Gayung Bersambut
Gayung Bersambut
Berpasang-pasang mata di dalam Kota Istana Kuno menjadi agak tercengang saat menatap ke arah pusaran spasial yang kembali terbuka. Mereka terkejut atas aura ganas dan mengerikan yang tiba-tiba muncul di sana.
Mata Zhu Tianhuo dan Muhuang juga tengah membeku. Mereka sontak menatap ke arah pusaran spasial, dan cengiran di wajah mereka yang tadi terlihat, kini memudar. Dengan aura seganas itu, kemungkinan orang itu tidak seperti para praktisi yang menjadi kuda hitam dan bertambah kuat dalam semalam dengan mengandalkan benda-benda berharga.
Sosok yang sangat kuat perlahan-lahan muncul dari dalam pusaran spasial sambil diiringi pandangan banyak orang. Sesaat setelahnya, sosok itu melangkah maju dan muncul di hadapan banyak orang sambil dibarengi dengan aura ganas yang menyebar di sekitarnya.
Badan sosok yang menyerupai raksasa itu dipenuhi dengan luka-luka mencolok. Luka-luka itu saling-silang bagai lipan yang merangkak naik. Tonggak metal berwarna hitam dipanggul di bahunya, dan membuatnya terlihat seperti iblis penggerak gunung yang berasal dari masa kuno. Auranya mengerikan!
Sosok panglima gunung Muhuang sudah sangat menakjubkan, namun ketika berhadapan dengan badan seperti raksasa itu, Muhuang terlihat tidak ada apa-apanya.
"Api Kecil?"
Lin Dong awalnya tercengang saat menyaksikan sosok kuat itu melangkah maju. Sorot gembira segera menyeruak dari matanya.
Sosok itu sudah pasti adalah Api Kecil yang sudah keluar dari Aula Harimau Putih. Setelah empat bulan menempa diri dengan sengit, aura Api Kecil sudah berubah cukup mengerikan. Keganasan seperti ini bahkan membuat Lin Dong merasa agak takut. Dia tak tahu seperti apa penempaan diri sengit yang dilakukan Api Kecil beberapa bulan ini.
"Kakak Pertama."
Sorot merah terang di mata Api Kecil yang berwarna merah bagai hewan liar sontak menghilang seperti ombak yang mengalir deras saat pandangan matanya menatap Lin Dong. Senyuman konyol muncul di wajahnya yang ganas, dan sepenuhnya menghancurkan atmosfer ganas yang muncul barusan.
Beberapa praktisi yang berinsting tajam menyapukan pandangan mata mereka ke arah Lin Dong dan Api Kecil dengan sorot terkejut ketika menyaksikan kejadian tersebut. Tidak disangka kalau praktisi yang terlihat seperti hewan ganas dari masa kuno bakal memperlihatkan ekspresi sekonyol itu di depan Lin Dong.
Tikus kecil di sisinya melipat kedua tangannya di dada dan menatap ke arah Api Kecil dengan rasa ingin tahu yang besar. Dia berkata sambil tersenyum, "Hehe, sepertinya dia bertambah cukup kuat akhir-akhir ini…"
"Kakak Kedua, apa sekarang kau sudah punya tubuh fisik?" Api Kecil mengalihkan pandangannya pada tikus kecil. Dia lantas membuka mulutnya dan tersenyum. Meskipun kali ini adalah pertama kalinya dia melihat tikus kecil di sosok itu, namun dia masih bisa mendeteksi bau tak asing menguar darinya melalui inderanya yang tajam.
Tikus kecil mengangguk malas. Tak lama kemudian, dia tiba-tiba mengingat sesuatu dan ekspresinya segera berubah. Dia berkata dengan marah, "Kakak Kedua apa?! Aku adalah Kakak Pertama! Kakek tikus sudah hidup lebih lama daripada umur kalian berdua yang digabungkan bersama!"
Api Kecil menggaruk kepalanya. Sesaat kemudian, dia meraih tonggak berwarna hitam di tangannya, dan berkata dengan jujur dan tulus, "Kakak Pertama bilang kalau kau adalah Kakak Kedua. Maka dari itu, kau adalah Kakak Kedua."
Wajah tampan tikus kecil langsung berubah merah ketika mendengarnya. Sepertinya dia hendak melompat murka.
"Bukankah terlalu menggelikan kalau kalian bersikap seperti itu di tempat ini?"
Interupsi yang tak menyenangkan itu keluar dari mulut Zhu Tianhuo. Saat ini, senyuman di wajahnya sudah menghilang. Matanya terlihat sangat dingin saat menatap Api Kecil dan perlahan-lahan berkata, "Kau adalah orang pertama yang berani memerintahkan Dinasti Agung Gan untuk menyingkir."
"Kalau begitu mari bertarung."
Raut yang terlihat biasa dan jujur di wajah Api Kecil menghilang hampir sesaat setelahnya. Dia tak mengatakan pernyataan yang tidak perlu. Tonggak metal yang dipanggul di bahunya mengeluarkan suara 'swuush' saat mencabik udara dan langsung mengarah pada Zhu Tianhuo. Aura ganas segera kembali menyeruak dari badannya.
Sorot mata kelompok Zhu Tianhuo perlahan-lahan menciut ketika melihatnya. Rupanya kali ini adalah pertama kalinya mereka bertemu seseorang yang berani bersikap arogan di depan Zhu Tianhuo.
"Bukan pertama kalinya aku bertemu dengan orang yang mengira kalau dirinya adalah jagoan hanya karena mereka sudah mendapatkan peninggalan sekte. Namun sekarang adalah pertama kalinya aku bertemu dengan seseorang yang bersikap sombong sepertimu." Zhu Tianhuo menghirup udara dalam-dalam. Senyuman kembali muncul di wajahnya. Namun senyuman itu mengandung niat membunuh yang pekat.
Sepertinya sikap kelompok Lin Dong sudah mulai menyulut amarah orang hebat yang merupakan salah satu panglima Dinasti Agung Gan tersebut.
"Kami adalah anggota Dinasti Agung Gan."
Muhuang yang diam dari tadi tiba-tiba perlahan-lahan membuka mulutnya dan berbicara. Suaranya yang bernada rendah dan dalam mengandung nuansa mendominasi yang besar. Tiga kata di akhir bisa dianggap sebagai eksistensi yang tak berani diusik siapapun di medan pertarungan kuno.
"Aku tahu. Tapi, hanya dengan mengucapkan tiga kata itu sama sekali tak cukup membuat kami menyerahkan peninggalan sekte yang sudah kami dapatkan dengan susah payah." Lin Dong juga tersenyum. Dia menyadari tekanan yang muncul karena tiga kata tersebut. Tapi di waktu yang bersamaan, mustahil baginya untuk mundur. Mereka sudah bekerja keras demi mendapatkan peninggalan sekte tersebut. Jangankan dinasti super, bahkan apabila sekte-sekte super menginginkan mereka menyerahkan peninggalan itu dengan patuh, Lin Dong bakal memukul dan menggigit mereka kalau dia didesak terlalu parah.
Seluruh kota sekarang berubah semakin senyap. Semua orang di sini adalah praktisi berbakat dan tentu bisa mendengar ucapan dari langit yang memang tidak sengaja disembunyikan. Ketika mendengar ucapan Lin Dong, banyak praktisi yang diam-diam menghirup udara dingin dalam-dalam. Mereka sudah mendengar kalau pemuda itu tidak takut dengan segala hal. Namun mereka tak menyangka kalau Lin Dong bakal bersikap sekeras itu di hadapan dinasti super.
"Humph, dasar keras kepala." Tian Zhen yang berada di depan aula besar berwarna emas juga tertawa dingin sambil menatap ke langit. Matanya memperlihatkan sorot sombong yang terlihat jelas. Dia tahu kalau sikap kelompok Lin Dong bakal menutup satu-satunya jalur kabur mereka.
"Kau bakal menyesali ini." Zhu Tianhuo anehnya tidak murka saat mendengar jawaban Lin Dong. Dia malah menanggapi dengan tenang.
Senyuman juga muncul di wajah Muhuang yang diam. Senyuman ini mengandung raut mengejek. Tangannya yang besar perlahan-lahan dikepalkan, dan aura yang begitu ajaib tiba-tiba menguar dari dalam badannya bagai badai!
"Dhuaar!"
Api Kecil melangkah maju. Bayangan badannya yang besar langsung menutupi sosok Muhuang. Sorot ganas juga terpancar dari matanya. Tonggak metal di tangannya lantas mencabik udara dan menghantam ganas ke arah Muhuang.
Mata Muhuang menatap dingin. Dia bergerak maju, dan cahaya emas terang seketika menyeruak keluar dari badannya. Tangan emas langsung beradu dengan tonggak metal.
"Klang!"
Suara metal yang jernih terdengar ketika keduanya beradu. Riak-riak energi yang bisa dilihat dengan mata telanjang segera bermunculan. Udara di sekitar mengeluarkan suara mendesing yang memekakkan telinga ketika berada di bawah tekanan yang mengerikan tersebut.
Badai liar yang berembus membuat sosok Api Kecil dan Muhuang bergetar hebat. Sesaat kemudian, mereka berdua terdesak mundur setengah langkah secara bersamaan.
Peristiwa itu terjadi di depan banyak orang yang berada di Kota Istana Kuno. Ekspresi banyak orang segera berubah. Mayoritas praktisi yang berada di kota ini sudah pernah mendengar tentang kekuatan Muhuang. Kabarnya Muhuang mempunyai kemampuan untuk melewati Nirvana Tribulation keempat. Terlebih lagi, dia adalah praktisi kuat yang sudah naik ke Nirvana Ranking. Awalnya semua orang mengira kalau hasil pertarungan antara keduanya pasti bakal dimenangkan salah satu pihak. Namun mereka tak menyangka kalau dua praktisi itu ternyata seimbang. Apakah pasukan Lin Dong sudah bertambah sekuat ini tanpa mereka sadari?
"Dhuaar!"
Api Kecil baru saja mundur setengah langkah dan dia menstabilkan diri dengan paksa. Warna merah darah di matanya malah berubah semakin pekat. Hasrat haus darah akan pertarungan perlahan-lahan muncul di wajahnya.
Tak lama kemudian, kaki Api Kecil menapak di langit dan menjadi cahaya merah darah yang melesat ke depan. Tonggak metal di tangannya berubah menjadi bayangan-bayangan tonggak yang liar dan ganas. Bayangan-bayangan itu seperti badai yang membawa momentum mengerikan ketika mengepung Muhuang.
"Humph!"
Ekspresi Zhu Tianghuo segera berubah sangat dingin ketika melihat Api Kecil yang langsung melewatinya dan menyerang Muhuang. Dia mengepalkan tangan dan tombak berwarna merah menyala muncul di sana. Tombak itu bergetar dan membentuk lengkungan tajam saat menusuk cepat ke arah tenggorokan Api Kecil.
"Klang!"
Namun, sebelum serangan Zhu Tianhuo berjarak 3 meter dari Api Kecil, cahaya dingin melesat dan langsung memukul ujung tombak tersebut. Sosok Lin Dong juga muncul di depan Zhu Tianhuo di waktu yang bersamaan.
"Izinkan aku menjadi lawanmu. Kau seharusnya tidak mengusik pertarungan mereka." Lin Dong memegang Heavenly Crocodile Bone Spear di tangannya dan berkata lirih. Dia tersenyum menatap Zhu Tianhuo yang matanya perlahan-lahan menggelap dan berubah serius.
"Apa kau yakin kalau kau pantas melawanku?" Zhu Tianhuo menatap ke arah Lin Dong. Senyuman di sudut mulutnya berangsur-angsur memperlihatkan keganasan.
Lin Dong tersenyum. Tanpa berkata apa-apa, dia perlahan-lahan mengangkat Heavenly Crocodile Bone Spear di tangannya. Dia menunjuk ke arah Zhu Tianhuo di cakrawala. Sikapnya menandakan kalau dia siap melakukannya.
"Kau adalah orang yang sudah naik ke Nirvana Ranking. Apa aku bakal pantas naik ke Nirvana Ranking kalau aku mengalahkanmu?"
Amarah di sudut mulut Zhu Tianhao semakin jelas. Dia tak lagi memperlihatkan ekspresi santai seperti barusan. Riak-riak energi mengerikan perlahan-lahan menyeruak keluar dari badannya. Suaranya yang mengerikan juga menggema di Kota Istana Kuno.
"Kau terlalu sombong. Orang yang bakal mati tak akan bisa melakukannya…"
Hati semua orang terguncang saat mendapati niat membunuh di diri Zhu Tianhuo semakin membesar. Mereka tahu kalau Zhu Tianhuo tak akan membiarkan urusan hari ini selesai semudah itu…