Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Membunuh Lin Langtian



Membunuh Lin Langtian

1Sosok manusia berwarna hitam buram itu terhempas keras pada tirai cahaya. Mata Lin Dong yang setajam es samar-samar memperlihatkan sorot kejam saat dia berdiri di hadapan sosok tersebut. Pukulan naga hijau yang mengandung kekuatan mengerikan itu dikerahkan terus-menerus pada sosok hitam seperti angin kencang.     

"Dhuaar! Dhuaar! Dhuaar!"     

Suara ledakan bernada rendah dan mendebarkan jiwa terdengar dari sosok tersebut. Semua orang dapat menyaksikan munculnya riak-riak energi melingkar yang menyebar dengan cepat di belakang sosok hitam.     

Lin Dong yang sekarang terlihat sama persis seperti setan gila.     

Mo Ling, Liu Bai, dan para praktisi lainnya juga tercengang saat menyaksikan kejadian tersebut. Baru pertama kalinya mereka melihat Lin Dong yang biasanya tenang, kini bersikap sangat gila…     

Riak-riak energi yang menyebar dari pukulan tangan naga Lin Dong membuat semua orang paham ketika pukulan itu mendarat, bahkan Nirvana Golden Body praktisi Tingkat Nirvana Yuan Lima bakal kesulitan menahannya. Jika berhadapan dengan pukulan berderu seperti ini, praktisi ahli Tingkat Nirvana Yuan Lima lainnya bakal babak-belur dan berdarah-darah.     

"Brengsek! Pergilah dari tempat ini!"     

Sosok Lin Langtian kini diselimuti oleh kekuatan yang mencengangkan tersebut. Dia bisa merasakan kalau terdapat kekuatan mengerikan yang menembus sosok hitam dan berangsur-angsur mengarah pada fisiknya. Sebagai akibatnya, sorot ngeri terpancar dari matanya. Sepasang matanya kini memerah saat dia berontak hebat. Lin Langtian sadar kalau Lin Dong terus-menerus menyerangnya secara bertubi-tubi begini, meskipun ada ilmu bela diri Soul yang melindunginya, dia pasti tetap bakal mati!     

Lin Langtian memberontak dengan semua kekuatan yang dimilikinya, dan mengendalikan sosok hitam untuk menghadang serangan Lin Dong. Namun, sorot mata Lin Dong sekarang memerah, dan dia mengabaikan teriakan murka Lin Langtian. Pemuda itu cuma fokus mengerahkan pukulan tangannya dengan bertubi-tubi dan terus memukulkannya tanpa ampun.     

"Heh, kau memang berasal dari klan utama dan merupakan praktisi paling gemilang di Klan Lin. Lin Langtian, aku sudah mengingat namamu sejak aku masih sangat muda!"     

Mata Lin Dong memerah dan terlihat mengerikan. Pukulannya yang mengerikan dihantamkan keras ke bawa, seakan dendam yang sudah ditahan di dalam hatinya selama bertahun-tahun sedang dilampiaskan.     

"Kau adalah orang pertama yang kubenci. Ketika aku mulai berlatih, tujuan utamaku cuma membunuhmu dan membuatmu membayar perbuatanmu karena sudah membuat ayahku cacat!     

"Kau sampah, mana kau tahu seperti apa penderitaan ayahku yang harus menjalani nasib lebih buruk dari kematian karenamu?! Mana kau tahu seperti apa harga yang harus kubayar selama bertahun-tahun ini demi melampaui kemampuan praktisi jenius sepertimu!"     

Pemuda kurus dan lemah dari daerah pegunungan kecil di Kota Qingyang sudah mengeluarkan keringat yang tidak terhitung jumlahnya. Dia tidak punya ramuan atau sumber daya yang bisa membantunya. Dia cuma bisa mengandalkan dirinya sendiri. Dia cuma mampu mengejar praktisi jenius klan dengan caranya yang kikuk dan keras kepala karena cuma dia seorang yang menjadi harapan di keluarga kecil itu…     

"Kau hampir membuatku kehilangan keluarga. Apa kau mengira aku akan memberimu kesempatan kedua?!"     

Sudut mulut Lin Dong terangkat. Ekspresinya sangat beringas. Matanya memerah ketika memandang Lin Langtian. Cara Lin Dong menatapnya membuat seisi hati Lin Langtian mendingin.     

"Makanya, serahkan nyawamu padaku, Brengsek!"     

Tangan kanan Lin Dong kembali terkepal. Cahaya hijau pekat menyeruak keluar dan berkumpul bersama membentuk kepala naga di sana. Kekuatan kepalan tangan yang tiba-tiba keluar itu meledak di udara. Busur cekung tak kasat mata terbentuk di bawah kepalan tangan Lin Dong, dan akhirnya mendarat tanpa ampun pada sosok hitam tersebut.     

"Krak!"     

Suara ledakan bernada rendah dan tidak biasa terdengar. Pupil Lin Langtian lantas mengecil cepat. Dia saat ini bisa mendengar suara remuk yang berbeda tiba-tiba muncul di sana. Saat dia menunduk cepat, Lin Langtian melihat ilmu bela diri Soul di sekitar badannya mulai hancur dan tercerai-berai.     

Pertahanan terkuatnya sudah dihancurkan paksa oleh Lin Dong!     

Setelah kehilangan perlindungan ilmu bela diri Soul, bagaimana mungkin dia bisa menghadang serangan kepalan tangan naga Lin Dong yang mengerikan?     

Sorot ngeri tiba-tiba menyeruak keluar di hati Lin Langtian bagai banjir yang meluap-luap. Saat menatap ke arah Lin Dong yang sosoknya menyerupai setan pemakan manusia, Lin Langtian tahu kalau Lin Dong tak akan memberinya ampun. Sosoknya segera bergerak sebelum ilmu bela diri Soul sepenuhnya hancur, lalu mundur dengan tergesa-gesa.     

"Dhuaar!"     

Namun, tepat setelah Lin Langtian mundur, Lin Dong malah menyeringai mengerikan. Pukulan yang berbeda dikerahkan dan langsung menghancurkan sosok hitam tersebut. Terlebih lagi sisa-sisa kekuatan pukulan itu menyapu sekitar dan mengejar sosok Lin Langtian dengan secepat kilat. Hingga pada akhirnya, kekuatan itu menghempas keras pada badan pria tersebut.     

"Urgh!"     

Kekuatan itu menghantam badan Lin Langtian dan membuatnya memuntahkan banyak darah segar, kemudian badannya mendarat dengan mengenaskan di lokasi pertarungan. Jejak terseret sepanjang 3 meter muncul di tanah.     

Lin Langtian merangkak dengan postur menyedihkan segera setelah menstabilkan badannya. Sebelum dia mampu mengutarakan apapun, kekuatan mengerikan kembali mendekat ke arahnya. Kaki bagai pecut yang mengandung kekuatan mengerikan dihempaskan tanpa ampun pada bahu Lin Langtian seperti palu besar.     

"Krak!"     

Setengah badan Lin Langtian seketika ambruk. Sosoknya kini terbaring mati rasa di tanah. Ketika dia hendak memberontak cepat, sebuah cakar naga raksasa sudah mendesing ke bawah dan meraih tenggorokannya dengan erat. Lin Langtian berusaha menengadahkan kepalanya dengan susah payah, dan mendapati sisik naga menghilang cepat dari wajah Lin Dong. Saat ini, wajah pemuda itu dipenuhi dengan niat membunuh yang besar.     

"Aku mengaku…" Lin Langtian memberontak. Seluruh bagian wajahnya memerah.     

"Tak ada pemenang maupun pihak yang kalah di sini. Hanya hidup dan mati." Lin Dong menatap Lin Langtian. Raut ganas di wajahnya berangsur-angsur menghilang dan dia tertawa lirih.     

Lin Dong tahu kalau dia membiarkan Lin Langtian kabur sekarang, kekuatan yang diperlihatkan oleh pria itu pasti bakal menarik minat sekte super. Ketika Lin Langtian bergabung dengan sekte super, dia bakal menjadi ancaman besar baginya dan Keluarga Lin di Kota Yan di Dinasti Agung Yan.     

Lin Dong jelas tidak bisa membiarkan hal itu terjadi!     

Mata Lin Langtian berubah merah terang. Cahaya emas juga samar-samar menyeruak dari dalam sana.     

"Aku sadar akan keberadaan Jiwa Yuan di dalam badanmu…" Lin Dong menatap Lin Langtian dan tersenyum sama. Sorot dingin di matanya tak bisa disembunyikan.     

"Tenang, aku tak akan membiarkan satu pun dari kalian kabur…"     

Lin Langtian merasa sensasi dingin menjalar ke sekujur badannya saat melihat seringai di wajah Lin Dong.     

Semua orang di puncak gunung menyaksikan pertarungan yang di mana pemenangnya sudah ditentukan tersebut. Mereka segera menghela napas, seakan baru saja dibebaskan dari beban berat. Sorot sangat terperangah terpancar di mata mereka. Pertarungan barusan sudah membuka mata mereka. Kekuatan Lin Dong yang sangat besar dan ganas mampu membuat banyak praktisi Tingkat Nirvana Yuan Lima merinding ketakutan.     

"Benar-benar fisik yang kuat." Praktisi ahli Great Desolate Palace di langit menatap Lin Dong dengan mata bercahaya. Sekte mereka mengkhususkan diri dalam penempaan fisik, dan kekuatan mereka sangat dahsyat. Kekuatan Lin Dong yang diperlihatkan barusan jelas membuatnya ikut terkejut.     

Liu Tong menyaksikan kejadian itu dengan sorot acuh. Dia tahu kalau Lin Dong hendak mengerahkan serangan akhir yang mematikan. Dia sontak merasa ragu-ragu sejenak dan bermaksud mengatakan sesuatu. Meskipun Lin Langtian sudah kalah, tapi dia tergolong berbakat. Terlebih lagi, sepertinya terdapat beberapa misteri yang tersembunyi di dalam badannya. Kalau Lin Langtian direkrut ke dalam Yuan Gate mereka, dia pasti bakal masuk ke kategori praktisi yang patut dididik.     

"Selama tidak ada pihak yang mengaku kalah, pertarungan bakal berlangsung terus sampai ada yang mati … Saat ini, tak ada seorang pun dari mereka yang mengaku kalah secara lisan. Mengapa kau terlihat cemas, Liu Tong?" Namun, saat Liu Tong hendak berbicara, pak tua dari Sekte Dao tersenyum tipis dan memotongnya.     

"Bukankah pemenangnya sudah jelas?" Liu Tong mengernyitkan dahinya dan bertanya.     

"Apa ada yang mengaku kalah?" Pak tua dari Sekte Dao menjawab santai.     

Liu Tong menatap lekat-lekat pak tua dari Sekte Dao dan tidak berkomentar lebih lanjut. Dia samar-samar merasa pak tua dari Sekte Dao itu sepertinya membantu pemuda bernama Lin Dong tersebut.     

Mata Lin Dong terlihat acuh saat dia menyaksikan Lin Langtian yang berusaha keras di lahan pertarungan. Namun, dia perlahan-lahan membungkuk dan tangannya menekan pelan bagian pucuk kepala Lin Langtian.     

"Lin Langtian, sudah berakhir. Bawa serta Jiwa Yuan di dalam badanmu untuk pergi ke neraka bersamamu…"     

Aliran Yuan Power yang dahsyat berkumpul cepat di telapak tangan Lin Dong. Ekspresi mengerikan muncul di wajah Lin Langtian. Saat ini, Lin Langtian mampu merasakan sensasi kematian.     

"Lin Dong, jangan bunuh aku! Semua ini adalah dendam antara kau dan Lin Langtian! Tak ada hubungannya denganku! Selama kau membebaskanku, aku bersedia mengikuti dan mematuhi perintahmu!"     

Suara bernada panik tiba-tiba keluar dari badan Lin Langtian ketika Lin Dong mendesak keluar Yuan Power-nya. Suara itu berasal dari Jiwa Yuan misterius.     

Mata Lin Dong menatap tak peduli. Dia cuma tertawa lirih dan perlahan-lahan menggelengkan kepalanya.     

"Sampai jumpa, Lin Langtian. Dendam kita berakhir di sini…"     

Lin Dong menatap ke arah Lin Langtian yang ketakutan. Tanpa ragu-ragu, kekuatan dari telapak tangannya tiba-tiba menyeruak keluar di hadapan mata Lin Langtian yang menatap dengan sorot putus asa dan ketakutan!     

"Krak!"     

Suara tulang-belulang remuk terdengar dengan sangat lantang memekakkan telinga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.