Demonic Beast Ancient Plains
Demonic Beast Ancient Plains
Walaupun aliansi itu tak diragukan lagi akan tidak menguntungkan fraksi-fraksi tertentu, tapi fraksi tiga Komandan Iblis agung masih merupakan pihak penguasa wilayah tersebut. Oleh karena itu, di bawah instruksi yang mereka berikan, formasi aliansi yang juga terbentuk karena situasi tersebut menjadi fakta yang tak bisa diubah.
Satu-satunya hal yang perlu mereka khawatirkan adalah Sky Battle Arena yang diadakan oleh 'Gunung Mang'. Jika 'Four Titans Palace' yang baru terbentuk itu dapat bertahan melewati badai kencang tersebut, maka aliansi itu akan benar-benar bisa berdiri menjulang tinggi di wilayah Beast War, dan bergabung dalam fraksi-fraksi papan atas di Dunia Iblis.
Di sisi yang berbeda, jika Four Titans Palace gagal, maka yang disebut-sebut aliansi itu tak akan berdampak apa-apa, dan hanya menjadi bahan lelucon belaka. Jika saat itu tiba, maka setengah wilayah Beast War akan diambil alih oleh 'Gunung Mang'. Terlebih lagi, empat fraksi agung bakal kehilangan semua rasa hormat, dan tak mudah bagi mereka untuk berkembang di masa depan nanti.
Oleh karena itu, titik fokus semua orang adalah pertarungan di Sky Battle Arena yang akan segera diadakan!
…
Demonic Beast Ancient Plains.
Tempat itu merupakan daratan kuno tak berbatas yang terletak di pinggir wilayah Beast War dan Gunung Mang. Biasanya tempat tersebut tergolong tenang dan damai. Karena tanahnya tandus, maka jarang ada fraksi yang berada di sana. Sehingga, area tersebut bisa dibilang damai dan terpencil. Tapi, daratan itu sekarang sudah menjadi tempat paling mencolok hanya dalam waktu beberapa hari. Tentu saja tidak perlu menjelaskan alasan di baliknya.
Area di tengah Demonic Beast Ancient Plains yang awalnya kosong sekarang sudah sangat ramai. Suara-suara angin terdengar tanpa henti dari semua tempat, dan sosok-sosok berdatangan seperti gerombolan belalang. Hingga akhirnya, mereka mendarat di tanah. Jika dilihat dari kejauhan, gerombolan manusia itu tampak seperti lautan hitam yang tengah bergejolak.
Skala acara itu bahkan lebih megah dibandingkan kejadian di wilayah Gunung Divine Item dua bulan lalu.
Ada banyak fraksi-fraksi kuat di Dunia Iblis yang jelas sedang memperhatikan pertarungan antara dua wilayah dengan cermat.
Matahari yang panas tampak berada tinggi di langit biru. Gelombang panas yang diiringi suara-suara mendengung menyebar secara bergantian, menyebabkan suhu daratan berangsur-angsur bertambah.
Area di bagian tengah daratan merupakan tanah luas yang kosong. Tapi, tak ada seorang pun yang berani menapakkan kaki di area tersebut. Karena mereka tahu betul kalau tempat itu sangat berbahaya.
Berpasang-pasang mata diedarkan pada daratan kosong. Sementara itu, tatapan mata mereka mengandung sorot tak sabar. Rupanya semua orang sudah tidak bisa menahan diri untuk mencari tahu hasil pertarungan yang bakal terjadi.
"Benar-benar tak kusangka. Tiga Komandan Iblis agung ternyata memilih membentuk aliansi. Bukankah mereka biasanya saling berbeda pendapat? Terlebih lagi, Deep Lightning Mountain ternyata bisa bergabung dengan mereka?" Banyak obrolan-obrolan pribadi yang terdengar di seluruh tempat di daratan. Tapi, mereka yang mengucapkan komentar itu biasanya tidak berasal dari wilayah Beast War. Karena kalau tidak, mereka pasti sudah tahu kalau terdapat duel berskala besar yang terjadi dua bulan lalu.
"Pfft, informasimu benar-benar sudah ketinggalan zaman. Deep Lightning Mountain sekarang sudah sangat berbeda dengan sebelumnya. Dua bulan lalu, mereka bahkan bertarung melawan tiga Komandan Iblis di wilayah Gunung Divine Item, dan hasilnya seimbang. Kekuatan mereka tidak lebih rendah jika dibandingkan dengan tiga Komandan Iblis agung. Oleh karena itu, jelas mereka bakal dilibatkan dalam aliansi ini."
"Ternyata begitu … Tapi, bukankah masih terlalu naïf jika percaya kalau aliansi yang didirikan di detik-detik terakhir itu benar-benar bisa mengalahkan 'Gunung Mang'. Di belakang Gunung Mang … ada Klan Nine Phoenix…"
"Entahlah … Tapi kabarnya Komandan Iblis Deep Lightning Mountain yang baru masih berhubungan dengan Klan Celestial Demon Marten. Aku penasaran apa informasi itu memang benar."
"Oh? Rupanya begitu. Pantas saja…"
"…"
Berbagai macam obrolan menyebar di daratan. Mayoritas obrolan itu merupakan informasi tentang Deep Lightning Mountain. Kemungkinan banyak dari mereka yang cukup penasaran dengan fraksi di wilayah Beast War yang sudah menjulang cepat dalam beberapa saat terakhir tersebut.
Obrolan-obrolan penuh rasa ingin tahu itu terus berlanjut selama sekitar satu jam, hingga akhirnya semua orang merasakan kalau Yuan Power alami di sekitar badan mereka bergetar hebat. Mereka bergegas menoleh dan menyaksikan banyak sosok sedang mendesing berdatangan dari langit utara di kejauhan. Fenomena itu terlihat seakan matahari sedang tertutupi.
"Four Titans Palace sudah tiba!"
Semua orang memandang ke arah kelompok yang seakan berdatangan dari semua penjuru. Jiwa mereka menjadi bersemangat. Tampaknya bintang-bintang pertunjukan ini sudah memunculkan diri.
"Swuush! Swuush! Swuush!"
Banyak sosok yang berdatangan dari kejauhan. Hingga akhirnya, mereka langsung mendarat di bagian tengah daratan. Tanah di tempat itu seolah bergetar ketika mereka tiba. Tampaknya semua praktisi elit Four Titans Palace sudah muncul. Selain itu, di belakang mereka, tampak para Komandan Iblis lainnya yang juga memimpin fraksi-fraksi kekuasan mereka masing-masing, karena para Komandan Iblis itu biasanya bersandar pada tiga Komandan Iblis agung. Sekarang karena tiga Komandan Iblis agung mendirikan Four Titans Palace, maka mereka jelas bakal ikut serta.
Sehingga, kelompok tersebut bisa dianggap sebagai kekuatan tempur elit dari seluruh wilayah Beast War. Pasukan sekuat itu membuat ekspresi banyak penonton berubah mengerikan. Jika mereka memulai perang dengan 'Gunung Mang', maka tak bisa ditentukan betapa hebat darah yang mengalir nantinya.
Untung saja, kedua belah pihak tersebut tak bisa membayar harga sebesar itu. Makanya, mereka akhirnya memilih untuk menyelesaikannya melalui cara yang lebih ramah, yaitu Sky Battle Arena.
Berpasang-pasang mata memandang ke arah gerombolan praktisi di sana. Selain tiga Komandan Iblis agung yang terlihat tidak asing, juga terdapat dua sosok yang berdiri di bagian depan. Salah satu dari mereka memiliki postur tubuh seperti menara metal dan terlihat sangat mengancam. Praktisi lainnya merupakan sosok dengan postur tubuh tinggi dan kurus. Wajah mudanya memperlihatkan senyum hangat. Penampilannya terlihat aneh dengan adanya pasukan dalam jumlah besar beraura mengerikan dan dipenuhi nafsu membunuh yang berdiri di belakangnya.
Namun, beberapa orang yang mengikuti perkembangan situasi dengan baik tahu kalau pemuda yang terkesan ramah itu pernah mendesak Komandan Iblis Heaven Dragon hingga terpojok dengan kondisi menyedihkan, hanya dengan menggunakan kekuatannya yang berada di level Profound Death Tingkat Awal ketika berada di wilayah Gunung Divine Item.
"Mengapa fraksi Gunung Mang belum tiba?"
Lin Dong memandang ke arah matahari panas yang berada di langit. Setelah itu, dia memandang ke arah kerumunan yang terbentang tanpa batas. Sorot tercengang langsung terpancar di matanya. Rupanya Lin Dong tidak menyangka kalau acara ini bakal menarik perhatian begitu banyak kerumunan.
"Mereka seharusnya bakal segera tiba." Komandan Iblis Heaven Dragon yang berada di sampingnya menyahut. Sementara itu, ada raut mengancam yang merambat naik di wajahnya. "Sekelompok burung-burung sialan. Aku tidak pernah menanggapi mereka secara serius. Hari ini, aku akan menghadapi mereka di pertarungan, dan membuat mereka paham kalau wilayah Beast War kita bukan pihak yang lemah!"
"Lima Ketua agung Gunung Mang berasal dari klan apa?" Lin Dong menoleh dan bertanya. Dia tak tahu banyak mengenai lima Ketua agung Gunung Mang.
"Lima Ketua agung di Gunung Mang juga dipanggil dengan julukan lima raja. Mereka terbagi atas Raja Utara, Selatan, Timur, Barat, serta Raja Misterius. Ketua mereka adalah Raja Misterius."
Komandan Iblis Ghost Condor berkata, "Selain Raja Misterius, empat ketua itu berasal dari Klan Blood Vulture yang merupakan salah satu dari delapan klan raja. Klan ini sangat dekat dengan Klan Nine Phoenix. Terlebih lagi, mereka berempat merupakan saudara sedarah dengan nama marga yang sama, yaitu Teng. Nama mereka adalah Feng (Angin), Lin (Kayu), Huo (Api), dan Shan (Gunung). Bisa dibilang mereka punya reputasi yang lumayan besar di Dunia Iblis."
"Anggota Klan Blood Vulture, huh…" Lin Dong mengangguk. Mereka rupanya bagian salah satu dari delapan klan raja.
"Raja Misterius itu bernama Luo Tong. Dia bukan anggota Klan Blood Vulture. Alih-alih, dia berasal dari Klan Nine Phoenix." Ekspresi Komandan Iblis Ghost Condor menjadi lebih serius ketika menyinggung Raja Misterius tersebut. Sepertinya dia cukup waspada dengan sosok tersebut.
Pupil Lin Dong terfokus. Orang itu rupanya bagian salah satu dari empat klan penguasa. Pantas saja Ghost Condor serta para praktisi lainnya takut dengan sosok itu. Bisa dibilang, Gunung Mang merupakan fraksi yang menyatu dengan Klan None Phoenix. Terlebih lagi, Klan Nine Phoenix tidak netral seperti Klan Naga. Alih-alih, mereka suka memanfaatkan kekuatan yang dimiliki dan memamerkan status mereka di Dunia Iblis.
Dengan demikian, tampaknya Gunung Mang bukan fraksi biasa. Kemungkinan pertarungan yang menggemparkan bumi bakal terjadi hari ini…
Lin Dong perlahan-lahan mengepalkan kedua tangannya yang panjang. Ada sorot bersemangat dan nafsu bertarung terpancar di matanya.
Setelah 'Four Titans Palace' tiba, masih belum ada berita dari Gunung Mang. Namun, kelompok Lin Dong tidak cemas. Alih-alih, mereka memejamkan mata dan beristirahat. Nuansa hiruk-pikuk yang menyelimuti area itu sontak terisolasi.
Penantian itu berlangsung selama empat jam. Ketika semua orang mulai merasa tak sabar, Lin Dong mendadak membuka matanya yang perlahan-lahan terpejam. Dia bisa merasakan gejolak energi yang mencengangkan sedang mendekat dari kejauhan.
"Mereka akan segera tiba…"
Lin Dong berkata dengan nada lembut, sedangkan matanya memandang lekat ke arah langit barat.
Trio Komandan Iblis Heaven saat ini juga mendeteksi sesuatu. Sorot tercengang segera terpancar di mata mereka. Rupanya mereka terkejut karena Lin Dong rupanya bisa mendeteksi aktivitas di kejauhan sebelum mereka.
"Humm!"
Dunia mendadak menggelap, dan dibutuhkan waktu kurang dari dua menit untuk mengarahkan perhatian mereka ke arah langit sebelah barat. Semua suara riuh-rendah yang menyelimuti tempat itu juga menghilang dengan cepat. Berpasang-pasang mata memandang ke arah cakrawala di kejauhan. Di tempat itu, awan-awan berwarna merah darah bergegas berdatangan dengan kecepatan yang mengerikan.
"Swuush! Swuush! Swuush!"
Seiring awan-awan darah itu perlahan-lahan mendekat, semua orang akhirnya menyadari kalau mereka adalah sekelompok praktisi yang mengenakan armor berwarna merah darah. Ada berpasang-pasang mata tajam yang dipenuhi dengan sorot brutal memandang di balik armor.
Di antara awan-awan merah darah, terdapat sebuah benda berukuran tiga kilometer yang berkibar karena angin. Di bawah bendera itu, terlihat seekor burung merah gelap raksasa. Sembilan ekor dengan warna berbeda tampak di bagian belakang burung itu, sehingga membuatnya terlihat luar biasa tetapi terkesan berbahaya.
"Gunung Mang sudah tiba!"
Suara riuh-rendah terdengar ketika semua orang melihat awan-awan merah darah yang diiringi aura mengerikan tersebut. Di waktu yang bersamaan, ada kesan tak sabar di balik suara-suara itu. Sepertinya mereka sudah semakin tak sabar ketika menunggu pertarungan dimulai.
"Haha, Four Titans Palace? Apa kaukira aliansi yang kalian bentuk di detik-detik terakhir itu memang pantas menyandang nama 'Four Titans'? Kau benar-benar tak tahu batasan kemampuanmu kalau kau ingin melawan Gunung Mang hanya dengan kekuatanmu sekarang!"
Awan-awan merah darah tiba di tengah daratan. Suara tawa keras yang dipenuhi nada mencemooh yang angkuh lantas menggema di daratan.
Awan-awan merah darah itu berangsur-angsur menghilang, lalu berubah menjadi sekelompok praktisi berjumlah besar. Ada lima sosok yang sedang melayang di udara di bagian depan pasukan itu. Tatapan mata mereka dipenuhi sorot mencemooh ketika memandang ke arah kelompok Lin Dong di kejauhan.