kemenangan kelompok Mo Ling akan habis.
Du Yun dan Man Shan juga melihat ke arah yang sama. Ekspresi mereka seketika berubah suram. Mereka samar-samar bisa melihat beberapa sosok yang sangat mencengangkan di kota super bernama 'Great Winding City' berada di sana.
Ketika tatapan mata kelompok Mo Ling terarah ke sana, ada sesosok pemuda berbaju hitam yang raut wajahnya tampak dingin berada di bawah pohon juga balas menatap mereka dengan sorot acuh. Matanya sama sekali tidak memperlihatkan tatapan iba. Dia cuma menatap mereka dengan raut mencemooh.
"Kalau kau menginginkan Segel Nirvana, maka kami akan memberikannya padamu."
Ekspresi Mo Ling berubah. Pada akhirnya dia menggelengkan kepalanya pasrah. Dia langsung melangkah maju dan mengulurkan tangannya. Sebuah Segel Nirvana berwarna silver muncul di telapak tangannya.
"Hehe, inilah yang dinamakan situasi saling memahami."
Pria berbaju hitam itu tersenyum puas. Dia mengulurkan tangannya dan langsung menghisap Segel Nirvana di tangan Mo Ling. Sesaat kemudian, dia melambaikan tangan dan berkata dengan nada malas. "Pergilah. Jangan muncul lagi di hadapan Dinasti Agung Wei kami lagi di masa depan nanti. Karena kalau tidak, kau mungkin tidak bisa melindungi Segel Nirvana terakhir. Dasar kelompok pecundang dari dinasti level bawah!"
Mo Ling mengepalkan tangannya erat. Kukunya sampai menancap ke telapak tangannya dan mengeluarkan sensasi yang sangat menyakitkan. Dia tahu kalau perbedaan ini muncul karena fondasi besar mereka. Kalau bukan karena adanya dinasti super yang duduk di belakang kelompok itu, Mo Ling pasti akan membuat mereka membayar akan perbuatan yang mereka lakukan. Sayang sekali, Mo Ling dan kelompoknya tidak memiliki latar belakang yang kuat.
"Ayo pergi."
Sorot mata Mo Ling agak redup. Dia tidak berkata lebih lanjut, dan memimpin Du Yun serta Man Shan yang lesu pergi dari sana sambil diiringi berpasang-pasang mata yang menatap iba di sekeliling mereka.
Saat mereka berbalik, para praktisi yang berada di sekitar lantas menyebar ke samping dan memberi jalan untuk Mo Ling dan kelompoknya. Mereka semua diam-diam menggelengkan kepalanya saat menatap kelompok Mo Ling yang seperti anjing kehilangan rumahnya.
"Haha!"
Beberapa praktisi Dinasti Agung Wei tertawa bangga ketika menyaksikan situasi tersebut. Suara tawa mereka dipenuhi dengan nada arogan dan gembira. Kondisi itu membuat cukup banyak orang mengerutkan kening ketika melihatnya. Tapi, tidak ada seorang pun yang berani berkomentar.
Pemuda berbaju hitam yang raut wajahnya dingin dan berada di bawah pohon besar kini mengerucutkan mulutnya. Dia hendak berkata, tapi tiba-tiba pupil matanya terbelalak. Dia mendadak menoleh memandang ke arah lain di tempat kosong dalam hutan.
Bagian kosong itu perlahan-lahan terbentuk dari dalam kerumunan penonton ketika trio Mo Ling berjalan menjauh cepat dengan wajah tertekuk. Tapi Mo Ling yang berada paling depan tiba-tiba berhenti. Du Yun dan Man Shan di belakangnya jelas tidak bisa berhenti di waktu yang tepat dan berakhir menabrak punggung Mo Ling. Baru setelahnya mereka tersadar. Dua praktisi itu mendongak. Mereka menatap ke depan, dan ekspresi tiga praktisi itu tiba-tiba berubah. Seakan-akan mereka merasa malu.
Mata kerumunan lantas menoleh menatap arah yang sama dan mendapati kalau terdapat beberapa sosok yang berdiri di ujung jalan yang terbentuk di sana. Pemimpin kelompok itu adalah pemuda yang terlihat santai. Ada tiga sosok pria dan satu wanita yang berada di belakang pemuda tersebut. Mata mereka juga menatap ke arah trio Mo Ling.
Kelompok praktisi yang tiba-tiba muncul sudah pasti adalah Lin Dong dan praktisi lainnya yang sudah bergegas datang. Dia sudah menyaksikan situasi barusan tapi tidak berkata apapun. Pemuda itu cuma menatap ke arah kelompok Mo Ling.
"Ada apa?" Lin Dong mengerucutkan mulutnya dan bertanya lembut.
Ekspresi Mo Ling berubah. Dia segera melangkah maju dan memperlihatkan senyuman di wajahnya. Pria itu lantas menambahkan, "Kami ternyata bisa berjumpa denganmu di tempat ini. Kebetulan sekali. Bukan apa-apa. Ayo pergi."
Du Yun dan Man Shan membuka mulut mereka di belakang Mo Ling tapi tidak berkata apapun. Lin Dong sudah membantu mereka berulang kali. Kalau mereka butuh Lin Dong untuk selalu membantu setiap saat, maka mereka bakal hidup tanpa martabat.
Terlebih lagi, Dinasti Agung Wei terlalu kuat dan mereka tidak ingin melibatkan Lin Dong. Karena kali ini, dinasti yang bermasalah dengan mereka bukan lagi dinasti level atas. Tapi melainkan dinasti super.
"Eh? Bala bantuan?" Pria berbaju hitam di lingkaran besar itu membuka mulutnya untuk tersenyum dan tertawa terbahak-bahak ketika melihat mereka. Orang-orang di sekitarnya juga ikut menoleh. Mereka memperlihatkan ekspresi yang sangat berminat.
"Mengapa kalian tidak bertarung? Kurasa kalian pasti bisa menangani praktisi seperti dia?" Lin Dong mengabaikan sikap penuh teka-teki yang diperlihatkan praktisi tersebut. Dia cuma memandang ke arah Mo Ling di hadapannya dan bertanya lirih.
"Mereka … di belakang mereka ada dinasti super."
Mo Ling mengepalkan tangannya erat. Suaranya agak serak ketika dia berbicara. Dia mengira kalau Lin Dong bakal meremehkannya sekarang, karena Mo Ling tidak pernah melihat Lin Dong takut dengan siapapun sejak dia mengenalnya. Lin Dong tidak merasa takut bahkan ketika mereka baru saja tiba di medan pertarungan kuno.
Lin Dong menatap Mo Ling yang matanya kini memerah karena menahan amarah. Pemuda itu cuma tertawa lembut dan menepuk bahu Mo Ling. Sesaat kemudian, tatapan matanya mengarah ke lingkaran besar dan teralih ke kelompok orang yang memiliki aura mencengangkan di bawah pohon besar.
"Aku akan membantu kalian, tidak peduli apapun yang terjadi hari ini. Apa kalian berani melakukannya dan merebut kembali Segel Nirvana milik kalian?"
Mo Ling terkejut ketika mendengar suara lembut yang terdengar di sisi telinganya. Dia tiba-tiba mendongak dan menatap ke arah pemuda yang kini tersenyum. Kedua matanya seketika memerah. Tak lama kemudian, Mo Ling mengangguk dengan sangat bersemangat.
"Kaulah bosnya, kami akan mendengarkan ucapanmu!"