Kembali ke Sekte
Kembali ke Sekte
Raungan-raungan rendah dan berat berkumpul bersama, lalu menggema di seluruh area pegunungan. Saat ini, seakan-akan pegunungan di sana bergetar.
Mata Lin Dong memerah ketika dia memandang lautan manusia di depannya. Masing-masing wajah mereka tampak memerah dikarenakan emosi yang berkecamuk di dalam hati masing-masing. Akan tetapi, pandangan yang diarahkan pada Lin Dong dipenuhi dengan rasa percaya dan harapan yang bisa dibilang hampir kelewat fanatik.
Selama satu tahun terakhir ini, Yuan Gate sudah memulai perang. Oleh karena itu, api peperangan sudah menyelimuti seluruh Benua Xuan Timur. Selain itu, Sekte Dao adalah pihak pertama yang diserang, dan Yuan Gate sudah menggempur mereka beberapa kali. Jika bukan karena kekuatan Ying Huanhuan yang sudah melonjak tinggi, kemungkinan Sekte Dao mereka sudah hancur berkeping-keping, dan murid-murid Sekte Dao sudah lenyap bersama sekte mereka…
Meskipun mereka berada di situasi genting, tapi tak ada seorang pun yang menyerah, karena masih ada harapan di hati mereka. Ketika di wilayah Unique Devil, murid-murid Sekte Dao juga dihajar hingga menyedihkan. Namun, sosok itu akhirnya muncul dan membalikkan keadaan.
Meskipun situasi yang sedang mereka hadapi berkali-kali lipat lebih berbahaya apabila dibandingkan sebelumnya, tapi sosok itu sudah memikat hati mereka. Tanpa disadari, sosok itu hampir menjadi panutan yang mereka yakini.
Bahkan, mereka percaya selama sosok pemuda itu kembali, maka mereka bakal bisa menghadapi segala sesuatu, tak peduli seberapa menyedihkan peristiwa tersebut.
Mata Ying Xiaoxiao memerah ketika menyaksikan kejadian itu. Dia lantas mengusap air mata yang mengalir di wajahnya. Baru pertama kali ini setelah bertahun-tahun lamanya, dia melihat murid-murid Sekte Dao bersikap dengan penuh semangat seperti itu.
"Lin Dong, kembalilah. Semua saudara seperguruanmu di Sekte Dao benar-benar membutuhkanmu." Ying Xiaoxiao berkata dengan suara lembut.
Mata cantik Ying Huanhuan memandang Lin Dong yang kini juga memerah, seemntara badannya bergetar perlahan. Ying Huanhuan segera sadar kalau perasaan di dalam hati pemuda itu pasti sedang berkecamuk hebat.
"Lin Dong, kembalilah." Chen Zhen menghela napas pelan dan berujar.
"Kak Lin Dong, kami sudah menunggumu kembali dan memimpin kami untuk menyerang Yuan Gate!"
Murid-murid Sekte Dao berseru serempak. Mata mereka dipenuhi harapan dan penantian yang besar.
"Huff."
Lin Dong menghirup udara sedingin es dalam-dalam dan menahan emosi yang berkecamuk di dalam hatinya. Ketika dia memandang berpasang-pasang mata yang tampak berkilauan itu, baru beberapa saat setelahnya, senyuman akhirnya muncul di sudut bibir Lin Dong.
"Ketua Sekte, bolehkah kutahu apa Sekte Dao masih menerima murid yang susah dikendalikan sepertiku?" Lin Dong memandang Ying Xuanzi, dan bertanya dengan suara pelan serta serak.
Sorot gembira yang meluap-luap segera terpancar di mata semua murid Sekte Dao. Tak lama kemudian, air mata hangat mengalir dari mata banyak orang di sana. Kakak seperguruan Lin Dong sudah kembali!
"Ya! Ya! Selama kau tidak menaruh dendam padaku."
Saat ini, meskipun status dan kegigihan mental Ying Xuanzi tinggi, tapi matanya yang sudah berumur itu tampak mulai memerah. Dia lantas berseru dengan suara serak. Kalau Lin Dong kembali ke Sekte Dao-nya, maka dipastikan bakal menambah semangat seluruh sekte.
"Kak Lin Dong!"
Murid-murid Sekte Dao sontak berteriak gembira setelah Ying Xuanzi berkata. Setelah itu, mereka mendekat dan mengangkat Lin Dong ke udara. Tak lama kemudian, suara sorak-sorai gembira menggema ketika Lin Dong dilempar-lemparkan ke udara.
Tak jauh di sana, ketika Ying Xuanzi melihat kejadian itu, dia menghela napas dan berkata, "Tiba-tiba, aku benar-benar menyesali keputusanku di masa lalu."
Seakan-akan Ying Xuanzi mendadak bertambah sangat tua. Selama bertahun-tahun ini, dia berusaha berhati-hati melindungi Sekte Dao dan menjaga murid-muridnya yang sudah dianggap anaknya sendiri. Dia juga sudah berkorban sangat besar demi mereka. Namun jika melihat lagi ke kejadian di masa lalu tampaknya dia tidak seharusnya bersikap terlalu berhati-hati seperti itu.
"Ayah, kau tidak salah. Tidak ada seorang pun dari kami yang menyalahkanmu." Ying Xiaoxiao merasa pusing ketika melihat perilakunya. Dia segera menarik telapak tangan Ying Xuanzi yang keriput dan menghiburnya dengan lembut.
Di samping Ying Xuanzi, sebuah tangan yang panjang menyerupai giok tampak ragu-ragu sesaat. Setelah itu, tangan tersebut diulurkan dan menggenggam tangan Ying Xuanzi yang lain. Peristiwa itu membuat Ying Xuanzi terkejut. Dia menoleh dan melihat Ying Hunahuan sedang menggigit bibir merahnya pelan. Walaupun Ying Huanhuan terus diam, tapi wajahnya yang hanya memperlihatkan ekspresi sedingin es pada Ying Xuanzi selama tiga tahun terakhir, kini kembali tampak agak aneh.
Saat ini, air mata akhirnya menetes di wajah Ying Xuanzi. Putri bungsunya akhirnya sudah memaafkannya…
…
Di puncak gunung di luar Sekte Dao, tampak sebuah cermin dari Yuan Power yang memperlihatkan peristiwa apa yang terjadi di dalam Sekte Dao. Bahkan, seakan-akan suara sorak-sorai di dalam sekte juga bisa terdengar.
Sesepuh Pertama Zhu Li, Liu Qing, dan para praktisi lainnya menyaksikan kejadian yang terpantul di cermin. Walaupun mereka tidak tahu betul seperti apa hubungan antara Lin Dong dengan fraksi itu, tapi emosi mendalam yang menguar dari semua orang masih bisa dirasakan oleh mereka. Semua orang akhirnya menghela napas penuh perasaan.
Tikus kecil memandang cermin itu, dan dia menghela napas pelan di dalam hati. Dia tahu bagaimana perasaaan Lin Dong mengenai Sekte Dao. Karena bagaimanapun juga, sekte itu memang pantas mendapatkan perhatian Lin Dong.
"Mau sampai kapan kau akan menangis?"
Tikus kecil menggeleng tak berdaya. Dia lantas memandang Anran yang bermata merah karena terus menangis ketika memandang cermin tersebut. Bahkan lengan bajunya sampai basah.
"Bukan urusanmu."
Hidung Anran agak memerah. Sementara itu, dia masih terisak-isak ketika berkata, "Kak Lin Dong sudah kembali. Semua saudara seperguruan kami di Sekte Dao sudah menunggunya. Kami selalu percaya kalau suatu hari nanti dia akan kembali."
"Walaupun memang baik jika mempercayai sesuatu, tapi kau sebaiknya tidak menaruh harapanmu pada orang lain. Kalau kau tidak bekerja keras dan berlatih, tak akan ada seorang pun yang bisa menyelamatkanmu," kata tikus kecil pelan.
Anran membelalakkan matanya yang lebar dengan marah ketika mendengar kata-kata tikus kecil yang sudah menghancurkan suasana hatinya. Sambil menggertakkan gigi, Anran membantah, "Omong kosong. Semua murid Sekte Dao sudah berlatih dan bekerja keras. Tidak ada seorang pun yang bermalas-malasan!"
Tikus kecil memandang ke arahnya, tapi tidak mengucapkan apapun. Sikap malasnya membuat Anran menggeratkkan giginya marah. "Argh, argh, arghh, mengapa kau sangat memuakkan! Mengapa seseorang sehebat Kak Lin Dong punya adik memuakkan sepertimu!"
"Memuakkan?"
Tikus kecil terkejut. Di dalam hatinya, dia merasa ingin tertawa. Tapi tak lama kemudian, wajah tampannya mendadak berubah beringas, dan dia berkata, "Kau berbicara tentang siapa? Apa kau benar-benar percaya kalau aku tidak berani membunuhmu?"
"Argh!"
Anran berteriak ketakutan setelah melihat ekspresi mengerikan di wajah tikus kecil. Dia segera bergegas lari dan kabur ke belakang Sesepuh Xia. Setelah itu, dia melongokkan kepala mungilnya dan mendelik memandang tikus kecil.
Tikus kecil sontak terkekeh ketika melihat kejadian itu. Di waktu yang sama, Api Kecil yang berdiri di sampingnya agak mencondongkan kepalanya lebih dekat. Dia lantas nyengir dan berkata, "Kakak Kedua, seperti kau menikmati menggoda gadis kecil itu?"
Tikus kecil terkejut. Dia segera terbatuk pelan dan menendang ke depan. "Harimau bodoh, omong kosong apa yang kaukatakan?"
Api Kecil terkekeh. Ada perasaan yang tak bisa ditebak di dalam suara tawanya.
…
Suara sorak-sorai dan perayaan keras di dalam Sekte Dao terus berlanjut dalam waktu lama, hingga akhirnya mulai hening. Para ketua dari berbagai aula juga tersenyum sambil membubarkan semua orang dan memerintahkan murid-murid muda yang enggan itu untuk kembali berlatih.
Ketika Lin Dong melihat bajunya yang acak-acakan, dia tak tahu sebaiknya tertawa atau menangis. Orang-orang itu memang terlalu bersemangat. Meskipun demikian, sudah bertahun-tahun sejak dia merasakan sensasi yang membuat hatinya hangat.
"Apa kau baik-baik saja?"
Suara lembut terdengar di depan Lin Dong. Akan tetapi, suara itu seolah mengandung jejak udara dingin yang tak pernah bisa dihapus. Lin Dong mendongak dan melihat Ying Huanhuan berdiri di depannya. Ketika melihat rambut panjang Ying Huanhuan yang berwarna biru es, dada Lin Dong perlahan-lahan terasa sakit. Tapi, dia masih mempertahankan senyumnya, lalu mengangguk.
"Lin Dong ah, karena kau sudah kembali ke Sekte Dao, mengapa kau tidak menjadi sesepuh?" Setelah Ying Xuanzi kembali bersemangat, dia memimpin kerumunan mendekat, dan bertanya sambil tertawa. Dengan kemampuan inderanya, dia tentu bisa menebak kalau Lin Dong sudah sangat berbeda dibandingkan sebelumnya. Bahkan, apa yang sudah dibilang Ying Huanhuan sebelumnya memang benar. Saat ini, Lin Dong jauh lebih kuat dibandingkan dirinya, Ketua Sekte.
"Tidak perlu. Biarkan aku menjadi murid Aula Desolate. Aku lumayan menyukai posisi itu." Lin Dong menggeleng. Dia tidak terlalu berminat dengan posisi sebagai sesepuh. Tapi, dia memang merindukan hari-hari di mana dia berlatih di Aula Desolate.
"Haha, kalau demikian, Aula Desolate-ku pasti akan menjadi Aula nomor satu. Aku ingin melihat siapa yang akan nekat bertarung melawan kita untuk memperebutkan posisi itu." Wu Dao memandang ke arah tiga Ketua Aula lainnya dengan sikap puas, lalu tertawa.
Tiga Ketua Aula lainnya menggelengkan kepala mereka tidak berdaya. Bagaimana mungkin ada yang nekat menentang aturan itu?
"Bukan masalah. Aku adalah murid Aula Sky. Oleh karena itu, meskipun dia pergi ke Aula Desolate, Aula Sky kami tidak perlu takut dengannya." Ying Huanhuan tertawa. Senyuman yang jarang terlihat itu menguarkan sensasi dingin menyegarkan seperti kesan yang dirasakan seseorang ketika sebuah gunung es meleleh. Senyuman itu membuat siapapun sontak terpikat dengannya.
Walaupun gadis itu semakin cantik dan sekarang terlihat jauh lebih elegan dibandingkan sebelumnya, tetapi harga diri yang tertanam di dalam tulang-belulangnya masih sama persis seperti tiga tahun yang lalu.
"Benar, Ketua Sekte. Aku masih punya beberapa kawan dan anak buah di luar. Bisakah kau membuka formasi itu dan membiarkan mereka masuk?" Ketika Lin Dong teringat akan tikus kecil serta para praktisi lainnya yang masih menunggu di luar, dia bergegas bertanya.
"Baiklah."
Ying Xuanzi mengangguk tanpa ragu. Dia mengayunkan lengan bajunya, dan formasi pelindung sekte yang menyelimuti Sekte Dao lantas berguncang. Formasi itu lantas berangsur-angsur menghilang.
Beberapa saat setelah formasi itu menghilang, suara-suara angin yang bertiup kencang terdengar tak jauh di sana. Tak lama kemudian, awan hitam tampak bergegas mendekat. Aura mengerikan dan beringas mereka naik membumbung hingga ke langit.
Aura beringas yang mendadak muncul itu segera membuat wajah murid-murid Sekte Dao menjadi pucat pasi. Awalnya mereka mengira kalau Yuan Gate sudah menginvasi mereka lagi. Akan tetapi, rasa cemas mereka segera menghilang setelah Ying Xuanzi mengutus beberapa orang untuk menenangkan mereka. Baru setelah mereka sadar kalau kelompok itu merupakan pasukan yang dibawa oleh kakak seperguruan Lin Dong, rasa cemas mereka berubah menjadi perasaan ingin tahu.
Awan hitam lantas bergerak mendekat. Setelah itu, mereka mendarat di platform latihan di Sekte Dao. Ribuan prajurit Tiger Devouring Army berarmor hitam berdiri seperti patung, sama sekali tidak bergerak. Sementara itu, cara mereka bernapas tampak sangat serempak. Bahkan, aura serta tingkat keganasan mereka membuat ekspresi Ying Xuanzi berubah. Karena bagaimanapun juga, meskipun murid-murid Sekte Dao mereka sudah mengalami banyak pertarungan sengit pada tahun lalu, tapi mereka masih tidak sehebat Tiger Devouring Army yang sudah pernah merangkak keluar dari tumpukan mayat.
Setelah Tiger Devouring Army memperlihatkan diri, tampak beberapa orang yang melompat ke tebing gunung di mana Lin Dong berada. Setelah itu, mereka semua memperlihatkan diri.
Bahkan dengan kegigihan mental Ying Xuanzi, sorot terkejut masih terpancar di matanya ketika tikus kecil, Sesepuh Pertama Zhu Li, Liu Qing, dan para praktisi lainnya menampakkan diri. Sejak awal, Ying Xuanzi memang seorang praktisi super Tingkat Samsara. Selain itu, kekuatannya juga sudah meningkat selama tiga tahun terakhir, dan dia samar-samar sudah memahami Reincarnation Will. Akan tetapi, riak-riak energi yang menguar dari mereka bertujuh bahkan jauh lebih kuat dibandingkan dengannya!
Dengan kata lain, selain Api Kecil, mereka bertujuh merupakan praktisi Tingkat Samsara yang sudah menyentuh perbatasan Tingkat Reincarnation!
Di sampingnya, sorot tercengang juga terpancar di mata biru es Ying Huanhuan ketika dia melihat tikus kecil serta para praktisi lainnya.
Ying Xuanzi dan para praktisi di sana saling bertatapan. Meskipun mereka semua terkejut, tapi rasa gembira yang meluap-luap juga menyeruak di hati mereka. Rupanya Lin Dong sudah kembali dengan persiapan yang baik.
Pemuda ini … Dalam waktu hanya tiga tahun, tak hanya kekuatannya sudah melonjak naik, tapi dia tak lagi seorang diri. Di sampingnya, berdiri pasukan mengerikan yang bahkan mampu membalikkan seluruh Benua Xuan Timur!
Saat ini, Ying Xuanzi serta para praktisi lainnya perlahan-lahan menenangkan diri. Para praktisi lantas memandang Lin Dong dengan sorot rumit di mata mereka. Tampaknya murid-murid Sekte Dao memang tidak salah. Tidak ada masalah yang terlalu besar untuk diselesaikan kalau kakak seperguruan Lin Dong kembali.
Kondisinya sama persis seperti di masa lalu. Ketika berada di wilayah Unique Devil, pemuda itu muncul di saat-saat terakhir dan membalikkan situasi.