Qin Tian
Qin Tian
Tiga Iblis Song bersaudara sudah dikalahkan sepenuhnya.
Saat mereka menatap ke arah tiga sosok mengenaskan di arena, semua orang tau kalau pertarungan yang mengguncangkan bumi sudah berakhir.
Lin Dong perlahan-lahan melangkah di hadapan kerumunan yang terdiam. Ketika meraih badan Song Zhen, Lin Dong membungkuk dan melebarkan jari-jarinya. Segel Nirvana berwarna ungu emas segera muncul di sana.
Cukup banyak orang di sekitar yang tergiur ketika menyaksikan Segel Nirvana ungu emas tersebut. Selama mereka mampu mendapatkannya, para praktisi itu bakal memenuhi persyaratan naik ke Nirvana Golden Ranking.
Tentu saja, meskipun mereka ingin mendapatkannya, tak ada seorang pun yang berani melakukan apapun. Bahkan Tiga Iblis Song bersaudara sudah dikalahkan oleh kelompok Lin Dong. Bagaimana mungkin praktisi biasa seperti mereka berani menantang Lin Dong dan kelompoknya?
"Lin Dong, kau berani mengusik Dinasti Sky Devil. Kau sama saja mencari mati! Aku mungkin tidak bisa melakukan apapun di dimensi kuno ini. Tapi ketika kita meninggalkan tempat ini, kekuatan Dinasti Sky Devil cukup besar dan mampu menghancurkanmu menjadi bubur!" Song Zhen sangat keras kepala. Meskipun dia sudah babak belur hingga mengenaskan karena ulah Lin Dong, tapi dia masih bisa bertahan hidup. Tatapan matanya yang sangat lemah dan ganas menatap ke arah Lin Dong sambil bernapas terengah-engah.
Ekspresi Lin Dong terlihat acuh. Dia mengabaikan Song Zhen dan langsung meraih tangan pria tersebut. Tak lama kemudian, pemuda itu mengambil Segel Nirvana milik Song Zhen. Cahaya menyeruak dari sana ketika Lin Dong menghisap semua Segel Nirvana-nya yang berwarna ungu emas.
"Swuush!"
Setelah Lin Dong menghisap Segel Nirvana ungu emas milik Song Zhen, Segel Nirvana miliknya yang awalnya memiliki corak ungu emas seketika mengeluarkan cahaya ungu. Cahaya itu semakin terang dan akhirnya berubah sepenuhnya menjadi berwarna ungu emas.
Saat ini, Lin Dong sudah resmi naik ke Nirvana Golden Ranking!
"Lin Dong! Tunggulah pembalasanku! Setelah kami meninggalkan tempat kuno ini, akan kupastikan kalau kau mati mengenaskan!"
Song Zhen sangat murka ketika menyaksikan kejadian tersebut. Wajahnya yang sudah berlumuran darah segar kini terlihat lebih tertekuk dan mengerikan. Namun, saat ini dia tak punya tenaga untuk bertarung dengan Lin Dong. Maka dari itu, Song Zhen cuma mampu meraung murka dan matanya dipenuhi sorot ganas.
Lin Dong memicingkan mata dan menatap ke arah Song Zhen yang berteriak. Suara pria itu segera terhenti. Song Zhen merasakan niat membunuh dari tatapan mata Lin Dong.
"Karena kau sudah terus-menerus membuatku ingat untuk menghabisi masalah sampai ke akar, sepertinya kau bakal agak kecewa kalau aku tidak melakukan apa yang inginkan." Lin Dong tersenyum. Tapi, seringainya memperlihatkan aura dingin.
"Swuush!"
Lin Dong tidak memberi waktu Song Zhen untuk berkutik setelah mengutarakan kata-kata tersebut. Dia mengepalkan tangannya, dan Heavenly Crocodile Bone Spear muncul cepat di sana. Soul Treasure itu langsung berubah menjadi kilat dingin yang menusuk tanpa ampun ke arah tenggorokan Song Zhen.
Kilau dingin itu terpantul di bola mata Song Zhen. Sorot terkejut juga terpancar di matanya. Rupanya dia tidak menyangka kalau Lin Dong bakal mengabaikan fakta kalau Song Zhen berasal dari dinasti super dan malah langsung menyerangnya.
Tak peduli betapa terkejutnya dia sekarang, Song Zhen tidak memiliki kemampuan bertahan dari serangan Lin Dong. Maka dari itu, Song Zhen cuma mampu melihat ke arah kilau dingin yang seketika mendekat ke arahnya dengan raut ngeri di wajahnya.
"Klang!"
Namun, mata Lin Dong tiba-tiba memicing ketika ujung tombak yang mengandung cahaya emas menusuk ke arah Song Zhen. Sebuah sinar cahaya tiba-tiba mencabik udara dan beradu dengan ujung tombaknya dengan secepat kilat. Gelombang-gelombang energi yang sangat kuat muncul di sana. Kekuatan itu mampu mengguncang paksa tombak tulang Lin Dong sampai Soul Treasure itu berpindah.
"Chi!"
Ujung tombak itu mengiris wajah Song Zhen dan memunculkan luka dalam yang berdarah. Tak lama kemudian, tombak itu mencabik celah tanah dalam radius 30 meter dengan ganas.
Ekspresi Lin Dong terlihat datar saat menatap ke arah Song Zhen yang berteriak dan menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Sesaat kemudian, dia mendongakkan kepalanya. Nada suaranya terdengar acuh, "Dendam ini adalah urusan kami dan Dinasti Sky Devil. Bisa kutahu kawan darimana yang ingin ikut campur?"
"Swuush! Swuush!"
Perhatian semua orang sontak teralihkan, dan pandangan mereka akhirnya terhenti pada pohon raksasa tak jauh di sana. Tiga sosok tampak berada di tempat tersebut.
Sosok di depan adalah seorang pemuda. Praktisi itu mengenakan baju putih dan seakan terdapat gambar matahari terbit di bajunya. Pemuda itu berpostur tinggi dan terlihat cukup tampan. Dia berdiri dengan melipat kedua tangan di punggung dan terdapat aura unik yang mengalir di dalam dirinya.
Dua pria yang memperlihatkan ekspresi malas juga berdiri di belakangnya. Baju mereka juga memperlihatkan gambar matahari terbit. Sepertinya mereka berasal dari dinasti yang sama.
"Apa itu … Qin Tian dari Dinasti Tanyuan?"
Suara riuh-rendah yang dipenuhi nada terkejut terdengar di sekeliling area saat mereka bertiga muncul. Lin Dong bisa mendengar nada sangat hormat yang terkandung dalam ucapan mereka.
"Dinasti Tianyuan?" Lin Dong memicingkan matanya. Ekspresinya semakin serius. Dinasti Tianyuan menempati posisi pertama di antara 10 dinasti super!
"Bahkan Qin Tian juga sampai kemari?" Kelompok Lan Ying yang berada di batu besar di sisi berbeda kini mengernyitkan dahi ketika menyaksikan situasi tersebut. Tapi, mata mereka memperlihatkan sorot ngeri yang teramat sangat.
"Kawanku, kelompok Song Zhen sudah kalah. Kurasa lebih baik tidak ada seorang pun yang berbuat berlebihan. Bagaimana menurutmu?" Qin Tian menatap ke arah Lin Dong dan berkata sambil tersenyum simpul.
Qin Tian menguarkan aura yang sangat luar biasa dan terdapat nada meyakinkan di dalam ucapannya. Sepertinya dia adalah praktisi yang selalu dihormati oleh semua orang. Meskipun dia mengutarakan kata-katanya dalam bentuk pertanyaan, namun Lin Dong sama sekali tidak mendengar nada ingin mendamaikan di sana. Sebagai gantinya, ucapan Qin Tian lebih terdengar sebagai perintah.
Mata Lin Dong bercahaya. Dia lantas mengepalkan tangan dan segera menarik mundur tombak tulang miliknya. Meskipun dia tak senang mendengar nada bicara Qin Tian, tak ada alasan dia harus bertarung dengannya. Dinasti Tianyuan adalah dinasti super terkuat, dan kekuatannya pasti lumayan mengerikan.
"Ambil Segel Nirvana mereka." Lin Dong menoleh ke arah tikus kecil dan berkata lirih.
Tikus kecil menatap dengan sorot malas ke arah kelompok Qin Tian ketika mendengarnya. Tak lama kemudian, dia tak berkata lagi. Tikus kecil membalikkan badannya dan mengambil Segel Nirvana milik kelompok Song Que.
"Kalian semua, apa kalian juga bisa tidak melakukan ini demi Dinasti Tianyuan dan aku? Haha, karena bagaimanapun juga, tidak mudah bagi mereka mengumpulkan Segel Nirvana berwarna ungu emas itu." Tapi, ketika tikus kecil hendak bergerak, mata Qin Tian bercahaya. Dia berpikir sejenak sebelum akhirnya berbicara.
Semua orang terdiam usai Qin Tian berkata. Sudah umum kalau siapapun bakal kehilangan Segel Nirvana usai kalah dari praktisi lainnya dan tidak ada seorang pun yang menganggapnya sebagai berlebihan. Karena Segel Nirvana adalah penghargaan bagi pemenang pertarungan tersebut.
Meskipun semua orang memahami peraturan itu di dalam hati masing-masing, tidak ada seorang pun berani membantah ketika melihat praktisi yang berbicara adalah pemimpin dinasti terkuat di medan pertarungan kuno, Dinasti Tianyuan.
Kelompok Liu Bai memperlihatkan ekspresi tertekuk. Mereka ragu-ragu sejenak, dan akhirnya menoleh pada Lin Dong—menunggu keputusannya.
Ekspresi Lin Dong tak terlalu berubah meskipun diperhatikan banyak orang. Bahkan, matanya tidak memancarkan sedikit pun amarah di sana. Dia menoleh menatap ke arah pohon raksasa dan bertanya dengan nada tenang, "Kalau hari ini kami kalah, apa kaukira kelompok Song Zhen bakal memberi ampun dan tidak merebut Segel Nirvana kami?"
Tak cuma mereka bakal mencuri Segel Nirvana milikmu. Tapi kemungkinan, kau juga bakal terbunuh! Kemungkinan pikiran itu yang melintas di cukup banyak praktisi di sekitar.
Qin Tian menunduk menatap Lin Dong dari atas. Kedua tangannya terlipat di punggung. Dia lantas tersenyum simpul dan berkata, "Meskipun kelompok Song Zhen bersikap arogan, mereka bukan kelompok yang tidak masuk akal."
"Omong kosong." Beberapa orang membuka mulut. Ucapan Qin Tian cuma bisa membodohi anak kecil.
Lin Dong tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Dia merasa kalau ucapan Qin Tian sangat menggelikan. Maka dari itu, dia memutuskan mengabaikan mereka. Lin Dong lantas menoleh pada kelompok Liu Bai dan melambaikan tangannya.
"Lakukan saja, kumpulkan hadian kalian."
Qin Tian yang berdiri di pohon besar menyeringai dan menggelengkan kepalanya. Dia lantas menghela napas lirih.
"Swuush!"
Sosok di belakang Qin Tian tertawa aneh dan menggelengkan kepalanya. Sosok itu lantas melesat dengan suara 'swuush' dan langsung muncul di hadapan Lin Dong. Kilau dingin terpancar di ujung jarinya. Kilau itu memiliki kekuatan yang sangat dingin berpendar di sana ketika menekan tanpa ampun pada dahi Lin Dong.
Ekspresi Lin Dong berubah agak dingin saat menyaksikan pria itu menyerang semaunya. Tapi, sebelum dia bisa bergerak, tikus kecil muncul di hadapannya. Dia juga menekan jarinya ke depan tanpa berkata apapun.
"Dhuaar!"
Dua jari yang mengandung kekuatan mengerikan saling beradu di udara. Gelombang-gelombang angin kencang menyebar di sana. Tak lama kemudian, badai itu langsung mengguncang tanah dan membentuk belasan garis-garis retakan di sana.
Kekuatan pencabik menyebar di sana. Sosok itu segera terlontar ke belakang. Ujung kakinya menekan di udara, dan akhirnya menghempas pada pohon besar. Ekspresinya yang awalnya menghina kini berubah lebih serius.
Sosok tikus kecil tidak bergerak. Wajahnya tampannya memperlihatkan raut dingin ketika dia menatap ke arah praktisi yang sudah menyerang barusan. Tak lama kemudian, tikus kecil menoleh ke arah Qin Tian. Dia membuka mulutnya dan berbicara dengan suara tegas, "Aku akan melayanimu kalau kau ingin bertarung. Kurasa kau tak pantas dihormati."
"Pergi dan ambillah Segel Nirvana mereka. Kakek tikus akan mengawasi siapa yang berani berkata omong kosong!" Tikus kecil menoleh dan berteriak dingin ke arah kelompok Liu Bai.
Kelompok Liu Bai tercengang ketika menyaksikan sikap tikus kecil. Saat ini adalah pertama kalinya Su Kui, Mo Ling, dan praktisi lainnya mendapati tikus kecil yang biasanya santai, bersikap sangat tegas dan mendesak. Dia sama sekali tidak mempedulikan Dinasti Tianyuan.
Namun, usai merasa ragu-ragu sesaat, mereka akhirnya menggertakkan gigi dan langsung menghisap Segel Nirvana dari tangan Xue Ying dan praktisi lainnya.
Sementara kelompok Liu Bai menghisap Segel Nirvana, Qin Tian di pohon besar juga mengernyitkan alisnya. Tangannya yang terlipat di punggung, kini berangsur-angsur diturunkan.
Cukup banyak orang di area itu yang merasakan hati mereka sesak saat menyaksikan kejadian tersebut. Kabarnya Qin Tian adalah praktisi terkuat di medan pertarungan kuno. Apa sebentar lagi dia akan menyerang?