Perkuat Sekte Dao Kita!
Perkuat Sekte Dao Kita!
Sekte Dao yang damai, mendadak memanas seperti minyak di penggorengan, dan suara-suara angin bertiup kencang bergegas bermunculan di langit. Setelah itu, murid-murid Sekte Dao tercengang ketika mereka melihat para sesepuh bermunculan di langit secara bergantian.
Nama yang baru saja terlontar dari bibir Ying Huanhuan itu seperti kutukan yang memecah keheningan di dalam Sekte Dao.
"Huanhuan."
Suara angin kencang kembali terdengar, dan seorang sosok cantik muncul di langit. Jika melihat dari penampilannya, sosok itu tak diragukan lagi adalah Ying Xiaoxiao. Ketika melihat air mata mengalir di wajah Ying Huanhuan, dia segera mendekat dan meraih tangan adiknya.
"Ada apa?"
Di samping mereka, tampak secercah cahaya berpendar, dan Ying Xuanzi tiba. Dia lantas terkejut ketika melihat sikap Ying Huanhuan. Tak lama kemudian, dia menghela napas. Selama tiga tahun terakhir, seiring kekuatan Ying Huanhuan bertambah, maka sikapnya juga semakin menyerupai gunung es. Oleh karena itu, baru pertama kali ini selama tiga tahun terakhir, Ying Xuanzi melihat Ying Huanhuan menangis sambil marah di waktu bersamaan.
Di belakang Ying Xuanzi, terdapat banyak sesepuh dan empat Ketua Aula yang mengikutinya. Mata mereka dipenuhi sorot tercengang ketika melihat sikap Ying Huanhuan. Terlebih lagi, di sekitar mereka, terdapat banyak sosok yang sedang berdiri melayang di langit. Rupanya terdapat banyak wajah tak asing di sana, termasuk Jiang Hao, Pang Tong, dan Wang Yan…
"Lin Dong! Dia sudah kembali!" Ying Huanhuan menggigit bibir merahnya dan berkata secara perlahan-lahan.
"Apa?!"
Semua orang terkejut ketika mendengarnya. Ekspresi gembira yang meluap-luap segera terpancar di wajah Wang Yan, Pang Tong, dan para praktisi lainnya. Mereka segera mengedarkan pandangan ke area sekitar dan berkata, "Adik seperguruan Lin Dong sudah kembali? Di mana dia?"
"Lin Dong?"
Ying Xiaoxiao dan Ying Xuanzi sama-sama terkejut. Kendali pikiran melintas di dalam kepala Ying Xuanzi, dan dia segera menyisir area seluruh Sekte Dao. Namun, dia segera mengernyit dan berkata, "Aku tidak mendeteksi aura Lin Dong. Huanhuan, apa kau yakin?"
"Mustahil!"
Ying Huanhuan menggertakkan giginya dan berkomentar, "Kemungkinan dia sekarang sudah lebih kuat, bahkan lebih kuat dibandingkan Ayah. Makanya, kalau dia ingin bersembunyi, maka tidak mungkin kau bisa menemukannya!"
"Lebih kuat dibandingkan ayah?"
Ying Xiaoxiao agak terkejut dibuatnya. Sementara itu, para Sesepuh Sekte Dao di sekitar juga saling bertatapan. Lin Dong hanya pergi selama tiga tahun. Di masa lalu, Lin Dong bahkan belum naik ke Tingkat Profound Life. Oleh karena itu, bagaimana mungkin dia bisa melampaui kekuatan Ketua Sekte hanya dalam waktu tiga tahun?
Mereka semua saling bertatapan dan segera tertawa kecut. Karena bagaimanapun juga, mereka semua tahu bagaimana perasaan Ying Huanhuan pada Lin Dong. Mungkin kali ini, gadis kecil itu hanya terlalu rindu dengannya.
"Baiklah, teruslah bersembunyi. Aku ingin lihat berapa lama lagi kau bisa sembunyi!"
Mata cantik Ying Huanhuan memerah saat dia terus mengawasi area pegunungan sambil menangis marah. Akan tetapi, tak lama kemudian, dia memejamkan kedua matanya. Semua orang segera merasakan kalau suhu di sekitar mereka menurun. Hingga akhirnya, bunga-bunga salju putih mulai berjatuhan dari langit ke semua arah dan menyelimuti seluruh area Sekte Dao.
Di tebing di area jauh dari sana, ketika Lin Dong melihat kalau Sekte Dao menjadi ramai, dia lantas tertawa kecut. Dia tidak pernah mengira kalau indera perasa Ying Huanhuan bakal setajam itu. Sebelum ini, emosi Lin Dong hanya bergejolak sesaat, tapi masih bisa dideteksi oleh Ying Huanhuan.
Akan tetapi, perasaan di dalam hatinya semakin rumit ketika dia melihat banyak sosok tak asing di langit. Meskipun dia ingin melangkah maju, tapi Lin Dong merasa seakan tiap langkah kakinya menjadi lebih berat dari ribuan kilogram, dan dia tidak mampu menggerakkannya.
"Salju?"
Ketika Lin Dong agak tidak fokus, dia merasa kalau udara sedingin es terhempas ke arahnya. Setelah itu, bunga-bunga salju berjatuhan dan meleleh di badan pemuda tersebut.
"Humph."
Ying Huanhuan yang berdiri di langit di kejauhan, mendadak membuka kedua matanya. Sambil mendengus dingin, sosoknya bergerak dan dia menghilang dari sana.
"Gawat."
Lin Dong punya pertanda buruk ketika melihat bunga-bunga salju meleleh di badannya. Dia lantas bergegas menoleh dan bersiap-siap pergi. Akan tetapi, langkah kakinya terhenti sesaat kemudian. Karena dia melihat kalau terdapat banyak bunga salju yang berkumpul di depannya, dan sebuah sosok menawan muncul dalam sekedip mata.
Sosok menawan itu mengenakan baju putih pucat. Dia memiliki postur tubuh yang sangat indah dan rambut panjang berwarna biru es terurai di kepalanya. Saat ini, air mata sedang mengalir di wajah cantiknya. Mata cantik Ying Huanhuan yang juga mengandung corak warna biru es, kini memerah ketika dia mendelik memandang pemuda yang tampaknya sudah membeku sepenuhnya.
Ketika Lin Dong melihat wajah yang tergolong tidak asing itu, berbagai macam peristiwa yang tersembunyi di dalam hatinya, mendadak kembali keluar. Matanya segera berkaca-kaca.
Ketika berada di Kota Unique Devil, gadis muda itu sudah membangunkan kekuatan yang merupakan milik 'sosoknya yang lain' demi menyelamatkan Lin Dong. Sebagai hasilnya, rambut hitam Ying Huanhuan berubah berwarna biru.
…
"Apa yang kau lakukan?!"
"Aku bukan tandingannya…" Ying Huanhuan memandang wajah marah Lin Dong. Senyuman sedih terukir di wajah mungilnya yang tampak memucat.
"Hanya dengan melakukan ini … Aku bisa mendesak ayah agar memperlihatkan diri. Aku tahu kalau peristiwa ini terus terjadi, mungkin nantinya akan memulai perang antara dua sekte … tapi … aku tidak ingin melihatmu meregang nyawa di tangan mereka…
"Karena bagaimanapun juga, kalian semua sudah terbiasa dengan sikapku yang keras kepala … Kalau demikian, biarkan aku bersikap semauku sekali lagi."
…
"… Aku tidak paham dengan kode persaudaraan antara pria. Tapi kalau kau terus bersikeras ingin ikut campur, aku akan meminta ayah menghajarmu sampai kau tidak sadarkan diri, lalu membawamu kembali." Air mata terus mengalir dari mata wanita muda tersebut. Akan tetapi, terdapat sorot memohon yang terpancar di matanya.
"Aku hanya ingin agar kau tetap hidup."
Wanita itu sudah mengabaikan harga dirinya yang biasanya demi dia. Semua itu dilakukan wanita itu demi melindungi seseorang yang paling disayanginya.
…
Peristiwa di masa lalu itu berkecamuk di dalam kepalanya. Semua kejadian itu terasa tak asing, seakan-akan baru saja terjadi kemarin. Hidung Lin Dong berkedut, dan tampaknya ada sesuatu yang bergejolak di dalam dadanya.
Ying Huanhuan memandang wajah yang ekspresinya terus berubah. Selama tiga tahun ini, pemuda itu tampaknya sudah semakin kurus. Ying Huanhuan ingin tahu berapa besar penderitaan yang harus dialami Lin Dong selama tiga tahun terakhir.
Ying Huanhuan menggigit bibir merahnya keras, matanya memerah sepenuhnya. Semua kerinduan yang sudah ditahannya selama tiga tahun terakhir, akhirnya menyeruak seperti air mancur. Ketika dia mengingat bagaimana barusan Lin Dong menolak memperlihatkan diri, kerinduan Ying Huanhuan berubah menjadi amarah. Tak lama kemudian, dia mengepalkan tangannya. Salju lantas berkumpul dan langsung berubah menjadi longsword salju.
"Sembunyilah! Kutantang kau untuk terus sembunyi!" Dia menggertakkan gigi, sementara suaranya yang keras dipenuhi dengan amarah.
"Swuush!"
Longsword salju itu terhentak dan langsung mencabik dimensi. Pedang itu lantas menusuk ke arah Lin Dong dengan secepat kilat.
Lin Dong menghela napas tak berdaya ketika melihat kejadian itu. Namun dia tidak menghindari pedang tersebut.
Seiring longsword itu semakin dekat, kekuatan pedang tersebut terasa agak melemah. Hingga akhirnya, pedang itu memang mengenai badan Lin Dong. Tetapi, longsword tersebut langsung menjadi bunga-bunga salju dan berhamburan ketika keduanya bersentuhan.
Setelah bunga-bunga salju itu berhamburan, sosok cantik yang sedang marah juga ikut mendekat. Dia lantas menggunakan kedua tangannya yang mungil untuk memukuli dada Lin Dong dengan keras. Tak lama kemudian, pukulannya melambat, dan dia akhirnya menangis. Sementara itu. tangisan tertahannya mengandung rasa rindu dan cemas yang sudah menumpuk selama tiga tahun.
Ketika Lin Dong melihat gadis yang bersandar di bahunya sambil menangis memilukan, dia sontak menengadahkan kepala dan menghirup udara sedingin es dalam-dalam. Dia lantas mengulurkan tangannya dan mendekap pinggang Ying Huanhuan yang langsing.
Ketika Ying Huanhuan mengetahui sikap Lin Dong, gadis di dekapan dadanya itu menangis semakin keras. Seakan-akan dia ingin meluapkan semua kepahitan dan kesedihan yang dideritanya selama tiga tahun terakhir.
Tangisannya terus berlanjut dalam waktu lama, dan akhirnya berangsur-angsur berhenti. Tak lama kemudian, dehaman pelan terdengar tidak jauh dari tempat mereka berada. Lin Dong mendongak dan melihat Ying Xuanzi, Ying Xiaoxiao, Wang Yan, serta Ketua dan Wakil Aula Desolate, Chen Zhen dan Wu Dao berdiri di kejauhan. Di belakang mereka, tampak lautan murid Sekte Dao yang datang memenuhi tempat tersebut. Rupanya mereka juga sudah mendengar sesuatu. Sementara itu, terdengar teriakan-teriakan penuh perasaan yang samar-samar terdengar. Teriakan mereka seolah berusaha mengabarkan para praktisi lainnya kalau kakak seperguruan Lin Dong sudah kembali…
Seluruh area pegunungan dipenuhi murid-murid Sekte Dao.
Ying Huanhuan tampaknya juga mendeteksi keributan besar yang terjadi di sekitarnya. Rona merah muncul di wajahnya yang biasanya jarang memperlihatkan emosi. Setelah itu, dia menggigit bibir merahnya, lalu mengepalkan tangan, dan menyikut Lin Dong. Baru kemudian, dia berbalik dan kembali ke samping Ying Xiaoxiao. Kakaknya bergegas memeluknya setelah melihat sikap Ying Huanhuan. Adiknya sudah sedingin gunung es selama tiga tahun terakhir, dan sudah lama sekali sejak Ying Xiaoxiao melihat Ying Huanhuan bersikap demikian.
Ketika Lin Dong melihat wajah-wajah tak asing itu, mulutnya sontak terasa agak kering. Hatinya yang bahkan tidak berkecamuk ketika dia melawan ribuan prajurit, jelas sekarang tak mampu berbuat apapun. Setelah itu, dia menangkupkan kedua tangannya pada Ying Xuanzi dan berkata, "Ying …Ketua Sekte Ying."
Ucapannya membuat badan Ying Xuanzi membeku. Satu kata tambahan memang memiliki perbedaan yang besar.
Ying Xiaoxiao dan Ying Huanhuan yang berdiri di sampingnya agak terkejut. Ying Xiaoxiao bergegas berkata, "Lin Dong, jangan salahkan ayah. Dia juga punya pemasalahannya sendiri di masa lalu."
Lin Dong terkekeh kecut. Ekspresinya tampak rumit ketika dia berkata, "Meskipun demikian, aku sudah keluar dari Sekte Dao. Makanya, karena hari ini aku sudah mendobrak masuk tanpa diundang, berarti aku mengusik kalian semua."
"Omong kosong!"
Teriakan bernada marah mendadak terdengar. Semua orang segera menoleh dan mendapati Wu Dao yang berwajah merah memandang Lin Dong, lantas berteriak murka, "Pak tua ini yang membawamu ke Sekte Dao! Kalau kau ingin meninggalkan sekte, maka kau harus meminta izin dariku! Memangnya kau anggap Sekte Dao itu apa?! Jika seseorang bisa keluar semudah yang kau mau, bakal menjadi apa sekte kita?"
Walaupun Wu Dao sedang memarahi Lin Dong, tapi matanya dipenuhi air mata. Di masa lalu, dia adalah pihak yang menemukan bakat Lin Dong dan membawanya ke Sekte Dao. Selain itu, dia juga berusaha dengan segenap kemampuan untuk melatih Lin Dong. Bahkan, setelah dia tahu kalau Lin Dong didesak Yuan Gate untuk keluar dari sekte ketika berada di Kota Unique Devil, Wu Dao sangat murka sampai dia ingin pergi ke Yuan Gate untuk meminta penjelasan. Untung saja, pada akhirnya seseorang berhasil menghentikan Wu Dao.
Lin Dong terdiam. Dia memiliki hutang budi pada Wu Dao dan selalu menghormati pria tersebut. Akan tetapi, Benua Xuan Timur berbeda dengan Dunia Iblis. Mentalitas sekte sangat umum di tempat ini, dan ketika seseorang memasuki sebuah sekte, maka sama saja dia bergabung dengan keluarga. Oleh karena itu, keluar dari sekte merupakan tindakan yang tergolong sangat serius.
"Dik Lin Dong, murid-murid Sekte Dao sudah menantikan kepulanganmu." Wang Yan menghela napas pelan.
"Dik Lin Dong."
Tak jauh di sana, Pang Tong memperlihatkan ekspresi serius. Sementara itu, matanya mengandung sorot bersemangat yang sulit disembunyikan ketika dia berkata, "Kau pasti sudah tahu situasi Benua Xuan Timur sekarang. Selain itu, kau pasti juga paham masalah apa yang sedang dihadapi Sekte Dao."
"Aku, Pang Tong, mungkin tidak punya wawasan luas, tapi aku tahu kalau Dik Lin Dong tidak akan mengabaikan sesama saudara seperguruannya di Sekte Dao. Sama seperti kau tidak mengabaikan kami di Kota Unique Devil."
"Selama setahun terakhir, banyak saudara seperguruan Sekte Dao kita yang kehilangan nyawa di tangan Yuan Gate. Jika bukan karena Huanhuan, Sekte Dao kita pasti sudah lenyap sepenuhnya. Sekte Dao kita tidak akan pernah memaafkan Yuan Gate. Maka dari itu, kuharap Dik Lin Dong bisa mengulang kembali kalimat yang pernah kau ucapkan di masa lalu."
Suara Pang Tong terhenti, dan dia mendadak berlutut dengan satu kaki di tanah. Sementara itu, terdapat air mata yang mengalir di wajahnya yang kasar.
"Dik Lin Dong!"
"Tolong perkuat Sekte Dao kami!"
"Bam! Bam! Bam!"
Di belakang Pang Tong, kerumunan murid Sekte Dao semua tampak berlutut. Di antara lautan manusia itu, semua wajah mereka dipenuhi dendam pada Yuan Gate serta ekspresi penuh harap.
"Kak Lin Dong, tolong perkuat Sekte Dao kami!"
"Kak Lin Dong, tolong perkuat Sekte Dao kami!"
Suara bergemuruh rendah dan berat menggema di langit. Sementara itu, emosi yang tak jelas asal-muasalnya sontak menghantam dada Lin Dong dengan keras. Saat ini, emosi berkecamuk hebat akhirnya mengenai hatinya, sehingga membuat mata pemuda itu sontak memerah.