Ilmu Pengguncang Alam Semesta

Kalah Terus-menerus



Kalah Terus-menerus

2Buzz!     

Dua pilar batu kuno berpendar dengan cahaya yang menyilaukan ketika muncul di tangan duo Teng Feng. Sebuah simbol naga hijau dan harimau putih terpatri di masing-masing pilar. Raungan naga dan harimau yang mencengangkan tapi samar terdengar di sana.      

"Four Divine Beast Immortal Suppression Pillars!"     

Ekspresi Lin Dong tampak mengerikan ketika dia memandang ke arah pilar-pilar batu kuno yang muncul di tangan duo Teng Feng. Dia berhasil segera mengidentifikasi benda itu. Pilar-pilar batu kuno itu merupakan ''Four Divine Beast Immortal Suppression Pillars' yang berada di peringkat 17 di Daftar Benda Surgawi Kuno. Tak disangka kalau benda surgawi seperti itu bakal muncul di tangan lima Raja Gunung Mang.      

Ekspresi Api Kecil dan Komandan Iblis Heaven Dragon saat ini juga agak berubah. Mereka bisa mendeteksi tekanan energi yang besar serta dahsyat dari pilar-pilar batu kuno tersebut. Di tangan praktisi yang memiliki kekuatan seperti Teng Feng, kemampuan benda surgawi tersebut bisa dideskripsikan dengan istilah menggemparkan bumi. Peningkatan kekuatan tempur karena senjata-senjata itu cukup untuk menghancurkan suasana duel yang macet itu.      

"Total ada empat pilar yang bisa membuat Four Divine Beast Immortal Suppression Pillars. Pilar-pilar yang berada di tangan duo Teng Feng pasti merupakan pilar naga hijau dan harimau putih. Jika melihat situasinya sekarang, mereka sudah membagi empat pilar, dam masing-masing mendapatkan satu buah. Meskipun demikian, kekuatan salah satu pilar saja sudah sangat dahsyat. Golden Ape dan Ghost Condor kemungkinan bakal kalah." Lin Dong berkata dengan suara rendah.     

"Sialan!"      

Komandan Iblis Heaven Dragon menggertakkan giginya keras. Dia tidak menyangka kalau Gunung Mang ternyata memiliki benda surgawi sekuat itu. Kalau begini, maka kondisi seimbang di antara mereka sudah hancur.      

Seluruh tempat ini menjadi ramai karena kemunculan dua pilar batu kuno. Beberapa orang menghela napas keras. Sesuai dugaan, Gunung Mang memang kuat. Sumber daya itu memang jauh lebih hebat jika dibandingkan tiga Komandan Iblis dari wilayah Beast War.      

"Haha, mari selesaikan pertarungan ini!"      

Teng Feng memandang ke arah ekspresi duo Komandan Iblis Golden Ape yang sekarang tampak buruk, lantas tertawa terbahak-bahak sambil menghadap langit. Tanpa mengucapkan omong kosong lainnya, dia lantas mengayunkan lengan baju. Pilar naga hijau dan harimau putih di tangan mereka kemudian mendesing maju, dan berubah menjadi dua cahaya menyilaukan sebesar tiga kilometer yang mencabik dimensi dengan tak terkendali. Hingga akhirnya, dua cahaya itu menghantam duo Komandan Iblis Golden Ape dengan secepat kilat.      

"Groaar!"      

Komandan Iblis Golden Ape meraung murka, sementara cahaya emas menyilaukan menyeruak dari armor berwarna serupa di badannya. Pola-pola aneh mengalir di dalam cahaya emas. Rupanya armor emas di badan Komandan Iblis Golden Ape juga merupakan benda surgawi. Tapi, benda itu merupakan jenis biasa, dan tak bisa menorehkan namanya di Daftar Benda Surgawi Kuno.      

"Aoo!"      

Komandan Iblis Ghost Condor juga bisa merasakan marabahaya yang mengincarnya. Dia berteriak melengking, lalu sosoknya segera membesar. Sementara itu, bulu-bulu hitam bermunculan cepat di permukaan badannya. Dalam sekedip mata, dia sudah berubah menjadi Ghost Condor berukuran tiga kilometer. Pertahanan di sekeliling badannya kini dikerahkan hingga ke batas maksimal.      

"Gluduk!"      

Dua cahaya terang berukuran tiga kilometer menembus dimensi hampa ketika pertahanan mereka diaktifkan. Sesaat kemudian, cahaya-cahaya itu menghantam tanpa ampun pada sosok dua Komandan Iblis sambil ditatap oleh berpasang-pasang mata di sana.      

Ledakan keras dan rendah menggema di area itu, sedangkan energi yang teramat liar serta beringas menyebar bagai badai.      

Tubrukan energi yang tak terkendali tersebut tidak berakhir dalam kondisi seri. Cahaya emas dan hitam di sekeliling sosok dua Komandan Iblis sudah hancur terkena serangan cahaya yang teramat terang tersebut. Suara ledakan tertahan terdengar, dan dua sosok itu terpental dengan menyedihkan di hadapan berpasang-pasang mata yang menonton. Hingga akhirnya, mereka terhempas keras di tanah, dan memunculkan lubang sedalam puluhan meter.      

"Haha, kalian ingin bertarung melawan Gunung Mang-ku hanya dengan kemampuan sebatas ini? Kalian benar-benar terlalu angkuh!" Duo Teng Feng berdiri di udara sambil tertawa terbahak-bahak. Tak lama kemudian, mereka melambaikan tangan, dan pilar-pilar batu kuno itu kembali lenyap. Pertarungan ini sudah berakhir.      

Berpasang-pasang mata menatap iba ke arah sosok duo Komandan Iblis Golden Ape yang tampak menyedihkan. Penampilan mereka sekarang tampak sangat parah. Armor emas di badan Komandan Iblis Golden Ape sudah terbelah. Rupanya, mereka bukan tandingan duo Teng Feng ketika mengerahkan 'Four Divine Beast Immortal Suppression Pillars'.      

Lin Dong mengatupkan bibir ketika menyaksikan kejadian tersebut. Sambil melambaikan tangan, anak buahnya segera maju dan membantu dua Komandan Iblis itu kembali.      

"Kami kalah…" Wajah Komandan Iblis Golden Ape agak pucat, ada bekas darah di sudut bibirnya. Tapi, dia memperlihatkan sorot malu di matanya ketika memandang Lin Dong. Awalnya mereka berencana memunculkan awal yang baik dengan menjadi pihak pertama yang bertarung. Tapi, mereka malah kalah telak. Terlebih lagi, mereka sudah kalah dua ronde secara berturut-turut.      

"Bukan masalah." Lin Dong terkekeh. Wajahnya yang masih muda tetap terlihat tenang. Ekspresi tenangnya membuat duo Komandan Iblis Golden Ape merasa lebih baik.      

"Para praktisi sialan itu." Komandan Iblis Heaven Dragon menggertakkan giginya karena murka. Memang sejak awal, duo Teng Feng memiliki keuntungan dalam segi garis keturunan. Tapi, mereka masih mengeluarkan benda surgawi sekuat itu. Sikap duo Teng Feng bisa dianggap dengan intimidasi.      

"Tak peduli bagaimana cara mendapatkannya, kemenangan adalah satu-satunya hal yang berarti di arena. Kita tidak bisa protes atas apa yang sudah mereka lakukan."     

Lin Dong menggeleng dan berkata dengan nada pelan, "Kita sudah kalah dua ronde. Tak akan ada lagi kesempatan jika kita kalah satu ronde lagi."      

"Bagaimana kalau aku yang bertarung di ronde ini?" Komandan Iblis Heaven Dragon ragu-ragu sesaat, dan bertanya dengan berhati-hati. Tapi dia tak terlalu yakin dengan kemampuannya. Kekuatannya setara dengan duo Komandan Iblis Golden Ape. Jika pihak lawan masih memiliki 'Four Divine Beast Immortal Suppression Pillars' yang lain, maka kemungkinan dia juga bakal kalah.      

"Aku mungkin tidak akan kalah kalau punya 'Nine Sky Heavy Mountain'."     

Komandan Iblis Heaven Dragon berkata. Tak lama kemudian, dia seakan menyadari sesuatu dan mengatupkan bibirnya karena salah tingkah. 'Nine Sky Heavy Mountain' yang awalnya merupakan miliknya sudah direbut oleh tikus kecil.      

Lin Dong tersenyum. Dia berpikir sesaat. Lin Dong lantas berbalik dan meraih tangan Komandan Iblis Heaven Dragon. Tak lama kemudian, dia menarik tangannya di depan ekspresi para praktisi di sekitarnya tang tampak tercengang.      

"Benda ini?" Komandan Iblis Heaven Dragon membuka dan mengepalkan tangannya. Raut terkejut terpancar di wajahnya.      

"Aku akan meminjamkannya padamu." Lin Dong menjawab sambil tersenyum.      

"Baiklah!"      

Sorot gembira terpancar di mata Komandan Iblis Heaven Dragon, dan dia segera mengangguk mantap. Sosoknya bergerak dan dia melompat ke arena. Matanya memandang ke arah fraksi Gunung Mang, dan dia berteriak acuh, "Maju!"      

"Haha, bukankah kau merasa sudah cukup mempermalukan dirimu sendiri?"      

Teng Huo terkekeh mencemoohnya. Sesaat kemudian, dia juga melompat ke arena dan agak mencondongkan kepalanya. Wajah Teng Huo memperlihatkan ekspresi iseng yang tampak jelas. Sambil mengepalkan tangannya, sebuah pilar batu kuno berwarna merah menyala muncul di sana. Ada simbol burung merah yang berputar di sekeliling pilar tersebut.      

Pilar burung merah dari Four Divine Beast Immortal Suppression Pillars memang berada di tangan Teng Huo.      

Teng Huo memainkan pilar burung merah sambil mencemooh Komandan Iblis Heaven Dragon. "Apakah kau bakal kabur sekarang usai melihat benda ini?"      

Komandan Iblis Heaven Dragon terkekeh acuh. Kedua tangannya dikepalkan erat, dan Yuan Power yang ajaib serta tak berujung menyebar. Qi kehidupan dan kematian bergabung secara sempurna di dalam Yuan Power yang tak berujung tersebut.      

"Masih berencana untuk bertahan? Lupakan, aku akan menghabisimu…"      

Teng Huo tertawa pelan. Dia sama sekali tidak berniat melakukan pemanasan. Sambil mengayunkan lengan bajunya, pilar burung merah terlontar ke langit. Api-api merah terang menyebar, dan suhu di area sekitar segera bertambah naik.      

Rupanya Teng Huo berniat menggunakan teknik terkuat miliknya untuk menghancurkan semangat juang Four Titans Palace dalam satu serangan.      

"Dhuaar!"     

Cahaya api yang mengerikan lantas mendesing mendekat dan muncul di udara di atas Komandan Iblis Heaven Dragon sambil ditatap berpasang-pasang mata yang menatap iba. Beberapa orang diam-diam menghela napas ketika menyaksikan kejadian tersebut. 'Four Titans Palace' benar-benar kehilangan harga diri mereka hari ini. Mereka sudah kalah di semua tiga ronde, bisa dibilang mustahil mereka bisa menghalangi Gunung Mang.      

Arena itu saat ini menjadi retak, dan Komandan Iblis Heaven Dragon mendongak memandang ke arah serangan beringas yang dikerahkan padaya. Dia menggertakkan giginya dan mengayunkan lengan bajunya. Sinar cahaya biru langit mendadak dikerahkan, lantas semakin membesar membentuk lonceng biru raksasa. Ombak energi ajaib menguar dari lonceng raksasa tersebut.      

"Klang!"      

Cahaya merah menyala itu menghantam tanpa ampun pada lonceng raksasa. Tapi peristiwa yang disangka-sangka—di mana lonceng itu bakal hancur—rupanya tidak terjadi. Lonceng raksasa itu tetap berdiri tegak dan terus berdentang ketika langsung menghadang serangan pilar burung merah.      

"Apa?!" Di luar arena, ekspresi Teng Lin serta para praktisi lainnya berubah ketika menyaksikan kejadian tersebut.      

"Benda itu … Sea Calming Bell?" Luo Tong agak memicingkan matanya sembari memandang ke arah lonceng biru raksasa. Suaranya mengandung nada terkesima.      

"Sea Calming Bell, benda surgawi peringkat 26 di Daftar Benda Surgawi Kuno?" Kelompok Teng Ling terkejut, dan mereka segera mengernyitkan dahi. Sepertinya Four Titans Palace juga sudah mempersiapkan diri. Walaupun peringkat Sea Calming Bell lebih rendah dibandingkan 'Four Divine Beast Immortal Suppression Pillars', tapi Teng Huo sekarang hanya punya pilar burung merah di tangannya, dan dia tidak bisa mengerahkan kekuatannya secara penuh. Tentu saja sangat sulit untuk menghancurkan pertahanan Sea Calming Bell.      

"Tampaknya Teng Huo tidak akan bisa memenangkan ronde ini. Tapi, dia juga tak akan kalah."      

"Bukan masalah. Karena sekarang Komandan Iblis Heaven Dragon sudah bertarung, maka sisanya hanya mereka berdua. Mereka bahkan belum mencapai Tingkat Samsara, tidak perlu dikhawatirkan." Teng Lin berkata dengan nada dingin.      

Teng Shan di sampingnya yang belum bertarung, menyeringai dibuatnya. Tatapan matanya dipenuhi aura mengerikan. "Kau bisa tenang, karena aku akan membuat mereka putus asa."      

Teng Huo yang berada di arena duel terkejut ketika menyaksikan serangannya berhasil dihadang. Tapi amarah segera memenuhi hatinya. Kendali pikiran melintas di dalam kepalanya. Cahaya berukuran puluhan kilometer mendadak meledak dari pilar burung merah, dan menyerang Komandan Iblis Heaven Dragon dengan cara yang lebih beringas. Tapi, Komandan Iblis Heaven Dragon mengandalkan kekuatan 'Sea Calming Bell' untuk menerima semua serangan-serangan bagai badai tanpa harus terdesak hingga ke situasi yang tidak mengenakkan.      

Walaupun Komandan Iblis Heaven Dragon sudah menerimanya, namun serangan-serangan balasannya juga tidak mampu menghancurkan pilar burung merah milik Teng Huo. Kedua belah pihak itu terus bertarung, tapi semua orang bisa merasa kalau tidak mudah untuk menentukan pemenangnya.      

Tak ada yang bisa menang di ronde kali ini.      

Rupanya kedua belah pihak sama-sama menyadarinya. Oleh karena itu, mereka lantas menyerah tak berdaya setelah terus bertarung selama beberapa saat, dan keduanya mundur di waktu yang bersamaan.      

Pertarungan itu bisa dibilang seri.      

Suara riuh-rendah terdengar karena hasil yang tak disangka-sangka tersebut. Awalnya mereka mengira kalau Four Titans Palace bakal kalah telak di ronde ini. Mereka sama sekali tidak pernah mengira kalau Four Titans Palace bisa bertahan lebih lama.      

Tapi, ketika mereka melihat ke arah pasukan Four Titans Palace yang tersisa, yaitu Lin Dong dan Api Kecil, para praktisi itu diam-diam menggelengkan kepala. Komandan Iblis Heaven Dragon mungkin bisa agak meredam mereka, tetapi jelas kalau Four Titans Palace sudah tidak punya praktisi kuat lagi. Sedangkan di pihak lawan, Gunung Mang masih punya Teng Shan dan Luo Tong yang terkuat…      

Kondisinya tergolong agak suram bagi Four Titans Palace.      

"Kak, sekarang giliranku." Api Kecil menghirup napas dalam-dalam, dan berkata dengan suara pelan.      

Lin Dong mengangguk. Dia lantas meraih tangan Api Kecil dengan lembut, dan sorot penuh makna terpancar di mata hitamnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.