Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Heaven Seat King



Heaven Seat King

3Cahaya berpendar di layar dan sepenuhnya memperlihatkan sosok manusia di dalam peti mati hitam. Meskipun kedua matanya sedang terpejam, tetapi masih memungkinkan untuk mendeteksi auranya yang agresif dan dahsyat.      

"Heaven Seat King!"      

Mata kelompok Flame Master saat ini juga menciut dan nafsu membunuh yang meluap-luap terpancar di wajah mereka. Akhirnya mereka menemukannya!      

Mata cantik Ying Huanhuan menatap pria berbaju hitam yang terpantul di layar. Sesaat kemudian, pupilnya terbelalak. Karena saat itu pula, mata Heaven Seat King yang terpejam rupanya bergetar perlahan dan pelan-pelan membuka matanya.      

"Dhuaar!"      

Ketika dia membuka mata, aura jahat yang mampu membuat siapapun terjatuh dalam kesengsaraan, menguar dari sana. Jika seseorang dengan pikiran lemah sampai melihatnya, maka kemungkinan orang itu bakal kehilangan akal sehatnya.      

Ying Huanhuan dan para Master kuno lainnya memandang acuh pada Heaven Seat King yang terbangun. Sementara itu, pria itu juga menatap mereka kembali dengan ekspresi sedingin es. Seakan-akan Heaven Seat King sudah mendeteksi kalau ada seseorang yang sedang memata-matainya dari kejauhan.      

"Haha, apa ini Ice Master?"      

Heaven Seat King yang duduk di atas peti mati, akhirnya perlahan-lahan berdiri. Dia lalu memandang ke arah layar dan tersenyum simpul. Sambil memperlihatkan ekspresi malas, dia lantas berkata, "Kalian lumayan berbakat. Rupanya kalian benar-benar bisa memata-mataiku dengan cara seperti ini."      

Tak ada seorangpun yang menyahut. Karena dia tidak bisa mendengar respon mereka, bahkan seandainya mereka membuka mulut. Meskipun Master-master kuno bisa menggunakan Heaven Eye untuk mengamati Heaven Seat King, tetapi ilmu bela diri itu tidak bisa membuat kedua belah pihak berkomunikasi. Saat ini, Heaven Seat King hanya berbicara dengan dimensi hampa. Namun, dia tahu kalau kata-katanya pasti didengar oleh kelompok Ying Huanhuan.      

"Karena kalian tahu di mana aku sekarang, maka aku akan menanti kedatangan kalian. Kalau kalian sudah tiba, aku percaya kalau kita bisa membereskan dendam di antara kita untuk selamanya." Heaven Seat King terkekeh, lalu berkata.      

"Tapi…"      

Seringai jahat dan kejam muncul di sudut bibir Heaven Seat King. Dia menoleh memandang ke arah layar dan perlahan-lahan mengepalkan tangannya. Sorot bercahaya lantas terpancar di mata Heaven Seat King. "Kali ini, kalian pasti akan kalah."      

Layar itu bergetar perlahan dan pantulan gambarnya menjadi buram. Tak lama kemudian, sosok Heaven Seat King juga semakin tidak jelas. Hingga akhirnya, layar itu bergetar dan sepenuhnya menghilang. Primal Chaos Eye yang melayang di langit, akhirnya segera lenyap.      

Ying Huanhuan berdiri. Mata cantiknya dipenuhi dengan sorot dingin ketika dia berkata, "Sepertinya Heaven Seat King sudah sepenuhnya pulih."      

"Apa yang sebaiknya kita lakukan?" Flame Master bertanya dengan suara berat. Jika Heaven Seat sampai sepenuhnya pulih, maka kekuatan tempur Devil Prison bakal membumbung tinggi hingga ke puncak. Kondisi itu jelas merupakan berita buruk bagi mereka.      

"Mereka pasti berada di Benua Xuan Barat. Area itu adalah tempat di mana markas pusat mereka berada," kata Ying Huanhuan.      

"Informasikan hal ini pada tiga aliansi agung. Minta mereka agar menghentikan pertarungan dengan Yimo secepat mungkin. Setelah itu, utus semua pasukan mereka ke Benua Xuan Barat. Kali ini, kita harus benar-benar menghabisi pasukan mereka!"      

Ada sorot yang sangat tajam terpancar di mata cantik Ying Huanhuan. Yimo-yimo itu terlalu sulit untuk dikalahkan. Sehingga, apabila mereka hanya mendesak makhluk-makhluk itu sampai bersembunyi seperti apa yang mereka lakukan sebelum ini, maka mereka tak akan bisa menyelesaikan masalahnya hingga akhir. Untung saja kali ini, mereka berada di posisi yang lebih unggul. Karena mereka punya keuntungan dalam hal tanah asal. Apalagi, semua Yimo sedang terjebak di dunia ini. Sehingga tanpa adanya bala bantuan, Yimo-yimo itu pada akhirnya bakal gagal!      

"Ya."      

Sambil memperlihatkan ekspresi mengerikan di wajah mereka, kelompok Flame Master mengangguk. Sepertinya, perang dunia besar memang bakal kembali pecah. Tapi kali ini, mana mungkin mereka akan membiarkan Yimo-yimo itu terbebas!      

"Mari siapkan persembahannya. Kalau tiga aliansi besar tiba di sini, kita akan memanggil kakak seperguruan." Ying Huanhuan berpikir sesaat dan akhirnya berujar.      

"Apa kita akan memanggil paksa Life Death Master?" Kelompok Flame Master memandang Ying Huanhuan, lalu bertanya.      

"Aku bisa samar-samar mendeteksi gejolak energi kakak seperguruan. Dia pasti akan segera pulih. Kurasa tidak akan menjadi masalah besar jika kita memanggilnya." Ying Huanhuan berkata.      

Kelompok Flame Master perlahan-lahan mengangguk. Mereka lantas merasa ragu-ragu sesaat dan berkata, "Tapi, kurasa kau harus mengerahkan segenap kekuatanmu kalau ingin bertarung melawan Heaven Seat King."      

Ying Huanhuan akhirnya terdiam. Sementara itu, dia mengepalkan tangan mungilnya yang tersembunyi di balik sarung tangan putih salju panjang. Tak lama kemudian, dia mendongak dan memandang ke arah Chaotic Demon Sea di kejauhan. Baru beberapa saat setelahnya, Ying Huanhuan akhirnya membuka mulut. "Aku tahu. Jangan khawatir. Serahkan urusan Heaven Seat King padaku. Kali ini, dia tak akan punya kesempatan untuk kabur."      

Kebetulan saja, pemuda itu sekarang tak ada di sampingnya. Sehingga, Ying Huanhuan bisa menggunakan kesempatan ini untuk menangani sendiri urusan-urusan tersebut. Karena kalau tidak, mana mungkin dia bisa membuat keputusan seperti itu apabila Lin Dong ada di tempat ini?      

Kelompok Flame Master saling bertukar pandang. Hingga akhirnya, mereka menghela napas dan mengangguk. Kalau kekuatan Ying Huanhuan sudah terbangun seutuhnya, mungkin dia akan kembali seperti dirinya di masa lalu.      

"Mari kita persiapkan apa yang dibutuhkan." Ying Huanhuan terlihat agak lesu. Dia lalu melambaikan tangannya dan berkata. Karena Flame Master dan para praktisi lainnya tahu bagaimana perasaannya sekarang, mereka akhirnya memilih untuk tak bicara lagi. Alih-alih, sosok mereka bergerak dan mereka menyampaikan pesan ke tiga aliansi besar.     

Setelah mereka pergi, Ying Huanhuan sontak menggigit bibir merahnya. Tatapan matanya yang sedang memandang ke arah Chaotic Demon Sea, enggan berpindah.      

"Mengapa kau tidak menunggunya keluar dari meditasi? Masih ada waktu untuk melakukannya." Ling Qingzhu memandang Ying Huanhuan dengan sepasang mata jernihnya dan dia bertanya.      

"Kurasa jika saat itu tiba, aku tak akan bisa membuat keputusan seperti itu."      

Ying Huanhuan tersenyum dan berkata, "Mana mungkin aku bisa tetap sedingin es di depannya. Apalagi, seseorang perlu memikul beban ini. Walaupun dia sangat hebat, tetapi kemampuannya masih kurang."      

"Beban ini terlalu berat untuk dipikul. Kalau dia yang memikulnya, maka hatiku pasti akan terasa sakit. Lebih baik aku sendiri yang melakukannya."      

Ling Qingzhu memandang Ying Huanhuan dan berujar, "Tapi, kurasa tidak mungkin dia bisa menerimanya. Kalau kau bersikap seperti ini, bukankah sama saja dengan kabur darinya?"      

"Tapi di dunia ini, bukan berarti kau akan selalu punya pilihan." Ying Huanhuan berkata dengan nada tenang. "Apalagi, hanya orang bodoh sepertinya yang bakal terus bersikap keras kepala. Dia selalu percaya kalau suatu hari nanti, dia akan bisa memikul beban ini."      

Senyum di sudut bibir Ying Huanhuan menjadi kecut dan tak berdaya. "Tapi … Bagaimana mungkin dia bisa?"      

Ling Qingzhu berhenti bicara. Tetapi, Ying Huanhuan melangkah mendekatinya. Dia lalu tersenyum dan berujar, "Kalau terjadi sesuatu yang di luar dugaan di masa depan nanti, tolong jaga dia."      

Ling Qingzhu memandang gadis di hadapannya—gadis berwajah cantik dengan sedikit jejak aura dingin yang menguar darinya, lalu menyahut dengan nada lembut, "Berdasar apa yang kaubilang, aku yakin kalau kau akan mengalami proses transformasi setelah kekuatanmu terbangun. Tapi … Percayalah padaku. Bahkan jika saat itu tiba, ketika kau melihatnya, akan ada sesuatu dalam dirimu yang berubah."     

"Perasaan itu tak akan bisa dibekukan dengan kekuatan semata."      

Ying Huanhuan terkejut. Dia lantas bergumam sendiri, "Aku juga berharap … kalau akhirnya bakal menjadi seperti itu."      

Tapi, jika saat itu tiba, bahkan aku akan membenci diriku. Makanya, akankah … Akankah kau masih menyukaiku?      

…     

Di atas sungai kegelapan, pria di dalam peti mati perlahan-lahan berdiri. Dia lantas menggelengkan kepalanya perlahan dan menghilangkan sensasi pusing di dalam kepalanya. Setelah itu, dia mendongak, lalu menatap ke arah dimensi hampa di sekitar yang barusan sudah memata-matainya. Pria itu menyunggingkan senyum simpul. "Ice Master, huh? Sepertinya musuh memang bakal sering berjumpa. Tak kusangka, kau ternyata berhasil bereinkarnasi."      

"Dhuaar!"      

Suara ledakan keras mendadak terdengar di dalam sungai kegelapan. Setelah itu, ada sosok hitam raksasa berukuran 30 kilometer yang mendekat. Ketika dia mengayunkan delapan tangan iblis raksasanya, bahkan dimensi di sana menjadi sangat terdistorsi.      

"Heaven Seat King, apa kau akhirnya sudah pulih sepenuhnya?" Suara mendesing Cosmic Evil Devil King menggema di sungai kegelapan, menyebabkan ombak besar terbentuk di sana.      

Tak lama kemudian, pilar-pilar air hitam membumbung naik di sekitar sungai. Setelah itu, delapan sosok muncul di pilar-pilar air tersebut. Saat dilihat lebih dekat, ternyata mereka adalah Third Seat King dan para petinggi Devil Prison.      

"Sepertinya mereka sudah menyadari di mana lokasi kita sekarang." Seorang pemuda bertubuh kurus berdiri di pilar air paling kanan. Dia terlihat seperti pemuda tampan dan bahkan tampak agak lemah. Namun, ada sorot mengerikan dan jahat yang terpancar di mata hitamnya.      

"Benar. Kita sudah meremehkan Ice Master. Awalnya, kita mengira kalau kita masih punya waktu lebih banyak." Heaven Seat King terkekeh pelan.      

"Apa yang sebaiknya kita lakukan sekarang? Apa kita memulai perang saja sekarang?" Third Seat King bertanya.      

"Tenang, mereka pasti akan menangani Yimo di luar terlebih dulu. Sampaikan perintahku dan instruksikan agar mereka mengerahkan serangan habis-habisan. Selama pasukan tiga aliansi besar tidak berkumpul, kemungkinan kelompok Ice Master tidak akan berani datang sendirian." Heaven Seat Master berkata dengan nada santai.      

"Tiga aliansi besar itu memiliki perlengkapan yang baik. Dengan kekuatan kita sendiri, kurasa kita tak akan bisa menghentikan mereka." Third Seat King mengernyit dan berujar.      

"Biarkan mereka semua mati." Heaven Seat King menyunggingkan senyum. Dia memperlihatkan sederet gigi putih, lalu menambahkan, "Akan menjadi kebanggaan mereka jika mati karena peristiwa ini."      

Walaupun dia sedang tersenyum, tetapi tak ada sorot senang di dalam matanya. Bahkan, seakan-akan mengorbankan pasukan Yimo itu tidak terlalu membuat emosinya terpengaruh.      

"Kali ini, kita tidak akan membiarkan siapapun menghentikan kita. Dunia ini pasti akan jatuh di bawah kendali klan Yimo kita."      

Heaven Seat King membuka mulutnya dan terkekeh. Suara tawanya mengandung kegilaan tanpa akhir ketika dia berbicara. "Aku akan membantu kaisar untuk menyelesaikan apa yang gagal dilakukannya di masa lalu!"      

"Ice Master … Tunggu saja saat itu tiba! Kali ini, kami tidak akan gagal. Aku benar-benar tidak sabar melihat wajah-wajah putus asa kalian. Haha!"      

Suara tawa bernada rendah dan berat menyebar hingga jauh di dimensi kegelapan. Sungai di sana tetap mengalir. Sementara itu, di dalam kegelapan, ada banyak mata jahat yang terbuka.      

…      

Sementara dunia luar kacau karena ulah Yimo, lahan berlatih yang terisolasi dari pergantian waktu itu tetap hening. Di sisi lain, suasana hening di sana juga dipenuhi dengan kesan sepi yang sangat hebat.      

Sosok yang duduk di puncak altar sudah melakukannya selama satu dekade. Selama 10 tahun ini, bajunya berangsur-angsur semakin compang-camping karena pergantian waktu. Akan tetapi, raut gigih di wajahnya seakan semakin tak terlihat.      

Tak ada Yuan Power maupun Mental Energy sedikit pun yang menguar dari badannya. Bahkan, sosoknya sama persis seperti manusia biasa. Dia terlihat sangat lemah hingga tak akan ada orang yang menyadari keberadaannya.      

Bahkan, hanya mereka dengan indera perasa sangat tajam saja yang mampu samar-samar mendeteksi aura tajam serta kekuatan yang berkecamuk di balik penampilan biasa tersebut.      

Suasana hening berlangsung dalam waktu lama. Sosok yang sudah duduk diam selama 10 tahun, lantas mendadak gemetaran. Baju di badannya segera hancur menjadi debu dan berhamburan ke bawah.      

Usai bajunya hancur menjadi debu, sepasang mata yang sudah terpejam erat selama 10 tahun, akhirnya mulai terbuka.      

Matanya segelap langit malam dan tak menguarkan gejolak energi sedikit pun. Namun meski penampilannya di luar terkesan damai dan lembut, tapi seluruh dimensi hampa mulai bergetar ketika ditatap oleh mata itu.      

Mata pemuda itu seperti milik Dewa, bahkan membuat dunia di sana ketakutan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.