Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Pukulan Dahsyat



Pukulan Dahsyat

1"Krak!"     

Suara tulang remuk terdengar di daerah berbatu. Segala macam keributan dan suara sontak menjadi hening, dan semua orang menoleh ke arah pusat area tersebut.     

Di bagian pusat daerah berbatu, terdapat dua sosok—satu melayang di udara, sedangkan satu lagi berada di bawah—yang baru saja beradu. Song Zhen tengah melayang di udara dan dia mengulurkan telapak tangannya. Namun, gerakannya dihentikan sigap oleh tangan Lin Dong.     

Suara tulang remuk terdengar dari titik tersebut.     

Tulang siapa yang remuk?     

Pemikiran ini melintas di dalam kepala semua orang. Mereka tahu kalau pemenang pertarungan ini bakal segera muncul. Maka dari itu, tidak ada seorang pun yang berani mengedipkan matanya.     

"Ha!"     

Di keheningan suasana, sosok elegan Lin Dong tiba-tiba bergerak. Seringai sedingin es perlahan-lahan muncul di wajahnya. Sementara itu, terdapat niat membunuh yang besar dalam senyumannya.     

Usai tersenyum, Lin Dong tiba-tiba maju selangkah. Telapak tangannya bagai cakar elang saat menggenggam erat pergelangan tangan Song Zhen. Tak lama kemudian, Lin Dong menghentakkan tangannya, dan kekuatan besar segera menarik paksa Song Zhen. Setelah berputar di udara, Lin Dong akhirnya menghantamkan Song Zhen keras pada batuan besar sambil diiringi pandangan tercengang semua orang.     

"Dhuaar!"     

Gema rendah dan mampu menggetarkan jiwa yang muncul ketika sosok Song Zhen terhempas pada batu besar terdengar di seluruh arena.     

Batu besar itu segera meledak berkeping-keping, dan kerikil beterbangan ke segala arah.     

"Bzzt! Chii!"     

Dampak energi mengerikan itu menghempas tanpa ampun pada sosok Song Zhen. Pria itu seketika merasa kalau seluruh organ di dalam badannya berpindah karenanya. Dia lantas memuntahkan banyak darah segar.     

"Dhuaar!"     

Namun, ketika sosok Song Zhen baru saja mendarat, wajah dingin Lin Dong kembali muncul di hadapannya. Seakan terdapat sorot dingin tak terduga yang menyeruak di matanya.     

"Swuush!"     

Sambil mencengkram erat pergelangan tangan Song Zhen, Lin Dong mengerucutkan bibirnya. Dia lantas menyeret Song Zhen dan berlari. Tak lama kemudian, Lin Dong melemparkannya keras pada batu-batu besar yang tak jauh di sana.     

"Dhuaar! Dhuaar! Dhuaar!"     

Di arena, batu-batuan besar terus meledak-ledak. Lin Dong tetap mencengkram Song Zhen dan menggerakkan badan pria itu bagai tongkat baseball. Dia menghempaskan Song Zhen dengan sangat keras pada batu-batuan besar tersebut.     

"Tsss!"     

Pergerakan semua orang yang berada di daratan berbatu seolah melambat. Ketika menatap ke arah Song Zhen yang tak berdaya, para praktisi itu sontak mengembuskan udara dingin dan sorot terkejut terpancar dari mata mereka.     

Mereka semua tak mampu percaya kalau praktisi papan atas salah satu dari 10 dinasti super agung yang sudah mendapatkan peninggalan Taotie, bakal kalah dari Lin Dong dengan sangat menyedihkan seperti itu!     

"Glek!"     

Qing Feng menelan ludah. Dia menatap tangan Lin Dong yang kini berlumuran darah dan mengalihkan tatapannya ke arah Song Zhen. Dia melihat Lin Dong tetap bersikap datar di sana. Tiba-tiba tanpa alasan jelas, hawa dingin muncul di sekujur badan Qing Feng. Ternyata pemuda itu benar-benar mengerikan.     

"Song Zhen benar-benar kalah." Lan Ying menghela napas lirih dan memperlihatkan ekspresi berkecamuk di parasnya. Meskipun dia bisa merasakan aura lemah Song Zhen, namun Lan Ying tidak tahu mengapa Song Zhen mendadak kehilangan pertahanannya. Pasti ini adalah salah satu taktik Lin Dong. Terlebih lagi, bahkan dia sendiri juga merasa takut terhadap taktik tersebut.     

Saat pertarungan itu berakhir, Xue Ying dan para praktisi lainnya tercengang saat menatap kejadian tersebut. Wajah mereka yang memucat kini makin menjadi. Hasil pertarungan kali ini sangat melampaui perkiraan semua orang. Karena bagaimanapun juga, mustahil mereka membayangkan kalau Song Zhen bakal kalah.     

Terlebih lagi, Song Zhen kalah dengan menyedihkan saat melawan anggota Tingkat Nirvana Yuan Empat yang berasal dari dinasti level bawah…     

"Mengapa pemuda itu sangat kuat…" Sorot ketakutan terpancar di mata mereka saat Xue Ying dan para praktisi lainnya melihat bagaimana cara Lin Dong menghajar badan Song Zhen seperti memukulkan senjata. Amarah dan kekejamannya yang luar biasa membuat hati mereka gemetaran.     

"Kakak Pertama!"     

Song Que dan Song Ba juga tercengang menyaksikan kejadian tersebut. Tapi, mereka segera kembali tersadar. Sorot murka seketika terpancar dari mata mereka. Sosok keduanya lantas bergegas bergerak dan bermaksud menyelamatkan Song Zhen.     

"Aku sudah bermain-main denganmu cukup lama. Kurasa sekarang waktu yang tepat untuk mengakhirinya." Ketika Song Que hendak bergerak, terdapat sebuah sosok yang bergerak secara misterius seperti hantu dan muncul di hadapannya. Ketika melihat wajah yang menyeringai itu, pupil Song Que tiba-tiba melebar.     

"Swuush!"     

Tikus kecil mencondongkan badannya ke depan, dan seketika menghapus jarak antara dirinya dengan Song Que. Tak lama kemudian, telapak tangan dipenuhi cahaya ungu gelap samar-samar berubah menjadi cakar hitam. Dengan suara 'swuush' keras, cakar itu mencabik udara. Sebelum Song Que sempat bereaksi, telapak tangan sedingin es itu sudah menghantam keras pada telapak tangannya.     

"Bzzt! Chii!"     

Sosok Song Que membeku. Sesaat kemudian, badannya seketika terlontar, dan dia memuntahkan darah. Hingga pada akhirnya, dia mendarat dengan mengenaskan di tanah, dan tak ada seorang pun yang tahu apakah dia masih hidup atau tidak.     

"Kakak Kedua!" Song Ba yang sudah maju beberapa langkah seketika berteriak terkejut saat menyaksikan kejadian tersebut.     

"Godly Transformation, Sky Demonic Claw!"     

Namun, sebelum Song Ba bisa menyelesaikan ucapannya, sebuah raungan harimau bernada rendah yang dipenuhi niat membunuh mengerikan terdengar dari belakangnya. Tak lama kemudian, angin kencang mencekam menyapu dari belakang dan mengepungnya.     

Saat merasakan angin kencang itu, ekspresi Song Ba berubah drastis. Dia cepat-cepat menoleh, dan cahaya emas terang berkumpul segera. Dalam sekedip mata, cahaya emas itu berubah menjadi tameng emas yang kokoh!     

"Klang!"     

Setelah tameng emas itu terbentuk, cakar harimau hitam raksasa segera beradu dengannya. Tanpa ada rasa ragu sedikitpun, cakar itu menguarkan niat membunuh ganas ketika langsung beradu dengan tameng tersebut.     

"Klang!"     

Gelombang energi mengerikan menyapu ke sekitar saat cahaya hitam berkecamuk di langit. Namun, sambil diiringi sorot terperangah Song Ba, retakan-retakan mulai menjalar cepat pada tameng cahaya.     

Seiring membesarnya retakan-retakan itu, dalam beberapa detik saja, garis retakan sudah mencapai batas maksimal. Hingga pada akhirnya, tameng cahaya meledak dengan suara keras.     

"Dong!"     

Ketika tameng itu meledak, Song Ba yang berdiri di belakangnya kini kehilangan garis pertahanan terakhir. Saat cakar harimau hitam itu menyapu ke arahnya, dalam sekali serangan saja sekujur badannya terhempas ganas ke tanah.     

Tanah ambles, dan celah besar muncul di sana. Sementara itu, Song Ba langsung terkubur dalam celah yang dalam tersebut.     

"Dhuaar!"     

Sosok berotot yang seperti iblis kemudian mendarat di sisi celah. Api Kecil—dengan sosoknya yang terluka ringan—menggosok bekas darah di wajahnya. Sorot ganas terpancar di matanya. Tangannya lantas terulur, dan Api Kecil segera menarik Song Ba yang tak sadarkan diri.     

Ketika penonton di sekitar menyaksikan pemandangan itu, mereka terdiam. Dalam beberapa detik saja, dua dari Tiga Iblis Song bersaudara sudah seketika dikalahkan!     

Tidak—mungkin mereka bertiga sudah dikalahkan. Perhatian para praktisi segera teralihkan. Debu memenuhi arena, dan semua batu-batu besar di sekitar sudah dihancurkan oleh Lin Dong. Tentu saja, senjata yang digunakan olehnya adalah tubuh Song Zhen.     

Di balik debu yang bertebaran, sebuah sosok perlahan-lahan muncul di sana. Meskipun demikian, suara langkah kakinya yang lirih membuat hati beberapa orang di sana menjadi gemetaran.     

Sosok itu akhirnya muncul dari balik debu, dan pemuda elegan tersebut sudah pasti adalah Lin Dong. Sekarang ini, terdapat senyum lembut di wajahnya, sedangkan tangannya terlihat berlumuran darah. Tak lama kemudian, dia menyeret sebuah sosok yang agak tertekuk ketika berjalan keluar dari balik asap debu tersebut. Kemanapun Lin Dong melangkah, jejak darah bakal terbentuk di belakangnya, dan pemandangan itu sangat mencolok.     

Setelah muncul dari balik debu, Lin Dong mengayunkan tangannya, dan dia langsung melemparkan sosok berlumuran darah itu—seperti seonggok sampah.     

"Dong!"     

Suara keras ketika pria itu mendarat di arena rupanya langsung menampar hati semua orang, dan membuat sosok mereka bergetar hebat.     

Apa sosok itu benar-benar pemimpin Tiga Iblis Song bersaudara—Song Zhen?     

Di area berbatu, semua orang menatap ke arah sosok berlumuran darah, dan akhirnya mengalihkan perhatian pada senyuman di wajah Lin Dong. Sensasi dingin seketika muncul di hati mereka.     

Pemuda itu terlalu kejam, dan dia bisa mengalahkan praktisi Tingkat Nirvana Yuan Lima sampai separah itu.     

"Masih berminat bertarung denganku?"     

Lin Dong menengadahkan kepalanya dan menatap ke arah Xue Ying dan praktisi lainnya yang kini memucat. Dia lantas tertawa.     

Senyuman Lin Dong terlihat cukup menyenangkan. Tapi, bagi Xue Ying dan praktisi lainnya, dia terlihat seperti iblis. Wajah mereka segera memucat. Segala macam pertahanan di hati mereka sudah dihancurkan sepenuhnya saat Lin Dong melemparkan sosok berlumuran darah tersebut.     

"Kalau tidak ingin bertarung, serahkan Segel Nirvana kalian … Lalu pergilah dari sini!"     

Ekspresi Xue Ying dan praktisi lainnya berubah. Namun, pada akhirnya sorot mata mereka meredup. Para praktisi itu semua paham kalau kali ini mereka sudah sepenuhnya kalah.     

"Kelompok Lin Dong menang…"     

Di atas batu besar, Lan Ying menghembuskan napas lega. Sorot aneh terpancar dari matanya ketika dia bergumam lirih.     

Tiga Iblis Song bersaudara rupanya sudah kalah…     

Trio Ling Dong pasti bakal naik ke Nirvana Golden Ranking dan menjadi para praktisi yang paling mencolok di medan pertarungan kuno!     

Lan Ying menengadahkan kepalanya dan menatap ke arah Gunung Seratus Dinasti yang menjulang tinggi sampai ke awan. Bahkan sepertinya sekte-sekte super yang mengawasi pertarungan ini bakal terkejut karena hasilnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.